Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PROKSIMAT DAN TOTAL BAKTERI IKAN LAYANG (Decapterus sp.) ASIN KERING HASIL PENGERINGAN MENGGUNAKAN PENGERING SURYA TERTUTUP Sormin, Raja B. D.; Lokollo, Edir; Gaspersz, Febe F.; Tahalea, Vicko F. J.
INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan Vol 1 No 1 (2021): INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jinasua.2021.1.1.29

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari nilai proksimat dan kandungan bakteri ikan layang (Decapterus sp.) asin kering yang dikeringkan menggunakan alat pengering tenaga matahari sistem tertutup. Metode penelitian adalah penyiangan ikan layang dalam bentuk butterfly kemudian dicuci menggunakan air yang mengalir dan direndam dalam larutan garam 15% selama 30 menit. Metode pengeringan menggunakan alat pengering matahari sistem tertutup, berbentuk lemari pengering dengan mempunyai 3 buah rak pengering, Rak 1, Rak 2 dan Rak 3 dimulai dari bawah. Ikan layang asin kering dianalisa proksimat yang terdiri dari kadar air, kadar abu, kadar lemak, dan kadar protein, serta uji bakteri menggunakan Total Plate Count (TPC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai proksimat pada Rak 1, Rak2, dan Rak 3 berturut-turut adalah adalah kadar air 25,58%, ; 20,39%, dan 17,80%; kadar abu 9,64%, 9,69% dan 7,71%., kadar lemak 8,08%, 11,40%, dan 15,16%, dan kadar protein 53,73% , 58,10%, dan 59,11%. Sementara nilai Total Plate Count (TPC) ikan layang (Decapterus sp.) asin kering pada Rak 1, Rak2, dan Rak 3 berturut-turut adalah 2,73 log x CFU/g atau 5,4 x 102 CFU/g, 2,74 logx CFU/g atau 5,5 x 102 CFU/g, dan 2,74 logx CFU/gr atau 5,9 x 102 CFU/gr. Tempat terbaik untuk meletakkan ikan pada alat pengering adalah pada Rak 3, hal ini ditunukkan oleh kadar air yang rendah. Nilai TPC ikan layang (Decapterus sp) asin kering hasil pengeringan menggunakan sistim pengering tertutup menunjukkan hasil yang baik, dimana nilai TPC masih berada pada batas nilai yang di syaratkan oleh SNI.
PERUBAHAN MUTU IKAN LAYANG (Decapterus sp.) SEGAR YANG DIRENDAM DALAM LARUTAN TOMI-TOMI (Flacourtia inermis Roxb) SELAMA PENYIMPANAN Nendissa, Dessiry M.; Lokollo, Edir; Wally, Mintari
INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan Vol 3 No 1 (2023): INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jinasua.2023.3.1.183

Abstract

Ikan layang termasuk jenis pemakan zooplankton, hidup di dekat permukaan laut (pelagis) dan membentuk gerombolan besar. Penurunan mutu ikan dapat dilihat dari berubahnya lendir, mata, insang dan isi perut yang menuju membusuk. Penelitian ini bertujuan mengetahui perubahan mutu ikan layang segar yang direndam dalam larutan tomi-tomi selama penyimpanan. Penelitian ini menggunakan analisis nilai pH, nilai TPC, dan E,Coli, dan didapati hasil yaitu nilai pH dan TPC yang menunjukkan bahwa semakin lama waktu penyimpanan maka nilainya mengalami peningkatan, dan untuk nilai Esherichia coli menunjukan bahwa semua sampel positif. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu perendaman ikan layang menggunakan tomi-tomi efektif apabila fungsinya hanya untuk mempertahankan mutu, namun bakteri yang terdapat didalam ikan tersebut tetap bertahan dan semakin bertambah.
PENINGKATAN KETRAMPILAN PEMBUATAN ABON IKAN LAYANG (Decapterus sp) UNTUK PEREMPUAN SEKTOR II JEMAAT GPM SILO Setha, Beni; Loppies, Cindy Regina Magdalena; Soukotta, Dwight; Nendissa, Desire M; Lokollo, Edir
Balobe: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2023): Balobe: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/balobe.2.1.17-22

Abstract

Shredded fish processing is an alternative diversification of fishery product processing which has nutritional value and has a long shelf-life so that it can be stored for a long time at room temperature. Scad fish is an important economical fish, abundant and can be found at any time in the market. Scad fish also has a relatively high nutritional value and is processed at the household level, only fried, grilled and cooked in gravy according to the processing habits of the Maluku people. Processing Scad fish into shredded for sector II women of the GPM Silo congregation is one of the efforts to diversify processed fishery products that have nutritional value and increase knowledge and skills in fish processing which will later increase the income source for women.
PENANGANAN PASCA TANGKAP HASIL PERIKANAN DI NEGERI WAAI KECAMATAN SALAHUTU KABUPATEN MALUKU TENGAH Nendissa, Desire M; Kaya, Adrianus O W; Rieuwpassa, Fredrik; Loppies, Cindy R M; Lokollo, Edir
Balobe: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2023): Balobe: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/balobe.2.1.28-34

Abstract

Waai Vilage is one of the of fresh fish producers located in Salahutu District, Maluku Tengah Regency. The availability of fresh fish for community needs is an important factor that must be fulfill by fishermen and seller so that an understanding of handling fish is very importance when it’s caught to the hands of consumers remains at a good and prime level of freshness. The importance of post-capture handling fish will have a positive impact on fishermen, seller and consumers because it will provide value added to the fish, the selling value will be higher, the nutrition of the fish caught will also be maintained so that it will affect further processed products.
NILAI ORGANOLEPTIK DAN SIFAT FISIK BAKSO TETELAN TUNA (Thunnus sp) DENGAN PERBANDINGAN TEPUNG TAPIOKA DAN TEPUNG SAGU Fitri, Diana; Kaya, Adrianus O. W.; Lokollo, Edir
INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan Vol 2 No 2 (2022): INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jinasua.2022.2.2.134

Abstract

Tetelan ikan tuna adalah hasil samping pengolahan tuna loin, yang dapat diolah menjadi berbagai aneka produk seperti bakso. Bakso ikan merupakan salah satu produk diversifikasi yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan biasanya terbuat dari lumatan daging ikan yang melalui proses pencucian beberapa kali dengan menggunakan air es/dingin, dan melalui proses penggilingan kemudian ditambahkan bahan pengisi berupa tepung. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh perbandingan tepung tapioka dan tepung sagu terhadap mutu organoleptik dan sifat fisik bakso tetelan tuna (Thunnus sp). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen (percobaan) dengan tiga perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakso tetelan tuna dengan perlakuan A1 menghasilkan nilai terbaik diantara kedua perlakuan lainnya baik untuk nilai organoleptik (Aroma, Rasa,Warna,Teksttur dan Kenampakan) maupun sifat fisik (Uji Lipat dan Uji Gigit) dari bakso. Kesimpulan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan bakso dengan nilai organoleptik dan sifat fisik terbaik sebaiknya menggunakan perlakuan A1 (22,5 gr tepung tapioka dan 67,5 gr tepung sagu).
MUTU KIMIA DAN ORGANOLEPTIK DAGING TUNA (Thunnus albacares) BENTUK SAKU YANG DIINJEKSI GAS FILTERED SMOKE Agustini, Friska D. R.; Setha, Beni; Lokollo, Edir
INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan Vol 5 No 2 (2025): INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jinasua.2025.5.2.50

Abstract

Tuna saku adalah bagian daging ikan tuna yang diolah dengan membuang kulit, tulang dan bagian lainnya, sehingga hanya meninggalkan bagian daging berkualitas tinggi. Tuna saku memiliki permintaan yang tinggi, terutama di pasar ekspor seperti Jepang dan Amerika karena kandungan gizi yang kaya akan protein dan asam lemak omega-3. Penggunaan filtered smoke (FS) telah diterapkan pada makanan laut dalam upaya untuk mempertahankan warna yang diinginkan selama penyimpanan dan transportasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mutu kimia dan organoleptik daging tuna saku yang diinjeksi gas FS. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dimana daging tuna loin dipotong menjadi bentuk saku, kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik, setelah itu diinjeksi dengan gas FS, kemudian dilakukan pemeraman selama 2 hari di dalam ruang pendingin pada suhu 0-4°C. Setelah pemeraman, gas FS dikeluarkan dari dalam kantong plastik, kemudian dianalisis mutu organoleptiknya (kenampakan, bau dan tekstur), pH dan total Volatile Bases (TVB). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai kenampakan, bau, dan tekstur daging ikan tuna pada kondisi tanpa gas berturut-turut sebesar 6,37; 7,32, dan 7,74, sedangkan TVB dan pH berturut-turut sebesar 10 mgN% dan 5,52. Rata-rata nilai kenampakan, bau, dan tekstur daging ikan tuna yang diinjeksi dengan gas FS berturut-turut 7,42, 7,47, dan 7,84, sedangkan TVB dan pH berturut-turut sebesar 14 mgN% dan 5,67. Sampai akhir penelitian, mutu daging tuna masih tergolong segar. Kata kunci: Filtered smoke, Thunnus albacares, ruang pendingin, pemeraman