Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Development of Self-Change Classical Guidance Module to Reduce Student’s Stress Due to COVID-19 Wahyudi, Hendro; Dharsana, I Ketut; Suranata, Kadek
Bisma The Journal of Counseling Vol 5, No 2 (2021): Bisma The Journal of Counseling
Publisher : Department of Guidance and Counseling, FIP, Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/bisma.v5i2.37898

Abstract

The COVID-19 pandemic is affecting to the learning process in school. As an effort to reduce the spread of virus, all of learning activity now conducted via online. Various obstacles arise during the online learning. This new condition increase the level of student’s stress and requires students ready to make self-change. This study is research and development that aims to develop and evaluate the classical guidance module as an instrument to help students make self-change in order to reduce their stress. The development procedure conducted by following 4D model (Thiagarajan, 1974). Five expert involved as judges to evaluate the content validity of module and 30 students were involved as subject on piloting study. Results of expert judgement were analyzed using formula Lawshe and show the module has a “very special” content validity index ( CVI = 1). Results of piloting study show the module has “very good” category in all aspect of evaluation. Based on the results, it show that the classical guidance module developed in this study feasible to use as an instrument to help students make self-change in order to reduce their stress levels due to COVID-19.
Implementasi Konsep Budaya Ngayah Sebagai Usaha Peningkatan Kesehatan Jiwa Penderita Skozifrenia Candra Dharma, I Dewa Gede; Eka Cahyani, Anak Agung Ayu; Dwi Jayanti, Desak Made Ari; Sintari, Silvia Ni Nyoman; Wahyudi, Hendro
Jurnal Abdimas ITEKES Vol 3 No 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37294/jai.v3i1.488

Abstract

Gangguan skizofrenia memerlukan pengobatan dan dukungan yang berkelanjutan untuk membantu penderita menjalani kehidupan sehari-hari yang bermakna. Selain perawatan medis, pendekatan holistik yang mencakup aspek-aspek budaya dan sosial juga sangat penting untuk membantu penderita skizofrenia meningkatkan kesehatan jiwa mereka. Pengabdian masyarakat yang dilakukan berupa sosialisasi konsep ngayah di Rumah Berdaya Denpasar juga mendapat respon positif dari warga Rumah Berdaya. Metode pada pengabdian masyarakat ini dilaksanakan melalui implementasi berupa terapi aktivitas kelompok (TAK) berkegiatan ngayah pada Penderita skizofrenia di Rumah Berdaya. Implementasi TAK yang dilaksanakan dengan bimbingan oleh tim pengabmas dan petugas di Rumah Berdaya serta Evaluasi dilihat dari kemampuan Penderita skizofrenia di Rumah Berdaya berhasil menyelesaikan tugasTAK berkegiatan ngayah yang diberikan. . Dari TAK yang diberikan didapatkan hasil peningkatan kemampuan terhadap implementasi Konsep ngayah dapat membantu proses pemulihan dengan 100% peserta mampu membuat anyaman yang diminta sampai selesai. penderita skizofrenia telah mampu megnimplementasikan kemampuannya untuk membuat karya ataupun sarana yang sering dibuat saat melaksanakan ngayah di Masyarakat. Kata kunci : ngayah, rumah berdaya, skizofrenia, TAK
Optimalisasi Kesehatan Jiwa Remaja Melalui Penyuluhan Managemant Stres Di Smp 15 Denpasar Wahyudi, Hendro; Sintari, Silvia Ni Nyoman; Jayanti, Desak Made Ari Dwi; Dharma, I Dewa Gede Candra; Cahyani, Anak Agung Ayu Eka
Jurnal Abdimas ITEKES Vol 3 No 2 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37294/jai.v3i2.571

Abstract

Masa transisi menjadikan pengalaman normatif bagi semua siswa, namun hal ini juga menimbulkan stress karena transisi berlangsung membuat individu mengalami banyak perubahan secara fisik, psikologis, dan social. Ketidakmampuan siswa untuk beradaptasi dengan keadaan yang baru tersebut membuat mereka mengalami stress. Kondisi ini menggambarkan bahwa pentingnya bagi siswa untuk dapat memiliki keterampilan dalam mengelola emosi dan stres yang dialami sehingga tidak berdampak pada kemampuan diri. Oleh karena itu perlunya diberikan edukasi kepada siswa terkait manajgement stress guna menjaga agar mental remaja tetap dalam kondisi sehat. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan remaja tentang management stress dan memberikan bimbingan serta ketrampilan dalam mengelola stress. Metode kegiatan pemberian informasi melalui metode ceramah dengan media power point tentang stress dan kesehatan jiwa remaja disertai dengan langkah-langkah dalam manajemen stress serta melakukan pre-test dan post-test untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan remaja tentang kesehatan jiwa dan manajemen stress. Kegiatan pengabdian ini dikuti oleh siswa siswi SMP 15 Denpasar kelas VIII sejumlah 34 orang. Kegiatan diawali dengan pengisian kuesioner oleh responden, selanjutnya diberikan penyuluhan tentang stress dan kesehatan jiwa remaja. Setelah itu dilakukan pengisian kuesioner kembali.   Hasil kegiatan menunjukkan bahwa dari data pre dan post test pengetahuan siswa mengalami perubahan yang signifikan, dimana dari hasil pre-test didapatkan sebagian besar responden memiliki pengetahuan cukup yaitu sejumlah 18 orang (53%) dan hasil post-test didapatkan sebagian besar responden memiliki pengetahuan cukup yaitu sejumlah 30 orang (88%). Disarankan kepada para remaja untuk dapat memanajemen stress dengan baik agar kesehatan mental remaja tetap terjaga.   Kata Kunci : Kesehatan jiwa, Remaja, Manajemen Stres
Penggunaan Smartphone dan Perilaku Sosial Anak Usia Dini: A Correlational Study Wahyudi, Hendro; Sari, Niken Ayu Merna Eka
Mitra Ash-Shibyan: Jurnal Pendidikan dan Konseling Vol. 7 No. 02 (2024): Mitra Ash-Shibyan: Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : STAI Auliaurrasyidin Tembilahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46963/mash.v7i02.2192

Abstract

A smartphone is a communication tool that has various features. Smartphone users do not only come from workers but children and toddlers. The use of smartphones, especially in early childhood, has multiple negative impacts – besides its positive impacts - such as decreased concentration while learning, causing health problems, slowing cognitive development, and affecting the formation of social behavior. In line with that, this study aims to determine the relationship between smartphone use and the formation of social behavior in early childhood. This study used a descriptive correlational design with a cross-sectional approach. The population used in this study was 108 parents, while the sample amounted to 85 parents which is taken using the purposive sampling technique. Data were collected using questionnaires about smartphone use and children’s social behavior. The data were then analyzed using the Spearmen rank correlation test with a significance of p < 0.05. The results of this study indicate that the use of smartphones is related to the formation of social behavior in early childhood, with a correlation strength value of 0.798 (correlation strength = strong).
HUBUNGAN KEPATUHAN PROTOKOL KESEHATAN 5M DENGAN KEJADIAN KASUS COVID 19 PADA ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA: The Relationship of Compliance with the 5M Health Protocol with The Incident of Covid 19 Cases in People with Mental Disorders Wahyudi, Hendro; Pamungkas, M Adreng
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 10 No. 2 (2024): JIKep | Juni 2024
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v10i2.2153

Abstract

Pendahuluan: Gangguan jiwa Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2014, orang dengan gangguan jiwa yang disingkat ODGJ adalah orang yang mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala dan perubahan perilaku yang bermakna, serta dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalankan fungsi orang sebagai manusia. Covid-19 ditetapkan sebagai pandemi karena penyebarannya yang sangat massif di seluruh dunia. Upaya untuk menangani covid-19 melalui penerapan protocol kesehatan 5M secara disiplin. Tujuan: Menganalisis hubungan factor sistem nilai humanistic-altruistic perilaku caring perawat dengan tingkat kepatuhan protokolkesehatan 5m dengan kejadian kasus covid pada orang gangguan jiwa. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dan desain penelitian analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan adalah pasien ganggaun jiwa yang dirawat di ruang tenang yang sedang mengikuti kegiatan rehabilitasi di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali yang berjumlah 97 orang, dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi kepatuhan protokol Kesehatan 5M untuk mengobservasi tingkat kepatuhan pelaksanaan protocol kesehatan 5M pada pasien dengan gangguan jiwa. Hasil: Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan responden dalam mencuci tangan yaitu sebanyak 82 orang (84,5%), memakai masker sebanyak 80 orang (82,5%), menjaga jarak sebanyak 66 orang (68%), menghindari kerumunan sebanyak 71 orang (73,2%), dan mengurangi mobilitas sebanyak 95 orang (97,9%). Angka kejadian covid pada pasien ODGJ menunjukkan 24 orang (36,36%). hal ini mengalami penurunan dari angka bulan-bulan sebelumnya. Hasil uji Chi-Square didapatkan p-value = 0,027 < ? (0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat hubungan yang signifikan antra penerapan protokol kesehatan 5 m dengan angka kejadian covid 19 psien ODGJ  di RSJ Provinsi Bali. Kesimpulan: Penerapan Prokes 5M yang ketat perlu dilakukan di rumah sakit jiwa secara rutin dan terus menerus sehingga mampu mencegah dan menurunkan potensi penularan covid-19 di lingkungan rumah sakit
Stunting Knowledge and Attitudes among Adolescents in Banjar Pande, Sayan Village, Ubud, Gianyar: The Effect of Structured Education Komalasari, Ni Luh Putu Ratih; Oktaviani, Ni Putu Wiwik; Trisnadewi, Ni Wayan; Adiputra, I Made Sudarma; Wahyudi, Hendro
Basic and Applied Nursing Research Journal Vol 5 No 1 (2024): Basic and Applied Nursing Research Journal (BANRJ)
Publisher : Future Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/banrj.05.01.06

Abstract

Introduction: Stunting is a chronic nutritional problem that remains a major threat to the quality of human resources. One of the efforts to break the stunting cycle is through the active role of youth. However, many adolescents are still unaware of stunting, so it is necessary to increase adolescent knowledge by providing structured education. The aim of this study was to determine the effect of structured education on adolescents' knowledge and attitudes about stunting. Methods: This study is pre-experimental research with a pretest-posttest one-group design. The sample size was 34 people, selected using a purposive sampling technique. Structured education was provided through modules and video media three times, conducted once a week for 45 minutes. Results: The results of the study showed that the average pretest score for adolescents' knowledge was 11.97, and the posttest score was 16.26. The average pretest score for adolescents' attitudes was 37.68, and the posttest score was 55.21. The results of the Wilcoxon signed-ranks test for knowledge showed a p-value of 0.000 < 0.05, and for attitudes, it also showed a p-value of 0.000 < 0.05, indicating that there was an effect of structured education on adolescents' knowledge and attitudes about stunting. Conclusion: Structured education using modules and video media is an effective method to convey messages in an understandable and engaging way, enabling the target audience to learn the material well, increasing adolescents' knowledge about stunting and encouraging the formation of positive attitudes.
Dynamics of hierarchical conflict in higher education: What does the literature tell us about performance and well-being? Putu Gede Subhaktiyasa; Arisusana, I Made; Wahyudi, Hendro; Sumaryani, N. Putri
Jambura Journal of Educational Management Volume 5 Nomor 2, September 2024
Publisher : JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37411/jjem.v5i2.3265

Abstract

Hierarchical conflict in higher education institutions can affect the performance and welfare of lecturers and administrative staff, but in-depth studies on the impact and conflict management strategies still need to be explored. This study aims to provide an understanding of the impact of hierarchical conflict on the performance and well-being of lecturers and administrative staff and effective strategies for managing conflict. This study uses a literature review method, which examines findings from relevant literature with a content analysis approach. The results indicate that hierarchical conflict can potentially reduce academic productivity and operational efficiency and increase staff stress and burnout. However, in some cases, conflict can also spark innovation and collaboration. Effective conflict management strategies include managerial, cultural, and structural approaches. The findings contribute to developing conflict management policies and practices in higher education institutions and provide theoretical insights to guide future research.
Implementasi Relaksasi Otot Progresif terhadap Gangguan Mental Emosional Remaja Sari, Ni Wayan Nopita; Jayanti, Desak Made Ari Dwi; Wahyudi, Hendro; Laksmi, I Gusti Ayu Putu Satya; Sintari, Silvia Ni Nyoman
Empiricism Journal Vol. 5 No. 2: December 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/ej.v5i2.1914

Abstract

Masalah kesehatan gangguan mental emosional yang dialami remaja cukup tinggi. Cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan mental emosional dengan relaksasi otot progresif. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh relaksasi otot progresif terhadap gangguan mental emosional remaja. Jenis penelitian pra eksperiment dengan rancangan one group pre-test post-test. Sampel dipilih dengan teknik purpusive sampling, yaitu siswa-siswi kelas XI MIPA disalah satu SMA Kabupaten Gianyar sebanyak 34 responden. kuesioner mengukur gangguan mental emosional menggunakan Self Reporting Questionnaire-29 (SRQ-29). Analisis data uji Wilcoxson Signed Rank Test dengan tingkat kepercayaan 95% (?=0.05), karena setelah dilakukan uji normalitas data dengan Shapiro-Wilk, data tersebut berdistribusi tidak normal. Hasil penelitian rata-rata nilai gangguan mental emosional sebelum diberikan perlakuan adalah 9,53 dan rata-rata setelah diberikan perlakuan adalah 7,32. Terdapat penurunan rerata gangguan mental emosional sejumlah 2,21 yang berarti bermakna. Hasil analisis menggunakan uji Wilcoxson Signed Rank Test terdapat nilai p 0,000 bahwa ada pengaruh relaksasi otot progresif terhadap gangguan mental emosional pada remaja. Relaksasi otot progresif efektif menurunkan nilai gangguan mental emosional pada remaja. Disarankan kepada remaja untuk melakukan terapi relaksasi otot progresif untuk mengatasi gangguan mental emosional dan tetunya kesehatan mental akan semakin baik. Implementation of Progressive Muscle Relaxation Against Mental Emotional Disorders of AdolescentsAbstractThe health problems of emotional mental disorders experienced by teenagers are quite high. Ways that can be used to overcome emotional mental disorders are with progressive muscle relaxation. The research aims to determine the effect of progressive muscle relaxation on mental emotional disorders in adolescents. This type of research is pre-experimental with a one group pre-test post-test design. The sample was selected using a purpusive sampling technique, namely students from class XI MIPA at one of the high schools in Gianyar Regency, totaling 34 respondents. The questionnaire measures emotional mental disorders using the Self Reporting Questionnaire-29 (SRQ-29). Analysis of the Wilcoxson Signed Rank Test data with a confidence level of 95% (?=0.05), because after testing the data for normality with Shapiro-Wilk, the data was not normally distributed. The research results showed that the average score for emotional mental disorders before being given treatment was 9.53 and the average after being given treatment was 7.32. There was a decrease in the average of emotional mental disorders by 2.21, which was significant. The results of the analysis using the Wilcoxson Signed Rank Test showed a p value of 0.000 that there was an effect of progressive muscle relaxation on emotional mental disorders in adolescents. Progressive muscle relaxation is effective in reducing mental emotional disorders in adolescents. It is recommended for teenagers to carry out progressive muscle relaxation therapy to overcome emotional mental disorders and of course their mental health will improve.
Penguatan Manajemen Pengelolaan Spesimen Darah pada Petugas ATLM dan Perawat di Puskesmas Denpasar Utara Cahyani, Anak Agung Ayu Eka; Jayanti, Desak Made Ari Dwi; Sintari, Silvia Ni Nyoman; Wahyudi, Hendro; Dharma, I Dewa Gede Candra
Al Mu'azarah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2024): September
Publisher : Universitas Islam Internasional Darullughah Wadda'wah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38073/almuazarah.v2i1.1826

Abstract

Laboratory tests must be carried out according to existing procedures, so that accurate, fast and reliable results are obtained. Pre-analytical stage errors contribute the most to laboratory errors, namely 61%. Community Service activities for Medical Laboratory Technologists (ATLM) aim to provide understanding and reinforcement regarding blood specimen management. The targets of this activity are ATLM and nurses working at UPTD Puskesmas I North Denpasar, UPTD Puskesmas II North Denpasar, UPTD Puskesmas III North Denpasar as many as 20 people. This community service activity was carried out in June 2023. Measurement of the level of knowledge about blood specimen management using the questionnaire method. Counselling on blood specimen management was carried out by speakers from DPW PATELKI BALI and TLM Lecturers related to research in the field of management. The level of knowledge at the pre-analytical stage is in the Good category with a score of 86.92%. In the management of blood specimens, especially handling samples before examination, there appears to be a downward trend in the number of errors in the number of samples that are lysed, lacking and clotted.
Gambaran prilaku sosial anak usia prasekolah: Description of the social behavior of preschoolers Wahyudi, Hendro; Sari, Niken Ayu
Bali Medika Jurnal Vol 9 No 2 (2022): Special Issue Bali Medika Jurnal Vol 9 No 2 Oktober 2022
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v9i2.304

Abstract

Penggunaan smartphone tidak hanya berasal dari kalangan pekerja, tetapi hampir semua kalangan termasuk anak-anak dan balita sudah memanfaatkan smartphone dan menghabiskan banyak waktu mereka dalam menggunakan smartphone. Efek penggunaan smartphone pada anak usia dini berdampak negatif yaitu penurunan konsentrasi saat belajar, menimbulkan gangguan kesehatan, memperlambat perkembangan kognitif,dan dapat mempengaruhi pembentukan perilaku sosial. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran perilaku sosial pada anak usia prasekolah. Desain penelitian ini menggunakan desain deskriptif cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 108 orang, teknik sampling yang digunakan yaitu Nonprobability sampling dengan teknik purposive sampling, jumlah sampel pada penelitian ini yaitu 85 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya penggunaan smartphone dengan frekwensi tinggi 50,6% dan perilaku sosial pada anak usia prasekolah dengan kategori kurang 49,4 %. Penggunaan smartphone secara terus menerus akan berdampak buruk bagi pola perilaku dalam keseharian anak, menyebabkan anak-anak kurang peka terhadap lingkungan sekitarnya sehingga, interaksi sosial antara anak-anak dengan lingkungan sekitar berkurang.