Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Studi Analisis El Nino Dan La Nina Terhadap Curah Hujan Mengunakan Fast Fourier Transform (FFT) Dan Lomb Periodogram (Studi Kasus : Provinsi Jawa Tengah Fathony, Awal Rifan; Zakaria, Ahmad; Wijaya, Riki Chandra; Kusumaastuti, Dyah Indriana
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 11, No 2 (2023): Edisi Juni 2023
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Central Java Province is a potential area that has an important role in national food production. El Nino and La Nina events have a very large impact if they occur in Indonesia, especially in Central Java Province. This study aims to analyze the impact of El Nino and La Nina events specifically in Central Java Province where the areas more dominantly affected by El Nino and La Nina. The research location uses 3 rainfall stations, namely the Tunggal Wulung Meteorological Station, Tegal Maritime Meteorological Station, and Tanjung Emas Maritime Meteorological Station. The method used is the Fast Fourier Transform (FFT) method and the long periodogram. The results showed that the periods of El Nino and La Nina phenomena recurring using the FFT method are forecasts for the periods 2.2428, 2.8036, and 3.7381 years. While using the lom periodogram method, namely in the periods of 2,480, 2,621, and 3:16 years. The results of the analysis of the FFT method obtained results that varied in the height of rainfall at the 3 stations, while the results of the analysis using the periodogram log showed that the Tunggal Wulung rain station had the highest peak rainfall. This study concludes that there are variations in the peak incidence using either the slow periodogram or the FFT method. However, both of these methods and based on the BMKG and TRMM, the Tunggal Wulung Meteorological Station has the highest peak between Tegal Station and Tanjung Emas Station.
IDENTIFIKASI POTENSI LONGSOR KAWASAN PATAHAN SEMANGKO MENGGUNAKAN FOTO UDARA UAV (STUDI KASUS: WAY KERAP, SEMAKA, KABUPATEN TANGGAMUS) Erfani, Sandri; Wijaya, Riki Chandra; Djana, Miftahul; Septiana, Trisya; Naimullah, Muhammad; Gracia, Christas; Rizkiano, Aldika; Mulyasari, Rahmi
JOURNAL ONLINE OF PHYSICS Vol. 9 No. 2 (2024): JOP (Journal Online of Physics) Vol 9 No 2
Publisher : Prodi Fisika FST UNJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jop.v9i2.31987

Abstract

Way Kerap, Semaka, Kabupaten Tanggamus yang berlokasi pada 104° 27' 11.68'' BT -6° 30' 7.6'' LS merupakan daerah yang sering mengalami tanah longsor karena berada di daerah yang termasuk ke dalam kawasan patahan Semangko. Patahan Semangko atau biasa disebut Semangko Fault merupakan strike-slip fault yang mengalami pergerakan horisontal, pergerakan ini dapat menyebabkan gempa bumi dan juga longsor dan mempengaruhi topografi di sepanjang jalur patahan tersebut. Untuk itu dilakukan pemetaan foto udara dengan UAV pada daerah penelitian guna mendapatkan kenampakan permukaan bumi dengan resolusi tinggi menggunakan DJI Phantom 4 Pro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktif dari patahan Semangko dan pemetaan kerawanan longsor di daerah penelitian. Data yang digunakan yaitu kemiringan lereng, tutupan lahan, jenis batuan/geologi, jenis tanah dan curah hujan dengan pengolahan menggunakan Agisoft Metashape Professional, PCI Geomatica 2014 dan ArcGIS 10.8. Kerawanan longsor dengan klasifikasi tinggi cenderung berada di dekat patahan Semangko. Pergerakan tanah akibat aktivitas tektonik bisa membuat lereng menjadi lebih curam atau menciptakan celah pada lereng, meningkatkan kerawanannya terhadap longsor, hal tersebut berbanding lurus pada hasil analisis kemiringan lereng yang menunjukkan daerah rawan longsor tinggi ditunjukkan pada kemiringan lereng yang curam hingga terjal yang menjelaskan adanya pengaruh aktif dari patahan Semangko. Daerah penelitian Way Kerap, Semaka, Kabupaten Tanggamus didapati pemetaan kerawanan longsor dengan klasifikasi rendah (9,32 ha), sedang (26,25 ha) dan tinggi (1,91 ha) dengan total luasan daerah penelitian sebesar 37,5 ha.
Flood Prediction Based on Hydrological and Topographic Conditions Using Hec HMS 4.5 and Hec Ras 5. 0. 3 In The Toli - Toli Indonesia Wijaya, Riki Chandra; Lasminto, Umboro
Jurnal Teknik Sipil Vol 30 No 2 (2023): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2023.30.2.19

Abstract

Abstract Floods in the Toli-toli area often occur due to the continued reduction in infiltration land. Flood events from year to year have a bigger impact and cause a lot of losses. The impact of this flood needs to be analyzed and its magnitude predicted so that the potential for flooding can be estimated. Flood handling can be addressed early on so that when a flood the losses are not so great. Flood prediction can be done by hydrological analysis using HEC HMS 4.5 and continued hydraulics using HEC RAS ​​5.0.3. Based on the incidence of rain over the last 10 years, it is known that the return period of rain in the Toli-toli area varies from a period of 2 years, 5 years, 10 years, and 15 years. Based on the calculation results, it is known that the flood in the Toli-toli area in the 2-year return period has a depth of 0.66 meters with a flood inundation area as shown in Figure 7 of this article. In overcoming this flood, efforts should be made to handle it with several alternatives such as increasing infiltration land, normalizing rivers, and so on. Keyword: Flood prediction, Toli-toli, hydrological, topographic. Abstrak Banjir di wilayah Toli-toli sering terjadi akibat terus berkurangnya lahan resapan. Peristiwa banjir dari tahun ke tahun memberikan dampak yang lebih besar dan menimbulkan banyak kerugian. Dampak banjir ini perlu dianalisis dan diprediksi besarannya sehingga potensi banjir dapat diperkirakan. Penanganan banjir dapat diatasi sejak dini sehingga ketika terjadi banjir kerugian yang ditimbulkan tidak begitu besar. Prediksi banjir dapat dilakukan dengan analisis hidrologi menggunakan HEC HMS 4.5 dan dilanjutkan hidrolika menggunakan HEC RAS 5.0.3. Berdasarkan kejadian hujan selama 10 tahun terakhir, diketahui periode ulang hujan di wilayah Toli-toli bervariasi mulai dari periode 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun, dan 15 tahun. Berdasarkan hasil perhitungan diketahui banjir di wilayah Toli-toli periode ulang 2 tahun mempunyai kedalaman 0,66 meter dengan luas genangan banjir seperti terlihat pada Gambar 7 artikel ini. Dalam mengatasi banjir ini perlu dilakukan upaya penanganan dengan beberapa alternatif seperti memperbanyak lahan resapan, normalisasi sungai, dan lain sebagainya. Kata Kunci: Prediksi banjir, Toli-toli, hidrologi, topografi  
Pemodelan Hujan-Debit Menggunakan Program HEC-HMS Di Subdas Argoguroh – Margatiga Wicaksono, Muhamad Angga; Wahono, Endro Prasetyo; Wijaya, Riki Chandra; Kusumastuti, Diah Indriana
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol. 9 No. 4 (2021): Edisi Desember 2021
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jrsdd.v9i4.2152

Abstract

Sedimentasi sering terjadi akibat usia operasional bendungan. Pemodelan hujan –debit bertujuan untuk perencanaan bidang teknik sipil, dengan kalibrasi hujan – debit menggunakan sofware HEC-HMS, bertujuan untuk memprediksi kejadian-kejadian pola aliran di waktu yang akan datang Penelitian ini dibutuhkan beberapa analisis antara lain, Peta subdas, Peta tutupan lahan, curah hujan rancangan minimum, Data debit minimum, dan kalibrasi menggunakan program HEC-HMS 4.5.dan metode NashBerdasarkan penelitian ini menunjjukan bahwa.model hidrologi terdiri dari 14 subdas yang di kelompokan menjadi 3 subdas dengan luas 45,0220 km2, 81,4272 km2, 62,8081 km2 . Hasil model HEC-HMS 4.5 pada tahun 2014 ialah 14,4 m/s, tahun 2015 ialah 5,0 m/s dan tahun 2018 ialah 3,7 m3/s
Validasi Metode untuk Mencari Data Curah Hujan dengan Menggunakan Metode Rata-Rata Aljabar, Normal Ratio, Inversed Square Distance dan Modified Inversed Square Distance Cesar, Irvan Tegar; Zakaria, Ahmad; Wijaya, Riki Chandra; Arifaini, Nur
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol. 9 No. 4 (2021): Edisi Desember 2021
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jrsdd.v9i4.2220

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menghitung korelasi data curah hujan terukur dengan data curah hujan hasil perhitungan dengan masing-masing metode menggunakan lima stasiun. Dari hasil penilitian menggunakan metode Rata-Rata Aljabar, metode Normal Ratio, metode Inversed Square Distance dan metode Modifikasi dengan data hujan harian satu tahun, data hujan kumulatif bulanan, maupun data hujan rata-rata bulanan, dapat diambil kesimpulan semakin banyak jumlah stasiun maka semakin baik nilai korelasinya. Nilai korelasi dengan data hujan kumulatif bulanan serta data hujan rata-rata bulanan menggunakan beberapa jumlah stasiun yang berbeda setiap masing - masing metode tidak ada perbedaan yang signifikan dengan nilai rata-rata korelasi persentase perbedaannya 0.30 sampai dengan 0,40.
Analisis Pola Hidraulik Peredaman Energi pada Kolam Olak Tipe Vlughter di Hilir Pelimpah Bertangga dengan Model Fisik 2D Pandani, Mutia Sasra Olga; Wahono, Endro Prasetyo; Wijaya, Riki Chandra; Mariyanto, Mariyanto
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol. 10 No. 1 (2022): Edisi Maret 2022
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jrsdd.v10i1.2343

Abstract

Bendung adalah bangunan air yang dibangun melintang sungai atau pada sudetan untuk meninggikan taraf muka air sehingga dapat dialirkan secara gravitasi ke tempat yang membutuhkannya. Dalam analisis ini digunakan data, antara lain : debit, kecepatan aliran, bilangan froude, bilangan reynold dan peredaman energi. Untuk analisis menggunakan pelimpah bertangga yang dikombinasikan dengan kolam olak tipe Vlughter. Penentuan karakteristik aliran air dan penurunan energi divariasikan dengan 2 kondisi benda uji yang berbeda. Hasil penelitian menunjukan bahwa kolam olak Model A dan Model B memiliki karakteristik aliran yang sama pada setiap variasi debit, dimana pada Model A dan Model B memiliki tipe aliran turbulen dengan nilai Reynold (Re) > 1000, berdasarkan perhitungan nilai Froude (Fr) diperoleh tipe aliran super kritis pada kolam olak dengan nilai Fr > 1 dan aliran sub kritis pada bagian end sill dengan nilai Fr < 1. Sedangkan, untuk hasil persentase penurunan energi pada ketinggian muka air hulu (H0) 2 cm untuk Model A yaitu sebesar 28.29% dan untuk Model B sebesar 33.13%. Hal ini menunjukan bahwa Model B mampu meredam energi lebih baik dibandingkan dengan Model A. Dan pola aliran yang terjadi merupakan aliran nappe hingga menjadi aliran skimming.
Pemodelan Hujan-Debit Menggunakan Program Hec-Hms di Subdas Bendung Argoguroh – Bendungn Margatiga Wicaksono, Muhamad Angga; Wahono, Endro Prsetyo; Wijaya, Riki Chandra; Kusumastuti, Dyah Indriana
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol. 10 No. 2 (2022): Edisi Juni 2022
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jrsdd.v10i2.2613

Abstract

Pemodelan hujan – debit bertujuan untuk perencanaan bidang teknik sipil, dengan kalibrasi hujan – debit menggunakan sofware HEC-HMS, Pemodelan hujan - debit pada penilitian ini yaitu untuk mengetahui debit aliran minimum. kemudian mengkalibrasikan dengan program HEC-HMS 4.5 dan mengetahui besaran debit priode kala ulang hasil program HEC-HMS 4.5. Metode yang digunakan kalibrasi debit minimum dengan program HEC-HMS 4.5 adalah metode kesalahan relatif. Pada penelitan ini untuk mengetahui besaran debit minimum pada penelitian ini data yang di perlukan adalah data hujan minimum, peta subdas dan peta tutupan lahan argoguroh – margatiga. Berdasarkan penelitian ini di peroleh model HEC-HMS 4.5 pada tahun 2014 ialah 14,4 m3/s, tahun 2015 ialah 5,0 m3/s, tahun 2018 ialah 3,7 m3/s dan tahun 2019 ialah 4,1 m3/s. Berdasar kan hasil perhitungan kalibrasi hujan dan debit metode kesalahan relatif yaitu rata – rata kesalahan relatif adalah 59, 65 %. Maka dapat di simpulkan bahwa kesalahan dalam pemodelan memiliki kesalahan kategori sedang, Selanjutnya hasil debit priode kala ulang dua tahun yaitu 1,7 m3/s kala ulang lima tahun yaitu 20,1 m3/s, kala ulang 10 tahun yaitu 51,8 m3/s, kala ulang 25 tahun yaitu 88,9 m3/s, kala ulang 50 tahun yaitu 174,5 m3/s, kala ulang 100 tahun yaitu 249,8 m3/s, kala ulang 200 tahun yaitu 780,2 m3/s, dan kala ulang 1000 tahun yaitu 927, 1 m3/s.
Studi Analisis El Nino Dan La Nina Terhadap Curah Hujan Mengunakan Fast Fourier Transform (FFT) Dan Lomb Periodogram (Studi Kasus : Provinsi Jawa Tengah Fathony, Awal Rifan; Zakaria, Ahmad; Wijaya, Riki Chandra; Kusumaastuti, Dyah Indriana
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol. 11 No. 2 (2023): Edisi Juni 2023
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jrsdd.v11i2.3174

Abstract

Central Java Province is a potential area that has an important role in national food production. El Nino and La Nina events have a very large impact if they occur in Indonesia, especially in Central Java Province. This study aims to analyze the impact of El Nino and La Nina events specifically in Central Java Province where the areas more dominantly affected by El Nino and La Nina. The research location uses 3 rainfall stations, namely the Tunggal Wulung Meteorological Station, Tegal Maritime Meteorological Station, and Tanjung Emas Maritime Meteorological Station. The method used is the Fast Fourier Transform (FFT) method and the long periodogram. The results showed that the periods of El Nino and La Nina phenomena recurring using the FFT method are forecasts for the periods 2.2428, 2.8036, and 3.7381 years. While using the lom periodogram method, namely in the periods of 2,480, 2,621, and 3:16 years. The results of the analysis of the FFT method obtained results that varied in the height of rainfall at the 3 stations, while the results of the analysis using the periodogram log showed that the Tunggal Wulung rain station had the highest peak rainfall. This study concludes that there are variations in the peak incidence using either the slow periodogram or the FFT method. However, both of these methods and based on the BMKG and TRMM, the Tunggal Wulung Meteorological Station has the highest peak between Tegal Station and Tanjung Emas Station.
Analisis Hidrologi Aliran Run-Off Menggunakan Software HEC-HMS 4.11 (Studi Kasus Di Fakultas Teknik, Unversitas Lampung) abdul, abdul rohman; Wijaya, Riki Chandra; Purwadi, Ofik Taufik
REKAYASA: Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Universitas Lampung Vol. 28 No. 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/rekrjits.v28i2.93

Abstract

Banjir dapat terjadi jika kapasitas penampang saluran tidak dapat menampung debit aliran permukaan. Banjir dapat dikendalikan dengan cara memperhitungkan kapasitas penampang saluran yang dibutuhkan agar luapan debit dari saluran tidak terjadi. Analisis hidrologi merupakan bagian awal dalam perancangan bangunan air. Analisis Hidrologi yang digunakan pada penelitian ini merupakan pemodelan aliran run-off menggunakan perangkat lunak HEC-HMS 4.11. Lokasi penelitian dilakukan di Fakultas Teknik Universitas Lampung, lokasi ini diambil karena dikala debit puncak terjadi terdapat beberapa area yang mengalami luapan akibat ketidakmampuan saluran dalam mengalirkan debit hujan dengan optimal. Berdasarkan perhitungan dapat disimpulkan bahwa hasil analisa perhitungan selisih debit antara debit simulasi dengan debit terukur memiliki nilai persentase tidak lebih dari 1%, sehingga model simulasi hidrologi dapat dilanjutkan untuk menghitung prediksi debit kala ulang. Kemudian hasil analisa pemodelan menggunakan software HEC-HMS diperoleh debit puncak untuk periode kala ulang 5 tahun sebesar 1,103 m³/s, kala ulang ulang 10 tahun sebesar 1,319 m³/s, kala ulang 25 tahun sebesar 1,595 m³/s, kala ulang 50 tahun sebesar 1,801 m³/s dan untuk periode ulang 100 tahun sebesar 2.006 m³/s.
IMPLEMENTASI TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR BERSIH DI DESA SUNGAI LANGKA DENGAN METODE RAINWATER HARVESTING Wijaya, Riki Chandra
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan Vol. 4 No. 3 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jss.v4i3.231

Abstract

Kebutuhan akan air bersih semakin lama semakin meningkat seiring dengan pertambahan penduduk yang semakin pesat. Penggunaan air tanah menjadi prioritas masyarakat perdesaan maupun perkotaan, disebabkan karena kualitas air permukaan yang begitu buruk. Pada saat musim hujan sebagian besar wilayah di Indonesia mengalami banjir disebabkan kuantitas air limpahan permukaan yang tinggi.Hal ini menunjukkan potensi air yang besar belum dimanfaatkan namun terbuang percuma dan bahkan menimbulkan kerusakan bagi masyarakat. Air hujan merupakan air yang murni tercipta dari siklus hidrologi secara alami dantergolong air bersih yang dapat dikonsumsi. Namun rendahnya pengetahuan masyarakat dalam pengelolaan air hujan membuat potensi ini belum dapat diketahui secara umum.Untuk itu, sosialisasi pemanfaatan air hujan menjadi prioritas pengabdiansaat ini.Desa Sungai Langkaterletak di kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran dan berdekatan dengan Kota Bandar Lampung.Kondisi topografi yang tinggi membuat potensi curah hujan yang besar pada daerah ini.Kekurangan sumber air bersih sering dialami oleh masyarakat desa sungai langka. Kendalanya adalah tingkat kejernihan air yang kurang di kala musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau. Oleh karena itu, proram pengabdian ini memperkenalkan kepada masyarakat desa sungai langka akan teknologi pengolahan air bersih dengan metode Rainwater Harvesting serta melakukan implementasi penerapan teknlogi rainharvesting sebagai contoh pengelolaan air hujan sebagai sumber air bersih yang siap minum. Hasil dari penerapan teknologi ini ialah menghasilkan air bersih yang siap minum dengan TDS (Total Dissolved Solid) yaitu kandungan zat padat terlarut dalam air berjumlah 13, sedangkan tingkat pH air hasil teknologi bernilai 6,6. Standar kualitas air layak minum WHO ialah pH antara 5 sampai dengan 7 dengan ini tingkat pH telah terpenuhi. Sedangkan standar WHO air layak minum memiliki TDS maksimal 500 dan ini tentu telah terpenuhi. Dengan demikian, penerapan teknologi ini di Desa Sungai Langka telah memberikan hasil yang sangat baik bagi warga Desa Sungai Langka.