Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Upaya Meningkatkan Kualitas Produk UMKM Kripik Tempe di Sentra Industri Tempe Desa Sanggrahan, Sukoharjo, Jawa Tengah Satriawati, Zahrotun; Prasetyo, Hendi; Irawati, Novi; Ngasifudin, Ngasifudin
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 5, No 1 (2025): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v5i1.1066

Abstract

Indonesia's economic development is inseparable from the contribution of the Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) industry. Its role in utilizing local products, absorbing labor, and creating jobs. However, it often faces challenges in its management, especially in product competition. One important aspect to overcome these challenges is to improve product quality and packaging design. Kripik Tempe “Berkat”, as one of the small micro enterprises, faces problems related to product quality and unattractive packaging design. This service program aims to improve the partners' understanding of their business conditions through skills training, socialization, mentoring, and education. The results of the activity show that partners better understand the importance of packaging design in increasing product added value and food quality management to maintain the quality of raw materials. In addition, this program succeeded in improving partners' skills and innovation in creating more attractive packaging according to market needs. Overall, this program supports the growth of the Kripik Tempe “Berkat” business through improved product quality, competitiveness, and sales, thus contributing to the sustainable development of the micro, small, and medium enterprise sector.ABSTRAKPerkembangan ekonomi Indonesia tidak terlepas dari kontribusi industri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Perannya dalam memanfaatkan produk lokal, menyerap tenaga kerja, dan menciptakan lapangan kerja. Namun, sering kali dalam pengelolaannya menghadapi tantangan, terutama dalam persaingan produk. Salah satu aspek penting untuk mengatasi tantangan ini adalah meningkatkan kualitas produk dan desain kemasan. Kripik Tempe “Berkat”, sebagai salah satu usaha mikro kecil menghadapi masalah terkait kualitas produk dan desain kemasan yang kurang menarik. Program pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mitra terhadap kondisi usaha mereka melalui pelatihan keterampilan, sosialisasi, pendampingan, dan edukasi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa mitra lebih memahami pentingnya desain kemasan dalam meningkatkan nilai tambah produk serta manajemen mutu pangan untuk menjaga kualitas bahan baku. Selain itu, program ini berhasil meningkatkan keterampilan dan inovasi mitra dalam menciptakan kemasan yang lebih menarik sesuai dengan kebutuhan pasar. Secara keseluruhan, program ini mendukung pertumbuhan bisnis Kripik Tempe “Berkat” melalui peningkatan kualitas produk, daya saing, dan penjualan, sehingga berkontribusi pada pengembangan sektor usaha mikro kecil menengah secara berkelanjutan.
Pemberdayaan Pemandu Wisata Melalui Sosialisasi Edukasi Sapta Pesona Di Desa Wisata Turgo Satriawati, Zahrotun; Hikmawati, Meiana Maulida; Haryanto, Eko
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 5, No 4 (2025): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v5i4.1910

Abstract

Turgo Tourism Village, located on the slopes of Mount Merapi, holds significant potential for nature, cultural, and religious tourism, including pilgrimages to the Syekh Jumadil Kubro maqom, coffee and tea tourism, and disaster mitigation education. However, it faces challenges due to low community awareness of the tour guide's role and limited guiding skills. This study aims to enhance the capacity of local tour guides through Sapta Pesona education socialization to support sustainable tourism. Using a participatory approach, the activity was conducted in three stages: preparation (coordination with managers, observation, and material development), implementation (interactive socialization, discussions, and guiding simulations), and evaluation (reflection and feedback). Fourteen participants, including tour guides, managers, and local MSME actors, attended the activity. The results showed an improved understanding of the tour guide's role, code of ethics, communication techniques, interpretation, and guiding SOPs, with high enthusiasm during discussions and simulations. This activity effectively strengthened service skills, created memorable tourist experiences, and contributed to the sustainability of Turgo Tourism Village through community empowerment, enhancing the destination’s image, and encouraging repeat visits.ABSTRAKDesa Wisata Turgo di lereng Gunung Merapi memiliki potensi besar dalam wisata alam, budaya, dan religi, seperti ziarah ke maqom Syekh Jumadil Kubro, wisata kopi dan teh, serta edukasi mitigasi bencana, namun terkendala rendahnya pemahaman masyarakat tentang peran pemandu wisata dan kurangnya keterampilan pemanduan. Penelitian ini bertujuan meningkatkan kapasitas pemandu wisata lokal melalui sosialisasi edukasi Sapta Pesona untuk mendukung pariwisata berkelanjutan. Menggunakan pendekatan partisipatif, kegiatan dilakukan melalui tahap persiapan (koordinasi dengan pengelola, observasi, dan penyusunan materi), pelaksanaan (sosialisasi interaktif, diskusi, dan simulasi pemanduan), serta evaluasi (refleksi dan umpan balik). Sebanyak 14 peserta, terdiri dari pemandu wisata, pengelola, dan pelaku UMKM lokal, mengikuti kegiatan ini. Hasilnya menunjukkan peningkatan pemahaman peserta tentang peran pemandu wisata, kode etik pramuwisata, teknik komunikasi, interpretasi, dan SOP pemanduan, dengan antusiasme tinggi dalam diskusi dan simulasi. Kegiatan ini efektif memperkuat keterampilan pelayanan, menciptakan pengalaman wisata yang berkesan, dan berkontribusi pada keberlanjutan Desa Wisata Turgo melalui pemberdayaan masyarakat lokal, meningkatkan citra destinasi, dan mendorong wisatawan untuk kembali berkunjung.