EFFENDI, Eko
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

REHABILITASI EKOSISTEM TERUMBU KARANG MENGGUNAKAN TERUMBU BUATAN DI PERAIRAN DESA KUNJIR, KECAMATAN RAJABASA, KABUPATEN LAMPUNG SELATAN, PROVINSI LAMPUNG Kusuma, Anma Hari; Muhaemin, Mohammad; Mayaguezz, Henky; Effendi, Eko
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 2 No 1, Maret 2023
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v2i1.7216

Abstract

Ekosistem terumbu karang merupakan suatu ekosistem khas wilayah tropis. Letak wilayah Indonesia yang berada di kawasan segitiga terumbu karang dunia menjadikan Indonesia sebagai pusat keanekaragaman terumbu karang dunia. Selain memiliki produktivitas dan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, terumbu karang merupakan tempat mencari makan (feeding ground), memijah (spawning ground) dan pembesaran serta pengasuhan (nursery ground). Berbagai jenis sumber daya ikan yang hidup di wilayah terumbu karang yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Desa Kunjir merupakan daerah pesisir di Kabupaten Lampung Selatan yang memiliki potensi sumber daya terumbu karang yang besar yang dapat dimanfaatkan untuk perikanan dan pariwisata bahari. Selaih merupakan suatu ekosistem unik di perairan tropis dengan tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi namun sangat rentan terhadap degradasi. Tsunami yang terjadi di Selat Sunda menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan mengakibatkan kerusakan ekosistem terumbu karang di Desa Kunjir. Karang di perairan ini menjadi terangkat ke permukaan air, terdampar di pantai dan mati. Kondisi ini juga menyebabkan berkurangnya hasil tangkapan ikan di wilayah pesisir. Tetap terjaganya kondisi ekosistem terumbu karang secara tidak langsung akan menciptakan kenyamanan dalam kehidupan bermasyarakat Desa Kunjir. Terumbu karang yang sudah dalam kondisi rusak parah membutuhkan waktu yang lama untuk dapat kembali pulih karena laju pemulihan kondisi terumbu karang sangatlah lambat sehingga diperlukan adanya intervensi rehabilitasi untuk mengembalikan fungsi ekosistem terumbu karang. Transplantasi karang merupakan teknik penanaman karang baru dengan menggunakan metode fragmentasi dengan benih karang yang diambil dari indukan koloni karang tertentu. Transplantasi terumbu karang diharapkan dapat mempercepat regenerasi terumbu karang yang telah rusak serta dapat membangun daerah terumbu karang baru. Salah satu upaya rehabilitasi terumbu karang yang telah dilakukan di Indonesia antara lain dengan menggunakan terumbu butan. Metode ini dipilih sebagai salah satu yang cocok untuk pertumbuhan rekrutmen karang dan pemulihan ekosistem terumbu karang, karena permukaannya yang kasar dan keras. Keunggulan metode ini selain tingkat keberhasilan rekrutmrnt karang yang tinggi juga cocok pada daerah yang terumbu karangnya sudah rusak dan di lokasi-lokasi pariwisata bawah air sehingga dapat dijadikan sebagai objek yang menarik untuk dilihat saat menyelam dan snorkling. Kunci keberhasilan dalam pelaksanaan kegiatan pemulihan ekosistem terumbu karang melalui transplantasi karang adalah pemilihan lokasi, jenis karang yang ditransplantasi, kesiapan masyarakat pengelola, dan kualitas perairan. Melalui program ini diharapkan dapat membuka wawasan bagi masyarakat setempat akan pentingnnya rehabilitasi karang melalui transplantasi karang dalam upaya menjaga eksosistem terumbu karang yang berkelanjutan. 
Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Pengembangan Kawasan Tembakau 2015-2022 di Kabupaten Pesawaran Muhaemin, Moh; Susanti, OKtora; Mayaguezz, Henky; Amin, Muhammad Khaliqul; Hudaidah, Siti; Effendi, Eko; Kusuma, Anma Hari; Ramadhan, Muhammad Gilang; Lahay, Almira; Rochana, Erna
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 2 No 2, September
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v2i2.7333

Abstract

Tembakau Kabupaten Pesawaran menempati posisi ke-3 terbesar (tahun 2022) di Provinsi Lampung dengan rata-rata produksi 81,0  ton dan luas areal 85 ha, namun memiliki produktivitas tertinggi sebesar 0,75 ton/ha. Tanaman tembakau di Kabupaten Pesawaran dikelola sebagai perkebunan rakyat dengan karakteristik luas lahan yang sempit, letak terpencar, bersifat padat karya, serta teknik budidaya hingga pengolahan yang bersifat tradisional dan sederhana. Namun dengan tingkat permintaan yang tinggi dan cenderung meningkat mendorong perlu dilakukannya suatu upaya analisis pengembangan usaha tembakau bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Analisis meliputi kondisi terkini dan rencana aksi pengembangan usaha melalui pendekatan SWOT. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat 4 faktor Penguat (Strength), 4 faktor Pelemah (Weekness), 4 faktor Peluang (Opportunity), dan 2 faktor Ancaman (Threath)