Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Ankle Brachial Index berhubungan dengan Sensitivitas Kaki Pada Penderita Diabetes Militus Tipe II Adiputra, I Made Sudarma; Arianta, I Made Dwi; Trisnadewi, Ni Wayan; Oktaviani, Ni Putu Wiwik
Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu (JKSI) Vol 11 No 2 (2020): JURNAL KESEHATAN SAMODRA ILMU (JKSI)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.905 KB) | DOI: 10.55426/jksi.v11i2.121

Abstract

ABSTRACT Introduction : Chronic hyperglycemia can cause blood vessel endothelial cells and nerve cells to become hyperglycolic. This condition results changes in various biochemical pathways, one of which is protein kinase C (PKC) which causes thickening of the arteries resulting in decreased ABI values. Decreasing the ABI value will disrupt of Schwann cell metabolism, so that it will cause impaired peripheral nerve delivery. Disruption of peripheral nerve delivery will cause a decrease of foot sensitivity. This study aimed to determine the relationship of ankle brachial index (ABI) with foot sensitivity in patient with diabetes mellitus type II in Public Health Center I of South Denpasar. Method : This study used cross sectional method. The number of samples of this research was 86 people collecting by purposive sampling technique. Data were collected used digital spygmonanometer and monofilament 10 g. Result : As many as 23 people with ABI vascular disorders and 42 people with decrease of foot sensitivity. Chi square test results obtained p = 0,000 with a significance value of p<0.05, so 0.000 <0.05 which shows that there is a relationship between ABI and foot sensitivity in patients with diabetes mellitus type II in Public Health Center I of South Denpasar. Discussion : Decrease of ABI value will following with decrease of foot sensitivity, if this isn’t prevented there is a risk of developing diabetic foot in patients with diabetes mellitus type II.
Stunting Knowledge and Attitudes among Adolescents in Banjar Pande, Sayan Village, Ubud, Gianyar: The Effect of Structured Education Komalasari, Ni Luh Putu Ratih; Oktaviani, Ni Putu Wiwik; Trisnadewi, Ni Wayan; Adiputra, I Made Sudarma; Wahyudi, Hendro
Basic and Applied Nursing Research Journal Vol 5 No 1 (2024): Basic and Applied Nursing Research Journal (BANRJ)
Publisher : Future Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/banrj.05.01.06

Abstract

Introduction: Stunting is a chronic nutritional problem that remains a major threat to the quality of human resources. One of the efforts to break the stunting cycle is through the active role of youth. However, many adolescents are still unaware of stunting, so it is necessary to increase adolescent knowledge by providing structured education. The aim of this study was to determine the effect of structured education on adolescents' knowledge and attitudes about stunting. Methods: This study is pre-experimental research with a pretest-posttest one-group design. The sample size was 34 people, selected using a purposive sampling technique. Structured education was provided through modules and video media three times, conducted once a week for 45 minutes. Results: The results of the study showed that the average pretest score for adolescents' knowledge was 11.97, and the posttest score was 16.26. The average pretest score for adolescents' attitudes was 37.68, and the posttest score was 55.21. The results of the Wilcoxon signed-ranks test for knowledge showed a p-value of 0.000 < 0.05, and for attitudes, it also showed a p-value of 0.000 < 0.05, indicating that there was an effect of structured education on adolescents' knowledge and attitudes about stunting. Conclusion: Structured education using modules and video media is an effective method to convey messages in an understandable and engaging way, enabling the target audience to learn the material well, increasing adolescents' knowledge about stunting and encouraging the formation of positive attitudes.
Perancangan desain user interface ekspedisi elektronik dokumen rekam medis rawat inap Gristiari, Ni Made Piar; Adiputra, I Made Sudarma; Aditya, Made Wahyu
Health Sciences and Pharmacy Journal Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : STIKes Surya Global Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32504/hspj.v8i3.1161

Abstract

Pencatatan peminjaman dan pengembalian dokumen rekam medis yang dilakukan secara manual dengan buku ekspedisi menghadapi berbagai kendala, seperti kelengkapan data peminjaman yang tidak tercatat, pengembalian dokumen rekam medis yang melebihi batas waktu 24 jam, serta keterlambatan dalam proses pengembalian. Selain itu, penggunaan buku ekspedisi manual dinilai kurang efektif dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk merancang desain user interface ekspedisi elektronik dokumen rekam medis rawat inap. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan perancangan waterfall serta pengujian menggunakan SUS (System Usability Scale) pada desain user interface. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penerimaan pengguna terhadap desain user interface termasuk dalam kategori "dapat diterima" (acceptable). Hal ini ditunjukkan dengan skor rata-rata SUS sebesar 90, yang mengindikasikan tingkat ketergunaan yang sangat baik. Dengan hasil tersebut, desain user interface ini tidak memerlukan perbaikan lebih lanjut dan dapat direkomendasikan untuk diterapkan di Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya sebagai solusi pencatatan dan pelacakan dokumen rekam medis yang lebih efektif dan efisien.Kata kunci: Caring; kecemasan orang tua; perawat
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG ADHD DI PAUD KECAMATAN DENPASAR UTARA: DESCRIPTION OF FAMILY KNOWLEDGE LEVEL ABOUT ADHD IN PAUD SUB-DISTRICT OF NORTH DENPASAR Adiputra, I Made Sudarma; Trisnadewi, Ni Wayan Trisnadewi; Parlin, Gusti Ayu Ketut Utari
Bali Medika Jurnal Vol 5 No 1 (2018): Bali Medika Jurnal Vol 5 No 1 July 2018
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v5i1.15

Abstract

Pendahuluan : Attention Deficit Hiperactivity Disorder (ADHD) adalah sebutan untuk gangguan perilaku dengan gejala-gejala : gangguan pemusatan perhatian dan konsentrasi, impulsivitas dan hiperaktifitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan keluarga tentang Attention Deficit Hiperactivity Disorder (ADHD) di PAUD Kecamatan Denpasar Utara. Metode : Rancangan penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif dengan satu variable dan pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik sampling yang digunakan yaitu multistage random sampling, meliputi : teknik cluster sampling didapatkan sampel sebanyak 23 PAUD kemudian teknik kedua adalah stratified random sampling didapatkan sampel sebanyak 280 responden. Hasil : Hasil penelitian dari 280 responden didapatkan 128 orang (42,2%) memiliki pengetahuan kurang tentang ADHD, pada indikator konsep dasar 131 orang (46,5%) memiliki pengetahuan baik, pada indikator deteksi dini 116 orang (41,1%) memiliki pengetahuan kurang dan pada indikator penanganan 114 orang (40,7%) memiliki pengetahuan kurang. Diskusi : Kesimpulan yang dapat diambil bahwa tingkat pengetahuan keluarga tentang ADHD masih sangat kurang, diharapkan hasil penelitian ini dapat sebagai masukan bagi bidang kesehatan untuk meningkatkan upaya-upaya berupa health education bagi keluarga yang memiliki anak usia dini mengenai ADHD agar dampak negative dari perilaku ADHD dapat dideteksi dan ditangani lebih dini. Kata kunci : pengetahuan, keluarga, ADHD ABSTRACT Introduction : Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) is a term for behavioral disorders with symptoms : attention and concentration disorders, impulsivity and hyperactivity. This study aims to determine the description of family knowledge level about Attention Deficit Hiperactivity Disorder (ADHD) in PAUD North Denpasar District. Methode : The design of this study used a descriptive quantitative research design with one variable and data collection using questionnaires. The sampling technique used is multistage random sampling, include: cluster sampling of obtained a sample of 23 early childhood then the second technique is stratified random sampling obtained a sample of 280 respondents. Results : The results of the 280 respondents obtained 128 votes (42.2%) have less knowledge about ADHD, the basic concept indicator 131 people (46.5%) had a good knowledge level, the early detection indicator 116 people (41.1%) have less knowledge level and on the handling indicator 114 people (40,7%) have less knowledge level. Discussion : The conclusion can be drawn that the level of knowledge of families who have young children about ADHD is still lacking, the expected results of this study can serve as input to the health sector in order to increase efforts in the form of health education for families who have early chilhood about ADHD so that expected negative impact of ADHD behavior can be detected and handled earlier. Keywords : knowledge, family, ADHD
GAMBARAN PENGETAHUAN PASIEN DIABETES MELLITUS (DM) DAN KELUARGA TENTANG MANAJEMEN DM TIPE 2: THE DESCRIPTION OF KNOWLEDGE OF DIABETES MELLITUS (DM) PATIENTS AND FAMILY ABOUT THE MANAGEMENT OF DIABETES MELLITUS TYPE 2 Trisnadewi, Ni Wayan; Adiputra, I Made Sudarma; Mitayanti, Ni Kadek
Bali Medika Jurnal Vol 5 No 2 (2018): Bali Medika Jurnal Vol 5 No 2 Desember 2018
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v5i2.33

Abstract

Pendahuluan: Diabetes Melitus (DM) adalah suatu penyakit degeneratif yang dikarenakan tidak berfungsinya insulin yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah. Penanganan pasien DM tipe 2 dilakukan dengan 4 pilar, diantaranya : edukasi, diet, latihan fisik, dan pengobatan. Keberhasilan terapi untuk pasien DM dipengaruhi oleh pengetahuan responden tentang penyakit DM. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan pasien dan keluarga tentang manajemen DM di Wilayah Kerja Puskesmas Tabanan II. Metode : Metode penelitian yaitu deskriptif kuantitatif, dengan jumlah sampel sebanyak 80 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan didapatkan selama 2 minggu. Hasil : Hasil analisa dengan univariat berdasarkan tingkat pengetahuan pasien tentang manajemen DM tentang edukasi (65%) , diet (83,8%), latihan fisik (77,5%) dalam katagori baik, sementara pengobatannya (61,3%) dalam katagori kurang. Pengetahuan keluarga tentang manajemen DM yaitu edukasi (67,5%), diet (72,5%), latihan fisik (90%) dalam katagori baik, sementara pengobatan (53,8%) katagori kurang. Diskusi : Kesimpulannya bahwa pengetahuan tentang manajemen DM pada penderita DM dan keluarga di wilayah puskesmas Tabanan II belum optimal, sehingga perlu dikembangkan edukasi manajemen yang berkelanjutan dalam pelayanan kesehatan. Kata kunci : manajemen DM, pengetahuan, pasien, keluarga ABSTRACT Introduction : Diabetes Mellitus (DM) is a degenerative disease due to insulin malfunction characterized by elevated blood sugar levels. Handling of patients with type 2 diabetes is done with 4 pillars, including: education, diet, physical exercise, and treatment. The successfully of therapy for DM patients is influenced by the knowledge of respondents about DM disease. This research aimed to know the description of knowledge of patient and family about DM management in Health Center of Tabanan II Working Area. Method : The method of this research is descriptive quantitative, with the number of samples as much as 80 respondents. Data was collected used questionnaires and obtained for 2 weeks. Result : The Result of univariate analysis based on patient knowledge level about DM management about education (65%), diet (83,8%), physical exercise (77,5%) in good category, while treatment (61,3%) in less category. Family knowledge about DM management of education (67,5%), diet (72,5%), physical exercise (90%) in good category, while treatment (53,8%) in less category. Discussion: The conclusion of this resaearch are the knowledge about DM management of DM Patients and family at Health Center of Tabanan II are not optimal yet, so it is necessary to develop continuous management education in health services. Keywords: DM management, knowledge, patient, family
EFEKTIVITAS SLOW STROKE BACK MASSAGE DENGAN MENGGUNAKAN MINYAK ESENSIAL KENANGAN (CANANGA ODORATA) DAN MINYAK ESENSIAL LAVENDER (LAVANDULA ANGUSTIFOLIA) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI: EFFECTIVENESS SLOW STROKE BACK MASSAGE USING YLANG ESSENTIAL OIL (CANANGA ODORATA) AND LAVENDER ESSENTIAL OIL (LAVANDULA ANGUSTIFOLIA) TO DECREASE BLOOD PRESSURE IN ELDERLY WITH HYPERTENSION Trisnadewi, Ni Wayan; Pramesti, Theresia Anita; Adiputra, I Made Sudarma
Bali Medika Jurnal Vol 5 No 2 (2018): Bali Medika Jurnal Vol 5 No 2 Desember 2018
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v5i2.36

Abstract

Pendahuluan: Tingginya angka kejadian hipertensi pada lansia menuntut peran tenaga kesehatan untuk melakukan upaya pencegahan komplikasi yang dapat timbul akibat hipertensi, salah satunya adalah slow stroke back massage. Manfaat dari slow stroke back massage adalah untuk mengurangi ketegangan sehingga dapat menurunkan toleransi nyeri dan ansietas. Metode: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah control group pretest posttest design. Jumlah sampel dalam penelitian adalah 30 sampel yang dibagi menjadi 2 kelompok masing-masing 15 orang responden. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan setelah dilakukan uji Independent T Test pada tekanan darah sistole didapatkan signifikansi 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat perbedaan penurunan tekanan darah sistole setelah pemberian slow stroke back massage dengan menggunakan minyak esensial kenanga dan lavender, sedangkan pada tekanan darah diastole didapatkan signifikansi 0,001 < 0,05 yang berarti terdapat perbedaan penurunan tekanan darah diastole setelah pemberian slow stroke back massage dengan menggunakan minyak esensial kenanga dan lavender. Diskusi: Efek eugenol yang hanya terdapat pada minyak esensial kenanga memungkinkan efek yang lebih baik daripada minyak esensial lavender. Kata Kunci: slow stroke back massage, minyak esensial kenanga, minyak esensial lavender, tekanan darah, lansia ABSTRACT Introduction: The high incidence of hypertension in elderly demands the role of health workers to make efforts to prevent complications that can arise due to hypertension, one of which is slow stroke back massage. The benefit of slow stroke back massage is to reduce tension and decrease the tolerance of pain and anxiety. This research aims to know the difference of effectiveness of slow stroke back massage by using ylang essential oil (Cananga odorata) and lavender essential oil (Lavandula angustifolia) to decrease blood pressure in elderly with hypertension. Method: This research was used control group pretest posttest design. The number of samples in this study was 30 samples which are divided into 2 groups each consisting of 15 respondents determined by purposive sampling technic. Result: After test of Independent T-Test the results showed the systole blood pressure got significance 0.000 <0,05 which mean there is a difference decreased of systole blood pressure after giving slow stroke back massage by using ylang and lavender essential oil, whereas at diastolic blood pressure got significance 0.001 <0.05 which means there is a difference decreased in diastolic blood pressure after giving slow stroke back massage using ylang and lavender essential oil. Discussion: The eugenol effect was found only in the ylang essential oil which allows for a better effect than the lavender essential oil. Keywords: slow stroke back massage, ylang essential oil, lavender essential oil, blood pressure, elderly
BAGAIMANA PERAWATAN KESEHATAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN IBU HAMIL BERPERAN DALAM PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN VCT: HOW HEALTH CARE AND FAMILY SUPPORT WITH PREGNANT WOMEN PLAY A ROLE ON UTILIZATION OF VCT HEALTH SERVICES Oktaviani, Ni Putu Wiwik; Devhy, Ni Luh Putu; Adiputra, I Made Sudarma; Widiastuti, Dewa Ayu Putri
Bali Medika Jurnal Vol 5 No 2 (2018): Bali Medika Jurnal Vol 5 No 2 Desember 2018
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v5i2.39

Abstract

Pendahuluan: AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi dengan virus yang disebut Human Immunodeficiency Virus (HIV), yang dimana kasus HIV pada ibu rumah tangga menduduki peringkat kedua. Penularan melalui perinatal menyumbang 5,1%. Penularan tersebut dapat dicegah jika ibu hamil sejak dini diketahui statusnya dan mendapat pengobatan dengan tepat. Integrasi program pencegahan HIV dari ibu kebayi pada pelayanan antenatal care telah dilakukan, namun keikutsertaaan ibu hamil untuk VCT masih rendah. Dukungan keluarga sangat penting dalam mendukung keikutsertaaan ibu hamil untuk VCT. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran fungsi perawatan kesehatan dan dukungan keluarga dengan ibu hamil dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan VCT. Metode: Desain penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional. Studi dilakukan di Puskesmas I Susut, Bangli dengan jumlah sampel sebanyak 93 reponden dengan teknik non-probabiliti sampling dengan purposive sampling. Data yang diperoleh dianalisis dengan program komputerisasi dengan menggunakan analisis univariat. Hasil: Hasil menunjukan sebagian besar responden memiliki fungsi perawatan kesehatan tidak efektif 54,8% dan sebagian besar responden memiliki dukungan keluarga cukup 46,2%. Diskusi: Hasil penelitian ini dapat direkomendasikan diterapkan pada keluarga melalui peran kader kesehatan dan pihak puskesmas untuk meningkatkan kembali pelayanan kesehatan VCT terhadap Ibu hamil. Kata Kunci : Perawatan Kesehatan, Dukungan Keluarga, Ibu Hamil ABSTRACT Introduction: AIDS is a disease caused by infection with a virus called Human Immunodeficiency Virus (HIV), and the number of women who infected with HIV has increased year by year. Through perinatal transmission contributed 5.1%. The transmission can be prevented if pregnant woman know their status and get treatment appropriately. Integration of maternal to infant HIV prevention programs on antenatal care hip services is done, but the participation of pregnant women for VCT is still low. The family supports are important to support adherence participation of pregnant women for VCT. Method: This research aimed to description of the function health care and family support with pregnant woman on utilization of VCT health services. This study of description with cross sectional design. Study was conducted at Puskesmas I Susut Bangli with 93 samples was taken by non-probability sampling with purposive sampling. Obtained data was processing SPSS and analyzing by univariate test. Result: Research of study showard most respondents have a not effective Function health care 54,8% and most respondents have a enough family support 46,2%. Discussion: The results of this study research can be recommended to be applied to the family and the health community center or clinics to improve again the health services VCT to wards pregnant women. Keyword : Health care, Family support, Pregnant women
Literatur Review: Faktor Risiko Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) : Risk Factors of Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD): Literature Review Adiputra, I Made Sudarma; Pinatih, G. N. Indraguna; Trisnadewi, Ni Wayan; Oktviani, Ni Putu Wiwik
Bali Medika Jurnal Vol 8 No 1 (2021): Edisi Khusus Bali Medika Jurnal Vol 8 No 1 Maret 2021
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v8i1.167

Abstract

Pendahuluan: Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan tumbuh kembang pada anak yang ditandai dengan gangguan aktivitas yang berlebih dan rendahnya perhatian anak usia prasekolah-sekolah. Anak yang menderita ADHD akan sangat sulit diatur dan cenderung mengalami masalah baik dirumah ataupun disekolah. studi literatur ini bertujuan untuk mendapatkan faktor risiko dari kejadian ADHD. Metode dan Hasil : Metode yang digunakan adalah literature review, pencarian  artikel  menggunakan  beberapa sumber  dari  database  : EBSCO HOST, Proquest, PubMed, Scient Direct dan Springer Link publikasi tahun 2010-2020, kata kunci yang digunakan “Risk Faktors”,”adhd or attention deficit hyperactivity disorder, dengan menggunakan “AND” sebagai boolean operator. Terdapat sejumlah 309 artikel yang ditemukan sesuai dengan kata kunci tersebut. Setelah artikel tersebut dievaluasi sesuai kriteria yang diinginkan: full text, Bahasa yang digunakan dan kesesuaian rancangan didapatkan sejumlah 18 artikel yang ditelaah untuk di-review. Diskusi: Faktor risiko yang meningkatkan kejadian ADHD: Paparan asap rokok, Ibu merokok dan mengkonsumsi alkohol saat hamil, Ibu hamil yang obesitas, Riwayat kelahiran dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dan kelahiran Prematur, APGAR skor rendah saat lahir, genetik dan lingkungan, social ekonomi orang tua, usia orang tua dan Riwayat kelahiran sectio caesaria (SC).
Pengaruh Meditasi Terhadap Hipertensi Pada Lansia di Banjar Angkling Desa Bakbakan Wilayah Kerja Puskesmas Gianyar II: The Effect of Meditation on Hypertension in The Elderly in Banjar Angkling Bakbakan Village, Gianyar II Public Health Center Oktaviani, Ni Putu Wiwik; Urmilasari, Ni Putu Yessi; Trisnadewi, Ni Wayan; Adiputra, I Made Sudarma
Bali Medika Jurnal Vol 8 No 1 (2021): Edisi Khusus Bali Medika Jurnal Vol 8 No 1 Maret 2021
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v8i1.172

Abstract

Introduction: Hipertensi adalah masalah yang paling sering terjadi pada kesehatan lansia dan menjadi penyebab utama penyakit kardiovaskular pada lansia. Meditasi digunakan sebagai upaya penangan hipertensi dengan mengontrol kontriksi dan merelaksasi pembuluh darah yang terletak pada pusat vasomotor di medula spinalis serta sebagai latihan relaksasi meditasi yang dapat menurunkan hipertensi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian meditasi terhadap hipertensi pada lansia. Method: Jenis penelitian pra eksperimental dengan rancangan One group Pre test-posttest Design. Jumlah sampel 20 orang dipilih dengan teknik purposive sampling. Alat yang digunakan mengumpulkan data adalah sphygmomanometer dan stetoskop. Result: Hasil uji statistik Paired t Test menunjukkan ada pengaruh pemberian meditasi terhadap hipertensi pada lansia. Discussion: relaksasi meditasi yang berfokuskan pada pernafasan akan meningkatkan sirkulasi oksigen ke otot-otot, sehingga otot-otot akan mengendur, tekanan darah akan menurun.
Tantangan penerapan Rekam Medis Elektronik (RME) berdasarkan regulasi Permenkes No. 24 Tahun 2022 Damayanti, Putu Sri; Adiputra, I Made Sudarma; Pradnyantara, I Gusti Agung Ngurah Putra
Health Sciences and Pharmacy Journal Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : STIKes Surya Global Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32504/hspj.v9i1.1164

Abstract

Implementasi Rekam Medis Elektronik (RME) kini diwajibkan bagi semua fasilitas kesehatan di Indonesia sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 24 Tahun 2022, yang bertujuan untuk menstandarisasi pengelolaan rekam medis dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan. Penelitian sebelumnya menunjukkan berbagai tantangan dalam penerapan RME, namun hambatan spesifik di bawah regulasi baru, terutama di rumah sakit daerah, belum banyak diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan spesifik yang dihadapi Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Kota Denpasar dalam mengimplementasikan RME sesuai dengan regulasi baru tersebut. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kualitatif, dengan data dikumpulkan melalui wawancara dengan lima tenaga kesehatan yang dipilih secara purposive sampling. Fokus utama adalah mengidentifikasi tantangan yang berkaitan dengan kesiapan staf, kepatuhan hukum, manajemen rumah sakit, dan infrastruktur teknologi. Hasil penelitian menunjukkan adanya hambatan signifikan seperti pelatihan internal yang terbatas untuk staf, pemahaman yang kurang terhadap regulasi RME, dan gangguan teknis yang sering mengganggu pelayanan pasien. Temuan juga mengidentifikasi kesenjangan dalam kesiapan staf dan dukungan teknologi yang tidak memadai sebagai hambatan utama dalam implementasi RME yang efektif. Simpulan dari penelitian ini menunjukkan perlunya peningkatan di beberapa area kritis, termasuk memperbaiki program pelatihan staf, meningkatkan kesadaran hukum, memperkuat praktik manajemen rumah sakit, dan memperbarui infrastruktur teknologi untuk mendukung implementasi RME. Peningkatan ini sangat penting untuk mengoptimalkan layanan pasien dan mencapai manfaat yang diinginkan dari adopsi RME.