Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Locus Penelitian dan Pengabdian

VARIATIONS IN THE PHYSICAL CONDITION OF HOUSES WITH THE RISK OF TUBERCULOSIS IN THE WORKING AREA OF THE BILALANG HEALTH CENTER BOLAANG MONGONDOW NORTH SULAWESI Rokot, Agus; Mokoginta, Hatima; Kabuhung, Anselmus; Katiandagho, Dismo; Kawatu, Yozua
Jurnal Locus Penelitian dan Pengabdian Vol. 2 No. 11 (2023): jurnal locus penelitian dan pengabdian
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/locus.v2i11.1857

Abstract

Mycobacterium Tuberculosis, generally attacks the lungs and outside the lungs. The house functions as a livable place to live. The house functions as a place to live, which is healthy and comfortable, a source of inspiration for its residents so that they can increase their productivity. House construction and an environment that does not meet health requirements are risk factors for disease transmission. Tuberculosis is closely related to the physical condition of the house. Research objective: to determine variations in the condition of the physical quality of the house with the risk of Tuberculosis. Type of Quantitative Research with a Case Control approach carried out during June-July 2023. The population is the community in eight villages in the work area of ??the Bilalang Health Center in 2022 who suffer from TB, namely 20 respondents with a control sample of 20 people, a total sample of 40 respondents. Implementation: observation, interviews, measurements of the physical variables of the respondent's house: residential density, humidity, lighting and ventilation. Data analysis using univariate, bivariate, Chi-Square test statistics. Test results, chi square there is a relationship between physical variations of houses and the risk of Tuberculosis in the work area of ??the Bilalang Bolaang Mongondow Community Health Center, North Sulawesi with residential density p value = 0.005 OR value 7.000 95 % CI (1.739-28.179), Humidity p value = 0.026 OR 5.571 95 % CI (1.420 – 21.860), lighting p value = 0.026 OR value 5.571 95 % CI (1.420 – 21.860), and ventilation p value = 0.009 OR value 8.500 95 % CI (1.861 – 38.817). In conclusion, there is a significant relationship between occupant density, humidity, lighting, house ventilation and the risk of Tuberculosis. Suggestion; For pulmonary TB sufferers, it is best to open the bedroom window to let sunlight enter, so that it is free of bacteria. Community Health Center officers provide education about the risks and prevention of tuberculosis.
PERILAKU KEPALA KELUARGA DALAM PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) DENGAN RESIKO DEMAM BERDARAH DENGUE Suwarja, Suwarja; Rokot, Agus; Duka, Risman; Kabuhung, Anselmus; Sambuaga, Joy; Ketut sari ayu, Ni
Jurnal Locus Penelitian dan Pengabdian Vol. 2 No. 11 (2023): jurnal locus penelitian dan pengabdian
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/locus.v2i11.1948

Abstract

Peran serta masyarakat untuk menekan kasus DBD sangat diperlukan, karenanya Program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus perlu terus dilakukan secara berkelanjutan sepanjang tahun khususnya pada musim penghujan. Program PSN yaitu: 1) Menguras, 2) Menutup, 3) Mengubur. Tujuan Penelitian Untuk Mengetahui kaitan Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Desa Mopuya Selatan Wilayah Kerja Puskesmas Mopuya Kabupaten Bolaang Mongondow. Jenis penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan rancangan case control atau kasus kontrol, yaitu suatu rancangan studi yang membandingkan antara kelompok kasus dengan kelompok kontrol berdasarkan status paparannya. Dalam penelitian ini digunakan perbandingan 1 : 2, sehingga jumlah Sampel 75. Hasil penelitian menunjukan, tidak ada hubungan antara Pengetahuan dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue dengan nilai p value 1,000 >0,05, tidak ada hubungan antara Sikap dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue dengan nilai p value 0,317 > dari 0,05, ada hubungan antara Tindakan dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue dengan nilai p value 0,011 < dari 0,05, nilai Odds Ratio= 4,195 (OR>1) menunjukan bahwa tindakan yang cukup merupakan faktor risiko terjadinya DBD.
Evaluasi Pemahaman Masyarakat Dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga Di Desa Bongkudai Kecamatan Modayag Barat Kabupaten Bolaang Mongondow Timur Rokot, Agus; Kawatu, Yozua T; Pandean, Marlin; jusran, Mokoginta; Kabuhung, Anselmus
Jurnal Locus Penelitian dan Pengabdian Vol. 3 No. 12 (2024): JURNAL LOCUS: Penelitian & Pengabdian
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/locus.v3i12.3411

Abstract

Masalah sampah rumah tangga meningkat terkait dengan kesejahteraan yang meningkat dengan signifikan sehingga daya konsumsi makin bertambah dengan berbagai macam variasi makanan dan kebutuhan yang sangat konsumtif Masyarakat kota maupun pedesaan sehingga perlu diimbangi dengan dukungan sarana dan prasarana penunjang. Hasil survey dan evaluasi di masyarakat menunjukkan bahwa Masyarakat penyuluhan dari pihak yang berwenang yaitu pemerintah pada bagian penanganan sampah yang berada di wilayah kerja desa Bongkudai kecamatan Modayag  Kabupaten Bolaang Mongondow Timur  Provinsi Sulawesi Utara Jenis penelitian ini merupakan kualitatif dengan proses berdasarkan persepsi dari satu fenomena dengan Langkah evaluasi pada Masyarakat dan petugas penyuluhan lewat penyuluhan atau pemberitaan lainya dari pemerintah terkait pengelolaan sampah rumah tangga. Populasi yaitu seluruh Masyarakat yang tinggal di Bongkudai dengan populasi 526 KK yang disurvei 283 KK dengan Sampel cuplikan sebanyak 144 responden dengan pengambilan data lewat kuesioner pertanyaan yang dikerjakan atau dijawab tanpa tekanan dari siapapun Hasil penelitian membuktikan bahwa Masyarakat yang ada di desa Bongkudai kecamatan Modayag Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dalam proses pengelolaan sampah yang dihasilkan dalam kegiatan rumah tangga belum banyak mendalami bahwa sampah merupakan sarana untuk penyebaran penyakit, kurang menerima/ mendengar penyuluhan tentang sampah sehingga belum maksimal dalam menangani sampah rumah tangga.