Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PROSPEK EKONOMI KEBIJAKAN PEMANFAATAN PRODUKTIVITAS LAHAN TIDUR UNTUK PENGEMBANGAN PORANG DAN JAMUR TIRAM DI JAWA TIMUR Wahyono, Agung; Arifianto, Aji Seto; Wahyono, Nanang Dwi; Riskiawan, Hendra Yufit
CAKRAWALA Vol 11, No 2: Desember 2017
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2567.686 KB) | DOI: 10.32781/cakrawala.v11i2.17

Abstract

Upaya peningkatan produksi pertanian melalui ekstensifikasi pertanian bisa dilakukan melalui pemanfaatan lahan tidur. Meskipun secara umum potensi lahan tidur cukup besar, sampai saat ini belum ada informasi akurat mengenai potensi lahan tidur yang ada di kabupaten Ngawi, Madiun dan Nganjuk. Tujuan penelitian adalah untuk: 1) Mengidentifikasi potensi lahan tidur di Kabupaten Ngawi, Madiun, dan Nganjuk untuk budidaya Porang dan Jamur Tiram, 2) Menganalisis usaha tani dan nilai tambah budidaya Porang dan Jamur Tiram, dan 3) Menentukan model pengusahaan dan strategi pengembangan budidaya Porang dan Jamur Tiram pada lahan tidur di lokasi penelitian. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Area lahan tidur di Kabupaten Madiun dan Nganjuk sangat sesuai untuk budidaya Porang dan Jamur Tiram. Sedangkan di Kabupaten Ngawi perlu pemilihan lokasi yang cermat khususnya untuk budidaya porang, 2) Usaha tani Porang dan Jamur tiram sangat menguntungkan secara ekonomi. Nilai tambah akan semakin tinggi dengan melakukan pengolahan Porang dan Jamur Tiram menjadi berbagai jenis produk olahan, 3) Strategi untuk pengembangan budidaya Porang dan Jamur Tiram dapat dilakukan dengan mempertimbangkan aspek budidaya, pascapanen, permodalan, dan pemasaran.
Perbaikan Teknologi Proses dan Manajemen di UKM Smish Cake Kabupaten Jember Kurniawati, Elly; Suryaningsih, Wahyu; Budiati, Titik; Wahyono, Agung; Choirun, Annisa'u
Journal of Community Development Vol. 5 No. 3 (2025): April
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/comdev.v5i3.1439

Abstract

Small micro and enterprises (SMEs) are an important part of improving the people's economy, one of the SMEs that produces various types of cakes or snacks including sweet bread, banana bread and cakes is SME SMISH Sempolan Village, Silo District, Jember Regency. In the production process, SMISH SME had problems regarding the production capacity and quality of sweet bread and banana bread products which are still low, and they do not yet have P-IRT. Based on this, community empowerment service (PPM) was carried out with the following objectives: (1).  Improving process technology to increase production capacity and bread quality. (2) improve production management. The method of community service activities includes the stages of observation, coordination, counseling on improving processing technology; improving production management with counseling and training on GMP and SSOP in implementation during production. After carrying out the dedication process, it can be shown that SME SMISH CAKE has made improvements in the quality of sweet bread and banana bread to be better, production capacity has increased by around 30-35%, increased knowledge of GMP, SSOP and production management, increased marketing reach and can sell online and get P-IRT production permit.
Pengaruh Substitusi Tepung Biji Nangka Terhadap Sifat Fisik, Kimia, dan Organoleptik Chiffon Cake Alfarisi, Muhammad Salman; Wahyono, Agung
Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia Vol 17, No 1 (2025): Vol. (17) No. 1, April 2025
Publisher : Agriculture Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/jtipi.v17i1.40283

Abstract

Tepung biji nangka merupakan salah satu bahan alternatif dalam pembuatan produk pangan inovatif dan sehat. Chiffon cake merupakan salah satu jenis cake yang memiliki tekstur lembut, berpori halus, ringan dan memiliki tampilan yang menarik. Tepung terigu berperan penting dalam pembuatan chiffon cake karena membentuk struktur dan tekstur adonan. Penggunaan tepung biji nangka dalam pembuatan chiffon cake didasarkan pada kandungan tepung biji nangka yang tidak kalah dengan tepung terigu dan sebagai pemanfaatan bahan pangan yang masih kurang pemanfaatannya. Sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap tepung terigu dalam pembuatan produk roti. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dan persentase penambahan tepung biji nangka yang terbaik terhadap sifat fisik, kimia dan organoleptik chiffon cake . Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 8 taraf perlakuan penambahan tepung biji nangka (0%, 10%, 15%, 20%, 25%, 30%, 35%, dan 40%) dan 3 kali ulangan. Analisis data menggunakan uji ANOVA satu arah dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung biji nangka memberikan pengaruh yang nyata terhadap daya kembang, volume spesifik, tekstur, warna ( L, a, b), penampakan irisan, kadar serat kasar, kadar air dan hedonik. Persentase penambahan tepung biji nangka terbaik pada chiffon cake dihasilkan oleh perlakuan N8 (tepung biji nangka 40%) namun penambahan tepung biji nangka dapat menurunkan sifat fisik dan daya terima panelis terhadap chiffon cake.
Optimalisasi Formulasi Muffin Tepung Jagung dan Tepung Labu Kuning Menggunakan Design Expert Metode Simplex Lattice Design Devitasari, Putri; Rakhmadevi, Ade Galuh; Wahyono, Agung
Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia Vol 17, No 2 (2025): Vol. (17) No. 2, Oktober 2025
Publisher : Agriculture Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/jtipi.v17i2.40272

Abstract

Muffin merupakan salah satu produk roti berbasis terigu yang praktis dan enak, namun memiliki kandungan serat yang rendah karena rendahnya kandungan serat pada terigu. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan formula optimal muffin dengan penambahan tepung jagung dan tepung labu kuning (Cucurbita moschata) sebagai alternatif tepung terigu guna meningkatkan kandungan serat pangan. Metode Simplex Lattice Design (SLD) digunakan untuk menentukan proporsi optimal tepung jagung, tepung labu kuning, dan tepung terigu berdasarkan parameter tekstur, volume spesifik, dan kadar serat kasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa validasi terhadap formula optimal yang terdiri dari 60% tepung jagung dan 20% tepung labu kuning menghasilkan nilai rata-rata aktual untuk tekstur yaitu sebesar 5,10 dengan prediksi 5,16 dan akurasi 96,89%. Untuk volume spesifik, rata-rata nilai aktualnya yaitu 2,65 dengan prediksi 2,80 dan akurasi 95,71%. Kadar serat kasar memiliki rata-rata nilai aktual 9,238 dengan prediksi 9,513 dan akurasi 97,95%. Validasi menggunakan one sample t-test menunjukkan tidak adanya perbedaan signifikan antara nilai prediksi dan nilai aktual. Artinya, model prediksi yang dikembangkan mampu menghasilkan muffin dengan tekstur yang baik, volume spesifik yang tinggi, dan kadar serat yang meningkat. Untuk mengetahui penerimaan produk muffin dengan penambahan tepung jagung dan tepung labu kuning terhadap konsumen, dilakukan uji hedonik. Secara keseluruhan, hasil uji hedonik menunjukkan muffin diterima dengan baik oleh konsumen, terutama pada aspek warna, aroma, dan penampilan keseluruhan, meskipun ada variasi penilaian pada tekstur dan rasa. Produk ini menunjukkan potensi diterima oleh konsumen, sesuai tujuan diversifikasi pangan.
Perancangan Tata Ruang Produksi NanoKitosan Limbah Selongsong Pupa BSF Budiati, Titik; Yudiastuti, Silvia Oktavia; Suryaningsih , Wahyu; wahyono, Agung
Poltanesa Vol 23 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : P3KM Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/tanesa.v23i2.1976

Abstract

UMKM Republik Larva adalah pengolah sampah dengan maggot BSF, melalui proses tersebut dihasilkan limbah selongsong pupa BSF. Limbah yang dihasilkan adalah sebanyak 30kg/hari yang dijual kembali sebagai bahan tambahan pupuk organik dengan harga 3.000 IDR/kg. Komposisi penyusun selongsong pupa BSF adalah kitin yang dapat diolah kembali menjadi kitosan dan selanjutnya nanokitosan. Nanokitosan dapat digunakan dalam bidang pangan, salah satunya sebagai bahan antibakteri, biofilm, dan bahan enkapsulasi komponen bioaktif. Potensi bahan baku yang melimpah sebaiknya dapat dimanfaatkan untuk diolah menjadi produk yang lebih bernilai. Nanokitosan baru diproduksi di Negara Cina, sehingga pendirian pabrik pengolahan nanokitosan menjadi peluang yang sangat baik bagikemajuan perekonomian bangsa. Kendala utama yang dihadapi dalam pendirian pabrik adalah design tata letak ruang produksi agar berada dalam satu lokasi dengan pengolahan sampah organik menggunakan magot. Metode yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan ini adalah penyuluhan, pelatihan dan pendampingan. Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah perancangan tata letak produksi nanokitosan yang berintegrasi dengan pengolahan sampah organik menggunakan magot BSF.
PROSPEK EKONOMI KEBIJAKAN PEMANFAATAN PRODUKTIVITAS LAHAN TIDUR UNTUK PENGEMBANGAN PORANG DAN JAMUR TIRAM DI JAWA TIMUR Wahyono, Agung; Arifianto, Aji Seto; Wahyono, Nanang Dwi; Riskiawan, Hendra Yufit
Cakrawala Vol. 11 No. 2: Desember 2017
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32781/cakrawala.v11i2.17

Abstract

Upaya peningkatan produksi pertanian melalui ekstensifikasi pertanian bisa dilakukan melalui pemanfaatan lahan tidur. Meskipun secara umum potensi lahan tidur cukup besar, sampai saat ini belum ada informasi akurat mengenai potensi lahan tidur yang ada di kabupaten Ngawi, Madiun dan Nganjuk. Tujuan penelitian adalah untuk: 1) Mengidentifikasi potensi lahan tidur di Kabupaten Ngawi, Madiun, dan Nganjuk untuk budidaya Porang dan Jamur Tiram, 2) Menganalisis usaha tani dan nilai tambah budidaya Porang dan Jamur Tiram, dan 3) Menentukan model pengusahaan dan strategi pengembangan budidaya Porang dan Jamur Tiram pada lahan tidur di lokasi penelitian. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Area lahan tidur di Kabupaten Madiun dan Nganjuk sangat sesuai untuk budidaya Porang dan Jamur Tiram. Sedangkan di Kabupaten Ngawi perlu pemilihan lokasi yang cermat khususnya untuk budidaya porang, 2) Usaha tani Porang dan Jamur tiram sangat menguntungkan secara ekonomi. Nilai tambah akan semakin tinggi dengan melakukan pengolahan Porang dan Jamur Tiram menjadi berbagai jenis produk olahan, 3) Strategi untuk pengembangan budidaya Porang dan Jamur Tiram dapat dilakukan dengan mempertimbangkan aspek budidaya, pascapanen, permodalan, dan pemasaran.