Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JKK)

Pengaruh Terapi Bekam Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Di Terapi Bekam Harmoni Pontianak Surianti Surianti; Wida Kuswida Bhakti; Surtikanti Surtikanti
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 7 No 2 (2016): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JK2)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.249 KB) | DOI: 10.54630/jk2.v7i2.51

Abstract

Latar Belakang: Dalam penyembuhan dengan hijamah atau yang sudahdi upgrade dengan konsep ODT (Oxidant Drainage Therapy), seseorang menderita penyakit kolesterol tinggi karena adanya timbunan oksidan di pembuluh darah sehingga mengakibatkan sirkulasi darah terganggu, kolesterol berubah jahat jika kadarnya dalam tubuh melebihi normal. Kelebihan kolesterol akan disimpan dan menempel pada dinding pembuluh darah hingga menimbulkan pengapuran (aterosklerosis). Kolesterol melekat lapis demi lapis, perlahan-lahan tanpa disadari oleh penderitanya. Akibatnya, aliran darah dalam pembuluh darah menjadi tidak lancar. Oksigen yang dibawa darah untuk menyuplai jantung dan otak menjadi lebih sedikit. Ada ketidakseimbangan antara oksigen suplai dengan oksigen demand, dengan dikeluarkan oksidan yang menekan pembuluh darah dan membuat sempit pembuluh darah, kolesterol yang berlebih akan kembali normal.Survey yang dilakukan di Terapi Bekam Harmoni Pontianak di dapatkan bahwa sebagian pasien yang berbekam masih banyak mengeluh kolesterolnya tinggi, namun di tempat terapi bekam harmoni ini tidak ada melakukan cek kolesterol sebelum berbekam dan sesudah berbekam. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh terapi bekam terhadap penurunan kolesterol pada penderita hiperkolesterol. Metode penelitian: Meode penelitian ini menggunakan eksperimen semu murni dengan “pre and post test control group design”. Sampel yang digunakan purposive sampling dengan teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel di antara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan/masalah dalam penelitian). Uji T test digunakan untuk menganalisa data, sampel yang didapatkan dalam penelitian sebanyak 30 responden. Terapi bekam dilakukan setelah pengukuran kadar kolesterol. Hasil penelitian: Hasil penelitian terhadap penurunan kadar kolesterol dilakukan sebelum dan sesudah tindakan bekam. Bekam pada tanggal biasa yaitu 258 mg/dl dengan standar deviasi 22,94 mg/dl. Sedangkan rata-rata kadar kolesterol responden sesudah dilakukan bekam pada tanggal biasa yaitu 222 mg/dl dengan standar deviasi 22,89 mg/dl. Analisis berikutnya menunjukkan nilai p sebesar 0,000 (p<0,05), dan rata-rata kadar kolesterol sebelum dilakukan pada tanggal sunnah yaitu 257 mg/dl dengan standar deviasi 22,52 mg/dl, dan rata-rata kadar kolesterol responden sesudah dilakukan bekam pada tanggal sunnah yaitu 195 mg/dl dengan standar deviasi 18,58 mg/dl. Analisis berikutnya menunjukkan nilai p sebesar 0,000 (p<0,05) artinya ada pengaruh terapi bekam dalam penurunan kolesterol sebelum dan sesudah dilakukan terapi bekam pada tanggal biasa dan sunnah. Kesimpulan: Terapi bekam basah mempunyai pengaruh terhadap penurunan kadar kolesterol terhadap penderita hiperkolesterol di terapi bekam harmoni pontianak
EFEKTIVITAS SENAM YOGA TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANJAR SERASAN PONTIANAK TIMUR Ananda Maulidia; Wida Kuswida Bhakti; Kharisma Pratama
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 10 No 1 (2019): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JKK)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.808 KB) | DOI: 10.54630/jk2.v10i1.104

Abstract

ABSTRACT Background: Hypertension is an increase in blood pressure with systolic and diastolic values showing more than 130/80 mmHg. There are two principles of hypertension management, the administration of antihypertensive drugs and lifestyle modification. Lifestyle modification that can be done is physical activity that is yoga exercises. Objective: To determine the effectiveness of yoga exercises on the blood pressure of elderly patients with hypertension at the working area of Banjar Serasan Health Centre Methods: This research was a quantitative study with a true experiment research design. The population in this study was the elderly with hypertension in the working area of the Banjar Serasan Community Health Center, including 32 participants selected according to inclusion criteria. Analysis of the data used were paired sample t test and independent sample t test. Results: Based on the paired sample t test, the results showed that there were differences in average of blood pressure values before and after yoga exercises given to the intervention group with a p value (0.000) on systolic and diastolic blood pressure, and there were no difference in the average of blood pressure values before and after yoga exercises given to the control group with p value (0.233) on systolic blood pressure and p value (0.144) on diastolic blood pressure. Based on the Independent sample t test, the results showed that there were no difference in the average of the intervention group with the control group with a p value (0.121) on systolic blood pressure and p value (0.995) on diastolic blood pressure. Conclusion: Yoga exercises effectively reduce blood pressure in the elderly with hypertension Keywords: Hypertension, elderly, yoga exercises, blood pressure ABSTRAK Latar Belakang: Hipertensi adalah kenaikan tekanan darah dengan nilai sistolik dan diastolik menunjukkan angka lebih dari 130/80 mmHg. Terdapat dua prinsip penatalaksanaan hipertensi yaitu dengan pemberian obat-obatan antihipertensi dan modifikasi gaya hidup. Salah satu modifikasi gaya hidup yang dapat dilakukan adalah melakukan aktivitas fisik yaitu senam yoga. Tujuan: Untuk mengetahui efektivitas senam yoga terhadap tekanan darah lansia penderita hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Banjar Serasan Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian true experiment. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Banjar Serasan, diantaranya 32 partisipan dipilih sesuai kriteria inklusi. Analisis data yang digunakan adalah analisis bivariat yaitu uji paired sample t test dan uji independent sample t test. Hasil: Berdasarkan uji Paired sample t test menunjukkan hasil terdapat perbedaan rata-rata nilai tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan senam yoga pada kelompok intervensi dengan p value (0,000) pada tekanan darah sistolik maupun diastolik serta tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan senam yoga pada kelompok kontrol dengan p value (0,233) pada tekanan darah sistolik dan p value (0,144) pada tekanan darah diastolik. Berdasarkaan uji Independent sample t test menunjukkan hasil bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata pada kelompok intervensi dengan kelompok kontrol dengan nilai p value (0,121) pada tekanan darah sistolik dan p value (0,995) pada tekanan darah diastolik Kesimpulan: Senam yoga efektif menurunkan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi Kata kunci: Hipertensi, lansia, senam yoga, tekanan darah
ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT BERDASARKAN PEDOMAN PERHITUNGAN DEPKES 2005 DI RUANG IRINA A TERATAI DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO TAHUN 2021 Ridwan Nurdin; Eva Mayadari; Cau Kim Jiu; Wida Kuswida Bhakti
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 13 No 2 (2022): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.871 KB) | DOI: 10.54630/jk2.v13i2.198

Abstract

Abstract Background: The best service is part of the health service in the hospital, if the service improves the quality, the health service in the hospital will also be of good quality. The availability of human resources in quantity and quality is an important part of human resource planning. The purpose of this study was to analyze the need for nurses in the IRINA A Teratai Room. The method used in this study is a descriptive survey research that aims to describe the number of rational nurse needs based on the 2005 Ministry of Health guidelines. The results in this study based on an analysis of the needs of nurses guided by the Ministry of Health (2005) stated that nurses were still lacking in the IRINA room. A Teratai. According to the calculation that the need for nurses should return to 18, but currently only 14 nurses are available for HR planning in increasing the number of nurses according to the needs in the room which is very necessary because this will determine the quality and services provided. Keywords: Human Resources, Nurses, Manpower Needs
ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT BERDASARKAN PEDOMAN PERHITUNGAN ILYAS DI RUANG SARAF RS UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK Uswatul Hasanah; Meta Trissya; Cau Kim Jiu; Wida Kuswida Bhakti
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 13 No 2 (2022): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.114 KB) | DOI: 10.54630/jk2.v13i2.199

Abstract

Abstract Management is a process of working through staff members to provide care, treatment and assistance to patients. This research aim was to identify the function of Nursing Human Resource Planning (HR). This research was a qualitative descriptive study using the Time and Motion Study, where the activities of 7 neuro nurses were selected based on gender (1 male and 1 female), work experience (1 person <5 years and 1 person > 5 years), which represents Monday to Sunday. According to the calculation using the ilyas formula, the need for labor in the neuro's room are 15 nurses but there are only 12 available staff today. It means that 3 nurses more are needed, so it is necessary to add more staff to optimize the nursing service delivery. Keywords: Planning, Nurse, Workload Abstrak Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan, pengobatan dan bantuan terhadap para pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi fungsi perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM) keperawatan. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan Time and Motion Study, dimana aktifitas 2 perawat ruang saraf yang dipilih berdasarkan jenis kelamin (1 orang laki-laki dan 1 orang perempuan), pengalaman kerja (1 orang <5 tahun dan 1 orang > 5 tahun), yang mewakili hari senin sampai minggu. Berdasarkan perhitungan dengan rumus ilyas kebutuhan tenaga keperawatan di ruang saraf adalah sebanyak 15 orang. Namun saat ini tenaga yang tersedia hanya sebanyak 12 orang. Artinya masih terdapat kekurangan 3 orang tenaga perawat sehingga perlunya dilakukan penambahan tenaga untuk memaksimalkan pemberian pelayanan keperawatan. Kata kunci: Perencanaan, Perawat, Beban kerja
BERPIKIR KRITIS DALAM PROSES KEPERAWATAN: SCOPING REVIEW Nilaprapti, Endhang; Haryanto, Haryanto; Bhakti, Wida Kuswida
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 15 No 1 (2024): Vol 15 No 1 (2024): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54630/jk2.v15i1.324

Abstract

Berpikir kritis sangat diperlukan di area keperawatan baik Pendidikan maupun area klinis karena perawat dapat menggunakannya saat mengambil keputusan untuk melakukan,menolak atau menunda tindakan.. Kemampuan berpikir perawat sangat mempengaruhi kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan dan kepuasan pasien. Artikel ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran berpikir kritis dalam proses keperawatan. Studi ini menggunakan model Arksey dan O'Malley dalam melakukan analisis. Literatur yang dilakukan analisis terdiri dari Science Direct, Google Scholar,dan Pubmed dari tahun 2018 - 2023. Identifikasi dan pemilihan literatur menggunakan Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-analysis (PRISMA) Moher 2009. Hasilnya sebanyak 5 artikel yang dilakukan analisis. Artikel ini merangkum temuan tentang berpikir kritis dalam proses keperawatan. Dengan berpikir kritis, perawat dapat menggali informasi pasien secara mendalam, mengidentifikasi kebutuhan Kesehatan pasien dengan akurat, dan membuat keputusan yang tepat dalam pelaksanaan dan dokumentasi asuhan keperawatan. Berpikir kritis juga memainkan peran penting dalam analisis data klinis, evaluasi efektifitas perawatan, serta pengelolaan resiko dan keamanan pasien. Lebih dari itu berpikir kritis memungkinkan perawat untuk berkolaborasi secara efektif dengan tim perawatan, mengadaptasi perawatan sesuai perubahan kondisi pasien, dan secara terus-menerus belajar untuk menigkatkan kualitas asuhan keperawatan yang diberikan. Secara keseluruhan berpikir kritis merupakan keterampilan yang esensial yang memperkaya praktik keperawatan dengan memastikan pelayanan yang holistic, tepat, sesuai dengan standar etika serta kebutuhan unik pasien.