Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

KORELASI DAYA DUKUNG TANAH DASAR YANG DIDAPAT DARI HASIL UJI SONDIR, DCP DAN HAND PENETROMETER Bria, Yulius; Alwi, Abubakar; Aprianto, -
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 7, No 1 (2020): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2020
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.682 KB)

Abstract

Beberapa jenis pengujian dilapangan yang dapat dilakukan dalam penyelidikan tanah. Sondir (Cone Penetration Test /CPT), DCP (Dynamic Cone Penetrometer), Hand Penetrometer dan lain sebaginya. Selain pengujian dilapangan penyelidikan tanah juga dilakukan di laboratorium untuk mendapatkan beberapa data yang tidak tersedia pada penyeledikan dilapangan. Penelitian ini bertujuan untuk mencari persaman korelasi dari tiga jenis pengujian agar dapat memberikan efisiensi dalam hal survey teknis lapangan. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Sekadau sebanyak 15 (lima belas) titik, masing-masing pengujian dilakukan berdekatan pada titik tertentu. Jenis tanah pada lokasi ini adalah tanah pasir dengan butiran halus. pengolahan data hasil pengujian menggunakan metode analisa statistik garis regresi sederhana dan berganda. Dari penelitian ini terdapat korelasi sederhana antar nilai DCP (Dynamic Cone Penetrometer) VS Hand Penetrometer dengan nilai R = 0.8932. Untuk Sondi (Cone Penetration Test) VS Hand Penetrometer nilai R = 0.6814. Untuk DCP (Dynamic Cone Penetrometer) VS Sondi (Cone Penetration Test) nilai R = 0.64854. Untuk korelasi bergandaSondir VS DCP (Dynamic Cone Penetrometer) dan Hand Penetrometer nilai R = 0.656. DCP (Dynamic Cone Penetrometer) VS  Sondir (Cone Penetration test) dan Hand Penetrometer nilai R = 0.862. Hand Penetrometer VS  DCP (Dynamic Cone Penetrometer) dan Sondir (Cone Penetration test) nilai R = 0.850.
STUDI PENGARUH BAHAN LIMBAH KARBIT DAN SEMEN PORTLAND TERHADAP KUAT GESER PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG KOTA PONTIANAK Ardiansyah, Indra; Alwi, Abubakar; Aprianto, -
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 7, No 1 (2020): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2020
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (770.395 KB)

Abstract

Tanah merupakan akumulasi partikel mineral, bahan organik dan endapan–endapan yang relatif lepas (loose), yang terletak di atas batuan dasar (bedrock). Tanah lempung dapat menyerap air yang cukup banyak dan mengalirkan air sangat rendah. Tanah lempung memiliki daya dukung yang rendah, air sangat mempengaruhi perilaku fisis dan mekanisnya. Tanah dapat diartikan sebagai lapisan sedimen lepas seperti kerikil (gravel), pasir (sand), lanau (silt), lempung (clay) atau campuran dari keseluruhannya. Stabilisasi tanah lempung menggunakan bahan kimia merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk meningkatkan daya dukung tanah lempung. Pada metode penelitian ini penulis melakukan suatu metode pengujian tanah dengan stabilisasi additive berupa limbah karbid dan semen Portland untuk melihat seberapa besar pengaruh campuran additive terhadap peningkatan nilai CBR, UCS dan geser lansung. Pada penelitian ini digunakan tanah dari daerah lingkungan universitas tanjungpura, variasi penambahan additive sebesar 10%, 20%, dan 30%. Hasil dari penambahan variasi additive untuk nilai CBR standar didapat optimum pada mix. desain A1 sebesar 130.255%, nilai UCS standar didapat optimum pada mix. desain B1 sebesar 10.118 kg/cm2, nilai geser lansung yang didapat kohesi (c) optimum pada mix. desain A1 0,617 kg/cm2 dan nilai Sudut Geser (ϕ)° optimum pada mix. desain B1 14.359˚.
ANALISA MODULUS ELASTISITAS DALAM MEMPREDIKSI BESARNYA KERUNTUHAN LATERAL DINDING PENAHAN TANAH PADA TANAH LUNAK P. S, Albert Allowenda; Priadi, Eka; Aprianto, -
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 5, No 2 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2018
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (648.813 KB)

Abstract

Tanah merupakan bagian penting yang tak dapat dipisahkan dalam keseharian manusia. Untuk membangun suatu konstruksi diperlukan tanah dengan kondisi yang baik dan kuat untuk menunjang suatu konstruksi dalam menjalankan fungsinya. Dinding penahan tanah merupakan suatu konstruksi yang dibangun guna mengurangi dampak longsoran ataupun pergeseran tanah khususnya daerah lereng atau tebing sungai. Komponen penting dalam tanah yang memengaruhi kekuatannya dalam menopang suatu dinding penahan tanah adalah nilai modulus elastisitas (E) tanah tersebut, dibutuhkan tanah dengan nilai modulus yang sesuai untuk dapat menopang dinding penahan tanah agar berfungsi dengan baik. Plaxis Professional merupakan salah satu program (software) yang digunakan untuk menganalisa permasalahan dalam bidang konstruksi, tidak terkecuali dinding penahan tanah. Pada program Plaxis Professional ini, salah satu variabel input yang digunakan adalah nilai modulus elastisitas (E) tanah. Disamping itu, pada program ini variasi data input akan memberikan hasil yang bervariasi juga, sehingga dibutuhkan suatu batasan khusus agar didapatkan hasil yang merupakan pendekatan dengan keadaan sebenarnya. Analisa kali ini akan memfokuskan pada variasi nilai modulus elastisitas (E), seperti nilai modulus elastisitas (E) terbesar, nilai modulus elastisitas (E) terkecil, nilai modulus elastisitas 50% (E50) terbesar, dan nilai modulus elastisitas 50% (E50) terkecil dari hasil uji sampel yang didapatkan di lokasi penelitian, yakni Desa Sungai Uluk, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat dimana suatu konstruksi dinding penahan tanah mengalami suatu kerusakan dan berakibat pada apa yang dinamakan dengan kegagalan konstruksi. Kata Kunci : Tanah, Dinding Penahan Tanah, Modulus Elastisitas (E) Tanah, Plaxis Professional
PENGARUH TAMBAHAN PELAT FONDASI TERHADAP DAYA DUKUNG KELOMPOK TIANG PADA TANAH LUNAK KOTA PONTIANAK Alfiansyah, Indra; Priadi, Eka; Aprianto, -
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 6, No 2 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2019
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (867.543 KB)

Abstract

Seperti yang diketahui bahwa tipe fondasi cukup banyak macamnya, dan tergantung dari fungsi serta kegunaannya. Salah satu di antara tipe fondasi yang dapat digunakan adalah fondasi tiang pancang. Konstruksi fondasi tersebut bisa terbuat dari kayu, baja, beton atau bahan komposit yang berfungsi untuk meneruskan beban-beban dari struktur bangunan atas ke lapisan tanah pendukung dibawahnya pada kedalaman tertentu. Pada hakekatnya fondasi tiang selalu dalam bentuk kelompok (pile group). Sangat jarang terjadi fondasi tiang sebagai sebuah tiang tunggal (single pile). Diatas pile group biasanya diletakkan suatu konstruksi poer (footing) yang mempersatukan tiang tersebut. Dalam penelitian ini penambahan pelat dan jarak antar tiang fondasi kelompok memberikan nilai daya dukung pada fondasi kelompok tiang tersebut. Hanya saja pengaruh kenaikan nilai daya dukung tidak signifikan. Dari hasil analisa nilai daya dukung untuk tiang dan tiang + pelat dengan berbagai variasi jarak yang memiliki nilai kenaikan pada konfigurasi 2 × 2 = 18,919 %, Kenaikan pada konfigurasi 3 × 3 = 14,833 % dan Kenaikan pada konfigurasi 4 × 4 = 28,135 %.Kata kunci: fondasi, kelompok tiang, daya dukung, tambahan pelat
DISTRIBUSI DAYA DUKUNG KELOMPOK TIANG PADA TANAH LUNAK KOTA PONTIANAK Sandan, Michael Abong; Priadi, Eka; Aprianto, -
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 5, No 1 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2018
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.931 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v5i1.25312

Abstract

Salah satu upaya meningkatkan daya dukung  tanah yang masih sering dilakukan di Kota Pontianak adalah dengan  menggunakan tiang pancang kayu yang dibuat menjadi suatu kelompok yang disatukan menggunakan pile cap. Penelitian ini mengkaji besarnya kontribusi daya dukung yang diberikan pile cap pada kelompok tiang. Penelitian ini merupakan studi lapangan menggunakan data loading test hasil penelitian di lapangan. Hasil interpretasi data loading test menggunakan tiga metode yaitu : Metode Elastis Plastis, Metode Mazurkiewich, dan Metode Chin. Berdasarkan hasil analisa daya dukung loading test diketahui bahwa pile cap memiliki kontribusi dalam peningkatan daya dukung fondasi. Pile cap memberikan daya dukung rata-rata sebesar 889,02 kg atau 41,16% dari total daya dukung fondasi kelompok tiang dengan jarak 3D, sedangkan pada fondasi kelompok tiang dengan jarak 4D pile cap memberikan daya dukung rata-rata sebesar 1162,57 kg atau 42,87% dari total daya dukung fondasi kelompok tiang dengan jarak 4D. Berdasarkan hasil interpretasi data loading test menggunakan metode elastis plastis diketahui bahwa kontribusi tiang sebesar 72,33% dan kontribusi pile cap sebesar 27,67% untuk kelompok tiang 2 x 2 dengan jarak 3D, sedangkan untuk kelompok tiang 2 x 2 dengan jarak 4D diketahui bahwa kontribusi tiang sebesar 69,53% dan kontribusi pile cap sebesar 30,47% .Kata-kata kunci:         kelompok tiang, pile cap, loading test
KONTRIBUSI DAYA DUKUNG FRIKSI DAN DAYA DUKUNG LACI PADA PONDASI TIANG TONGKAT Atikah, Dewi; Priadi, Eka; Aprianto, -
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 5, No 1 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2018
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.999 KB)

Abstract

Fungsi pondasi adalah meneruskan atau mentransfer beban dari struktur diatasnya. Beban struktur atas tersebut harus ditransfer ke lapisan tanah yang cukup keras agar pondasi mampu memikul beban tersebut contoh kasusnya pondasi tiang. Di Kalimantan Barat umumnya dan lokasi Kota Pontianak khususnya yang ternyata adalah lebih dominan tanah lempung lunak bahkan gambut, jika disitu akan dibangun gedung bertingkat misalnya, maka faktor berat struktur dan pondasi dalam tentunya sudah mewarnai strategi perencanaan yang harus dikerjakan. Berdasarkan kearifan budaya lokal, terciptalah suatu pondasi yang cocok untuk pembangunan daerah tersebut. Pondasi yang tercipta ini yaitu pondasi tiang tongkat. Penelitian sebelumnya dilakukan dengan uji pembebanan (loading test) terhadap pondasi tiang tongkat beton dengan kedalaman ± 3,8 m di bawah permukaan tanah dan tapak beton dengan 2 ukuran berbeda yaitu 60x60cm, dan 80x80cm. Dari penelitian ini didapat nilai daya dukung total atau daya dukung pelat dan pondasi. Penelitian yang dilakukan sekarang ini, untuk mengetahui nilai kontribusi antara tapak dan tiang. Hal ini dikarenakan nilai daya dukung tiang pada pondasi tiang tongkat beton, tidak akan sama dibandingkan dengan pondasi tiang tunggal.Kata kunci: Daya dukung, Pondasi, Tiang tongkat, Laci.
STUDI DAYA DUKUNG LATERAL PADA PONDASI TIANG GRUP DENGAN KONFIGURASI 2 x 3 Pamungkas, Arie; Priadi, Eka; Aprianto, -
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 5, No 1 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2018
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.845 KB)

Abstract

Seiring dengan banyaknya pembangunan gedung-gedung bertingkat, kawasan pemukiman, perhotelan, pusat perbelanjaan, taman-taman kota, dan lain sebagainya. Tak jarang ditemui permasalahan pada struktur bangunannya, misalnya pada pondasi yang mengalami penurunan sehingga mengakibatkan cacat pada bangunan. Permasalahan seperti ini sering terjadi pada bangunan-bangunan yang didirikan pada lahan dengan tanah gambut dan lempung, karena daya dukung tanahnya kurang baik untuk memikul beban struktur bangunan yang dibangun di atasnya. Untuk mengatasi hal ini diperlukan suatu sistem pondasi yang akan menyalurkan beban dari bangunan ke tanah, jenis pondasi yang sering digunakan di Pontianak adalah penggunaan tiang pancang.Pada pengujian kali ini, akan dilakukan persiapan pengujian pembebanankelompok tiang dengan konfigurasidan jumlah tiang yang sama namun memiliki jarak tiang yang berbeda, yaitu denganjarak antar tiang 2,5D, 3D dan 3,5D, menggunakan metode Quick Maintained Load Test (QM Test) yang mengacu pada ASTM D - 3966 – 90. Pendekatan secara empiris terhadap nilai daya dukung lateral pondasi tiang tunggal maupun grup dihitung secara analitis menggunakan metode Broms (1964).Dari hasil pengujian, diperoleh perbedaan jarak tiang pada kelompok tiang mempengaruhi daya dukung suatu kelompok tiang. Hasil pengujian pembebanan kelompok tiang jarak 3D memiliki daya dukung yang lebih baik dibandingkan kelompok tiang dengan jarak 2,5D dan 3,5D. Hal ini menunjukkan adanya jarak antar tiang yang lebih optimal pada kelompok tiang untuk menahan beban lateral pada karakteristik tanah seperti di Kota Pontianak. Kata kunci : Daya dukung lateral, pondasi tiang grup, kofigurasi tiang, Metode Broms, Lateral Loding Test
KAJIAN EFISIENSI PADA KELOMPOK TIANG DENGANKONFIGURASI 2 X 2 Herwin, -; Priadi, Eka; Aprianto, -
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 4, No 4 (2017): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2017
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.893 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v4i4.23078

Abstract

The most important part that must be known in the construction planning of a construction is the condition of the land where the construction is built. In the Kalimantan area, especially in Pontianak city, it is generally a soft soil with a surface layer containing organic compound resulting from natural vegetation and good soil bearing capacity can be found at depths ranging from 30 to 40 meters. To overcome the poor soil conditions, the initial work was done to improve the carrying capacity of the soil. One of the most common ways is the use of piles. The possibility of construction standing on single pile is very rarely used, at least used two or more piles. The number in the pile group has different efficiency values because the number of poles influences the efficiency of the pole group. Thus, in this test, preparation of pile group load testing will be done with the same configuration and number of poles with different pole spacing 3 times the pole diameter (3D) and 4 times the pole diameter (4D). This is done to find out how much influence the distance between poles on the efficiency of the pole group. And from the test results, the efficiency obtained in the 3D distance pole group has a smaller efficiency than the pole group at a distance of 4D. This is because the spreading factor around the pole Overlapping will be smaller if the distance between the poles is greater. 
PENGARUH SIKLUS BASAH KERING PADA SAMPEL TANAH TERHADAP NILAI ATTERBERG LIMIT Wardani, Shinta Pramudya; Rustamaji, R. M.; Aprianto, -
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 4, No 4 (2017): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2017
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.954 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v4i4.22732

Abstract

Perubahan cuaca mengakibatkan terjadinya siklus pembasahan dan pengeringan secara berulang-ulang, sehingga tanah akan mengalami perubahan volume tanah akibat perubahan kadar air dan menurunnya faktor-faktor pendukung parameter tanah. Didalam penelitian ini diambil tanah lempung yang plastisitas tinggi (CH) dan plastisitas rendah (CL), dimana kedua tanah ini akan di berikan perilaku siklus basah kering berulang dengan pembasahan yaitu penambahan kadar air 40% dan kadar air 60%, untuk pengeringannya yaitu dengan tiga metode diantarnya metode kering udara, metode oven 110° dan metode 60°. Dengan hal itu, penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh siklus basah kering berulang terhadap nilai parameter Atterberg Limit. Dimana batas Atterberg Limit diperkenalkan oleh Albert Atterberg pada tahun 1911 dengan tujuan untuk mengklasifikasikan tanah berbutir halus dan menetukan sifat indeks property tanah, pengujiannya meliputi batas cair (LL), batas plastis (PL), dan batas susut (SL). Dalam menentukan batas Atterberg Limit ini proses pengujian menggunakan metode BS1377 : 1990 dan metode ASTM D423-66. Pada proses siklus basah kering terhadap nilai parameter Atterberg Limit tanah lempung ditunjukkan perbedaan hasil nilai batas cair (LL), batas plastis (PL). Dari tiga metode pengeringan pada siklus basah kering, nilai batas cair (LL) tertinggi didapatkan pada metode oven 60° sebesar 60,577%, diikuti oleh nilai batas cair (LL) dengan metode kering udara sebesar 36,211%, dan nilai batas cair (LL) terkecil didapatkan pada metode oven 110° sebesar -15,647%. Sedangkan untuk nilai batas plastis (PL), nilai tertinggi didapatkan pada metode oven 110° sebesar 19,107%, diikuti metode oven 60° dengan nilai batas plastis (PL) sebesar 13,319%, dan nilai batas plastis (PL) terendah didapatkan pada metode kering udara dengan nilai sebesar -26,402%. Kata kunci : Siklus pembasahan dan pengeringan, Batas Atterberg limits, Tanah lempung
PENGARUH GRADASI DAN KEPADATAN RELATIF (DR) TERHADAP NILAI PERMEABILITAS TANAH PASIR Herwandi, -; Marsudi, -; Aprianto, -
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 4, No 4 (2017): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2017
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (876.622 KB)

Abstract

Didalam merencanakan suatu timbunan, baik itu timbunan badan jalan (embankment), maupun reklamasi rawa atau pantai, pasir selalu digunakan sebagai bahan timbunannya. Pemilihan material tersebut karena disamping relatif atau mudah diperoleh penimbun juga harganya lebih murah dibandingkan dengan tanah laterite. Sebelum digunakan sebagai bahan timbunan, terlebih dahulu disarankan membuat job mix (campuran kerja) yang mencakup, karakteristik fisik (Index properties), maupun mekanik (mechanical properties), dari bahan yang akan dipakai sebagai timbunan. Salah satu kriteria yang diminta dalam Job mix, adalah besarnya kepadatan minimum tanah(?dmin ) dan maximum tanah (?dmax ),serta besarnya nilai permeabilitas pasir.Penelitian ini dilakukan di laboratorium dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh gradasi dan kepadatan relatif (DR) terhadap nilai permeabilitas tanah pasir, dimana hubungan tersebut mempermudah kita dalam menentukan besarnya nilai Permeablitas.Dari hasil analisa statistik menunjukan adanya hubungan yang sangat baik antara gradasi dan kepadatan relatif (Dr) terhadap nilai Koefisien Permeabilitas, dengan tingkat kepercayaan 93%. Kata Kunci : Gradasi, Kepadatan relatif (DR), Permeabilitas (k) pasir.