Kedelai merupakan bahan pangan utama di Indonesia, namun produksi kedelai dalam negeri mengalami penurunan dari tahun ke tahunsehingga ketergantungan terhadap kedelai impor terus meningkat. Pemerintah telah melakukan sejumlah program untuk meningkatkan produksi kedelai meskipun masih jauh dari harapan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak program dan kegiatan peningkatan produksi kedelai terhadap pemenuhan kebutuhan kedelai dan partisipasi petani. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan bersifat evaluatif dengan mengambil lokasi di Jawa Tengah. Evaluasi program bertujuan untuk meningkatkan produksi kedelai. Data yang digunakan adalah data sekunder dan data primer yang diperoleh dari hasil wawancara, selanjutnya data dianalisis dengan model interaktif yaitu: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan yang saling terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Luas tanam kedelai mengalami fluktuasi, penurunan terjadi mulai tahun 2019 sebesar 158%, sedangkan capaian luas panen tidak sesuai dengan luas tanam dikarenakan ada puso dan waktu panen yang bergeser ke tahun berikutnya; 2) Ketersediaan kedelai mengalami penurunan sedangkan kebutuhan meningkat terus sepanjang tahun walaupun terjadi penurunan konsumsi kedelai pada tahun 2020 dan 2021; 3) Capaian luas tanam kedelai Jawa Tengah terbesar diperoleh dari program pemerintah dengan partisipasi terbesar pada tahun 2020 sebesar 27%; 4) Partisipasi petani untuk memenuhi kebutuhan kedelai masih rendah (4,21%). Dapat disimpulkan bahwa ketergantungan capaian produksi pada program pemerintah mencapai 87,48% per tahun dengan pemenuhan kebutuhan sebesar 26,32% per tahun. Partisipasi petani secara swadaya menyumbang 4,21%.