Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Biaya dan Produktivitas Alat Berat pada Pekerjaan Pemadatan Tanah Proyek Taman Wisata Religi Salatiga terhadap Waktu Tahun Anggaran 2024 Budiyanto, Rezal Nur; Sahid, Muhammad Nur; Amar, Tsulis Iqbal Khairul; Magfirona, Alfia
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2025: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di dalam proyek konstruksi, efisiensi waktu dan biaya sangat dipengaruhi oleh produktivitas alat berat. Penggunaan alat berat yang tepat dan efektif dapat mempercepat proses konstruksi dan mengurangi waktu serta biaya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis besar nilai produktivitas alat berat dan menganalisis perbandingan produktivitas alat berat terhadap waktu perencanaan dan waktu pelaksanaan pada pekerjaan pemadatan tanah proyek lanjutan taman wisata religi Kota Salatiga. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang melibatkan pendekatan matematis untuk mengumpulkan dan menganalisis data sehingga penelitian ini dapat direncanakan dan disusun secara terstruktur untuk mencapai hasil yang diinginkan. Hasil analisis dari penelitian ini yaitu didapat produktivitas rencana Excavator Kobelco SK 200 sebesar 153,450 m3/jam sedangkan untuk produktivitas realisasi sebesar 35,436 m3/jam, produktivitas rencana Dump Truck Mitsubishi HD125PS sebesar 9,051 m3/jam sedangkan untuk produktivitas realisasi sebesar 11,324 m3/jam, produktivitas rencana Bulldozer Komatsu D31E sebesar 73,694 m3/jam sedangkan untuk produktivitas realisasi sebesar 47,209 m3/jam, produktivitas rencana Vibro Roller Dynapac CA250D sebesar 252,557 m3/jam sedangkan untuk produktivitas realisasi sebesar 272,031 m3/jam. Berdasarkan hasil analisis didapat bahwa waktu pelaksanaan pekerjaan pemindahan dan pemadatan tanah memerlukan waktu lebih lama 6 hari dibandingkan dengan waktu rencana. Biaya yang dikeluarkan saat pelaksanaan sebesar Rp. 1.569.041.086,62,- sedangkan pada saat perencanaan sebesar Rp. 1.557.136.116,06,- dengan selisih biaya sebesar Rp. 11.904.970,56,- dimana biaya pada pelaksanaan lebih mahal dibandingkan dengan biaya perencanaan. Suatu proyek dianggap sukses jika kontraktor memperoleh keuntungan yang optimal, pemilik menerima hasil yang memuaskan, dan proyek diselesaikan tepat waktu. Produktivitas alat berat adalah faktor yang menentukan kesuksesan suatu proyek yang melibatkan alat berat di dalam pelaksanaannya.
Perbandingan Produktivitas Pelaksanaan Pemasangan Box Culvert antara Metode Konvensional dengan Precast di Proyek Tol Solo-Yogyakarta terhadap Biaya dan Waktu Tahun Anggaran 2024 Alghifari, Fauzan Farrel; Sahid, Muhammad Nur; Amar, Tsulis Iqbal Khairul; Magfirona, Alfia
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2025: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelaksanaan pemasangan box culvert dalam proyek Pembangunan Jalan Tol Solo-Yogyakarta merupakan bagian dari infrastruktur yang mendukung sistem drainase. Pekerjaan ini memiliki tantangan yaitu, bagaimana memaksimalkan produktivitas sumber daya yang digunakan, tanpa mengorbankan kualitas, biaya, dan waktu yang direncanakan. Penelitian ini membandingkan produktivitas, biaya dan waktu pemasangan box culvert konvensional di STA 40+263 dan box culvert precast secara kuantitatif dengan Microsoft Excel serta mengetahui metode pelaksanaan pemasangannya melalui observasi dan studi literatur. Pada metode konvensional membutuhkan biaya yang lebih sedikit, yaitu Rp. 1.009.214.819,72 karena biaya pelaksanaan dan material lebih murah, namun waktu pelaksanaan metode ini lebih lama (67 hari) karena pelaksanaannya terdapat proses pembesian, pemasangan bekisting, pengecoran beton ready mix, pelepasan bekisting dan proses curing beton. Sebaliknya, metode precast membutuhkan biaya yang lebih besar, yaitu Rp. 1.062.848.881,09 dikarenakan pelaksanaannya yang menggunakan mobile crane dan material produksi yang lebih mahal, namun waktu pelaksanaan metode ini lebih cepat (40 hari) dikarenakan pada badan box culvert hanya terdapat proses instalasi. Penelitian ini bertujuan menganalisis efisiensi kedua metode untuk memberikan rekomendasi manajemen proyek yang optimal. Hasil menunjukkan metode konvensional dipilih oleh proyek Pembangunan Jalan Tol Solo-Yogyakarta karena biaya lebih rendah dan ketersediaan beton siap pakai dari PT Adhi Persada Beton.
Analisis Produktivitas Alat Berat dalam Pekerjaan Tanah pada Proyek Pembangunan Jalan Pengganti Ruas di Gunungkidul Tahun Anggaran 2024 Putra, Alvian Surya; Sahid, Muhammad Nur; Magfirona, Alfia; Priyanto, Budi
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2025: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pencapaian produktivitas yang optimal dalam proyek pembangunan jalan tidak terlepas dari beberapa faktor yang mempengaruhi salah satunya penggunaan alat berat. Alat berat berperan penting dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas pekerjaan lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas dan waktu rencana serta pelaksanaan alat berat pada pekerjaan tanah dan mengetahui perbandingan antara waktu di lapangan dengan rencana. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode observasi langsung dan perhitungan berdasarkan siklus kerja. Hasil perhitungan analisis produktivitas dan waktu lapangan diperoleh hasil rata-rata produktivitas dan waktu pekerjaan galian dengan alat excavator 46,002 m3/jam lama waktu 4 hari; dump truck 10 m3 27,463 m3/jam lama waktu 4 hari; dump truck 5 m3 18,195 m3/jam lama waktu 4 hari; bulldozer 131,804 m3/jam lama waktu 4 hari, pekerjaan timbunan dengan alat dump truck 5 m3 14,472 m3/jam lama waktu 4 hari; motor grader, vibratory compactor, soil compactor 44,923 m3/jam lama waktu 4 hari, pekerjaan lapis pondasi agregat kelas A dengan alat dump truck 5 m3 22,615 m3/jam lama waktu 4 hari; motor grader, vibratory compactor, soil compactor 29,008 m3/jam lama waktu 4 hari. Berdasarkan hasil perbandingan waktu rencana kerja 6 hari dan lapangan 4 hari terdapat perbedaan yang menunjukkan efisiensi yang baik. Hasil ini dapat menjadi acuan estimasi durasi pekerjaan tanah pada proyek serupa.
Optimasi Waktu dan Biaya dengan menggunakan Metode PDM (Precedence Diagram Method) pada Proyek Pembangunan Kawasan PKL Ketandan (Ketandan Utama), Yogyakarta Azindani, Zirlyvera Naufal Syarif; Sahid, Muhammad Nur; Amar, Tsulis Iqbal Khairul; Priyanto, Budi
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2025: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proyek adalah serangkaian kegiatan terencana yang bertujuan untuk mencapai hasil tertentu dalam batasan waktu dan anggaran yang telah ditetapkan untuk mendapatkan keuntungan. Setiap proyek memiliki tujuan spesifik, durasi yang terbatas, serta anggaran yang harus dikelola dengan efisien. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis kinerja pada proyek dan memperkirakan penyelesaian proyek Pembangunan Kawasan PKL Ketandan (Ketandan Utama) berdasarkan kinerja proyek dengan meninjau waktu dan biaya. Penelitian ini bersifat kuantitatif yaitu jenis penelitian ini menggunakan pendekatan matematis untuk mengumpulkan serta menganalisis data sehingga bisa terencana dan terstruktur. Hasil analisis dari penelitian ini mengevaluasi dan mengendalikan proyek dengan menunjukkan keterlambatan proyek sebesar -11,403% pada minggu ke-21 dengan indikasi cost overrun senilai Rp3.645.046.378 dan schedule varians sebesar -Rp1.177.246.251. Pada minggu ke-25, nilai CPI 1,19 dan SPI 0,96 mengindikasikan progres proyek lebih lambat dari rencana. Optimasi dilakukan melalui metode crashing dengan penambahan jam kerja, mempercepat durasi proyek dari 57 menjadi 49 hari. Biaya akhir proyek mengalami peningkatan sebesar Rp39.148.133 akibat perubahan biaya langsung dan tidak langsung. Penelitian ini membuktikan bahwa pengendalian dan optimasi menggunakan metode PDM dan crashing dapat meningkatkan efisiensi waktu dan biaya proyek.
Analisis Faktor-Faktor Penyebab Pembengkakan Biaya oleh Kontraktor pada Proyek Jalan APBD Kota Solo Tahun 2017-2018 Sahid, Muhammad Nur; Setiyaningsih, Ika; Solikhin, Mochamad; Al-Salam, Bariq
Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri 2019: Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini sering dijumpai permasalahan munculnya pembengkakan biaya yang berakibat Saat ini sering dijumpai permasalahan munculnya pembengkakan biaya yang berakibat kerugian dalam pelaksanaan proyek konstruksi. Pembengkakan biaya proyek konstruksi sangat tergantung dari beberapa faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal proyek tersebut. Dengan demikian sangat dibutuhkan tingkat keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang tinggi untuk melakukan estimasi biaya mulai dari biaya proyek hingga pengelolaan arus kas proyek selama tahap pelaksanaan. Hal ini dilakukan agar kedepannya tidak terjadi pembengkakan biaya yang dapat merugikan kontraktor. Data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner dikelompokan dan disusun sesuai dengan hal yang akan diteliti, sehingga dapat mempermudah dan mempercepat proses penelitian. Selanjutnya data yang telah dikelompokan diolah dengan menggunakan program SPSS untuk diuji kelayakannya yang dilihat dari uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji regresi linier berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor-faktor dominan yang mempengaruhi adanya pembengkakan biaya pada proyek jalan di Kota Solo tahun 2017-2018 adalah faktor Waktu Pelaksanaan (X8). Terkait dengan besarnya pembengkakan biaya yang terjadi pada proyek jalan, 33 responden mengatakan bahwa pembengkakan biaya terjadi sebesar 1-5%, 12 responden mengatakan bahwa pembengkakan biaya terjadi sebesar 6-10%, dan 3 responden mengatakan bahwa pembengkakan biaya terjadi sebesar 11-15%.