Articles
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah Makassar Tahun 2017
Hartuti, Noviyani
JURNAL KESEHATAN DELIMA PELAMONIA Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia
Publisher : UNIT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT AKBID PELAMONIA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (379.792 KB)
Data yang diperoleh dari rekam medik di RSKDIA Siti Fatimah pada tahun 2017 ibu yang bersalin sebanyak 512 orang, pada Tahun 2017 ibu bersalin bulan Januari-Juni sebanyak 138 orang. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan umur ibu,paritas dan status gizi ibu di RS Siti Fatimah Makassar.2017. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan melakukan pendekatan cross sectional study,menggunakan uji “chi-square†besar sampel yang di gunakan adalah total sampling yaitu semua pasien yang mengalami berat bayi lahir rendah pada tahun 2017. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan melalukan pendekatan croos sectional study untuk mengetahui hubungan umur ibu, paritas dan status gizi ibu dengan jumlah populasi 138 orang dan jumlah sampel 90 orang dengan menggunakan teknik Total Sampling. Dari hasil uji statistic dengan menggunakan uji Chi-Square (pearson chi-square diperoleh untuk variabel yaitu umur ibu memiliki P=0,286< α= 0,05 diperoleh bahwa tidak ada hubungan antara umur ibu dengan kejadian berat bayi lahir rendah di RSKDIA Siti Fatimah Makassar, paritas P=0,233 < α= 0,05 diperoleh bahwa tidak ada hubungan antara paritas ibu dengan kejadian berat bayilahir rendah di RSKDIA Siti Fatimah Makassar dan untuk variabel status gizi P=0,000 < α=0,05.Diperoleh bahwa ada hubungan antara status gizi dengan kejadian berat bayi baru lahir di RSKDIA Siti Fatimah Makassar. Kesimpulan bahwa umur, paritas, tidak ada hubungan sedangkan status gizi ibu ada hubungan dengan kejadian BBLR.Oleh karena itu bagi tenaga kesehatan baik tenaga medis maupun paramedic untuk selalu meningkatkan pelayanan kesehatan utamanya pada ibu hamil.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Pertiwi Makassar Tahun 2017
Hartuti, Noviyani
JURNAL KESEHATAN DELIMA PELAMONIA Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia
Publisher : UNIT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT AKBID PELAMONIA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (308.786 KB)
|
DOI: 10.37337/jkdp.v1i2.47
Dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan kematian anak United Nation Childrens Fund (UNICEF) dan World Health Organization (WHO) merekomendasikan sebaiknya anak disusui ASI selama paling sedikit 6 bulan, dan pemberian ASI dilanjutkan sampai bayi berusia 2 tahun. (Depkes RI, 2014). Di indonesia tahun 2015 cakupan pemberian ASI eksklusif sebesar 55,7% . Di Indonesia sendiri presentase tertinggi pemberian ASI Eksklusif terdapat pada provinsi Nusa Tenggara Barat (86,9%) dan terendah pada provinsi Sulawesi Utara (26,3%). Sementara di provinsi Sulawesi Selatan pemberian ASI secara eksklusif hanya mencapai 71,5%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, pekerjaan ibu terhadap pemberian ASI eksklusif di puskesmas pertiwi makassar 2017. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan croos sectional stud. Penelitian dilaksanakan di puskesmas pertiwi makassar sejak 06 Mei – 17 Juli 2017. Pengambilan sampel dengan cara simple random sampling dengan alat ukur kuesioner dan besar populasi sebanyak 134 dan besar sampel sebanyak 100 berdasarkan rumus Lemeshow. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-square menunjukan bahwa ada hubungan pengetahuan ibu (p=0,00), sikap ibu (p=0,00) dan pekerjaan ibu (p=0,00) terhadap pemberian ASI eksklusif. Kesimpulan dari penelitian ini, ada hubungan antara pengetahuan, sikap dan pekerjaan terhadap pemberian ASI eksklusif dan sebagai saran diharapkan agar ibu mau bekerjasama dengan petugas kesehatan dalam melakukan pemberian ASI eksklusif
Hubungan Paritas Dan Umur Terhadap Kejadian Plasenta Previa Di RSUD Syekh Yusuf Gowa Tahun 2018
Hartuti, Noviyani
JURNAL KESEHATAN DELIMA PELAMONIA Vol 2 No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia
Publisher : UNIT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT AKBID PELAMONIA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (385.741 KB)
|
DOI: 10.37337/jkdp.v2i1.55
Tujuan dilakukanya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara paritas dan umur terhadap kejadian plasenta previa di RSUD Syekh Yusuf Gowa Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan melakukan pendekatan Cross Sectional Study dengan cara sekunder yaitu data yang di ambil dari Rekam Medik RSUD Syekh Yusuf Gowa untuk mengetahui hubungan antara paritas dan umur terhadap kejadian plasenta previa di RSUD Syekh Yusuf Gowa dengan jumlah populasi sebanyak 204 orang dan jumlah sampel sebanyak 115 orang dengan menggunakan teknik Random Sampling. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square (Yate Corrections) diperoleh untuk variabel umur ibu nilai P = 0,015< α = 0,05 artinya ada hubungan antara umur dengan kejadian plasenta previa di RSUD Syekh Yususf Gowa Tahun 2018. Untuk variabel Paritas ibu nilai P = 0,008< α = 0,05 artinya ada hubungan antara paritas dengan kejadian plasenta presia di RSUD Syekh Yusuf Gowa Tahun 2018. Kesimpulan yang di dapat dari dua variable yaitu paritas dan umur adalah bahwa ada hubungan antara paritas dengan kejadian plasenta previa dan ada hubungan antara umur dengan plasenta previa di RSUD Syekh Yusuf Gowa Tahun 2018. Saran dari penelitian ini diharapkan bagi ibu untuk hamil di usia reproduktif serta melakukan pemeriksaan kehamilan sedini mungkin untuk mengetahui berbagai faktor risiko yang dapat membahayakan bagi kehamilan dan janinya.
Hubungan Riwayat Sectio Caesarea dan Paritas Terhadap Kejadian Plasenta Previa di RSUD Haji Makassar Tahun 2018
Hartuti, Noviyani
JURNAL KESEHATAN DELIMA PELAMONIA Vol 2 No 2 (2018): Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia
Publisher : UNIT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT AKBID PELAMONIA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (329.892 KB)
|
DOI: 10.37337/jkdp.v2i2.78
Tujuan Penelitian ini adalah diketahuinya hubungan antara riwayat sectio caesarea dan paritas terhadap kejadian plasenta previa di RSUD Haji Makassar tahun 2018. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan melakukan pendekatan Cross Sectional Study untuk mengetahui hubungan antara riwayat sectio caesarea dan paritas terhadap kejadian plasenta previa di RSUD Haji Makassar. Secara keseluruhan jumlah populasi yang ada sebanyak 177 orang dan didapatkan besar sampel sebanyak 177 orang dengan menggunakan tekhnik Total Sampling. Dari hasil analisis hubungan antara riwayat sectio caesarea terhadap kejadian plasenta previa yang memiliki riwayat sectio caesarea dan mengalami plasenta previa sebanyak 1 orang (0,6%), sedangkan ibu yang tidak mengalami plasenta previa sebanyak 9 orang (5,1%), dari paritas ibu dengan paritas tinggi yang mengalami plasenta previa sebanyak 9 orang (5,1%) dan yang tidak mengalami plasenta previa sebanyak 53 orang (29,9%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara riwayat sectio caesarea terhadap kejadian plasenta previa di RSUD Haji Makassar dengan nilai P-value (0,543), dan ada hubungan antara paritas terhadap kejadian plasenta previa di RSUD Haji Makassar dengan nilai P-value (0,010). Kesimpulan dari dua variabel yaitu riwayat sectio caesarea tidak berhubungan dengan kejadian plasenta previa sedangkan paritas memiliki hubungan dengan kejadian plasenta previa di RSUD Haji Makassar tahun 2018
Hubungan prostaglandin terhadap kejadian premenstrual syndrome (PMS) pada remaja putri
Noviyani Hartuti;
Asyima Asyima
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 15, No 4 (2021)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33024/hjk.v15i4.5307
Background: Young women and middle-aged women during the luteal phase of the menstrual cycle will experience emotional and physical problems called premenstrual syndrome (PMS).Purpose: To determine the relationship of prostaglandins to the incidence of premenstrual syndrome in young women at the Pelamonia Midwifery Academy.Method: A Cross-Sectional Study with a population was the student of nursing academy Pelamonia Makassar. The sampling technique used a total sampling technique with a sample of 50 respondents. The research instrument used a daily note sheet (LCH), questionnaire data collection which included identity and symptoms or complaints of premenstrual syndrome. Prostaglandin examination using the Prostaglandin Enzyme-Linked ImmunoSorbent Assay (ELISA) kitResults: Showed that of the 26 respondents with mild PMS, 23 respondents (46%) had prostaglandin F2α levels <420.6 pg / mL and 3 respondents (6%) had prostaglandin F2α levels> 420.6 pg / mL. Meanwhile, of the 24 respondents who had severe PMS, 15 respondents (30%) had prostaglandin F2α levels <420.6 pg / mL and 9 respondents (18%) had prostaglandin F2α levels> 420.6 pg / mL. The results of the Chi-Square statistical test for the relationship of prostaglandins to the incidence of premenstrual syndrome in adolescent girls at the 0.05 level indicate that p value = 0.047, so p value ≤ α so that Ha is accepted and H0 is rejected.Conclusion: The study was a prostaglandin relationship to the incidence of premenstrual syndrome at the Pelamonia Midwifery Academy in Makassar in 2020.Keywords: Adolescents; Pre Menstrual Syndrome; ProstaglandinsPendahuluan: Remaja putri dan wanita setengah baya selama fase luteal pada siklus menstruasi akan mengalami gangguan emosional dan gangguan fisik yang dinamakan dengan premenstrual syndrome (PMS).Tujuan: Diketahui hubungan prostaglandin terhadap kejadian premenstrual syndrome pada remaja putri di akademi kebidanan pelamonia.Metode: Cross Sectional Study dengan populasinya mahasiswi Akbid Pelamonia Makassar. Teknik pengambilan Sampel menggunakan teknik total sampling dengan didapatkan sampel berjumlah 50 responden. Instrumen penelitian menggunakan lembar catatan harian (LCH), kuisioner pengumpulan data yang meliputi identitas serta gejala ataupun keluhan dari premenstrual syndrome. Pemeriksaan prostaglandin menggunakan prostaglandin Enzim Linked Immuno Sorbent Assay (ELISA) kit.Hasil: Didapatkan bahwa dari 26 responden yang PMS Ringan terdapat 23 responden (46%) memiliki kadar prostaglandin F2α <420,6 pg/mL dan 3 responden (6%) memiliki kadar prostaglandin F2α >420,6 pg/mL. Sedangkan, dari 24 responden yang PMS Berat terdapat 15 responden (30%) memiliki kadar prostaglandin F2α <420,6 pg/mL dan 9 responden (18%) memiliki kadar prostaglandin F2α >420,6 pg/mL. Hasil uji statistik Chi-Square hubungan prostaglandin terhadap kejadian premenstrual syndrome pada remaja putri pada taraf kepercayaan 0,05 menunjukkan bahwa p Value = 0,047, jadi p Value ≤ α sehingga Ha diterima dan H0 ditolak.Simpulan: Terdapat hubungan prostaglandin terhadap kejadian premenstrual syndrome di Akademi Kebidanan Pelamonia Makassar Tahun 2020.
Evaluasi pengetahuan remaja dan partisipasinya pada kegiatan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
Idha Farahdiba;
Noviyani Hartuti
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 15, No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33024/hjk.v15i2.3616
Youth Care Health Program (YCHP) among adolescent students: Knowledge and participation Background: Teenagers can access the health center to get some information regarding health and consultation with their psychological problems. Youth Care Health Program (YCHP) focuses more on promotive and preventive services, considering that adolescence is a time when problems are caused by ignorance, misperception, and lack of consideration in acting and preventing destructive behavior.Purpose: To evaluate adolescent knowledge of adolescent knowledge with adolescent participation in the Youth Care Health Program (YCHP).Method: The research method used is the Cross Sectional Study method. The population of the study was teenagers who had attended the Youth Youth Care Health in the working area of the Dahlia Health Center, Makassar City. The sampling technique used purposive sampling technique obtained 42 participants. The research instrument used a questionnaire to assess adolescent knowledge and youth participation by observing their presence, activeness, and enthusiasm in Youth Care Health Program (YCHP). The analytical technique is used in univariate and bivariate data analysis (chi-square test). α-value = 0.05Results: The adolescents with a good knowledge 36 (85.7%) and has a high desire participation of 31 (73.8%). The correlation of all variables independent with participation as dependent variable was >0.05Conclusion: There was not a relationship between Youth Care Health Program (YCHP) among adolescent in knowledge and participation.Keywords: Adolescent; Knowledge; Participation; Youth Care Health Program (YCHP).Pendahuluan: Remaja dapat mengakses layanan dengan mudah hanya datang ke puskesmas yang telah ditunjuk untuk menyelenggarakan program tersebut. PKPR lebih berfokus pada pelayanan promotif dan preventif dimana mengingat masa remaja merupakan masa dimana permasalahan disebabkan oleh ketidaktahuan, salah persepsi, hingga kurangnya pertimbangan dalam bertindak. ketidaktahuan remaja tentang layanan PKPR merupakan faktor penting dalam menentukan akses PKPR oleh remaja.Tujuan: Diketahui apakah terdapat hubungan pengetahuan remaja terhadap partisipasi remaja dalam kegiatan PKPR.Metode: Menggunakan metode Cross Sectional Study dengan populasinya penelitian remaja yang pernah mengikuti posyandu remaja di wilayah kerja Puskesmas Dahlia Kota Makassar. Teknik pengambilan Sampel menggunakan teknik purposive sampling didapatkan sampel berjumlah 42 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner untuk menilai pengetahuan remaja dan partisipasi remaja dengan mengobsevasi kehadiran, keaktifan dan antusiasnya selama kegiatan PKPR. Teknik analisa menggunakan analisis data univariat dan bivariat (uji chi-square) dengan nilai α sebesar 0,05.Hasil: Remaja dengan pengetahuan baik 36 (85,7%) dan memiliki keinginan partisipasi tinggi sebesar 31 (73,8%). Korelasi semua variabel independen dengan partisipasi sebagai variabel dependen adalah >0,05Simpulan: Penelitian didapatkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan remaja tentang PKPR dengan partisipasi remaja dalam kegiatan PKPR.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah di RSKDIA Siti Fatimah Makassar Tahun 2017
Noviyani Hartuti
JURNAL KESEHATAN DELIMA PELAMONIA Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan Pelamonia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (544.382 KB)
Data yang diperoleh dari rekam medik di RSKDIA Siti Fatimah pada tahun 2017 ibu yang bersalin sebanyak 512 orang, pada Tahun 2017 ibu bersalin bulan Januari-Juni sebanyak 138 orang. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan umur ibu,paritas dan status gizi ibu di RS Siti Fatimah Makassar.2017. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan melakukan pendekatan cross sectional study,menggunakan uji “chi-square” besar sampel yang di gunakan adalah total sampling yaitu semua pasien yang mengalami berat bayi lahir rendah pada tahun 2017. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan melalukan pendekatan croos sectional study untuk mengetahui hubungan umur ibu, paritas dan status gizi ibu dengan jumlah populasi 138 orang dan jumlah sampel 90 orang dengan menggunakan teknik Total Sampling. Dari hasil uji statistic dengan menggunakan uji Chi-Square (pearson chi-square diperoleh untuk variabel yaitu umur ibu memiliki P=0,286< α= 0,05 diperoleh bahwa tidak ada hubungan antara umur ibu dengan kejadian berat bayi lahir rendah di RSKDIA Siti Fatimah Makassar, paritas P=0,233 < α= 0,05 diperoleh bahwa tidak ada hubungan antara paritas ibu dengan kejadian berat bayilahir rendah di RSKDIA Siti Fatimah Makassar dan untuk variabel status gizi P=0,000 < α=0,05.Diperoleh bahwa ada hubungan antara status gizi dengan kejadian berat bayi baru lahir di RSKDIA Siti Fatimah Makassar. Kesimpulan bahwa umur, paritas, tidak ada hubungan sedangkan status gizi ibu ada hubungan dengan kejadian BBLR.Oleh karena itu bagi tenaga kesehatan baik tenaga medis maupun paramedic untuk selalu meningkatkan pelayanan kesehatan utamanya pada ibu hamil.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Pertiwi Makassar Tahun 2017
Noviyani Hartuti
JURNAL KESEHATAN DELIMA PELAMONIA Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan Pelamonia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (263.319 KB)
|
DOI: 10.37337/jkdp.v1i2.47
Dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan kematian anak United Nation Childrens Fund (UNICEF) dan World Health Organization (WHO) merekomendasikan sebaiknya anak disusui ASI selama paling sedikit 6 bulan, dan pemberian ASI dilanjutkan sampai bayi berusia 2 tahun. (Depkes RI, 2014). Di indonesia tahun 2015 cakupan pemberian ASI eksklusif sebesar 55,7% . Di Indonesia sendiri presentase tertinggi pemberian ASI Eksklusif terdapat pada provinsi Nusa Tenggara Barat (86,9%) dan terendah pada provinsi Sulawesi Utara (26,3%). Sementara di provinsi Sulawesi Selatan pemberian ASI secara eksklusif hanya mencapai 71,5%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, pekerjaan ibu terhadap pemberian ASI eksklusif di puskesmas pertiwi makassar 2017. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan croos sectional stud. Penelitian dilaksanakan di puskesmas pertiwi makassar sejak 06 Mei – 17 Juli 2017. Pengambilan sampel dengan cara simple random sampling dengan alat ukur kuesioner dan besar populasi sebanyak 134 dan besar sampel sebanyak 100 berdasarkan rumus Lemeshow. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-square menunjukan bahwa ada hubungan pengetahuan ibu (p=0,00), sikap ibu (p=0,00) dan pekerjaan ibu (p=0,00) terhadap pemberian ASI eksklusif. Kesimpulan dari penelitian ini, ada hubungan antara pengetahuan, sikap dan pekerjaan terhadap pemberian ASI eksklusif dan sebagai saran diharapkan agar ibu mau bekerjasama dengan petugas kesehatan dalam melakukan pemberian ASI eksklusif
Hubungan Paritas Dan Umur Terhadap Kejadian Plasenta Previa Di RSUD Syekh Yusuf Gowa Tahun 2018
Noviyani Hartuti
JURNAL KESEHATAN DELIMA PELAMONIA Vol 2 No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan Pelamonia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (286.711 KB)
|
DOI: 10.37337/jkdp.v2i1.55
Tujuan dilakukanya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara paritas dan umur terhadap kejadian plasenta previa di RSUD Syekh Yusuf Gowa Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan melakukan pendekatan Cross Sectional Study dengan cara sekunder yaitu data yang di ambil dari Rekam Medik RSUD Syekh Yusuf Gowa untuk mengetahui hubungan antara paritas dan umur terhadap kejadian plasenta previa di RSUD Syekh Yusuf Gowa dengan jumlah populasi sebanyak 204 orang dan jumlah sampel sebanyak 115 orang dengan menggunakan teknik Random Sampling. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square (Yate Corrections) diperoleh untuk variabel umur ibu nilai P = 0,015< α = 0,05 artinya ada hubungan antara umur dengan kejadian plasenta previa di RSUD Syekh Yususf Gowa Tahun 2018. Untuk variabel Paritas ibu nilai P = 0,008< α = 0,05 artinya ada hubungan antara paritas dengan kejadian plasenta presia di RSUD Syekh Yusuf Gowa Tahun 2018. Kesimpulan yang di dapat dari dua variable yaitu paritas dan umur adalah bahwa ada hubungan antara paritas dengan kejadian plasenta previa dan ada hubungan antara umur dengan plasenta previa di RSUD Syekh Yusuf Gowa Tahun 2018. Saran dari penelitian ini diharapkan bagi ibu untuk hamil di usia reproduktif serta melakukan pemeriksaan kehamilan sedini mungkin untuk mengetahui berbagai faktor risiko yang dapat membahayakan bagi kehamilan dan janinya.
Gambaran Sikap Ibu Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Pada Pasca Pandemi Covid-19 Di Puskesmas Kassi-Kassi Kota Makassar Tahun 2023
Noviyani Hartuti;
Yoan Putri Praditia Susanto
JURNAL KESEHATAN DELIMA PELAMONIA Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan Pelamonia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37337/jkdp.v7i1.381
Exclusive breastfeeding begins within one hour after the baby is born until the baby is 6 months old. Early Initiation of Breastfeeding (IMD) can help children survive and have the antibodies the body needs to avoid various common diseases, such as pneumonia and diarrhea. Central Statistics Agency (BPS, 2021) data from 2019 to 2021 states that the percentage of babies aged less than 6 months who receive exclusive breastfeeding according to South Sulawesi Province continues to increase every year, namely in 2019 it was 70.52%, in 2020 it was 76.21% and in 2021 it was 76.43%. Analysis of Indonesian Covid-19 data updated as of November 18 2022. Currently there are 6,596,812 confirmed patients, 6,376,205 patients have recovered and 158,323 people have died. The current active cases of Covid-19 in Indonesia are 61,284 people with 6,207 suspects having been examined (Sebaran, 2022). To get an idea of a mother's attitude towards giving exclusive breastfeeding to babies during the post-Covid-19 pandemic at the Kassi-Kassi Health Center, Makassar City in 2022. The method used in this research is a quantitative method with a descriptive approach. The results of this study indicate that the description of mothers' attitudes towards exclusive breastfeeding during the Covid-19 pandemic at the Kassi-Kassi health center in Makassar City is good by looking at the results that have been obtained, namely from 40 respondents who had a good attitude, namely 35 respondents (87, 5%) and 5 respondents (12.5%) had unfavorable attitudes