Abstrak. Tujuan dalam penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh kebermaknaan hidup terhadap subjective well-being pada remaja di Puri Cempaka Putih kota Malang. Penelitian ini menggunakan populasi sebanyak 110 remaja di Puri Cempaka Putih dan sampel sebanyak 84 orang. Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling purposive sampling adalah suatu teknik sampling non-random sampling dimana peneliti menentukan pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian sehingga dapat menjawab permasalahan penelitian Hidayat (2015). Perhitungan uji validitas menggunakan bantuan SPSS-21. skala Subjective Well-Being sebanyak 44 aitem, 38 aitem dinyatakan valid dan 6 aitem dinyatakan gugur (aitem 5,32,35,36,38,43), yang bergerak dari 0, 316 hingga 0, 694., skala Kebermaknaan hidup sebanyak 36 aitem, 30 aitem dinyatakan valid dan 6 aitem dinyatakan gugur (aitem 31,32,33,34,35,36), yang bergerak dari 0, 327 hingga 0, 569.. Metode yang digunakan untuk penghitungan koefisien reliabilitas Hasil perhitungan koefisien korelasi (r) sebesar 160ª. atau (p<0,05), angka ini menunjukkan pengaruh positif antara kebermaknaan hidup terhadap subjective well-being. Artinya bahwa semakin tinggi kebermaknaan hidup maka subjective well-being semakin tinggi, maka, semakin rendah kebermaknaan hidup maka semakin rendah subjective well-being yang terjadi pada remaja di Puri Cempaka Putih Kota Malang. Hasil perhitungan diperoleh (R Square) sebesar 026 atau (p < 0,05), artinya variabel kebermaknaan hidup memberikan sumbangan kepada subjective well-being pada remaja di Puri Cempaka Putih Kota Malang sebesar 0,26% sedangkan sisanya 0,74% dipengaruhi oleh faktor internal yaitu kognitif dan emosi; sedangkan faktor eksternal berasal dari lingkungan sosial. Kata Kunci: Kebermaknaan Hidup, Subjective Well-Being. Abstract. The aim of this study was to determine the effect of the meaningfulness of life on subjective well-being in adolescents at Puri Cempaka Putih, Malang. This study used a population of 110 teenagers at Puri Cempaka Putih and a sample of 84 people. The data collection technique used in this study was purposive sampling technique. Purposive sampling is a non-random sampling technique in which the researcher determines sampling by establishing special characteristics that are in accordance with the research objectives so that they can answer Hidayat's research problems (2015). Calculations validity test using SPSS-21. the Subjective Well-Being scale consists of 44 items, 38 items are declared valid and 6 items are declared invalid (item 5,32,35,36,38,43), which moves from 0.316 to 0.694.. the Significance of life scale is 36 items, 30 items were declared valid and 6 items were declared invalid (item 31,32,33,34,35,36), which ranged from 0.327 to 0.569. The method used to calculate the reliability The results of the calculation of the correlation coefficient (r) is.160a. or (p<0.05), this number indicates a positive influence between the meaningfulness of life on subjective well-being. This means that the higher the meaningfulness of life, the higher the subjective well-being, then, the lower the meaningfulness of life, the lower the subjective well-being that occurs in adolescents at Puri Cempaka Putih Malang City. The calculation results obtained (R Square) of .026 or (p<0.05), meaning that the meaningfulness of life variables contribute to subjective well-being in adolescents at Puri Cempaka Putih Malang City by 0.26% while the remaining 0.74% is influenced by internall factors, namely cognitive and emotional; while external factors come from the social environment. Key word: meaningfulness of life, Subjective Well-Being