Priscilla Tamara
Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Nasional Malang

Published : 17 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PELEBUR LIMBAH KACA Tamara, Priscilla; Gultom, Paniel Immanuel; Sari, Sanny Andjar
Jurnal Industri Inovatif Vol 4 No 1 (2014): Jurnal Industri INOVATIF
Publisher : PRODI TEKNIK INDUSTRI S1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan produksi dan desain manik-manik yang dikerjakan pengrajin manik-manik kaca di Plumbon Gambang, Jombang, sudah mencapai titik optimal dan sulit untuk bisa ditingkatkan kemampuannya dengan kondisi peralatan dan fasilitas kerja yang ada. Saat ini proses peleburan limbah kaca dilakukan secara tradisionaldengan kapasitas peleburan sebanyak 1 – 2 kg diletakkan dalam wadah dengan menggunakan kompor berbahan bakar LPG - disebut brander – api ditembakkan langsung ke arah limbah kaca tersebut hingga meleleh berbentukseperti gulali (panas yang dibutuhkan 400° C - 600° C). Berdasarkan survey ditemukan bahwa masih dimungkinkan untuk menaikkan jumlah produksi danpengembangan desain manik-manik kaca tersebut dengan mengadakan perbaikan pada metode kerja dan perubahan rancang bangun pada fasilitas kerja yang membuat para pengrajin lebih nyaman, tidak cepat lelah danmengurangi panas yang menerpa tubuh pengrajin serta dapat lebih mengembangkan desain pada produknya. Perbaikan fasilitas kerja ini terutama pada proses peleburan limbah kaca yaitu dari bahan mentah (limbah kaca)menjadi bahan baku manik-manik (batangan kaca). Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membuat alat pelebur limbah kaca yang mampu meleburlimbah kaca hingga mencair dengan kapasitas yang cukup besar, serta menyamankan dan mempermudah pengrajin dalam bekerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan alat pelebur limbah kacatersebut terdapat efisiensi waktu standar peleburan dengan hasil yang jauh lebih banyak dan dapat mencairkan limbah kaca.
RANCANG BANGUN TUNGKU PELEBUR LIMBAH KACA UNTUK SENTRA UKM MANIK-MANIK KACA Tamara, Priscilla; Gultom, Paniel Immanuel
Jurnal Industri Inovatif Vol 6 No 1 (2016): Jurnal Industri INOVATIF
Publisher : PRODI TEKNIK INDUSTRI S1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses peleburan limbah kaca di UKM saat ini dilakukan dengan 2 cara yaitu tradisional yaitu brander saja yang ditembakkan ke limbah kaca (400 0C - 500 0C) yang menghabiskan waktu sangat lama disebabkan kapasitas yang sangat terbatas dan modern yaitu tungku pelebur logam yang dimodifikasi namun hanya bisa untuk produksi kaca tiup serta tungku keramik yang dimodifikasi namun harganya sangat mahal sulit untuk dijangkau oleh pengrajin UKM dengan kapasitas peleburan yang besar menggunakan tungku peleburan besar (<1800 0C), yang juga lama karena butuh waktu untuk mencapai suhu tinggi dan secara keseluruhan membutuhkan biaya yang besar. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang tungku pelebur limbah kaca yang sesuai dengan karakteristik khusus  peleburan  limbah  kaca  dengan  menggunakan  metode  QFD  (Quality  Function  Deployment)  dan  AHP (Analitycal  Hierarchy  Process),  sehingga  sesuai  dengan  kebutuhan  para  pengrajin  di  UKM  kerajinan  limbah kaca. Hasil  dari  penelitian  adalah  tungku  pelebur  limbah  kaca  yang  sesuai  dengan  karakteristik  peleburan limbah kaca, dapat memproduksi kaca tiup dan kaca cetak lembaran, menggunakan material refraktori tinggi dari hasil penelitian sebelumnya yang mampu untuk peleburan sampai dengan suhu 1800 0C serta harganya pun tidak terlalu mahal sehingga dapat dijangkau oleh pengrajin UKM.  
PENGEMBANGAN KOWI UNTUK PELEBURAN LIMBAH KACA DENGAN METODE QFD Tamara, Priscilla; Gultom, Paniel I; Sari, Sanny Andjar
Jurnal Industri Inovatif Vol 4 No 2 (2014): Jurnal Industri INOVATIF
Publisher : PRODI TEKNIK INDUSTRI S1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di sentra industri manik-manik kaca desa Plumbon-Gambang, saat ini proses peleburan limbah kaca dilakukan secara tradisional dengan kapasitas peleburan hanya sebanyak 1 – 2 kg diletakkan dalam kowi (crucible) tembikar dan diberi pewarna, kemudian dengan menggunakan kompor berbahan bakar LPG - disebutbrander – api ditembakkan langsung ke arah limbah kaca tersebut hingga meleleh berbentuk seperti gulali (panas yang dibutuhkan 400° C - 500° C). Gulali kaca tersebut dilengketkan pada sebatang besi kemudian ujungnya ditarik dengan menggunakan semacam tang hingga membentuk batangan-batangan kaca berwarna sepanjang ± 1 meter. Proses peleburan ini menghabiskan waktu sangat lama disebabkan kapasitas yang sangat terbatas. Dari tungku hasil pengabdian yang dilakukan oleh peneliti ditemukan bahwa kowi (crucible) dapat bertahan lama jika menggunakan kowi impor (salamander) sedangkan jika menggunakan kowi lokal (grafit) hanya dapat bertahan maksimal 10 kali peleburan dengan perlakuan halus dan 5 kali peleburan dengan perlakuan kasar. Kendalanya adalah harga kowi impor jauh lebih mahal dibandingkan kowi lokal. Hingga sejauh ini belum ada kowi lokal yang mempunyai karakteristik khusus peleburan kaca untuk skala industri kecil yaitu kuat, tahan hingga suhu 1600ºC. Dengan menggunakan metode QFD (Quality Function Development), ditemukan bahwa karakteristik kowi untuk peleburan limbah kaca adalah tahan terhadap suhu tinggi (≥ 1400º C), kuat, harganya terjangkau dan memiliki penampang yang cukup lebar dengan kedalaman disesuaikan. Dari penelitian yang telah dilakukan ditemukan 3 komposisi bahan dan bentuk yang sesuai dengan karakteristik tersebut.
RANCANG BANGUN ALAT PENCAMPUR BUMBU PADA INDUSTRI KECIL KERIPIK TEMPE Tamara, Priscilla; Budiharti, Nelly; Sari, Sanny Andjar
Jurnal Industri Inovatif Vol 3 No 1 (2013): Jurnal Industri INOVATIF
Publisher : PRODI TEKNIK INDUSTRI S1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keripik tempe merupakan oleh-oleh khas Malang yang sudah terkenal. Salah satu sentra industri kecil keripik tempe yang eksis di kota Malang adalah di daerah Sanan. Namun banyak kendala yang dihadapi oleh industri kecil keripik tempe dalam menghadapi persaingan pasar serta untuk memenuhi kebutuhan permintaan konsumen, antara lain disebabkan oleh proses produksi yang masih memakai alat manual dan sikap kerja dari operator yang sangat mempengaruhi tingkat produktifitas, baik waktu maupun hasil produksi. Penelitian ini bertujuan untuk merancang alat pencampur bumbu keripik tempe serta menghitung waktubaku proses dan output produksinya. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis antropometri untuk menghitung dimensi alat yang sesuai dengan kebutuhan pekerja agar memperoleh kenyamanan dalam bekerja dan analisis pengukuran waktu kerja untuk menghitung tingkat perbaikan waktu kerja serta peningkatan output produksi alat yang baru.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan alat pencampur bumbu tersebut terdapat peningkatan output produksi hingga 92 % dibandingkan dengan alat pencampur bumbu keripik tempe manual.
PENGEMASAN SARI KEDELAI UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA Tamara, Priscilla; Gultom, Paniel I; Sinaga, Erni Junita
Jurnal Industri Inovatif Vol 4 No 2 (2014): Jurnal Industri INOVATIF
Publisher : PRODI TEKNIK INDUSTRI S1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kerja yang kurang optimal menyebabkan rendahnya produktifitas yang dicapai, Untuk meningkatkannya diperlukan adanya suatu fasilitas kerja. Seperti pada industri rumah tangga minuman sari kedelai, proses pengemasannya masih bersifat manual sehingga memakan banyak waktu dan tenaga. Oleh sebab itu diperlukan adanya alat pengemas minuman sari kedelai untuk meningkatkan produktifitas kerja. Penelitian ini bertujuan untuk merancang alat pengemas sari kedelai serta menghitung waktu baku proses dan output produksinya. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis antropometri untuk menghitung dimensi alat yang sesuai dengan kebutuhan pekerja agar memperoleh kenyamanan dalam bekerja dan analisis pengukuran waktu kerja untuk menghitung tingkat perbaikan waktu kerja serta peningkatan outputproduksi alat yang baru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan alat pengemas sari kedelai tersebut terdapat peningkatan output produksi hingga 31% dibandingkan dengan cara manual serta memberi kenyamanan dan keamanan pada operator pada saat bekerja.
PENERAPAN ALAT PENCAMPUR BUMBU DI SENTRA INDUSTRI KECIL KERIPIK TEMPE SANAN Gultom, Peniel I.; Tamara, Priscilla; J. Sinaga, Erni
JURNAL FLYWHEEL Vol 8 No 1 (2017): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/flywheel.v8i1.668

Abstract

Salah satu makanan ringan khas Malang yang telah dikenal luas oleh masyarakat dengan rasa yang enak dan cocok untuk oleh-oleh adalah keripik tempe. Sentra industri keripik tempe yang cukup besar dan terkenal di Malang adalah wilayah Sanan, kota Malang. Kendala yang dihadapi oleh home industry keripik tempe Sanan ini salah satunya pada proses pencampuran bumbu keripik tempe. Dengan menggunakan alat pencampur bumbu manual, membutuhkan waktu yang cukup lama dan melelahkan untuk memenuhi target produksi ± 40 kg keripik tempe per hari. Selain itu proses pencampuran bumbu ini membutuhkan 2 orang pekerja dimana yang seorang bertugas memutar alat dan seorang lainnya bertugas menaburkan tepung bumbu dari bagian atas alat. Hal ini juga menyebabkan banyaknya tepung bumbu yang terbuang dan kurangnya higienitas produk. Oleh karena itu untuk meningkatkan produktifitas yang optimal harus diimbangi dengan alat pencampur bumbu keripik tempe yang efisien guna mendukung kegiatan tersebut, sehingga dapat meminimumkan waktu kerja dan kondisi fisik operator tidak terlalu lelah, dengan memanfaatkan hasil penelitian terdahulu. Rancangan alat dari penelitian terdahulu kemudian diwujudkan dalam ukuran yang sesungguhnya untuk dapat diterapkan pada UKM keripik tempe. Sebagai hasilnya alat pencampur bumbu dapat digunakan dengan baik dan sangat membantu proses produksi di UKM mitra.
Preservation strategy through implementation of Hindu aesthetics on Balinese Pejaten pottery in Indonesia Priscilla Tamara; Gabriel Roosmargo Lono Lastoro Simatupang; Gustami Gustami; I Wayan Senen
International Journal of Visual and Performing Arts Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : ASSOCIATION FOR SCIENTIFIC COMPUTING ELECTRICAL AND ENGINEERING (ASCEE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31763/viperarts.v3i2.421

Abstract

Pejaten pottery is one of the aesthetically unique potteries. The pottery has various ornaments such as god ornaments, god weapons, barong, and animals and plants. These ornaments are often found in Hindu worship ceremonies. This shows that, aesthetically, Pejaten pottery cannot be separated from Hindu aesthetics, so it is interesting to study. The problem is how the implementation of Hindu aesthetics in Pejaten pottery works and how Hindu aesthetics is used as a strategy for preserving Hindu aesthetics in Pejaten pottery. This study aims to determine the basis for applying Hindu aesthetics as a strategy for preserving Pejaten pottery. This qualitative research took the location of Pejaten Village, Kediri District, Tabanan Regency, Bali. Data were collected by direct observation, interviews, and also collecting literature data related to Hindu aesthetics. The aesthetic analysis process of Pejaten pottery is carried out using the concepts of Rwa bhineda (balance), satyam (truth), sivam (holiness), sundaram (beauty), and Pangider Bhuana (Pangider-ider). This study indicates that the ornaments and various forms of Pejaten pottery have a strong Hindu philosophical foundation, and this shows the religious nature of the Pejaten pottery craftsman. The conclusion is that the religiosity of the Pejaten pottery craftsmen is very influential in their creative process, and this is significantly able to maintain the preservation of the Hindu aesthetics of Pejaten pottery, Bali
RANCANG BANGUN TUNGKU PELEBUR LIMBAH KACA UNTUK SENTRA UKM MANIK-MANIK KACA Priscilla Tamara; Peniel Immanuel Gultom
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 6 No 1 (2016): Inovatif Vol. 6 No. 1
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses peleburan limbah kaca di UKM saat ini dilakukan dengan 2 cara yaitu tradisional yaitu brander saja yang „ditembakkan‟ ke limbah kaca (400° C - 500° C) yang menghabiskan waktu sangat lama disebabkan kapasitas yang sangat terbatas dan modern yaitu tungku pelebur logam yang dimodifikasi namun hanya bisa untuk produksi kaca tiup serta tungku keramik yang dimodifikasi namun harganya sangat mahal sulit untuk dijangkau oleh pengrajin UKM dengan kapasitas peleburan yang besar menggunakan tungku peleburan besar (≤1800˚ C), yang juga lama karena butuh waktu untuk mencapai suhu tinggi dan secara keseluruhan membutuhkan biaya yang besar.Tujuan dari penelitian ini adalah merancang tungku pelebur limbah kaca yang sesuai dengan karakteristik khusus peleburan limbah kaca dengan menggunakan metode QFD (Quality Function Deployment) dan AHP (Analitycal Hierarchy Process), sehingga sesuai dengan kebutuhan para pengrajin di UKM kerajinan limbah kaca.Hasil dari penelitian adalah tungku pelebur limbah kaca yang sesuai dengan karakteristik peleburan limbah kaca, dapat memproduksi kaca tiup dan kaca cetak lembaran, menggunakan material refraktori tinggi dari hasil penelitian sebelumnya yang mampu untuk peleburan sampai dengan suhu 1800˚ C serta harganya pun tidak terlalu mahal sehingga dapat dijangkau oleh pengrajin UKM.
PENGEMASAN SARI KEDELAI UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA Priscilla Tamara; Peniel I. Gultom; Erni Junita Sinaga
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 4 No 2 (2014): inovatif Vol. 4 No. 2
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kerja yang kurang optimal menyebabkan rendahnya produktifitas yang dicapai, Untuk meningkatkannya diperlukan adanya suatu fasilitas kerja. Seperti pada industri rumah tangga minuman sari kedelai, proses pengemasannya masih bersifat manual sehingga memakan banyak waktu dan tenaga. Oleh sebab itu diperlukan adanya alat pengemas minuman sari kedelai untuk meningkatkan produktifitas kerja.Penelitian ini bertujuan untuk merancang alat pengemas sari kedelai serta menghitung waktu baku proses dan output produksinya. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis antropometri untuk menghitung dimensi alat yang sesuai dengan kebutuhan pekerja agar memperoleh kenyamanan dalam bekerja dan analisis pengukuran waktu kerja untuk menghitung tingkat perbaikan waktu kerja serta peningkatan output produksi alat yang baru.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan alat pengemas sari kedelai tersebut terdapat peningkatan output produksi hingga 31% dibandingkan dengan cara manual serta memberi kenyamanan dan keamanan pada operator pada saat bekerja.
PENGEMBANGAN KOWI UNTUK PELEBURAN LIMBAH KACA DENGAN METODE QFD Priscilla Tamara; Peniel I. Gultom; Sanny Andjar Sari
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 4 No 2 (2014): inovatif Vol. 4 No. 2
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di sentra industri manik-manik kaca desa Plumbon-Gambang, saat ini proses peleburan limbah kaca dilakukan secara tradisional dengan kapasitas peleburan hanya sebanyak 1 – 2 kg diletakkan dalam kowi (crucible) tembikar dan diberi pewarna, kemudian dengan menggunakan kompor berbahan bakar LPG - disebut brander – api ditembakkan langsung ke arah limbah kaca tersebut hingga meleleh berbentuk seperti gulali (panas yang dibutuhkan 400° C - 500° C). Gulali kaca tersebut dilengketkan pada sebatang besi kemudian ujungnya ditarik dengan menggunakan semacam tang hingga membentuk batangan-batangan kaca berwarna sepanjang ± 1 meter. Proses peleburan ini menghabiskan waktu sangat lama disebabkan kapasitas yang sangat terbatas. Dari tungku hasil pengabdian yang dilakukan oleh peneliti ditemukan bahwa kowi (crucible) dapat bertahan lama jika menggunakan kowi impor (salamander) sedangkan jika menggunakan kowi lokal (grafit) hanya dapat bertahan maksimal 10 kali peleburan dengan perlakuan halus dan 5 kali peleburan dengan perlakuan kasar. Kendalanya adalah harga kowi impor jauh lebih mahal dibandingkan kowi lokal. Hingga sejauh ini belum ada kowi lokal yang mempunyai karakteristik khusus peleburan kaca untuk skala industri kecil yaitu kuat, tahan hingga suhu 1600ºC. Dengan menggunakan metode QFD (Quality Function Development), ditemukan bahwa karakteristik kowi untuk peleburan limbah kaca adalah tahan terhadap suhu tinggi (≥ 1400º C), kuat, harganya terjangkau dan memiliki penampang yang cukup lebar dengan kedalaman disesuaikan. Dari penelitian yang telah dilakukan ditemukan 3 komposisi bahan dan bentuk yang sesuai dengan karakteristik tersebut.