-, Hardiansyah
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

EVALUASI KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DAN RUGI-RUGI ENERGI YANG TIDAK TERSALURKAN PADA FEEDER RAYA 10/ADISUCIPTO M Randa, Ya'; -, Hardiansyah; -, Purwoharjono
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2020): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.017 KB)

Abstract

Penelitian evaluasi keandalan sistem jaringan distribusi 20 kV dan rugi-rugi energi yang tidak tersalurkan pada Feeder Raya 10 dilakukan berdasarkan tinjauan gangguan yang dialami seperti  JTM putus fasa trip, beban bus4, BC 4-3 berdesir, LBS trip ssaat penambahan SSO, gangguan temporer. Demi menjaga kualitas sistem dibutuhkan pemeliharaan, penanganan cepat agar dapat mengurangi gangguan tersebut. Metode perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan indek keandalan SAIFI, SAIDI, ENS, AENS. Berdasarkan hasil perhitungan SAIFI diperoleh dengan nilai 0,7960 kali/tahun. SAIDI diperoleh 0,7777 jam/tahun. Jika ditinjau dari indek keandalan SAIFI dan SAIDI  terbilang handal  untuk SPLN  68-2  :  1986.  Berdasarkan hasil  perhitungan ENS  sebesar  7,5130 kWh. Sedangkan AENS sebesar 8,3944 kWh. Rugi-rugi energi dari perhitungan total ENS/AENS jika harga listrik PLN per kWh tahun 2018 adalah 1.467.28/kWh, maka kerugian PLN akibat gangguan pada Feeder di PT. PLN Raya 10 tahun 2018 adalah sebesar Rp. 1,241,672/kWh
EVALUASI SISTEM PROTEKSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) 20 KV (STUDI KASUS : PENYULANG DURIAN 1 RADAK) Yehezkiel, -; -, Hardiansyah; Gianto, Rudy
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2019): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1029.135 KB)

Abstract

Suatu sistem proteksi pada saluran udara tegangan menengah (SUTM) 20 kV merupakan hal yang sangat penting, karena sistem proteksi dapat mencegah terjadinya gangguan pada penyulang. Proteksi yang berkerja secara baik dan dapat menentukan keandalan suatu jaringan. Sistem proteksi yang harus diperhatikan kinerjanya salah satunya adalah rele arus lebih (OCR), dan rele gangguan tanah (GFR). Perlunya dilakukan evaluasi pada rele tersebut, karena selama 6 bulan di tahun 2018 penyulang Durian 1 Radak yaitu bulan januari sampai bulan juni mengalami gangguan hubung singkat sebanyak 30 kali. Panjangnya Penyulang Durian 1 Radak mengakibatkan resiko terjadinya gangguan pada jaringan penyulang lebih besar. Gangguan Hubung Singkat yang terjadi berupa gangguan Hubung Singkat tiga fasa, dua fasa, dan satu fasa ketanah. Settingan rele proteksi sebelumnya pada penyulang Durian 1 Radak bekerja kurang baik dan maksimal, dikarnakan setting rele proktesi yang dilakukan tidak sesuai dengan besaran arus gangguan hubung singkat yang terjadi.  Oleh karena itu perlu dilakukan setting ulang rele proteksi OCR dan GFR sesuai dengan perhitungan arus gangguan hubung singkat maksimum dan minimum pada titik zona terjadinya gangguan hubung singkat. Setelah deketahui besaran arus gangguan hubung singkat maksimum maka dapat digunakan sebagai refrensi dalam menentukan kapasitas OCR dan GFR yang akan digunakan, serta prediksi arus gangguan hubung singkat minimum yang akan digunakan sebagai acuan setting rele proteksi. settingan rele proteksi yang bekerja dengan baik maka arus gangguan hubung singkat pada penyulang Durian 1 Radak dapat diminimalisir jumlah gangguannya.
EVALUASI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV PT. PLN (PERSERO) RAYON NGABANG MENGGUNAKAN METODE FMEA Syakirin, -; -, Hardiansyah; -, Purwoharjono
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2019): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (689.104 KB)

Abstract

Kualitas keandalan jaringan pelayanan energi pada sistem distribusi dapat dilihat dari seberapa sering terjadi pemadaman dan lamanya padam dalam kurun waktu tertentu. Indeks Keandalan merupakan ukuran keandalan yang dinyatakan dalam besaran probabilitas. Konfigurasi penyulang radial biasanya lebih komplek dan panjang jika dibandingkan penyulang spindle. Evaluasi keandalan penyulang radial memerlukan perhitungan yang cukup rumit dan sangat banyak. Metode FMEA digunakan untuk menganalisis keandalan sistem distribusi yang besar dan kompleks menjadi bentuk yang sederhana. Rangkaian digunakan untuk mengganti bagian jaringan distribusi, dan menyusun kembali kedalam bentuk seri. Sebagai sampel penyulang Tungkul dan penyulang Sengah Temila yang berkonfigurasi radial. Telah dilakukan perhitungan dengan menggunakan metode FMEA. Dari studi keandalan ini didapatkan nilai indeks keandalan load point dan indeks keandalan sistem pada penyulang Sengah Temila dengan menggunakan metode FMEA pada tahun 2017 dengan nilai SAIFI sebesar 0,921 [kegagalan/pelanngan/tahun] dan SAIDI sebesar 2,31548 [jam/pelanggan/tahun]. Sedangkan pada penyulang Tungkul memiliki nilai SAIFI sebesar 36,906073 [kegagalan/pelanngan/tahun] dan SAIDI sebesar 54,160658 [jam/pelanggan/tahun]. Berdasarkan hasil perhitungan penyulang Sengah Temila dikategorikan andal karena nilainya berada dibawah standard SPLN 68-2 tahun 1986. Sedangkan pada penyulang Tungkul dikatakan tidak andal karena nilainya sudah melebihi SPLN 68-2 tahun 1986 tersebut.
EVALUASI KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV PADA PT. PLN (PERSERO) RAYON MEMPAWAH Hendrayadi, -; Sirait, Bonar; -, Hardiansyah
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2019): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1402.839 KB)

Abstract

Seiring berjalannya waktu, kebutuhan akan energi listrik semakin lama semakin meningkat. Hal ini di karenakan faktor pertumbuhan penduduk, ekonomi, serta industri yang kian hari terus mengalami pertumbuhan. untuk mengetahui tingkat keandalan suatu sistem distribusi tenaga listrik, maka perlu dilakukan evaluasi terhadap sistem tersebut. Hasil evaluasi memperlihatkan nilai indeks pada setiap feeder yaitu feeder Sgr 1/Kijing , feeder Sgr 2/Kota Mempawah, feeder Sgr 3/Ngarak, feeder Sgr 4/Pinyuh, feeder Sgr 5/Pangsuma, feeder Sgr 6/Tomen, feeder Wjk 4/Peniraman dan feeder Wjk 5/Jungkat berturut-turut. Nilai SAIFI yaitu 0,5575 ; 1,5817 ; 1,1259 ; 0,9738 ; 0,572 ; 1,8533 ; feeder Back Up ; 0,2639, dan nilai SAIDI 0,0989 ; 0,1697 ; 2,01 ; 0,3398 ; 0,2219 ; 0,3385 ;feeder Back Up ; 0,1244. Berdasarkan hasil evaluasi berdasarkan SPLN, seluruh feeder yang ada pada PT.PLN (Persero) Rayon Mempawah terbilang handal, karena berada di bawah standar nilai yang telah di tentukan.
PENJADWALAN EKONOMIS UNIT-UNIT PEMBANGKIT THERMAL MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA Aldianto, -; -, Hardiansyah; Gianto, Rudi
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2019): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.003 KB)

Abstract

Untuk melayani beban dengan nilai tertentu maka yang perlu diperhatikan adalah berapa daya yang harus dibangkitkan oleh setiap unit pembangkit sehingga diperoleh pembangkitan yang ekonomis atau juga biasa disebut dengan  Economic Dispatch (ED). Untuk mengatasi masalah Economic Dispatch,  berbagai teknik optimasi telah diterapkan, salah satunya adalah metode Algoritma Genetika. Genetic Algorithm (GA) atau Algoritma Genetika merupakan metode metaheuristic yang terinsipirasi dari proses seleksi natural. GA adalah algoritma pencarian yang berdasarkan pada mekanisme sistem natural yakni genetika dan seleksi alam. Untuk sistem 3 unit generator pada beban 125 MW sebesar ± 0,1841%, beban 250 MW sebesar ± 0,1193%  dan beban 375 MW sebesar ± 0,1464%. Untuk sistem 6 unit generator pada beban 425 MW sebesar ± 0,00002%, beban 850 MW sebesar ± 0,00003% dan beban 1275 MW sebesar ± 0,0011%. Untuk sistem 20 unit generator pada beban 1325 MW sebesar ± 0,0195%, beban 2650 MW sebesar ± 0,0003% dan beban 3500 MW sebesar ± 0,0422%. Pada pengujian metode Algoritma Genetika pada uji parameter kontrol 1, metode Algoritma Genetika dengan rugi-rugi transmisi menghasilkan biaya bahan bakar yang lebih rendah dibandingkan dengan metode Lagrange Multiplier. Sedangkan pada dari segi rugi-rugi transmisi metode Algoritma Genetika lebih rendah dari metode Lagrange Multiplier. Tetapi komputasi lebih lama dibandingkankan dengan metode Lagrange Multiplier. Sehingga dapat disimpulkan bahawa metode GA dapat menyelesaikan pencapaian harga optimum untuk hasil biaya bahan bakar ekonomis pembangkitan.
ANALISA KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI BERDASARKAN METODE SECTION TECHNIQUE PADA PT.PLN (PERSERO) AREA PONTIANAK Sinaga, Prikno; -, Hardiansyah; -, Purwoharjono
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2019): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada sistem tenaga listrik salah satu persoalan yang sering dihadapi ialah sistem pendistribusian terhadap pelanggan, dimana dalam hal ini indeks keandalan suatu penyulang sangat penting dalam menentukan kinerja sistem. Indeks keandalan yang harus dihitung ialah SAIFI (System Average Interruption Frequency Index) dan SAIDI (System Average Interruption Duration Index). Untuk mengetahui tingkat keandalan sistem distribusi yang dianalisa salah satu caranya dengan metode Section Technique, yaitu dengan memecah sestem menjadi beberapa bagian kemudian menganalisa setiap bagian, sehingga didapat hasil yang optimal. Diketahui panjang jaringan 36,8 Kms, 103 GI, dan 8.777 pelanggan. Dari data tersebut didapatlah perhitungan laju kegagalan setiap section, dan perhitungan indeks keandalan setiap section. Untuk mendapatkan keandalan penyulang Raya 7 maka setiap indeks keandalan setiap section dijumlahkan, maka didapatlah nilai SAIFI 8,0160000003 gangguan/tahun dan SAIDI  17,32488734 jam/tahun. Dari hasil perhitungan indeks keandalan tersebut kemudian dianalisa berdasarkan standar SPLN 682:1986. Untuk SAIFI melebihi standar yaitu 3,2 kali/tahun dan untuk SAIDI 17,32488734 jam/tahun dibawah standar yaitu 21 jam/tahun dan masih andal. Berdasarkan analisa dapat disimpulkan penyulang Raya 7 tidak andal, hal ini terbukti pada tahun 2017 penyulang Raya 7 mengalami 69 gangguan, dan perlu dilakukan upaya perbaikan indeks keandalan secara terstuktur dengan mereduksi laju kegagalan berdasarkan gangguan pada penyulang Raya 7.
PENYELESAIAN ECONOMIC DISPATCH MENGGUNAKAN METODE DIFFERENTIAL EVOLUTION Prasetya, Jerry; -, Hardiansyah; Arsyad, M. Iqbal
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2019): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Operasi ekonomis sistem tenaga listrik merupakan aspek penting dalam manajemen operasi sistem energi. Penelitian ini bertujuan melakukan analisa operasi ekonomis pembangkit termal dengan melakukan perhitungan untuk mendapatkan daya yang optimal serta biaya pembangkitan minimum.Dalam permasalahan seperti economic dispatch pada penelitian ini menggunakan  metode Differential Evolution Algorithm,(DE) adalah salah satu metode modern yang diaplikasikan berdasarkan perilaku evolusi biologi.Dalam representasi ED, metode DE menemukan nilai-nilai optimum daya  yang dibangkitkan secara optimal sebagai  acuan untuk  biaya bahan bakar ($/h) terendah. Untuk menguji metode Differential Evolution Algorithm ini, diuji dengan dengan standar sistem IEEE, hasil tersebut dibandingkan dengan metode konvensional yaitu metode Lagrange Multiplier. Salah satu daripada hasil pengujian yaitu untuk pengujian sistem 20 unit generator metode DE untuk beban 3050 MW dengan memperhitungkan rugi-rugi transmisi, metode Differential Evolution memiliki harga biaya bahan bakar lebih ekonomis dari metode Lagrange Multiplier sebesar ± 0,2495%. Sedangkan dari segi rugi-rugi transmisi metode Differential Evolution lebih rendah dari metode Lagrange Multiplier sebesar ± 17,6414%. Biaya bahan bakar pembangkitan metode Lagrange Multiplier sebesar 74340,5081 ($/h) dengan rugi-rugi transmisi sebesar 155,4427 MW dan biaya bahan bakar pembangkitan metode Differential Evolution sebesar 74154,9881 ($/h) dengan rugi rugi transmisi 128,0204 MW.Dengan demikian biaya pembangkitan dapat dihemat sekirannya kapasitas pembangkitan dapat dioptimalkan atau dioperasikan sesuai dengan hasil perhitungan operasi ekonomis. Dalam hal ini metode Differential Evolution algorithm merupakan salah satu metode modern yang dapat dipergunakan dalam masalah economic dispatch karena telah berhasil menyelesaikan pencapaian harga optimum untuk hasil biaya bahan bakar ekonomis pembangkitan dengan tingkat keakuratan dari hasil yang didapat secara optimal.