Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAHs) Potential Sources in Sediments of Plawangan Timur, Segara Anakan, Cilacap: Occurrence and Distribution Haris, Abdul; El Mouchtari, El Mountassir; Nurshofia, Winarni; Putranto, Yogi; Hidayat, Rizqi Rizaldi; Husni, Iqbal Ali; Hendrayana, Hendrayana; Mahdiana, Arif; Sulistyo, Isdy; Hidayati, Nuning Vita
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 29, No 3 (2024): Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ik.ijms.29.3.393-402

Abstract

Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAHs) have the potential to contaminate the coastal area of Plawangan Timur, Cilacap, Indonesia. Therefore, this research aims to determine the composition, distribution, source, and contamination level of PAHs in this region. Sediment samples were taken at seven stations. The research findings indicate that among the 16 types of PAHs, the proportion of each PAH varied between 3-12%. Notably, Benzo(a) Pyrene (BaP) had the highest proportion at 12%, while Naphthalene had the lowest proportion at 3%. According to the distribution pattern, PAHs with a high molecular weight (HMW) are more prevalent than those with a low molecular weight (LMW). The total amount of PAHs ranged from 185 to 1289.9 mg.kg-1 (dw), with an average of 1016.97 mg.kg-1 (dw). Using a diagnostic ratio, it was determined that the origin of the PAHs was either petrogenic, pyrogenic, mixed petrogenic and pyrogenic, or pyrolytic. As a result, Plawangan Timur's degree of pollution was classified as a very high polluted. The average concentration value of each PAHs is higher than the values for the Effect Range Low (ERL) and Effect Range Median (ERM) ranges, indicated there is a significant ecological risk that could have negative consequences on marine life and the ecosystem. It is urgently to handle PAHs pollution due to their relatively high content in sediments. This can be achieved by improving the management of wastewater treatment plants (WWTPs) for industry, optimizing the role of mangrove forests in reducing pollution in the waters, as well as building and increasing collaboration between related agencies in the prevention of marine oil spills.
Jenis dan Komposisi Sampah Laut di Pesisir Randusanga, Brebes, Jawa Tengah El Haq, Ferlynda; Ainaya, Khansa Ghaida; Zaky Mubarok, Muhamad; Sultoni, Iman; Hidayat, Rizqi Rizaldi; Firdaus, Abdul Malik; Hidayati, Nuning Vita
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 16 No. 2 (2024): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitkt.v16i2.46978

Abstract

Permasalahan sampah plastik di Indonesia dianggap sebagai status darurat, hasil penelitian menempatkan Indonesia sebagai kontributor sampah plastik laut terbesar di dunia setelah Tiongkok. Minimnya informasi mengenai pencemaran sampah laut di pantai menjadi masalah tersendiri dalam penanggulangannya, khususnya di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi jenis sampah laut serta mengestimasi komposisi sampah di pesisir Pantai Randusanga, Brebes. Pengambilan sampel sampah laut dilakukan menggunakan metode pengamatan transek kuadran sebanyak 3 kali dengan total 15 transek pada bulan Agustus-Oktober 2021. Data dianalisis menggunakan pendekatan Graphical Data Analysis (GDA). Hasil yang ditemukan adalah sampah plastik yang paling dominan dengan jumlah sebanyak 869 item, diikuti busa plastik 190 item, kertas dan kardus 57 item, kayu 48 item, karet 36 item, bahan lainnya 34 item, logam 22 item, kain 8 item, serta kaca atau keramik sebanyak 4 item. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa berdasarkan ukuran, jenis sampah berukuran makro merupakan sampah paling banyak ditemukan. Jumlah total makro debris yang ditemukan di lokasi penelitian sebanyak 1.222 item, sedangkan meso debris sebanyak 66 item. Persentase komposisi kelimpahan sampah adalah plastik (71%), busa plastik (15%), kain (4%), kaca dan keramik (0%), logam (0%), kertas dan kardus (4%), karet (0%), kayu (2%), bahan lainnya (4%). Jenis sampah plastik berdasarkan Resin Indetification Code (RIC) terdiri atas sampah berjenis polypropylane (PP), low density polyethylene (LDPE), others (OT), polystyrene (PS), high density polyethylene (HDPE), polyethylene terephthalate (PET/PETE). Tingginya kelimpahan sampah laut setiap bulannya diduga berkaitan erat dengan minimnya kesadaran masyarakat terhadap keberlangsungan ekosistem sekitar serta minimnya kesadaran akan implementasi dari Peraturan Pemerintah terkait penanganan sampah yang berlaku.
DESAIN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE PEMBERI PAKAN OTOMATIS UNTUK BUDIDAYA UDANG SKALA MINI EMPANG PLASTIK (BUSMETIK) BERBASISKAN ARDUINO Hakim, Muhammad Romdonul; Pratama, Gunawan; Baswantara, Arif; Djari, Anthon Anthony; Hidayat, Rizqi Rizaldi
Chanos Chanos Vol 23, No 1 (2025): CHANOS CHANOS
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/chanos.v23i1.15492

Abstract

Mini Scale Shrimp Culture with Plastic Pond (Busmetik) is now widely used by medium-small shrimp farmers. Busmetik is characterized by a small pond area (< 1000 m2). In order to increase the productivity of shrimp farming for medium-small scale shrimp cultivators, the use of an automatic feeder is adapted to the dimensions of the mini pond plots and the price is affordable. Using Arduino to make automatic feeders that are cheap and easy to maintain can be a solution. Data collection was carried out by making three circles with a radius of 1 m, 2 m and 3 m. Meanwhile, the amount of mass of feed stocked can be estimated by adjusting the time of the ejection motor's life. The longer the duration, the more feed will be spread. The test results on the automatic feeder ejection distance showed that the majority of the feed was spread over a 3 m radius of 65.75%. The resulting automatic feeder is capable of ejecting an average of ± 1 kg of feed for 3 minutes with a mass of 2 grams of feed in the meter. These results indicate that with relatively low manufacturing costs an effective automatic feeder can be produced for mini-scale pond plots with an area of up to 100 m2. This device significantly reduces the time and effort required for daily feeding routines. Teknologi Budidaya Udang Skala Mini Empang Plastik (Busmetik) kini telah ramai digunakan oleh pembudidaya udang skala mini. Busmetik dicirikan dengan luasan petakan tambak yang tidak terlalu luas (< 1000 m2). Dalam rangka meningkatkan produktivitas budidaya udang bagi pembudidaya udang skala mini adalah dengan penggunaan pemberi pakan otomatis (automatic feeder) yang disesuaikan dengan dimensi petakan tambaknya yang mini dan harganya yang terjangkau. Pemanfaatan arduino untuk membuat automatic feeder yang berbiaya murah dan mudah dari segi perawatan dapat menjadi sebuah solusi. Pengambilan data dilakukan dengan membuat tiga buah lingkaran dengan radius 1 m, 2 m dan 3 m. Sedangkan, jumlah massa pakan yang ditebar dapat diestimasi dengan mengatur waktu dari hidupnya motor lontar. Semakin lama durasinya maka jumlah pakan yang ditebar akan semakin banyak. Hasil pengujian terhadap jarak lontaran automatic feeder menunjukkan mayoritas jumlah pakan tersebar di radius 3 m sebesar 65,75 %. Automatic feeder yang dihasilkan mampu melontarkan pakan rata-rata sekitar ± 1 kg selama 3 menit dengan massa pakan pada penakar adalah sebesar 2 gram. Hasil ini menunjukkan, dengan biaya pembuatan yang relatif murah dapat dihasilkan suatu automatic feeder yang efektif untuk luasan petakan tambak skala mini dengan luasan hingga 100 m2. Alat ini mampu mengurangi waktu dan tenaga yang dikeluarkan dalam rutinitas pemberian pakan.
Pemanfaatan Automatic Feeder untuk Optimalisasi Budidaya Udang diKelompok Budidaya Mina Harapan Desa Mojo Kecamatan Ulujami,Pemalang Prihatiningsih, isnaini; Hidayat, Rizqi Rizaldi; Amron; Husni, Iqbal Ali; Nugroho, Agung Tri
Artha Imperium: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025): 2025
Publisher : PT. Artha Genetikalab Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62521/50hc6854

Abstract

Manajemen pemberian pakan memegang peranan yang sangat vital dalam praktik budidaya udang. Proses pemberian pakan pada Kelompok Pembudidaya Ikan Petani Mina Harapan, Desa Mojo, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, masih menggunakan metode konvensional. Automatic feeder merupakan sebuah alat elektronik yang telah dirancang khusus untuk memberikan pakan secara otomatis kepada udang sesuai dengan jadwal dan porsi yang telah ditentukan sesuai dengan kebutuhan makan udang. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah mengimplementasikan teknologi automatic feeder pada Kelompok Pembudidaya Ikan Petani Mina Harapan. Metode Kegiatan terdiri dari penyuluhan, pelatihan pemasangan alat, dan pendampingan kontrolalat automatic feeder. Hasil Kegiatan ini dapat memberikan manfaat berupa peningkatan efisiensi sistem produksi para pembudidaya tambak udang mengontrol jumlah dan waktu pemberian pakan, serta terdistribusi secara merata. Diharapkan mitra dapat melanjutkan kegiatan pemberian pakan pada mitra atau kelompok lainnya.