Pemberian ASI secara eksklusif dalam 6 bulan pertama kehidupan berperan krusial dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi. Namun banyak ibu yang masih mengalami kesulitan dalam memberikan ASI eksklusif. Tingkat cakupan ASI eksklusif di Kabupaten Sukabumi pada tahun 2023 sebesar 63,58%, menurun hingga 11,12% dari tahun 2022 yaitu sebesar 74,7%. Salah satu aspek yang berperan dalam pemberian ASI adalah pengetahuan ibu terhadap isyarat pemberian makan bayi. Pengetahuan baik tentang isyarat tersebut memungkinkan ibu merespons kebutuhan bayi dengan lebih tepat, sehingga meningkatkan keberhasilan pemberian ASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang isyarat pemberian makan bayi dan praktik pemberian ASI di wilayah kerja Puskesmas Nyalindung Kabupaten Sukabumi. Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional. Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Nyalindung, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada bulan Oktober 2024. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang diisi oleh 58 responden sesuai kriteria inklusi dengan teknik accidental sampling. Analisis statistik menggunakan uji Spearman Rank. Sebanyak 91,4% responden memiliki pengetahuan baik tentang isyarat pemberian makan bayi, dan 69% responden memberikan ASI. Hasil uji Spearman Rank menunjukkan hubungan positif yang signifikan antara pengetahuan dan praktik pemberian ASI (p = 0,002; r = 0,407; kategori sedang). Edukasi tentang isyarat pemberian makan bayi perlu dimasukkan dalam konseling menyusui sejak masa kehamilan hingga pascapersalinan. Pendekatan ini dapat meningkatkan keberhasilan pemberian ASI secara eksklusif.