Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Pengaruh Media Inokulum dalam Semi Ko-Enkapsulasi Sel Lactobacillus acidophilus Menggunakan Enkapsulan Matriks Eucheuma cottonii – Maltodekstrin Silvia Oktavia Nur Yudiastuti; Roni Kastaman; Een Sukarminah; Efri Mardawati
Agrikultura Vol 32, No 3 (2021): Desember, 2021
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v32i3.35777

Abstract

Media inokulum berfungsi untuk meningkatkan jumlah sel Lactobacillus acidophilus sebelum dienkapsulasi. Media inokulum dapat turut berperan dalam mempertahankan jumlah atau viabilitas sel selama proses enkapsulasi. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pengaruh media inokulum dalam proses enkapsulasi sel BAL L. acidophilus dalam matriks semi ko-enkapsulasi Eucheuma cottonii – maltodekstrin menggunakan metode pengeringan beku dan metode pengeringan semprot. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Variasi perlakuan yang digunakan terdiri dari dua taraf. Taraf pertama adalah media inokum susu skim 10% dan susu pasteurisasi, dan taraf kedua adalah metode enkapsulasi yaitu pengeringan beku dan pengeringan semprot. Hasil enkapsulasi sel, dianalisis sifat morfologis, fisik dan mikrobiologisnya. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahan media inokulum susu skim 10% dapat meningkatkan jumlah sel pada hasil enkapsulasi sel dalam matriks E. cottonii – maltodekstrin, sedangkan media inokulum susu pasteurisasi dapat mempertahankan keutuhan sel dalam matriks kapsul sel, sehingga memiliki viabilitas yang lebih baik dibandingkan hasil enkapsulasi menggunakan media inokulum susu skim 10%.
PENGARUH JENIS PELARUT TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KASAR ISOFLAVON DARI AMPAS TAHU Silvia Oktavia Nur Yudiastuti; Tensiska -; Marsetio -
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 1, No 3 (2007)
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Isoflavon dalam ampas tahu terdiri atas komponen polar (terikat gula atau glikon) dan komponen nonpolar (tidak terikat gula atau aglikon). Isoflavon diperoleh melalui ekstraksi dengan pelarut organik dan HCL secara maserasi.. Penelitian bertujuan menentukan jenis pelarut yang dapat menghasilkan isoflavon dengan aktivitas antioksidan terbaik dan mengetahui stabilitasnya terhadap suhu pengolahan pangan . Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen deskriptif diikuti dengan analisis regresi. Perlakuan yang dicoba adalah pelarut etanol (polar), etil asetat (semi-polar), dan heksan (nonpolar),  pada masing-masing pelarut  ditambahkan HCL 4N sehingga rasio ampas tahu : pelarut organik : HCl = 2 : 8 : 1. Karakteristik  yang diamati adalah rendemen ekstraksi, aktivitas antioksidan dihitung sebagai waktu induksi, stabilitas terhadap panas dari antioksidan pada suhu pasteurisasi dan sterilisasi komersial, serta konsentrasi komponen daidzein (aglikon) dari  isoflavon dengan HPLC.Ekstrak etil asetat merupakan ekstrak terbaik yang memiliki rendemen sebesar 19,0267%, waktu induksi  (hari ke-12) lebih rendah dari BHT (>12 hari), jumlah komponen daidzein sebanyak 2,28 g/100g tepung. Setelah dipanaskan pada suhu pasteurisasi serta sterilisasi komersil,  aktivitas antioksidan ekstrak etil asetat menurun sampai 50 % yang ditunjukkan dengan penurunan waktu induksi dari 12 hari menjadi 6 hari. Kata kunci: Isoflavon, Pelarut organik, Aktivitas antioksidan
Comparative Study of Glucose and Xylose Production in Enzymatic Hydrolysis Result by Batch and Fed Batch Method Silvia Oktavia Nur Yudiastuti; Efri Mardawati; MTAP Kresnowati; Yazid Bindar
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 12, No 1 (2018): TEKNOTAN, April 2018
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol12n1.9

Abstract

Xylose is a five carbon chain monosaccharide that can be used as a substrate in the fermentation of low-calorie xylitol. While glucose is a six carbon chain monosaccharide that can be processed into glucose syrup as a more stable natural sweetener in the food processing industry. Xylose is xylan monomer produced from hydrolysis of hemicellulose from plants or biomass woody waste.  While glucose is the result which is also produced in xylan hydrolysis by xylanase enzymatic hydrolysys. In the search for the source of hemicellulose, oil palm empty fruit bunch (OPEFB) as a solid waste from crude palm oil processing is a source that can be utilized in this research. OPEFB waste is abundant by the increasing world demand for vegetable oil. Considering the OPEFB enzymatic hydrolysis was a hetrogenous solid-liquid reaction, fed batch feeding of substrate was thought to improve the reaction performance. Hydrolysis experiments were performed at temperature 500C, pH 5 and for 96 hours hydrolysys time with substrate concentration at 15% and enzyme dose of 1%. The result showed that the feed-batch hydrolysis configuration provided higher yield of xylose and glucose than batch configuration but unsignificant.Keywords : Enzymatic Hydrolysis, Fed-batch, glucose, Xylan, Xylanase, Xylose.
Analisis Nilai Tambah Edamame Melalui Penanganan Pasca Panen menggunakan Air Berozon Silvia Oktavia Nur Yudiastuti; Rizza Wijaya
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 21 No 1 (2021): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v21i1.2625

Abstract

Analisis nilai tambah merupakan salah satu instrumen investor yang paling penting dalam menentukan jenis dan tingkat teknologi yang akan digunakan dalam proses produksi. Analisis nilai tambah produk Pangan produk pangan menghitung nilai tambah produk akibat penambahan jenis dan atau kadar teknologi dalam proses pengolahan pangan. Metode analisis nilai tambah yang digunakan untuk menganalisis edamame segar dalam penelitian ini adalah metode Hayami dan Kawagoe. Proses pasca panen edamame merupakan titik kritis yang penting dalam produksi edamame segar. Kontaminasi abiotik, adanya residu pestisida, oksidasi vitamin C, bahan serat pangan, nilai sensoris, dan stabilitas warna pada penanganan pasca panen merupakan beberapa kriteria mutu yang penting untuk dipenuhi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan penanganan produk edamame segar yang memiliki nilai tambah menggunakan teknologi air ozonated dengan desinfeksi klorin yang telah digunakan sebelumnya. Berdasarkan hasil penelitian, nilai tambah pengolahan minimal edamame dengan ozon lebih tinggi Rp 145/kg dibandingkan pengolahan klorin. Penambahan Rp 45/kg sebagai investasi upaya teknologi ozon dalam pengolahan minimal edamame telah meningkatkan rasio nilai tambah edamame sebesar 0,19%.
Pengaruh Substitusi Tepung Labu Kuning (Cucurbita moschata L) terhadap Nilai Gizi Brownies Kukus Labu Kuning Yani Subaktilah; Agung Wahyono; Silvia Oktavia Nur Yudiastuti; Qurrota A’yun Mahros
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 21 No 1 (2021): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v21i1.2629

Abstract

Labu kuning merupakan salah satu komoditas pertanian yang kaya akan nutrisi. Labu juga memiliki kandungan vitamin dan mineral yang tinggi termasuk betakaroten, vitamin C dan vitamin B1. Tepung labu cocok untuk ditambahkan ke dalam produk makanan untuk meningkatkan kandungan nutrisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi tepung labu kuning terhadap karakteristik kimia brownies kukus. Substitusi tepung labu kuning adalah 0%,20%,40%,60%, 80%, dan 100% berdasarkan berat tepung terigu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa substitusi tepung labu kuning secara nyata meningkatkan kadar air, kadar abu, dan kadar karbohidrat brownies kukus. Kadar lemak, kadar protein, dan kadar karbohidrat tertinggi terdapat pada substitusi tepung labu kuning 20%. Kandungan lemaknya masing-masing 29,43%, protein 8,65%, dan karbohidrat 8,65%.
Karakteristik Mutu Sensori Bakso Nabati Rumput Laut Silvia Oktavia Nur Yudiastuti; Agung Wahyono; Titik Budiati; Maudiadwi Arsiwi
JOFE : Journal of Food Engineering Vol. 1 No. 1 (2022): January
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.624 KB) | DOI: 10.25047/jofe.v1i1.3024

Abstract

Meatballs are a food favored by the community, with the number of buyers classified as frequent at +30% even though the calories are high, reaching 68 calories per piece with a fat content of 60%. The purpose of this study was to produce vegetable meatballs with lower fat but high fiber content. The vegetable meatballs in this study were produced using Eucheuma cottonii seaweed gel without meat and wheat flour as its raw materials. The vegetable meatballs can be intended for consumers with certain conditions. The research method used was experimental using a randomized block design (RAK). The treatment in this study was the concentration of E.cottonii seaweed gel in the product formulation which was 0.5%, 1%, 1.5%, 2%, and 2.5%. Each treatment was repeated three times. The observed response was consumers' acceptance using hedonic and hedonic quality tests and the fat content of meatballs. The results showed that vegetable meatballs with 1.5% gel content were the most preferred by panelists which contain 3.5% crude fiber and 14% fat.
Evaluasi Selang Waktu Pengukuran Ozon Dalam Proses Pengolahan AMDK Di PT. Tirta Sukses Perkasa Jember Ega Nur’aini Fauziah; Prasetya Ramadhan; Silvia Oktavia Nur Yudiastuti
JOFE : Journal of Food Engineering Vol. 1 No. 2 (2022): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.345 KB) | DOI: 10.25047/jofe.v1i2.3180

Abstract

The main use of water is as drinking water. PT. Tirta Sukses Perkasa is a company that produces Bottled Drinking Water (AMDK) with the trademark Club and Viand. A critical control point in the production of bottled drinking water is disinfection with ozone technology. Ozone monitoring at PT. Tirta Sukses Perkasa is held every 2 hours. To increase the effectiveness of production, a study was conducted to determine the effect of time interval monitoring ozone on the production process of bottled drinking water. The evaluation was carried out with an interval of 1 hour and 4 hours of monitoring. The interval of 1 hour and 4 hours was done to find out the efficient time for one work shift. One work shift is 8 working hours so in 1 hour the monitoring of ozone concentration is carried out 8 times/shift. The interval of 1 hour and 4 hours is done to find out the efficient time for 1 shift.The data processing method used is the t test. Based on the results of the evaluation of the tests carried out, it is known that the ozone in 1, 2, and 4 hours time intervals is not significantly different.
Analisis Penerapan Good Manufacturing Practice (GMP) di CV. Buana Citra Sentosa, Yogyakarta Nur Itsna Kurniasari; Silvia Oktavia Nur Yudiastuti; Ricky Jadi Rezeqi
JOFE : Journal of Food Engineering Vol. 1 No. 3 (2022): July
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.955 KB) | DOI: 10.25047/jofe.v1i3.3279

Abstract

GMP application is used to support the industry to be responsible for the products produced. In addition, by implementing GMP, the competitiveness of the industry will increase. The application analysis of the GMP in CV. Buana Citra Sentosa aims to provide solutions caused by GMP deviations in the industry. The method used in analyzing the GMP application is the scoring method with the AHP (Analytical Hierarchy Process) method approach. The results of the evaluation can be used to determine the compatibility of GMP implementation. Based on the GMP feasibility level assessment, CV. Buana Citra Sentosa was at a satisfactory level and was declared eligible.Total GMP assessment score in CV. Buana Citra Sentosa is 493 which means it is close to the requirements of the Good Processed Food Production Method.
Penerapan SOP Higiene dan Sanitasi di Teaching Factory (Tefa) Canning Politeknik Negeri Jember (Polije) Elly Kurniawati; Yossi Wibisono; Saiful Anwar; Silvia Oktavia Nur Yudiastuti
Prosiding Seminar Nasional USM Vol 3, No 1 (2022): SEMNAS MULTIDISIPLIN ILMU
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pangan yang aman adalah pangan yang bebas dari kontaminan dan tidak menimbulkan penyakit atau bahaya. Semua individu yang terlibat dalam proses pengolahan produk pangan perlu dilatih dalam menangani keamanan pangan. Hal tersebut diperlukan untuk menciptakan dan memelihara kondisi higienis dan sanitasi produk makanan. Proses pengolahan pangan yang sesuai prinsip higiene dan sanitasi merupakan upaya mencegah terjadinya bahanya kontaminasi pada produk pangan. Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan mutu produk, Tefa canning memerlukan suatu pedoman dalam menerapkan higiene dan sanitasi dalam proses produksinya. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan peningkatan tata manajemen Tefa canning melalui pelatihan penyusunan SOP (Standart Operation Procedure) Higiene dan Sanitasi. Lokasi kegiatan dilaksanakan di Tefa canning Polije  Jalan Mastrip Kotak Pos 164 Jember. Kegiatan pelatihan penyusunan SOP selanjutnya diperkaya dengan kegiatan sosialisasi dan penerapan higiene dan sanitasi pada uji coba produksi pengalengan ikan lemuru. Metode yang diguanakan adalah ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Hasil dari kegiatan ini adalah peningkatan manajemen Tefa canning Polije yaitu dimilikinya SOP Higiene dan Sanitasi dalam proses pengalengan ikan lemuru.Kata kunci :  manajemen resiko, pelatihan, sumber daya manusia
Mathematical Model of Drying Edamame (Glycine max (L.) Merill) Using Food Dehydrator Technology Based on Multiple Linear Regression (MLR) and Artificial Neural Network (ANN) Rizza Wijaya; Silvia Oktavianur Yudiastuti; Anna Mardhiana Handayani; Elok Kurnia Novita Sari; Tri Wahyu Saputra; Febryan Kusuma Wisnu; Aulia Brilliantina
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol 11, No 4 (2022): Desember 2022
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtep-l.v11i4.589-600

Abstract

Edamame is included in perishable products or products that have a fairly short shelf life if post-harvest processing is not carried out. One of the post-harvest processing methods commonly used by the community is drying. The purpose of this study was to analyze the drying process of edamame related to the MLRL and ANN models. This study used a completely randomized design (CRD) with three variations of air velocity, namely 1 m/s, 3 m/s, and 5 m/s. Data collection was repeated three times every 30 minutes until 330 minutes.  Multiple linear regression (MLR) model training and validation produce accuracy values of 88.03 and 82.23, and the value of R2 of 0.93 and 0.90. While the training and validation of the artificial neural network (ANN) model resulted in accuracy values of 88.34 and 82.15, and R2 values of 0.93 and 0.90. Keywords:    ANN, Drying, Edamame, Food  dehydrator