Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PROFIL SPEKTRA FTIR (FOURIER TRANSFROM INFRARED SPECTROPHOTOMETRY)SARI IKAN GABUS (Channa striata) DENGANVARIASI METODE EKSTRAKSI Saputri, Mutiara Ariani; Pratiwi, Galih; Shiyan, Shaum; Arina, Yudi; Trisakti, Intan
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 15, No 2 (2023): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v15i2.1155

Abstract

Latar Belakang : Ikan gabus (Channa striata) merupakan ikan air tawar yang paling banyak ditemukan di Sumatera Selatan. Ikan gabus mempuyai kandungan albumin tinggi dan memiliki berbagai fungsi untuk Kesehatan. Ikan gabus berpotensi dikembangkan menjadi sari ikan gabus. Sari ikan gabus dapat digunakan untuk mempercepat proses penyembuhan luka pasca operasi. Tujuan : Menetapkan profil spektra FTIR terbaik dari sari ikan gabus dari variasi metode ekstraksi dan menetapkan perbedaan profil spektra FTIR sari ikan gabus terhadap beberapa variasi metode ekstraksi dengan pembacaan hasil FTIR  yang dianalisis menggunakan kemometrik. Metode : Ekstraksi sari ikan gabus dengan berbagai variasi metode meliputi MAE, wet rendering, steam, dan soxhlet, serta dianalisis FTIR kombinasi analisis data dengan kemometrik multivariat. Hasil : Sampel tiap metode menunjukan profil spektra FTIR yang didapat ada 3 peak utama yang berasal dari vibrasi (O-H), (N-H), dan (O-C-N). Saran : Perlu dilakukan lebih banyak evaluasi terhadap minyak ikan gabus agar mendapatkan minyak ikan yang berkualitas. Perlu dilakukan uji-uji tambahan seperti uji organoleptis, uji stabilitas, dan uji kadar albumin. Kata kunci: Ikan gabus,MAE, wet rendering, steam, sohxlet FTIR
OPTIMASI FORMULA BLUSH ON CREAM MENGGUNAKAN PEWARNA ALAMI EKSTRAK WORTEL (Daucus carota L) DENGAN METODE FACTORIAL DESIGN Alta, Ulik; Pratiwi, Galih; Arina, Yudi
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 6 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61685/jibf.v6i2.80

Abstract

Latar Belakang : Wortel merupakan salah satu tumbuhan yang berkhasiat dan memiliki banyak manfaat, wortel mengandung vitamin A, C, dan vitamin K serta betakaroten. Beta-karoten adalah jenis pigmen yang ditemukan dalam tanaman yang dapat digunakan sebagai zat pewarna. Tujuan : Untuk mendapatkan komposisi optimal dari beeswax, isoprofil miristat dalam formula blush on cream wortel. Metode : Penelitian ini adalah metode eksperiment laboratorium dengan menggunakan pendekatan design of experiment (DoE) menggunakan piranti lunak design expert dengan factorial design 22 dengan uji ANOVA. Parameter yang diuji meliputi organoleptis, pH, daya sebar, daya lekat, uji stabilitas, uji iritasi dan uji hedonik. Penelitian ini telah dilaksanakan 20 Mei - 09 Agustus 2022 di Laboratorium stikes ‘Aisyiyah Palembang. Hasil: Formula optimum terbaik diperoleh dengan komposisi beeswax 5% dan isoprofil miristat 1%. Formula optimum memiliki daya sebar 2,76 cm dan daya lekat 19,86 detik. Saran: Untuk penelitian berikutnya perhatikan suhu pada saat pengentalan ekstrak sehingga dapat menghasilkan sediaan blush on cream yang lebih baik.
UJI AKTIVITAS SEDIAAN KRIM SEMBUNG RAMBAT (Mikania micrantha Kunth) SEBAGAI LUKA BAKAR PADA MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus) Arina, Yudi; Alta, Uli; Tari, Mayang; Delina, Susanti; Dari, Rati Wulan
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 9, No 2: Agustus 2024 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v9i2.1260

Abstract

Latar Belakang: Salah satu tanaman yang dapat bermanfaat sebagai obat luka bakar yaitu Mikania micrantha kunth atau dikenal dengan nama sembung rambat, merupakan salah satu spesies dari famili Asteraceae. Daun sembung rambat mengandung zat aktif dalam bentuk metabolit sekunder diantaranya yaitu saponin, flavonoid, steroid, tannin, dan terpenoid. Senyawa metabolit sekunder yang berperan sebagai antibakteri yaitu flavonoid dan tannin.Tujuan: Mengetahui keefektifan dari sediaan krim daun sembung rambat (Mikania micrantha Kunth) terhadap anti luka bakar, mengetahui perbandingan antara efektivitas daun sembung rambat (Mikania micrantha Kunth) dengan obat betadine dan ekstrak sembung rambat terhadap penyembuhan luka bakar.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian experimental dengan metode Desaign One Way Anova untuk mendapatkan ekstrak dari daun senggani dengan maserasi menggunakan pelarut etanol 70%.Hasil: Menggunakan krim daun sembung rambat mendapatkan perbedaan efektifitas penurunan diameter luka pada tiap kelompok sehingga efektivitas krim daun sembung rambat dalam penyembuhan luka memiliki hasil lebih baik dalam penyembuhan luka bakar,Komposisi krim daun sembung rambat menghasilkan efektifitas yang baik terhadap luka bakar, Ekstrak daun sembung rambat 12,5%, carbopol 0,5 g, HPMC 2 g, trietanolamine 8 %, propilen glikol 15%, nipagin 0,18%,etanol 70%, aquadest ad 100 ml.Saran :Untuk penelitian selanjutnya dapat di kembangkan menjadi krim daun sembung rambat dalam penyembuhan obat luka bakar Kata kunci : Formulasi, Anti luka Bakar, krim, Sembung Rambat
POTENSI DAN ANALISIS SENYAWA KERSEN (Muntingia Calabura L.) SEBAGAI ANTIBAKTERI: LITERATUR RIVIEW Arina, Yudi; Nurhasanah, Desi Titik
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 6, No 2: Agustus 2021 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v6i2.665

Abstract

Latar belakang: Muntingia calabura L. merupakan salah satu tanaman yang termasuk dalamkeluarga Elaeocarpaceae yang dapat digunakan sebagai obat. Komponen kimia senyawaflavonoid, saponin, dan tanin yang terdapat pada daun kersen dapat berperan sebagaiantibakteri Tujuan: Mengetahui potensi dari daun kersen dan analisis senyawaya sebagaiantibakteri. Metode: Informasi dalam penulisan artikel diperoleh dari berbagai databaseseperti science direct, pubMed, Taylor and Francis, Google scholar, DOAJ, OAL jurnal yangdigunakan dari tahun 2013-2020. Hasil: Uji skrining fitokimia membuktikan bahwa ekstrakdaun kersen memiliki kandungan senyawa flavonoid, saponin, tanin, fenolik dansteroid/terpenoid. Ektrak daun kersen memiliki aktivitas sebagai antibakteri, aktivitas tersebutkarena adanya senyawa flavonoid, saponin dan tanin. Saran: Adanya aktivitas antibakteri daridaun kersen terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, Salmonella typhi,Salmonella typhimurium, Bacillus subtilis , Escherichia coli, Edwardsiella tarda,Streptococcus viridians, dan Staphylococcus epidermidis.Kata Kunci: Kersen (Muntingia Calabura L.), Antibacterial of Muntingia Calabura,Potential of Muntingia Calabura, Antibacterial Activity
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI FRAKSI DAUN KEDONDONG BANGKOK (Spondias dulcis Forst.) Delina, Susanti; Arina, Yudi
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 7, No 2: Agustus 2022 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v7i2.863

Abstract

Latar belakang: Salah satu tanaman dari alam yang berkhasiat sebagai obat yaitu tanaman kedondong bangkok (Spondias dulcis Forst.). Tanaman ini termasuk tanaman buah atau tanaman kebun yang terdapat hampir diseluruh daerah tropis. Berdasarkan penggunaan tradisional maka di duga tumbuhan ini aktif terhadap mikroba. Tujuan: Diketahui efek aktivitas antibakteri fraksi daun kedondong bangkok (Spondiaas dulcis Forst.) terhadap bakteri Escherichia coli. Metode: Jenis penelitian eksperimental di laboratorium mikrobiologi STIKES Aisyiyah Palembang pada bulan Januari-Mei 2020. Menggunakan metode difusi agar. Hasil: Ekstrak Daun Kedondong Bangkok rata-rata dari konsentrasi 80% = 1,6 mm, rata-rata dari 90% = 1,96 mm, rata-rata dari 100% = 2,55 mm, Fraksi etanol rata-rata dari 80% = 1,88  mm, rata-rata dari 90% = 2,1 mm, rata-rata dari 100% = 2,5 mm, Fraksi etil asetat rata-rata dari 80% = 1,9 mm, rata-rata dari 90% = 2,53 mm, rata-rata dari 100% = 2,93 mm dan Fraksi N-heksan rata-rata dari 80% = 2,13 mm, rata-rata dari 90% = 2,51 mm, rata-rata dari 100% = 3,23 mm. Ekstrak dan Fraksi daun kedondong bangkok memiliki antibakteri. Konsentrasi terbaik pada fraksi n-heksan 100%. Saran: Karena aktivitas antibakteri daun kedondong bangkok terhadap bakteri Escherichia coli lemah maka diharapkan untuk peneliti selanjutnya dilakukan penelitian lebih lanjut untuk uji aktivitas antibakteri pada bakteri lain. Kata Kunci: Ekstrak, Fraksi, Daun Kedondong Bangkok, Antibakteri, e.coli
OPTIMASI FORMULA LIPSTIK EKSTRAK BIJI COKLAT (Theobroma cacao L.) DENGAN KOMBINASI BASIS CARNAUBA WAX DAN PARAFFIN WAX MENGGUNAKAN METODE SIMPLEX LATTICE DESIGN Pratiwi, Galih; Arina, Yudi; Tari, Mayang; Shiyan, Shaum; Anggun Prasasty, Mas Ayu
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 8, No 1: Februari 2023 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v8i1.982

Abstract

Latar Belakang: Lipstik merupakan salah satu kosmetik yang digunakan untuk mewarnai bibir sehingga dapat meningkatkan estetika dalam tata rias wajah dan memberikan ekspresi wajah yang menarik. Ekstrak biji coklat (Theobroma cacao L.) mengandung antosianin yang berpotensi sebagai zat warna alami. Metode simplex lattice design (SLD) mudah digunakan dan dapat digunakan untuk memprediksi formula optimum sediaan lipstik ekstrak biji coklat. Tujuan: Diketahuinya komposisi bahan carnauba wax dan paraffin wax penyusun formula optimum lipstik dan karakteristiknya Metode: Pendekatan design of experiment (DoE) dengan SLD menggunakan piranti lunak design expert. Penelitian dilaksanakan dari bulan Mei sampai Agustus 2022 di Laboratorium Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Palembang. Parameter yang diuji meliputi organoleptis, homogenitas, daya oles, titik leleh, pH, daya lekat. Analisis data menggunakan pendekatan DoE. Hasil: Formula optimum yang diperoleh dari sediaan lipstik kombinasi carnauba wax dan paraffin wax yaitu berturut-turut 5,561 % dan 19,439 %. Formula optimum memiliki daya lekat 82 ± 13,25 detik dan titik leleh 68 ± 1,89. Lipstik biji coklat berwarna ungu dengan bau khas coklat, homogen, merata dengan warna intensif Saran: Perlu dilakukan pengujian lebih lanjut terhadap kandungan kimia ekstrak biji coklat. Kata Kunci: Lipstik, Theobroma cacao, optimasi, design of experiment, simplex lattice design
FORMULASI SEDIAAN BEDAK TABUR DARI DAUN SEMBUKAN ( Paederia foetida L ) SEBAGAI ANTIOKSIDAN Alta, Ulik; Arina, Yudi; Claudia, Anggita Cindy
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 8, No 1: Februari 2023 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v8i1.1003

Abstract

Latar Belakang: Sembukan (Paederia foetida L) atau yang lebih kita kenal dengan daun kentut merupakan tanaman yang biasanya digunakan oleh masyarakat sebagai obat diare atau obat kembung dan juga dapat digunakan sebagai anti inflamasi, antioksidan, antibakteri, dan analgesik. Sembukan adalah tumbuhan liar yang batang dan daunnya telah dimanfaatkan sebagai obat tradisional, Senyawa kimia yang terdapat dalam tumbuhan sembukan (Paederia foetifa L) yaitu saponin, flavonoid, tanin, glikosda, iridoid, triterpen, 1 2 steroid. Asperulin, aukobin dan asam oleanolat. Tujuan: Mengetahui formulasi dari daun sembukan (Paederia   foetida L)   sebagai sediaan bedak tabur dan mengetahui konsentrasi yang paling baik dalam pembuatan sediaan bedak tabur ekstrak daun sembukan (Paederia foetida L) terhadap sifat fisik yang paling baik dalam pembuatan bedak tabur. Metode: Penelitian ini merupakan  penelitian eksperimental  di  laboratorium Teknologi  Farmasi  dan Laboratorium Kimia Analisa Farmasi, stikes aisyiyah Palembang, dilakukan dari bulan Juni sampai Agustus 2022. Menggunakan formulasi bedak tabur yaitu formulasi 0, formulasi 1, formulasi 2, dan formulasi 3 menggunakan ekstrak daun sembukan (Paederia foetida L). Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa nilai baku kuersetin yang didapat lebih besar yaitu 57,45µg/ml sedangkan nilai ekstrak daun sembukan yang di dapat yaitu 48,39µg/ml, ekstrak daun sembukan tergolong antioksidan sangat kuat karena memiliki nilai IC50 dibawah 50 ppm. IC50 tergolong kuat jika memiliki nilai 50-100 ppm, 100-150 ppm tergolong sedang, 150-200 ppm lemah dan 150-200 ppm tergolong sangat lemah. Saran: Perlu dilakukan  lebih  lanjut  dalam  pembuatan  bedak  tabur  dengan  konsentrasi  yang  berbeda,  perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai penyebab terjadinya  pH 7 pada  sediaan bedak tabur daun sembukan formulasi III.Kata Kunci: Daun Sembukan, Antioksidan, Bedak Tabur, Formulasi, Uji Aktivitas Antioksidan
EVALUASI WAKTU TUNGGU PELAYANAN FARMASI PASIEN BPJS (BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL) RAWAT JALAN Fitriani, Eka; Arina, Yudi; Tari, Mayang
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 16, No 2 (2024): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v16i2.1288

Abstract

Latar Belakang: Lamanya waktu tunggu dalam pelayanan berpotensi menyebabkan ketidakpuasan pasien serta menurunnya mutu pelayanan kesehatan masyarakat. Pelayanan farmasi tentunya harus dapat memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar kefarmasian yang berlaku. Tujuan: Penelitian ini dimaksudkan untuk mengevaluasi waktu tunggu pelayanan resep serta mengetahui rerata waktu tunggu resep racikan dan non racikan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif analitik. Populasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu seluruh resep racikan dan resep non racikan pasien BPJS rawat jalan. Sampel dalam penelitian ini yaitu resep pasien BPJS rawat jalan yang telah memenuhi kriteria inklusi. Hasil: Diperoleh hasil penelitian dengan jumlah sampel sebanyak 99 resep yang terdiri dari 7 resep racikan (7,07%) dan 92 resep non racikan (92,93%). Perhitungan rata-rata waktu tunggu resep racikan 26,9 menit dan resep non racikan 21 menit. Kesimpulan: Waktu tunggu pelayanan resep obat racikan maupun non racikan telah memenuhi Standar Pelayanan Minimal di rumah sakit. Kata Kunci: Waktu Tunggu, Resep Racikan, Resep Non Racikan, BPJS Rawat Jalan