Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan Antara Task Aversiveness dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa di Universitas X Nastasia, Krisnova; Mujidin
Psyche 165 Journal Vol. 16 (2023) No. 3
Publisher : Fakultas Psikologi, Universitas Putra Indonesia YPTK Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35134/jpsy165.v16i3.277

Abstract

After completing high school education, many decide to choose to continue on to college. When you become a student, there will definitely be lots of assignments, obligations and challenges faced in order to complete your studies to completion, so it's not surprising that many students experience task aversiveness. Task aversiveness greatly affects the academic procrastination of students. This study aims to determine the relationship between task aversiveness and academic procrastination final assignments on students in the tourism department of hospitally management study program, faculty of tourism and hospitally class of 2017-2018 Univeritas Negeri Padang. This study used a quantitative approach with a correlation method. The measuring instrument used in this study was task aversiveness scale and academic procrastination scale. The population in this study was student at tourism department of hospitally management study program, the sampel was 112 students of the tourism department of hospitally management study program, faculty of tourism and hospitally class of 2017-2018 Universitas Negeri Padang. this study used probability sampling method with simple random sampling technique. Data analysis was carried out used the rho (ρ) correlation thecniques. The results showed that the correlation coefficient of rho (ρ) is 0,410 with a (ρ) is 0,000. This showed that there was very significant positive relationship between task aversiveness and academic procrastination students in the tourism department of hospitally management study program, faculty of tourism and hospitally class of 2017-2018 Universitas Negeri Padang. It means that the higher the task aversiveness, the higher the academic procrastination and the lower the task aversiveness, the lower the academic procrastination. The effective contribution of the task aversiveness variable to the academic procrastination variable is 17%.
Hubungan Grit dengan Subjective Well Being Siswa Jurusan Teknik Bisnis Sepeda Motor SMK X Padang Nastasia, Krisnova; Candra, Ifani
Psyche 165 Journal Vol. 17 (2024) No. 2
Publisher : Fakultas Psikologi, Universitas Putra Indonesia YPTK Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35134/jpsy165.v17i2.370

Abstract

Masa remaja merupakan masa yang rentan dan masa penting untuk menentukan perjalanan remaja di masa yang akan datang. Banyak remaja yang terjerumus pada kenakalan remaja, dan tidak dapat menentukan tujuan akhir masa depannya. Sehingga hal tersebut perlu menjadi perhatian banyak pihak, termasuk remaja yang bersangkutan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara grit dengan subjective well-being pada siswa jurusan teknik bisnis sepeda motor SMK X di Kota Padang. Alat ukur dalam penelitian ini peneliti menggunakan skala Subjective Well-Being dan Skala Grit yang peneliti kembangkan berdasarkan teori sebelumnya. Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa Jurusan Teknik Bisnis Sepeda Motor SMK X di Kota Padang yang berjumlah 104 orang siswa. Teknik yang digunakan adalah sampling jenuh. Maka jumlah sampel yang akan menjadi subjek dalam penelitian ini berjumalah 104 orang siswa pada jurusan teknik bisnis sepeda motor SMK X di Kota Padang. Metode analisis data yang digunakan untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan korelasi product moment pearson yang dilakukan dengan bantuan IBM SPSS versi 21.0 yang menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi r = 0,538 dengan nilai (p) sig = 0,000, karena nilai (p) sig 0,000 < 0,01yang berarti terdapat hubungan signifikan antara grit dengan subjective well-being dengan arah positif, artinya semakin tinggi grit makan semakin tinggi subjective well-being sebaliknya semakin rendah grit, maka semakin rendah juga subjective well-being pada siswa jurusan teknik bisnis sepeda motor SMK X di Kota Padang. Berarti hipotesis penelitian dapat diterima. Kontribusi efektif variabel grit terhadap subjective well-being 29%.
Hubungan Iklim Sekolah dengan School Connectedness pada Siswa SMA X Lubuk Basung Nastasia, Krisnova; Okfrima, Ria; Sari, Cindy Cantika
Psyche 165 Journal Vol. 17 (2024) No. 4
Publisher : Fakultas Psikologi, Universitas Putra Indonesia YPTK Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35134/jpsy165.v17i4.491

Abstract

Sekolah merupakan tempat siswa untuk menimba ilmu. SMA merupakan pendidikan wajib terakhir yang ada di Indonesia, baru kemudian siswa memutuskan untuk melanjutkan pendidikan atau tidak. Siswa SMA umumnya berusia 15-19 tahun, dan berada pada masa transisi dari masa anak-anak menuju dewasa. Dalam memutuskan untuk memilih SMA, remaja ada yang memutuskan pilihannya sendiri, namun ada yang paksaan dan pilihan dari orangtuanya. Di masa sekolah, siswa berhubungan tidak hanya dengan guru, namun dengan teman dan lingkungannya di sekolah. Siswa saling bergaul dengan teman, namun banyak juga siswa yang merasa tidak memiliki kedekatan dengan sekolah, teman, guru, sehingga menimbulkan menurunnya motivasi belajar, dan prestasinya. Hal ini biasa dikenal dengan istilah school connectedness. Salah satu faktor yang mempengaruhi school connectedness adalah iklim sekolah. Iklim sekolah yang baik, dapat menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman untuk siswa, sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar dan prestasinya dibidang akademik maupun non akademik. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris hubungan antara iklim sekolah dengan school connectedness pada 221 siswa SMAN 2 Lubuk Basung, menggunakan teknik random sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang mengukur iklim sekolah (X) dan school connectedness (Y). Hasil analisis menggunakan korelasi Pearson dengan bantuan IBM SPSS 21.0 menunjukkan koefisien korelasi r=-0,554 dan nilai p=0,000, yang berarti terdapat hubungan positif yang signifikan. Semakin baik iklim sekolah, semakin tinggi tingkat school connectedness siswa, dan sebaliknya. Sumbangan efektif iklim sekolah terhadap school connectedness adalah 31%.
Hubungan Social Support dengan Psychological Well-Being Masyarakat Terdampak Bencana Banjir Bandang di Nagari Parambahan Kabupaten Tanah Datar Mutya, Mita Fani Tri; Nastasia, Krisnova; Zikri, Qolbi
Indonesian Research Journal on Education Vol. 5 No. 4 (2025): Irje 2025
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v5i4.2830

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara social support dengan psychological well-being pada masyarakat terdampak bencana banjir bandang di nagari parambahan kabupaten tanah datar. Variabel pada penelitian ini adalah social support (X) dan psychological well-being (Y). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat Nagari Parambahan yang terdampak bencana banjir bandang yang berjumlah 247 orang. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala social support dan skala psychological well-being. Metode analisis data yang digunakan untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan korelasi product moment pearson yang dilakukan dengan bantuan IMB SPSS versi 21.0, yang menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi r= 0,618, karena nilai (p) sig 0,000, karena nilai (p) sig 0,000<0,01 yang berarti terdapat hubungan yang sangat signifikan antara social support dengan psychological well-being dengan arah positif, artinya semakin tinggi social support, maka semakin tinggi psychological well-being. Sebaliknya semakin rendah social support, maka semakin rendah juga psychological well-being pada masyarakat terdampak bencana banjir bandang di Nagari Parambahan Kabupaten Tanah Datar. Hipotesis dalam penelitian ini diterima. Konstribusi efektif variabel social support terhadap psychological well-being adalah 38,1%.