Erni Junita Sinaga
Program Studi Teknik Industri D3, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Malang

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

EFEKTIFITAS BIJI KELOR DAN TAWAS SEBAGAI KOAGULAN PADA PENINGKATAN MUTU LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU Setyawati, Harimbi; Sinaga, Erni Junita; Wulandari, Luluk Sutri; Sandy, Faradilla
Jurnal Teknik Kimia Vol 12, No 2 (2018): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v12i2.1084

Abstract

Limbah cair industri tahu merupakan salah satu sumber pencemar yang mengandung bahan organik yang tinggi sehingga dibutuhkan pengolahan limbah yang memadai. Dalam upaya mengatasi permasalahan yang ditimbulkan oleh limbah cair, maka proses pengolahan limbah wajib dilakukan sebelum limbah tersebut dibuang ke badan perairan. Dalam penelitian ini akan dilakukan proses pengolahan limbah cair industri tahu dengan proses koagulasi flokulasi. Proses ini disertai dengan penambahan koagulan organik (biji kelor) dan koagulan anorganik (aluminium sulfat). Penelitian ini menggunakan variasi kecepatan pengadukan cepat, yaitu 80 rpm, 90 rpm, 100 rpm, 110 rpm, dan 120 rpm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil terbaik yaitu pada penggunaan koagulan organik biji kelor. Dimana koagulan dapat menurunkan kadar BOD hingga 100 mg/L, kadar COD hingga 96 mg/L, dan juga kadar TSS hingga 98 mg/L DOI : https://doi.org/10.33005/tekkim.v12i2.1084
PENINGKATAN HASIL PRODUKSI PANEN PADI DENGAN PENGGUNAAN MESIN PERONTOK PADI TIPE JERAMI (THROW IN) Anggorowati, Dwi Ana; Sinaga, Erni Junita; Artiyani, Anis
Jurnal Industri Inovatif Vol 5 No 2 (2015): Jurnal Industri INOVATIF
Publisher : PRODI TEKNIK INDUSTRI S1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Ngadirejo  Kecamatan  Kromengan Kabupaten Malang, yang mempunyai program kerja antara lain peningkatan  kualitas  produksi  padi  untuk  menuju  swasembada  beras.  Desa  Ngadirejo  adalah  salah  satu  desa diantara 7 (tujuh) desa yang termasuk wilayah Kecamatan Kromengan Kabupaten Malang.  Luas wilayah desa Ngadirejo 466.232 Ha terdiri dari pemukiman seluas 90.332 Ha, tegalan seluas 185 Ha dan area persawahan seluas 179 Ha lain-lain seluas 11.900 Ha.  Dari hasil pengamatan di desa Ngadirejo Kecamatan  Kromengan Kabupaten Malang dapat disimpulkan bahwa petani membutuhkan sarana alat perontok padi, yang saat ini masih menggunakan sistem yang sederhana dengan memukul-mukulkan ikatan padi pada papan yang terbuat dari kayu.  Pada  kegiatan  pengabdian  ini  akan  diterapkan  mesin  perontok  padi  dengan  tipe  jerami  (throw  in) berbahan bakar bensin untuk menggerakkan motor penggerak motor bensin berdaya 6 hp /3600 rpm (4,48 kw),  perontok padi dengan kapasitas hasil rontokkan 200kg/jam dan hanya membutuhkan 2 orang pekerja. Sehingga dengan  diterapkannya  mesin  perontok  padi  ini  diharapkan  dapat  mempercepat  proses  perontokkan  dan meningkatkan jumlah padi yang dirontokkan.
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN PENCETAK BATAKO UNTUK MENINGKATKAN HASIL PRODUKSI DI DESA JATIGUWI SUMBERPUCUNG MALANG Sinaga, Erni Junita; Mujiono, Mujiono; Sudiasa, I Nyoman
Jurnal Industri Inovatif Vol 7 No 1 (2017): INDUSTRI INOVATIF - JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Publisher : PRODI TEKNIK INDUSTRI S1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengrajin Batako di desa Jatiguwi Sumberpucung Malang, sudah mencapai titik optimal dan sulit untuk bisa  ditingkatkan  kemampuannya  dengan  kondisi  peralatan  dan  fasilitas  kerja  yang  ada,  pembuatan  batako dilakukan  secara  manual  dan  sangat  sederhana,  pengrajin  masih  menggunakan  alat  pengepres  manual  yang terbuat  dari  besi.  Kesulitan  yang  dihadapi  oleh  pengrajin  adalah  jika  ada  permintaan  yang  melebihi  kapasitas produksi, sehingga biasanya menolak karena kurangnya tenaga. Hal ini dapat diantisipasi dengan memperbaiki system kerja dan fasilitas kerja. Dimungkinkan  dapat  meningkatkan  jumlah  produksi  dengan  adanya  perbaikan  pada  metode  kerja  dan perbaikan fasilitas kerja yang membuat pengrajin lebih nyaman, tidak cepat lelah khususnya dalam mengepres batako.  Pada kegiatan pengabdian ini bertujuan membuat mesin pencetak batako yang menggunakan penggerak mesin  diesel  untuk  menggetarkan  cetakan  sehingga  hasil  yang  diperoleh  lebih  homogen  dan  padat.  Mesin pencetak batako ini diharapkan dapat mempercepat  proses produksi dengan hasil yang lebih banyak serta lebih berkualitas karena kepadatan semakin homogen serta lebih efisien dan efektif.
PENERAPAN PENGGUNAAN MAGNESOL SEBAGAI ADSORBEN PADA PEMURNIAN BIODIESEL PADA PERUSAHAAN PENGHASIL BIODIESEL Setyawati, Harimbi; Anggorowati, Dwi Ana; Sinaga, Erni Junita
Jurnal Industri Inovatif Vol 9 No 1 (2019): Jurnal Inovatif Industri
Publisher : PRODI TEKNIK INDUSTRI S1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Alegria Indonesia merupakan salah satu perusahaan penghasil biodiesel yang ada di kotaPasuruan, bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan biodiesel adalah biji jarak. Untuk mendapatkan bijijarak perusahaan terebut bekerjasama dengan para petani yang ada di sekitar perusahaan dan BalittasKarangploso Malang. Untuk itu berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan kualitas biodiesel, termasukpada proses pencucian biodiesel tersebut. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk mendapatkanbiodiesel dengan kualitas yang baik sesuai dengan standard kelayakan biodiesel di Indonesia dengan prosespencucian menggunakan magnesium silikat (Magnesol). Proses pemurnian dry washing biodiesel menggunakanadsorben magnesium silikat, dapat meningkatkan kemurnian dari biodiesel yang dihasilkan. Penggunaanmagnesium silikat yang tepat akan menyerap impurities dengan maksimal, termasuk sisa gliserol, sisa alkoholdan katalis, serta air dan sedimen pada biodiesel.Karakter fisik biodiesel secara umum telah memenuhi standardkelayakan biodiesel di Indonesia yang diatur dalam SNI 04-7182-2006 kecuali beberapa poin yaitu angka setanadan gliserol bebas.Masa aktif magnesium silikat (magnesol) rata-rata adalah sekitar 40-50 menit. Setelah itudisinyalir magnesium silikat (magnesol) telah atau mulai mengalami kejenuhan.
PENGEMASAN SARI KEDELAI UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA Tamara, Priscilla; Gultom, Paniel I; Sinaga, Erni Junita
Jurnal Industri Inovatif Vol 4 No 2 (2014): Jurnal Industri INOVATIF
Publisher : PRODI TEKNIK INDUSTRI S1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kerja yang kurang optimal menyebabkan rendahnya produktifitas yang dicapai, Untuk meningkatkannya diperlukan adanya suatu fasilitas kerja. Seperti pada industri rumah tangga minuman sari kedelai, proses pengemasannya masih bersifat manual sehingga memakan banyak waktu dan tenaga. Oleh sebab itu diperlukan adanya alat pengemas minuman sari kedelai untuk meningkatkan produktifitas kerja. Penelitian ini bertujuan untuk merancang alat pengemas sari kedelai serta menghitung waktu baku proses dan output produksinya. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis antropometri untuk menghitung dimensi alat yang sesuai dengan kebutuhan pekerja agar memperoleh kenyamanan dalam bekerja dan analisis pengukuran waktu kerja untuk menghitung tingkat perbaikan waktu kerja serta peningkatan outputproduksi alat yang baru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan alat pengemas sari kedelai tersebut terdapat peningkatan output produksi hingga 31% dibandingkan dengan cara manual serta memberi kenyamanan dan keamanan pada operator pada saat bekerja.
KARAKTERISASI DIFRAKSI SERBUK YTRIA NANOPARTIKEL HASIL PENGGILINGAN Junita Sinaga, Erni
JURNAL FLYWHEEL Vol 4 No 1 (2011): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/flywheel.v4i1.538

Abstract

Telah dilakukan karakterisasi difraksi sinar-x pada serbuk yttria nanopartikel dengan metode ball milling (penggilingan basah). Serbuk yttria diberi perlakuan mekanik menggunakan planetary ball milling dengan variasi waktu 0, 1, 5, 10, dan 20 jam dengan kecepatan penggilingan 100 rpm. Analisis kualitatif dilakukan melalui difraksi sinar-x pada serbuk asal dan serbuk setelah perlakuan penggilingan. Analisis lanjut data difraksi tersebut dilakukan menggunakan perangkat lunak MAUD untuk mengestimasikan ukuran kristal (Dv) dan sebarannya serta regangan yang terjadi akibat penggilingan. Hasil analisis Rietveld menunjukkan regangannya semakin besar, ukuran kristal semakin mengecil dan sebaran ukuran kristalnya semakin menyempit akibat variasi waktu penggilingan.
STUDI DEKOMPOSISI TERMAL Al2TiO5 PADA FGM α-Al2O3/Al2TiO5-Y2O3 Junita Sinaga, Erni
JURNAL FLYWHEEL Vol 4 No 2 (2011): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/flywheel.v4i2.558

Abstract

Studi dekomposisi termal Al2TiO5 (AT) pada FGM α-Al2O3/Al2TiO5-Y2O3 hasil sintesis dengan metode infiltrasi berulang. Telah dilakukan studi dekomposisi AT pada FGM α-Al2O3/Al2TiO5-Y2O3 hasil sintesis infiltrasi berulang, terutama mengamati pengaruh penambahan Y2O3 (yttria) sebagai aditif. FGM dibuat dengan langkah berikut: (1) pencampuran serbuk α- Al2O3 dan 2 wt% nanopartikel yttria hasil kopresipitasi, (2) serbuk campuran dipres secara uniaksial pada tekanan 37 MPa, (3) presinter serbuk yang dipres pada suhu 1000°C selama 1 jam, (4) pencelupan pra keramik sebanyak 3kali, setiap pencelupan dikeringkan pada suhu 80°C, (5) selanjutnya disinter pada temperatur 1450°C selama 3 jam. Untuk mengetahui kestabilan termal AT, sampel diuji dekomposisi dengan cara dianil selama 0, 5, 10, 15 dan 20 jam dan derajat dekomposisi ditentukan dengan menggunakan fraksi berat fasa hasil keluaran analisis Rietveld dari data XRD. Hasil analisis kuantitatif menunjukkan bahwa penambahan 2% nanopartikel yttria pada FGM α-Al2O3/Al2TiO5 menghasilkan Y2Ti2O77 (yttrium titanat) yang dapat mempengaruhi dekomposisi AT. Hasil ini menunjukkan bahwa dengan penambahan 2% Y2O3 pada FGM, secara kualitatif dapat mengurangi laju dekomposisi termal Al2TiO5 untuk jangka pendek (< 20 jam). Proses dekomposisi termal AT dapat direduksi yang dibuktikan dengan penurunan intensitas dan kandungan AT pada permukaan FGM yang tidak signifikan dibandingkan dengan FGM dengan 0% nanopartikel yttria.
TRANSESTERIFIKASI PALM OIL DENGAN VARIASI MASSA CO-SOLVENT DAN WAKTU REAKSI Elvianto Dwi Daryono; Erni Junita Sinaga
SENTIA 2016 Vol 8, No 2 (2016)
Publisher : SENTIA 2016

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.228 KB)

Abstract

Palm oil is very potentially for turned in to biodiesel. In the process of making biodiesel with transesterification conventional required a long time because the reaction takes places in two phase. Adding the co-solvent can be a solution to makes the reaction time shorter. Methyl ester can be used as a co-solvent to makes the reaction in single phase between the oil and methanol so decrease the reaction time in biodiesel process. Methyl ester as a co-solvent is not need to separate after the last process because methyl ester is the main product of the reaction. The purpose of this research is to find out the effect of addition of co-solvent methyl ester and catalyst NaOH to produced the biodiesel from palm oil which has the good standard. According to the result was obtained that the best results of this process achieved at mass of co-solvent of 15% and reaction time of 20 minutes with mass of FAME 28.06 gr. Methyl ester density and acid value regards with SNI 04-7182-2006.
PENERAPAN PENGGUNAAN MAGNESOL SEBAGAI ADSORBEN PADA PEMURNIAN BIODIESEL PADA PERUSAHAAN PENGHASIL BIODIESEL Harimbi Setyawati; Dwi Ana Anggorowati; Erni Junita Sinaga
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 9 No 1 (2019): Inovatif Vol. 9 No. 1
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/industri.v9i1.375

Abstract

PT. Alegria Indonesia merupakan salah satu perusahaan penghasil biodiesel yang ada di kotaPasuruan, bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan biodiesel adalah biji jarak. Untuk mendapatkan bijijarak perusahaan terebut bekerjasama dengan para petani yang ada di sekitar perusahaan dan BalittasKarangploso Malang. Untuk itu berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan kualitas biodiesel, termasukpada proses pencucian biodiesel tersebut. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk mendapatkanbiodiesel dengan kualitas yang baik sesuai dengan standard kelayakan biodiesel di Indonesia dengan prosespencucian menggunakan magnesium silikat (Magnesol). Proses pemurnian dry washing biodiesel menggunakanadsorben magnesium silikat, dapat meningkatkan kemurnian dari biodiesel yang dihasilkan. Penggunaanmagnesium silikat yang tepat akan menyerap impurities dengan maksimal, termasuk sisa gliserol, sisa alkoholdan katalis, serta air dan sedimen pada biodiesel.Karakter fisik biodiesel secara umum telah memenuhi standardkelayakan biodiesel di Indonesia yang diatur dalam SNI 04-7182-2006 kecuali beberapa poin yaitu angka setanadan gliserol bebas.Masa aktif magnesium silikat (magnesol) rata-rata adalah sekitar 40-50 menit. Setelah itudisinyalir magnesium silikat (magnesol) telah atau mulai mengalami kejenuhan.
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN PENCETAK BATAKO UNTUK MENINGKATKAN HASIL PRODUKSI DI DESA JATIGUWI SUMBERPUCUNG MALANG Erni Junita Sinaga; Mujiono Mujiono; I Nyoman Sudiasa
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 7 No 1 (2017): inovatif Vol. 7 No. 1
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengrajin Batako di desa Jatiguwi Sumberpucung Malang, sudah mencapai titik optimal dan sulit untuk bisa ditingkatkan kemampuannya dengan kondisi peralatan dan fasilitas kerja yang ada, pembuatan batako dilakukan secara manual dan sangat sederhana, pengrajin masih menggunakan alat pengepres manual yang terbuat dari besi. Kesulitan yang dihadapi oleh pengrajin adalah jika ada permintaan yang melebihi kapasitas produksi, sehingga biasanya menolak karena kurangnya tenaga. Hal ini dapat diantisipasi dengan memperbaiki system kerja dan fasilitas kerja.Dimungkinkan dapat meningkatkan jumlah produksi dengan adanya perbaikan pada metode kerja dan perbaikan fasilitas kerja yang membuat pengrajin lebih nyaman, tidak cepat lelah khususnya dalam mengepres batako.Pada kegiatan pengabdian ini bertujuan membuat mesin pencetak batako yang menggunakan penggerak mesin diesel untuk menggetarkan cetakan sehingga hasil yang diperoleh lebih homogen dan padat. Mesin pencetak batako ini diharapkan dapat mempercepat proses produksi dengan hasil yang lebih banyak serta lebih berkualitas karena kepadatan semakin homogen serta lebih efisien dan efektif.