Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH PUPUK ORGANIK HAYATI + PUPUK ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG MANIS (Zea mays Saccharata Sturt) SERTA GULMA DI LAHAN LEBAK Amirullah, Amirullah; Aminah, R. Iin Siti; Rosmiah, Rosmiah
Klorofil: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 12, No 2 (2017): Klorofil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jk.v12i2.814

Abstract

Pengaruh Pupuk Organik Hayati + Pupuk Anorganik Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Jagung Manis (Zea mays Saccharata Sturt) Serta Gulma Di Lahan Lebak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Pupuk Organik Hayati + Pupuk Anorganik Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Jagung Manis (Zea mays Saccharata Sturt) Serta Gulma Di Lahan Lebak. Penelitian ini telah dilaksanakan pada kebun percobaan kampus C Universitas Muhammadiyah Palembang, Desa Pulau Semambu, Kecamatan Inderalaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan. Penelitian ini telah berlangsung dari bulan April sampai dengan bulan Juli 2016. penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok ( RAK ) Faktorial dengan 15 kombinasi perlakuan dan 3 ulangan dengan 10 tanaman contoh. Adapun faktor perlakuannya sebagai berikut :1. Takaran Pupuk Organik Hayati + Pupuk Anorganik (T), T0= POH+0% N,P,K, T2= POH+25% N,P,K, T3= POH+50% N,P,K, T4= POH+75% N,P,K, T5= POH+100% N,P,K. 2. Varietas Jagung Manis (V): V1= Bonanza, V2= Sweet Boy, V3= Sagita. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian Pupuk Organik Hayati (POH) + 75 % N,P,K dan penggunaan jagung manis varietas Sagita menghasilkan pertumbuhan dan produksi yang baik pada lahan lebak dengan berat tongkol 9,39 ton/ha.Sedangkan untuk gulma Imperata cylindrica adalah gulma yang dominan sebelum pengolahan lahan di lahan lebak dengan nilai SDR 69,54 %, gulma Cyperus compressus adalah gulma yang mendominasi setelah pemberian pupuk di lahan lebak dengan nilai SDR 53, 95 %.
APLIKASI ECO-ENZYME UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS TANAMAN SAWI (Brassica sp) DI POLYBAG Ridwan, M. Naufal; Aminah, R. Iin Siti; Astuti, Dessy Tri
Klorofil: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 18, No 1 (2023): Klorofil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jk.v18i1.6457

Abstract

This study aims to obtain the right dose of eco-enzyme fertilizer to increase the production of mustard greens. This research was conducted on the land owned by Dito's brother in Sungai Rebo 1 Village, Banyuasin Regency from December 2022 to February 2023. This research used a Factorial Randomized Block Design (RBD) experimental method with 8 combinations and repeated 3 times. The treatments used were Dosages of Eco-Enzyme Fertilizers (E1: 5 ml/L, E2: 10 ml/L and E3: 15 ml/L) and Mustard Plant Varieties (V1: Sawi Caisim and V2: Sawi Pakcoy). The observed variables were 1. Plant height (cm), 2. Number of leaves (cm), 3. Leaf length (cm), 4. Plant fresh weight (g). The best research results show that the dose of eco-enzyme fertilizer as much as 10 ml/L gives the best production in one plant of 171 gr. Research shows that the use of caisim mustard plant varieties has the best effect on the growth and production of mustard plants, shown in the production of 119 gr of one plant. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis pupuk eco-enzyme yang tepat untuk meningkatkan produksi tanaman sawi. Penelitian ini dilaksanakan di lahan milik saudara Dito di Desa Sungai Rebo 1 Kabupaten Banyuasin pada bulan Desember 2022 sampai Februari 2023. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 8 kombinasi dan diulang 3 kali. Perlakuan yang digunakan adalah Dosis Pupuk Eco-Enzyme (E1: 5 ml/L, E2 : 10 ml/L dan E3 : 15 ml/L) dan Varietas Tanaman Sawi (V1 : Sawi Caisim dan V2 : Sawi Pakcoy). Peubah yang diamati adalah 1. Tinggi tanaman (cm), 2. Jumlah daun (cm), 3. Panjang daun (cm), 4. Berat segar tanaman (g). Hasil penelitian terbaik menunjukkan bahwa dosis pupuk eco-enzyme sebanyak 10 ml/L memberikan produksi terbaik dalam satu tanaman sebanyak 171 gr. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan varietas tanaman sawi caisim memberikan pengaruh yang paling baik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi, ditunjukkan pada produksi dalam satu tanaman sebanyak 119 gr.
JENIS MULSA DAN PUPUK ORGANIK KOTORAN SAPI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI TANAMAN SEMANGKA (Citrullus vulgaris Scard.) Hidayat, Singgih; Gusmiatun, Gusmiatun; Aminah, R. Iin Siti
Klorofil: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 17, No 2 (2022): Klorofil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jk.v17i2.5706

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan jenis mulsa dan dosis pupuk organik yang tepat terhadap produksi tanaman semangka (Cucumis vulgaris Scard..). Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan  petani di Desa Tanah Lembak, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin Sumatera Selatan yang. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Mei sampai Agustus 2022. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Petak Terbagi (Split-plot design) terdiri dari 12 kombinasi perlakuan yang di ulang 3 kali. Adapun perlakuan yang dimaksud adalah sebagai berikut petak utama : jenis mulsa organik (M) yaitu M0 = tanpa mulsa ;  M1 = mulsa alang-alang ; M2 = mulsa jerami padi ; M3 = mulsa plastik sedangkan anak petak : dosis pupuk kotoran sapi (D) yaitu D1=10 ton/ha  ; D2 = 20 ton/ha ; D3= 30 ton/ha. Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah Diameter buah (cm), Panjang buah (cm), Berat buah pertanaman (kg) dan Berat buah perpetak (kg). Berdasarkan hasil  penelitian menunjukkan bahwa secara tabulasi perlakuan kombinasi Secara tabulasi penggunaan jenis mulsa jerami padi dengan dosis pupuk pupuk kandang kotoran sapi 30 ton/ha memberikan hasil tertinggi terhadap produksi tanaman semangka per petak  sebesar 49,87 atau setara dengan 66,49 ton/ha. This study aims to determine and obtain the right type of mulch and organic fertilizer dosage for the production of watermelon plants (Cucumis vulgaris Scard..). This research was carried out on farmer's land in Tanah Lembak Village, Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, South Sumatra. This research was conducted from May to August 2022. This research used an experimental method with a Split-plot design consisting of 12 treatment combinations which were repeated 3 times. The treatment in question is as follows main plot: type of organic mulch (M), namely M0 = without mulch; M1 = reed mulch; M2 = rice straw mulch; M3 = plastic mulch while subplots: dose of cow manure (D), namely D1 = 10 tons/ha ; D2 = 20 tonnes/ha ; D3 = 30 tonnes/ha. The variables observed in this study were fruit diameter (cm), fruit length (cm), fruit weight per plot (kg) and fruit weight per plot (kg). Based on the results of the study, it was shown that tabulated combination treatment tabulated the use of rice straw mulch with a dose of 30 tons/ha of cow dung manure gave the highest yield of watermelon plant production per plot of 49.87 or the equivalent of 66.49 tons/ha.
The Effects of Long Soaking Seeds and Phosphate Fertilizer on Growth and Yield of Peanuts (Arachis hypogaea) Aminah, R. Iin Siti; Sofian, Ahmad; Rosmiah, Rosmiah; Marlina, Neni; Lusia, Maria; Oktavia, Kharisma
Journal of Global Sustainable Agriculture Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jgsa.v4i1.7246

Abstract

Peanuts are a potential agricultural commodity after soybeans. Peanut production increased after 2017 but in 2018 it decreased. This occurs due to several obstacles, especially poor soil conditions, especially in several areas in South Sumatra. One effort to increase production is done by fertilizing according to the conditions and correct seed management. This research was carried out to determine the length of soaking of seeds in liquid biological fertilizer and giving different doses of phosphate fertilizer to peanuts, which was carried out from July to October 2020 in Pulau Semambu Ogan Ilir Village, South Sumatra. The experiment was carried out using a factorial randomized block design with 2 treatment factors, namely the length of immersion (0. 15 and 30 minutes) and the administration of a dose of phosphate fertilizer (50,75,100 and 125 kg / ha). The treatment of soaking seeds for 30 minutes gave the best results on the variables of the number of pods planted, the number of empty pods planted, the weight of the planted pods, the weight of the pods per plot, and the weight of 100 seeds. Treatment of phosphate fertilizer dose of 100 kg / ha gave the best results on the variables of number of pods planted, weight of planted pods, weight of pods per plot and weight of 100 seeds. The interaction between the duration of soaking the seeds for 30 minutes with a dose of phosphate fertilizer of 100 kg / ha by tabulation gave the highest yield of 1.28 kg / plot or equivalent to 3.41 tons / ha.
PENYULUHAN PEMANFAATAN LIMBAH SAYURAN MENJADI PUPUK ORGANIK CAIR DI KELURAHAN TANGGA TAKAT, KECAMATAN SEBERANG ULU II, KOTA PALEMBANG Aminah, R. Iin Siti; Rosmiah, Rosmiah; Palmasari, Berliana; Amir, Nurbaiti; Paridawati, Ika
Suluh Abdi Vol 5, No 2 (2023): SULUH ABDI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sa.v5i2.7092

Abstract

Limbah sayuran dianggap sebagai bahan buangan yang tidak dapat digunakan lagi, sehingga keberadaannya belum dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Padahal limbah sayuran masih dapat digunakan kembali sebagai bahan untuk membuat pupuk organik cair (POC). Pupuk organik cair yang terbuat dari limbah sayur merupakan jenis pupuk yang banyak manfaat, baik untuk tanaman maupun lingkungan. Pupuk organik cair bersifat ramah lingkungan dan aman bagi manusia dan hewan. Pupuk organik cair juga memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kesuburan tanah, dan meningkatkan daya ikat air tanah, selain itu juga ramah lingkungan, mengurangi polusi tanah, dan melindungi kesehatan tanah. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat tentang memanfaatkan kembali limbah sayuran dengan mengolahnya menjadi pupuk organik cair (POC). Lokasi pengabdian masyarakat dilaksanakan di kantor lurah Tangga Takat Kecamatan Seberang Ulu II Kota Palembang, pada tanggal 24 Februari 2023. Metode yang digunakan yaitu penyuluhan dan pelatihan kepada masyarakat tentang pengolahan limbah sayuran menjadi pupuk organik cair. Kegiatan ini mempertemukan 25 peserta yang antusias dalam sesi diskusi dan tanya jawab selama pelatihan berlangsung. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan bahwa metode pengabdian berupa konsultasi, pelatihan dan tanya jawab sangat cocok untuk memotivasi masyarakat dalam pengolahan limbah sayuran menjadi pupuk organik cair.
PENGATURAN JARAK TANAM DAN APLIKASI MIKORIZA PADA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum L.) Amir, Nurbaiti; Aminah, R. Iin Siti; Paridawati, Ika; Pratama, Rian Ade
Klorofil: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 19, No 1 (2024): Klorofil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jk.v19i1.8715

Abstract

Cabai merah (Capsicum annum L.) merupakan tanaman potensial yang perlu dikembangkan karena memiliki peluang pasar yang besar baik lokal maupun ekspor, di Sumatera Selatan belum banyak dibudidayakan dan produksinya masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menentukan jarak tanam dengan dosis mikoriza yang tepat terhadap pertumbuhan dan hasil cabai merah. Penelitian ini telah dilaksanakan pada lahan petani bertempat di Kel.Sukajadi Kec.Talang Kelapa, Banyuasin Sumatera Selatan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan petak terbagi (split plot design), terdiri dari 12 kombinasi perlakuan dan 3 ulangan. Faktor pertama (Petak Utama) Jarak tanam (J) yaitu J1 = 60 cm x 60 cm, J2 =60 cm x 80 cm dan J3 = 60 cm x 100 cm sedangkan faktor kedua (Anak Petak) Dosis Mikoriza (M) yaitu M0 = kontrol ; M1 = 3 g/ tanaman ; M2 = 5 g/tanaman dan M3 = 7 g/tanaman. Peubah pengamatan dalam penelitian ini antara lain tinggi tanaman (cm), berat buah per tanaman (g) dan berat buah per petak (g). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan jarak tanam 60 cm x 100 cm dengan mikoriza dosis 7 g/tanaman memberikan hasil terbaik dengan produksi 664 g/petak setara dengan 1,77 ton/ha.Red chili (Capsicum annum L.) is a potential crop that needs to be developed because it has large market opportunities both locally and for export. In South Sumatra it is not widely cultivated and production is still low. This research aims to determine and determine the planting distance with the correct dose of mycorrhiza on the growth and yield of red chilies. This research was carried out on farmers' land located in Sukajadi Subdistrict, Talang Kelapa Subdistrict, Banyuasin, South Sumatra. This research used an experimental method with a split plot design, consisting of 12 treatment combinations and 3 replications. The first factor (Main Plot) is Planting distance (J), namely J1 = 60 cm x 60 cm, J2 = 60 cm x 80 cm and J3 = 60 cm x 100 cm while the second factor (Subplots) Mycorrhiza Dosage (M) is M0 = control ; M1 = 3 g/plant; M2 = 5 g/plant and M3 = 7 g/plant. Observed variables in this study included plant height (cm), fruit weight per plant (g) and fruit weight per plot (g). The research results showed that the combination of 60 cm x 100 cm planting distance treatment with mycorrhiza dose of 7 g/plant gave the best results with a production of 664 g/plot equivalent to 1.77 tons/ha.
APLIKASI PUPUK CAIR LIMBAH TAHU UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) DENGAN JUMLAH BENIH YANG BERBEDA Aminah, R. Iin Siti; Palmasari, Berliana; Zamrodah, Siti
Klorofil: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 18, No 2 (2023): Klorofil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jk.v18i2.7727

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan dosis pupuk cair limbah tahu dan jumlah benih perlubang tanam yang terbaik terhadap produksi tanaman kacang hijau (Vigna radiata L.). Penelitian ini dilaksanakan di lahan milik petani di Jl. H. M. Asyik Aqil, RT 49, RW 17, Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Waktu penelitian dari bulan April sampai Juli 2022. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design) dengan 9 kombinasi perlakuan yang diulang 3 kali. Adapun perlakuan yang dimaksud adalah sebagai berikut, petak utama : Jumlah benih perlubang tanam (L) : L? = 1 butir, L? = 2 butir, dan L? = 3 butir. Anak petak :  Pupuk cair limbah tahu (P) : P?= 0 ml/L air, P? = 200 ml/L air, dan P? = 400 ml/L air. Peubah yang diamati dalam penelitian adalah jumlah polong/ tanaman (polong), berat 100 biji (g), dan berat biji/ petak (g). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara tabulasi kombinasi jumlah 3 benih per lubang tanam dengan pupuk cair limbah tahu 400 ml/L air memberikan hasil tertinggi terhadap produksi kacang hijau sebesar 493 g/ petak atau setara dengan 1,31 ton/ha.This research aims to determine and obtain the best dose of tofu waste liquid fertilizer and the number of seeds in the planting holes for the production of green bean plants (Vigna radiata L.). This research was carried out on farmer's land on Jl. H. M. Asyik Aqil, RT 49, RW 17, Sukajadi Village, Talang Kelapa District, Banyuasin Regency, South Sumatra Province. The research period is from April to July 2022. The research uses a Split Plot Design with 9 treatment combinations which are repeated 3 times. The treatment in question is as follows, main plot: Number of seeds in planting holes (L): L? = 1 grain, L? = 2 grains, and L? = 3 grains. Subplot: Tofu waste liquid fertilizer (P): P?= 0 ml/L water, P? = 200 ml/L water, and P? = 400 ml/L water. The variables observed in the research were the number of pods/plant (pods), weight of 100 seeds (g), and weight of seeds/plot (g). The results of the research show that tabulatedly, the combination of 3 seeds per planting hole with liquid fertilizer from tofu waste at 400 ml/L of water gave the highest results for green bean production of 493 g/plot or the equivalent of 1.31 tones/ha.