Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

MODIFIKASI PONDASI TIANG TONGKAT BELIAN DENGAN BETON FERROSEMEN Supianto, Agus; Priadi, Eka; Rustamaji, -
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 5, No 3 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2018
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.126 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v5i3.30462

Abstract

Daya dukung tanah lunak di Kalimantan Barat ummnya rendah. Masyarakat menggunakan sistem pondasi tradisional yang dinamakan tiang tongkat untuk menopang beban konstruksi. Tujuan penelitian untuk mengetahui daya dukung yang terjadi setelah dilakukan pengujian lapangan. Pengujian dilakukan melalui 3 (tiga) cara uji yaitu secara laboratorium, kemudian cara sondir (CPT), dan uji pembebanan (Loading Test). Hasil pengujian secara laboratorium menunjukkan bahwa metode Meyerhof memberikan hasil nilai dukung yang rendah daripada metode Terzaghi dan metode Tomlinson, dengan nilai daya dukung terkecil sebesar 973,114 kg, dan nilai terbesar sebesar 3698,580 kg. Sedangkan pengujian secara sondir (CPT) metode Schmertmann & Nottingham menghasilkan nilai daya dukung yang lebih rendah daripada metode Langsung (Direct Method) dengan nilai daya dukung terkecil sebesar 607,784 kg, dan nilai terbesar sebesar 1887,784 kg.  Adapun pengujian secara uji lapangan (Loading Test) metode Elastis Plastis menghasilkan nilai daya dukung yang lebih rendah dibandingkan dengan metode Mazurkiewich dan metode Chin, dengan nilai  daya dukung sebesar 310 kg, dan nilai terbesar sebesar 715 kg. Secara umum, metode Elastis Plastis yang dipakai sebagai acuan untuk nilai daya dukung dari metode-metode yang dipilih, karena nilai daya dukung metode Elastis Plastis menghasilkan nilai daya dukung paling kecil.Kata Kunci : Pondasi Tapak Ferrosemen, Daya Dukung Tanah Lunak, Loading Test
ANALISA PENGARUH INTERMITTENT CURRENT TERHADAP FENOMENA ELEKTROKINETIK PADA DAYA DUKUNG TIANG TUNGGAL Rohman, Syafa?Atur Rohman; Rustamaji, -; Faisal, Ahmad
Jurnal Teknik Sipil Vol 19, No 2 (2019): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtsft.v19i2.41379

Abstract

Metode elektrokinetik merupakan salah satu metode perbaikan tanah lunak yang dapat diaplikasikan untuk meningkatkan daya dukung. Metode ini dilakukan dengan memberikan tegangan listrik pada elektroda yang ditanam di tanah untuk memperbaiki karakteristik geoteknik dari tanah lunak, dilakukan dua variabel pemberian tegangan listrik yaitu secara konstan dan secara putus-putus dengan periode pengaliran selama 24 jam, dan pemutusan selama 24 jam untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan kedua variabel arus tersebut pada fenomena elektroosmosis terhadap daya dukung tiang pancang baja tunggal. Penelitian ini merupakan studi lapangan menggunakan data loading test tiang tunggal hasil penelitian lapangan, dengan membandingkan daya dukung tiang tanpa perlakuan, tiang yang diberi pengaruh elektrokinetik dengan arus konstan dan tiang yang diberi pengaruh elektrokinetik dengan arus intermittent, berdasarkan analisa hasil penelitian, tiang dengan perlakuan elektrokinetik dengan arus konstan sebesar 2560 mA selama 35 hari mengalami kenaikan daya dukung sebesar 39,879%, jika dibandingkan tiang tanpa perlakuan dengan waktu tunggu yang sama, sedangkan tiang yang diberi perlakuan elektrokinetik secara intermittent dengan kuat arus dan waktu tunggu yang sama, mengalami kenaikan daya dukung sebesar 35,739%. Hal ini menunjukan bahwa dengan energi listrik setengah lebih kecil, metoda elektrokinetik dengan pemberian arus listrik secara intermittent memiliki kenaikan daya dukung tiang tunggal yang mendekati kenaikan daya dukung tiang tunggal dengan arus konstan
PERILAKU DAYA DUKUNG TIANG TUNGGAL DI TANAH LUNAK PONTIANAK TERHADAP WAKTU DI BAWAH PENGARUH MEDAN LISTRIK Hermanto, -; Rustamaji, -; Aprianto, -
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 6, No 2 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2019
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah lunak menjadi permasalahan serius dalam pembangunan konstruksi khususnya di daerah Pontianak. Tanah lunak mempunyai sifat geoteknis yang kurang menguntungkan bagi konstruksi. Suatu fondasi struktur bangunan pada tanah lunak umumnya terjadi permasalahan rendahnya daya dukung tanah dan besarnya suatu penurunan yang terjadi. Salah satu  metode perbaikan tanah lunak untuk meningkatkan daya dukung tanah lunak adalah metode elektrokinetik. Metode ini dilakukan dengan menyalurkan tegangan elektroda yang ditancapkan pada tanah lunak untuk memperbaiki karakteristik geoteknik dari tanah lunak. Penelitian untuk menganalisa daya dukung ultimate tiang baja tunggal sebelum dan sesudah proses elektrokinetik, guna memperoleh besarnya pengaruh yang ditimbulkan dari pemberian variabel kuat arus pada fenomena elektroosmosis terhadap daya dukung ultimate tiang baja tunggal. Penelitian merupakan studi lapangan menggunakan data loading test tiang tunggal. Hasil penelitian di lapangan selanjunya dibandingkan dengan daya dukung ultimate tiang tanpa perlakuan dengan tiang yang dialirikan arus listrik searah. Berdasarkan analisa data dari hasil penelitian, pemberian kuat arus listrik pada perlakuan elektrokinetik mampu meningkatkan daya dukung ultimate tiang pancang hingga 90% dengan dialiri listrik searah dengan kuat arus 2560 mA selama 7 hari.Hal ini menghasilkan bahwa metode elektrokinetik ini dapat dijadikan sebagai alternatif perbaikan tanah lunak yang inovatif dan menjanjikan.Kata kunci:         elektroosmosis, tanah lunak, tiang tunggal, tegangan, kuat arus, loading test, daya dukung
PERILAKU DAYA DUKUNG TIANG TUNGGAL TERHADAP WAKTU DIBAWAH PENGARUH MEDAN LISTRIK DENGAN KUAT ARUS I : 320 mA Sinambela, David Michael; Rustamaji, -; Priadi, Eka
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 6, No 2 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v6i2.33697

Abstract

Permasalahan terhadap kestabilan tanah dalam suatu fondasi struktur biasanya rendah.hal in dikarenakan daya dukung tanah dan besarnya penurunan yang terjadi. Oleh karena itu, dalam perbaikan tanah lunak untuk meningkatkan daya dukung tanah diaplikasikan metode elektrokinetik. Metode ini dilakukan dengan memberikan tegangan beda potensial, kutub positif pada anoda dan kutub negatif pada katoda yang ditanam ditanah untuk memperbaiki karakteristik geoteknik dari tanah lunak. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil daya dukung tiang pancang sebelum dan sesudah proses elektrokinetik agar diketahui berapa besar pengaruh yang terjadi dari pemberian arus listrik yang berbeda-beda kepada tiang pancang baja tunggal. Secara umum, penelitian ini merupakan studi lapangan dengan menggunakan data loading test tiang tunggal dan membandingkan daya dukung tiang tanpa perlakuan dengan tiang yang diberi perlakuan. Penelitian ini dilakukan dengan memberi arus 320mA pada tiang dengan waktu tunggu 15,21,28 dan 35 hari. Berdasarkan analisa data dari hasil penelitian, pemberian kuat arus listrik pada perlakuan elektrokinetik mampu meningkatkan daya dukung tiang pancang hingga 28,6% dengan dialiri listrik searah dengan kuat arus 320 mA selama 35 hari. Hal ini menunjukkan bahwa metode elektrokinetik ini dapat dijadikan sebagai alternatif perbaikan tanah lunak yang inovatif dan menjanjikan.Kata kunci: elektrokinetik, tanah lunak, tegangan, kuat arus, loading test, daya dukung.
PENATAAN KAWASAN TEPI SUNGAI DI KOTA SINTANG DARI PERSPEKTIF SENENTANG Arisona, Sindi; Elvira, -; Rustamaji, -
Jurnal Teknik Sipil Vol 18, No 1 (2018): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2018
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.596 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v18i1.26694

Abstract

Senentang merupakan sebutan bagi sebuah tempat, yang lama-kelamaan berubah menjadi Sintang, yaitu nama dari Ibu Kota Kabupaten Sintang di Kawasan Timur Kalimantan Barat. Arti kata Senentang adalah tempat bertemu dua aliran sungai yang berbeda, yaitu Sungai Kapuas dan Sungai Melawi. Latar belakang penelitian ini lahir dari hasil pengamatan kawasan sungai, yang meskipun adalah sumber rujukan bagi nama Kota Sintang, namun tidak didukung oleh kondisi kawasan tepi sungainya. Maka dengan harapan agar makna Senentang tidak dilupakan. kata tersebut menjadi dasar konsep penataan yang mengacu pada konteks sungai dan sejarah kebudayaan. Sehingga hasil penelitian ini dapat menjadi arahan dalam membentuk Identitas (Place Identity) Kota Sintang. Konsep Senentang diungkap melalui pendekatan analogi bentuk pertemuan dua sungai, yang menghasilkan empat rumusan konsep bentuk, yaitu berpola radial, terjadi proses penggabungan, terdapat faktor pembeda, dan adanya kombinasi elemen air dan darat. Sejarah kebudayaan memperlihatkan jenis kebudayaan yang memengaruhi perkembangan kota, yaitu Kebudayaan Dayak, Melayu, Jawa dan Tionghoa, yang kemudian menjadi faktor pembeda dalam rumusan hasil analogi sungai dari konsep ini. Dalam wujud fisik, bentuk-bentuk kebudayaan ditata dengan proses gradasi, yang semakin lama semakin melebur menjadi satu wujud bentuk yang menyatu. Pola kegiatan ditata dengan mengikuti aliran sungai, yang mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang rendah. Pola tersebut dalam bentuk kegiatan perorangan, kelompok kecil, kelompok besar dan kegiatan penunjang, yang terjadi pembauran ketika tiba di pusat kawasan. Unsur persatuan berupa pusat orientasi kawasan, yaitu di tengah pertemuan dua sungai dan diwujudkan juga dengan landmark sebagai identitas kawasan, serta adanya konektivitas antar kawasan darat. Perwujudan elemen air dan darat, adalah memadukan kedua unsur tersebut dengan bentuk kolam di daratan dan lanting atau ponton yang berada di atas air sungai. Selain itu dengan membuat sebuah panggung pertunjukkan, yang terletak tepat di tengah pertemuan dua sungainya. Perkuatan tebing sungai menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam menata kawasan tepi sungai, untuk menunjang kegiatan yang diwadahi. Konsep Senentang, menghasilkan pilihan jenis konstruksi pelindung tebing sungai, yang ditentukan melalui hasil pengamatan terhadap foto kawasan penelitian di masa lalu. Yaitu berupa dua pola perlindungan yang terbagi menjadi empat jenis konstruksi. Adalah berupa Bioengineering dengan jenis tumbuhan yang memiliki kedekatan budaya terhadap penduduk Sintang, yaitu dengan usulan pohon Sengkuang dan Bungur. Kemudian pelindung tebing sungai tidak langsung, berupa krib dan konstruksi panggung serta konstruksi apung. Kata kunci: senentang, sungai, sejarah, place identity.
ANALISA KUAT GESER TANAH DI BAWAH PENGARUH MEDAN LISTRIK DENGAN UJI GESER KIPAS (VANE SHEAR TEST) LAPANGAN Lafiana, Restya; Rustamaji, -; Bachtiar, Vivi
Jurnal Teknik Sipil Vol 19, No 2 (2019): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtst.v19i2.44021

Abstract

Perbaikan tanah dengan kadar air tinggi dapat dilakukan dengan cara mengurangi kandungan airnya sehingga dapat meningkatkan kuat geser dan daya dukung tanah tersebut. Metode elektrokinetik merupakan alternatif perbaikan tanah yang tepat dengan memanfaatkan proses elektrolisis pada elektroda dimana air di dalam tanah akan mengalir dari anoda ke katoda yang disebut fenomena elektroosmosis. Tujuan penelitian ini adalah menentukan pengaruh penggunaan elektroosmosis terhadap kuat geser tanah lempung. Penelitian ini menggunakan model fisik skala lapangan yang diberi perlakuan elektrokinetik dan diuji kuat geser dengan vane shear test. Penelitian ini menggunakan arus listrik searah   (DC) dengan variasi arus 640, 1280, dan 2560 mA waktu tunggu yang sama (7 hari) dan variasi waktu tunggu 15, 21, 28, dan   35 hari dengan arus yang sama                (320 mA). Berdasarkan hasil pengujian di lapangan diperoleh kesimpulan bahwa penggunaan elektroosmosis pada tanah lempung mampu menaikkan kuat geser undrained (cu). Kuat geser undrained mengalami kenaikan sebesar 15,29-81,69% untuk pemberian variasi arus dan   8,43% -142,61% untuk pemberian variasi waktu tunggu. Lamanya waktu tunggu mengalirkan arus memberikan hasil kuat geser undrained (cu) yang lebih besar dibandingkan pemberian arus yang lebih besar. Semakin lama waktu tunggu pengaliran arus, semakin besar juga kuat geser undrained.
ANALISA PENGARUH INTERMITTENT CURRENT TERHADAP FENOMENA ELEKTROKINETIK PADA DAYA DUKUNG TIANG TUNGGAL Rohman, Rohman; Rustamaji, -; Faisal, Ahmad
Jurnal Teknik Sipil Vol 19, No 2 (2019): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtst.v19i2.41379

Abstract

Metode elektrokinetik merupakan salah satu metode perbaikan tanah lunak yang dapat diaplikasikan untuk meningkatkan daya dukung. Metode ini dilakukan dengan memberikan tegangan listrik pada elektroda yang ditanam di tanah untuk memperbaiki karakteristik geoteknik dari tanah lunak, dilakukan dua variabel pemberian tegangan listrik yaitu secara konstan dan secara putus-putus dengan periode pengaliran selama 24 jam, dan pemutusan selama 24 jam untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan kedua variabel arus tersebut pada fenomena elektroosmosis terhadap daya dukung tiang pancang baja tunggal. Penelitian ini merupakan studi lapangan menggunakan data loading test tiang tunggal hasil penelitian lapangan, dengan membandingkan daya dukung tiang tanpa perlakuan, tiang yang diberi pengaruh elektrokinetik dengan arus konstan dan tiang yang diberi pengaruh elektrokinetik dengan arus intermittent, berdasarkan analisa hasil penelitian, tiang dengan perlakuan elektrokinetik dengan arus konstan sebesar 2560 mA selama 35 hari mengalami kenaikan daya dukung sebesar 39,879%, jika dibandingkan tiang tanpa perlakuan dengan waktu tunggu yang sama, sedangkan tiang yang diberi perlakuan elektrokinetik secara intermittent dengan kuat arus dan waktu tunggu yang sama, mengalami kenaikan daya dukung sebesar 35,739%. Hal ini menunjukan bahwa dengan energi listrik setengah lebih kecil, metoda elektrokinetik dengan pemberian arus listrik secara intermittent memiliki kenaikan daya dukung tiang tunggal yang mendekati kenaikan daya dukung tiang tunggal dengan arus konstan
ANALISA PENGUJIAN KUAT GESER TANAH DENGAN UJI GESER KIPAS (VANE SHEAR TEST) LAPANGAN DI BAWAH PENGARUH MEDAN LISTRIK MENGGUNAKAN INTERMITTENT CURRENT Putri, Rury Novia; Rustamaji, -; Faisal, Ahmad
Jurnal Teknik Sipil Vol 19, No 2 (2019): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtst.v19i2.45793

Abstract

Tanah lempung memilki kadar air yang cukup tinggi, tetapi tanah lempung juga mempunyai kelemahan yaitu kuat geser yang rendah. Hal ini menjadi suatu permasalahan jika sedang merencanakan pondasi diatas tanah lempung. Sehingga perlu diadakannya perbaikan agar dapat mengurangi kadar air yang terkandung serta dapat menaikkan nilai kuat geser tanah lempung. Salah satu cara untuk untuk meningkatkan kuat geser tanah adalah dengan perlakuan elektrokinetik yang menghasilkan proses elektroosmosis. Elektrokinetik yang digunakan diberi arus sebesar 2560 mA dengan perlakuan arus konstan dan arus intermittent current dengan variasi waktu tunggu 15, 21, 28, 35 hari. Proses elektroosmosis diuji dengan skala lapangan yang berlokasi di Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura. Pada saat air telah berpindah dari anoda menuju katoda melalui proses elektroosmosis, kuat geser yang dihasilkan dapat diuji menggunakan vane shear test. Berdasarkan pengujian vane shear test diperoleh kesimpulan bahwa kuat geser tak terdrainase (undrained) memiliki nilai lebih besar pada perlakuan arus konstan dibandingkan pada arus intermittent current. Perlakuan arus sebesar 2560 mA secara konstan (terus-menerus) dengan variasi waktu tunggu menghasilkan kuat geser yang optimal pada tanah yang diuji.  Kata kunci : tanah lempung, elektrokinetik, kuat geser tak terdrainase (undrained), vane shear test (uji geser kipas)