Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pelatihan pembuatan Kornet ikan dalam bambu (Koridabu) bagi masyarakat Desa Bulo-Bulo, Kecamatan Arungkeke, Kabupaten Jeneponto Arsyad, Muh Ali; Rusli, Arham; Herman, Herman
JatiRenov: Jurnal Aplikasi Teknologi Rekayasa dan Inovasi Vol 1 No 2 (2022): Edisi November
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/jatirenov.v1i2.393

Abstract

Kornet adalah salah satu jenis produk olahan daging yang banyak digunakan dalam resep masakan Indonesia. Kornet termasuk dalam bentuk olahan kaleng, karena dalam proses pengolahannya menggunakan wadah kaleng untuk proses sterilisasi komersial. Pengolahan kornet ikan belum banyak diketahui oleh masyarakat karena dalam pengolahannya memerlukan peralatan khusus terutama jika dalam bentuk produk kaleng yang harus melalui proses sterilisasi. Salah satu wadah pemasakan yang banyak digunakan oleh masyarakat desa adalah bambu. Bambu ini telah terbukti tahan terhadap suhu tinggi jika digunakan sebagai wadah pemasakan. Masyarakat Jeneponto telah lama menggunakan bambu sebagai media dalam menghasilkan makanan tradisional lemang. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2021 di Desa Bulo-Bulo, Kecamatan Arungkeke, Kabupaten Jeneponto. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pelatihan teknologi tepat guna pembuatan kornet ikan dalam bambu (Koridabu). Peserta yang dilibatkan dalam kegiatan ini adalah 25 (dua puluh lima) orang yang merupakan ibu-ibu PKK dan remaja putri Desa Bulo-Bulo. Evaluasi pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilaksanakan dilakukan melalui tanya jawab secara lisan dengan peserta sebelum dan setelah pelaksanaan kegiatan. Data hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk narasi dan gambar. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat telah memberikan pengetahuan dan keterampilan baru bagi masyarakat Desa Bulo-Bulo, Kecamatan Arungkeke, Kabupaten Jeneponto dalam diversifikasi pengolahan ikan khususnya pengolahan kornet ikan dalam bambu. Produk olahan kornet ikan dalam bambu ini dapat dikembangkan oleh masyarakat untuk kebutuhan keluarga dalam memenuhi variasi menu yang kaya protein dan dijadikan sebagai peluang usaha produk olahan ikan yang bernilai tambah.
CHEMICAL CHARACTERISTICS OF ACID-SOLUBLE COLLAGEN FROM SEA URCHIN SHEEL Arsyad, Muh Ali; Rusli, Arham; Rosmaladewi, Rosmaladewi
Jurnal Segara Vol 19, No 2 (2024): August
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/segara.v19i2.14673

Abstract

Shells, a by-product of the sea urchin processing industry. The proportion of shells up to 85% is more widely used as a feed additive. This research aims to extract collagen from sea urchin shells using acetic and lactic acid (0.25-0.5 M). The acid-soluble collagen was then analyzed for its functional groups using the Fourier transform spectroscopy (FTIR) method. The higher the acid concentration used in extraction, the higher the yield of collagen produced. The highest collagen yield was obtained at a concentration of 0.5 M acetic acid. FTIR analysis of acid-soluble collagen showed functional of amide A (3351.64), B (2964.00), I (1663.25), II (1558.16), and III (1244.97) (cm-1). The results of functional group identification show that the acid-soluble collagen from sea urchin shells is in accordance with collagen standards.
The Preliminary Study of Electrigens Potential from Wastewater as The Manifestation Of "Khalifah Fil Tadbir" Conception Hafsan, Hafsan; Asaad, Andi Indra Jaya; Arsyad, Muh Ali; Ahmad, Arifuddin
Jurnal Biotek Vol 12 No 2 (2024): DESEMBER
Publisher : Department of Biology Education of Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jb.v12i2.50112

Abstract

This study reveals that the super-intensive shrimp farming waste from Punaga can be used as a source of electricity through a bio-electrogenic process based on indigenous potential bacteria from the waste. The results show that four types of potential bacteria isolated from the super-intensive shrimp farming waste can each produce a significant average power density. Bacteria isolate D (Bacillus sp) showed the highest electrogenic potential with an average power density of 38.55±0.87 mW/m², followed by bacteria isolate B (Pseudomonas sp) with an average power density of 34.72±2.80 mW/m², bacteria isolate C (Bacillus sp) with an average power density of 29.90±5.26 mW/m², and bacteria isolate A (Bacillus sp) with an average power density of 25.90±1.69 mW/m². This study shows that the super-intensive shrimp farming waste from Punaga can be utilized as a source of electricity through a bio-electrogenic process using certain potential bacteria, such as Bacillus sp and Pseudomonas sp isolates. The development of waste treatment technology as a source of electricity through the bio-electrogenic process can provide a significant contribution to addressing global energy and environmental issues. This can be considered an implementation of the concept of "khalifah fil tadbir", in which humans act as stewards of the earth, responsible for using natural resources wisely and being accountable for the resulting environmental impacts.
Kaderisasi Penyedia Daging Qurban ASUH (Aman, Sehat, Utuh, Halal) dan Layak Thaha, Aminah Hajah; Suarda, Andi; Mulia, Andi; Arsyad, Muh Ali
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5 No 3 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v5i3.4433

Abstract

Salah satu kendala yang dihadapi pemerintah terkait pembinaan penyembelihan hewan qurban adalah masih banyak masyarakat yang tidak melaporkan ke pemerintah setempat penyembelihan hewan qurban selain itu jumlah petugas yang tidak sebanding dengan luas wilayah dan banyaknya lokasi penyembelihan pada waktu yang bersamaan sehingga sulit untuk dilakukan pembinaan lebih lanjut. Oleh karena itu dibutuhkan metode yang efektif dalam meningkatkan pengetahuan ke masyarakat agar dapat menyediakan daging hewan qurban yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal) serta layak bagi masyarakat yang mengkonsumsi. Salah satu cara yang dilakukan yaitu melalui pembentukan kader penyedia daging hewan qurban yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal) serta Layak bagi Masyarakat pada Mesjid. Kegiatan ini telah terlaksana dengan baik dan diikuti sebanyak 14 mesjid dan 100 orang kader se Kecamatan Rappocini, Kota Makassar. Hasil monitoring evaluasi diketahui bahwa salah satu titik kritis yang harus menjadi perhatian dan perlu ditingkatkan oleh pada kader tersebut adalah penanganan daging qurban meliputi setelah penyembelihan.Kata Kunci: Takmir Mesjid, Daging Qurban, ASUH, LayakAssistance of the Takmir of the Mosque in Providing Sacrificial Meat that is FARE (Safe, Healthy, Whole, Halal) and AppropriateABSTRACTOne of the government's obstacles regarding the development of sacrificial animal slaughter is that there are still many people who do not report to the local government the slaughter of sacrificial animals. Also, the number of officers is not proportional to the area of the area and the number of slaughtering locations simultaneously, so it is difficult to carry out further training. Therefore an effective method is needed to increase knowledge to the public to provide ASUH (Safe, Healthy, Whole, and Halal) qurban meat and suitable for those who consume it. One way to do this is through the assistance of mosque takmirs to provide ASUH (Safe, Healthy, Whole, and Halal) qurban meat and is appropriate for the community at the mosque. The entire series of activities consisting of location surveys, preparation and coordination, training implementation, and monitoring evaluation were carried out from March to August 2019. The training consisted of theory and practice, which lasted for 2 days attended by 100 mosque takmirs from 14 mosques in Rappocini District, Makassar City. The monitoring and evaluation results show that one of the critical points that should be of concern and need to be improved by mosque takmirs is the handling of qurban meat, including the stages after slaughter.Keywords: Mosque takmirs, Meat Qurban, ASUH, Appropriate
Peningkatan tekstur produk berbasis protein ikan dengan polifenol dari daun zaitun (Olea europaea L.): Improved textural properties of fish protein product with olive (Olea europaea L.) leaf polyphenol Arsyad, Muh Ali; Ogawa, Masahiro
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 28 No. 2 (2025): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 28(2)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v28i2.61826

Abstract

Polifenol dari bahan alam misalnya tanaman telah banyak digunakan untuk meningkatkan tekstur bahan dan produk pangan. Daun zaitun mengandung polifenol yang sangat tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh pakan dengan penambahan daun zaitun terhadap struktur protein daging dan sifat fisik gel surimi. Ikan dipelihara terpisah berdasarkan pakan (kontrol, penambahan daun zaitun dan penambahan ekstrak daun zaitun). Karakteristik fisik surimi gel yang ditambahkan tepung daun zaitun (TDZ) dan tepung ekstrak daun zaitun (TEDZ) ditentukan melalui pengukuran kekerasan dan kekenyalan. Ikan yang diberi pakan daun zaitun selama 14 hari mengandung kolagen larut asam 1,1 kali lebih tinggi dibanding daging ikan yang diberi pakan tanpa daun zaitun. Kekerasan gel surimi dengan penambahan TDZ meningkat 38% dan penambahan tepung TEDZ 23%. Kekenyalan gel surimi yang ditambahkan TDZ, yaitu 1,52 kali lebih tinggi dibandingkan dengan gel surimi tanpa penambahan daun zaitun, sedangkan gel yang ditambahkan TEDZ memiliki kekenyalan 1,48 kali lebih tinggi dibandingkan gel surimi tanpa penambahan daun zaitun. Pemberian pakan dengan tambahan daun zaitun mampu memperbaiki tekstur daging melalui peningkatan kuantitas protein kolagen. Penambahan daun zaitun pada surimi terbukti mampu meningkatkan sifat fisik gel yang dihasilkan.