Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Model Area Alur Laut Kepulauan Berdasarkan Pairwise Comparison di Selat Ombai dan Lety Kurniawan, Endro Sigit; Deliar, Albertus; Djunarsjah, Eka
REKA GEOMATIKA Vol 2016, No 2 (2016)
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.02 KB) | DOI: 10.26760/rg.v2016i2.1851

Abstract

ABSTRAKPerubahan konstelasi geopolitik wilayah Timor-Timur sesuai pendapat rakyatnya lebih memilih mendirikan negara baru yaitu Republik Demokratik Timor Leste (RDTL). Perubahan ini berdampak terhadap penarikan garis batas maritimnya, yang semula berada di selatan Timor-Timur antara RI-Australia menjadi berada disebelah utara antara RI-RDTL di Selat Ombai dan di Selat Lety. Penelitian ini memodelkan skema Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) yang memasukkan perubahan geopolitik berdasarkan metode Pairwise Comparison (PC). Hasil penelitian menunjukkan empat skema konsisten yaitu skema 1,2,3,4. Kondisi skema tersebut adalah 1=AL>HI, AL>IN, HI>IN; 2=AL<HI,AL>IN, HI>IN; 3=AL<HI, AL<IN, HI>IN; and 4=AL<HI, AL<IN, HI<IN (AL: kritera Aspek Legal, HI: kriteria Hidrografi, AN: kriteria Aktivitas Navigasi). Proses gradasi dari keempat skema menghasilkan interval skor terbesar dan hasilnya menunjukkan perbedaan dalam unsur spasialnya. Skema satu membentuk lebih dari satu unsur spasial, sedangkan skema 2,3,4 membentuk satu unsur spasial saja. Berdasarkan hasil ini skema 2,3,4 tidak membentuk suatu area alur navigasi yang dapat menghubungkan satu wilayah perairan ke wilayah perairan yang lain, sementara unsur spasial skema 1 membentuk area alur navigasi yang menghubungkan satu wilayah perairan ke wilayah perairan yang lain. Skema satu menjadi rekomendasi sebagai model area untuk merivisi alur laut. Kata kunci: ALKI, Timor Leste, Pairwise Comparison, Selat Ombai, Selat LetyABSTRACTGeopolitical of Timor-Leste has changed after the Timorese voted for independence and built new country called DemocraticR epublic of Timor-Leste (RDTL). The change impacts maritime boundaries between RDTL and Republic of Indonesia (RI). Before independence the maritime boundary is in southern RDTL between the RI and Australia, and now the boundary is in north between RI-RDTL within Ombai and Lety straits. This research models the Archipelagic Sea Lanes of Indonesia (ALKI) scheme by including the geopolitical changed and using Pairwise Comparison (PC) method. Results show there are four consistent schemes (1 to 4 scheme) and the scheme conditions are 1=AL>HI, AL>IN, HI>IN; 2=AL<HI, AL>IN, HI>IN; 3=AL<HI ,AL<IN ,HI>IN; and 4=AL<HI, AL<IN, HI<IN (AL: Law criteria; HI: Hydrographic criteria, AN: Activity Navigation criteria). Scheme gradiation process results higher score and it shows spatial aspect differences. Scheme 1 has more than one spatial aspect, while scheme 2, 3, 4 has only one spatial aspect. Based on this result, scheme 2,3,4 do not forming sea line which connect one island to other island in Indonesia Archipelago. Meanwhile, scheme 1 forms sea line conecting islands in Indonesia Archipelago. In that matter, model recommendation for sea line revision is scheme 1. Keywords: ALKI, Timor Leste, Pairwise Comparison, Ombai Strait, Lety Strait
Upgrade Prototype Alat Ukur Arus Sensor Reed Switch dengan Menambahkan Sensor Water Pressure dan Modul Pengiriman Data Nir Kabel Jarak Jauh Lora (Long Range): Upgrading The Prototype of The Reed Switch Sensor Flow Meter By Adding a Water Pressure Sensor and A Long Range Wireless Data Transmission Module Rizki, Mohammad; Kurniawan, Endro Sigit; Carudin, Carudin
Jurnal Hidropilar Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Hidropilar
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37875/hidropilar.v9i1.254

Abstract

ABSTRAK Pengamatan arus laut merupakan bagian dari pengumpulan data yang dilaksanakan oleh Pushidrosal. Data arus laut banyak sekali digunakan dalam berbagai bidang diantarannya bidang hidrografi, oseanografi, proyek rekayasa, perikanan dan di bidang pariwisata. Hal ini menimbulkan konsekuensi atas ketersediaan alat pengukur arah dan kecepatan arus laut dalam skala besar, praktis, ekonomis, akurat dan akses data yang cepat. Dalam penelitian ini penulis bermaksud meningkatkan kemampuan prototype alat ukur arus laut sensor reed switch yang sudah ada sehingga dapat memenuhi kebutuhan tersebut serta mewujudkan kemandirian teknologi dalam negeri. Upgrade tersebut dilaksanakan dengan menggunakan microcontroller Arduino UNO,Arduino NANO, sensor magnetic reed switch, sensor Sensor GY-271 HMC5883L Modulelectronic compass 3-Axis, sensor Water Pressure, serta menambahan perangkat pengiriman data nir kabel jarak jauh menggunakan LORA (Long Range),LoRa sendiri adalah teknologi komunikasi data digital nir kabel. Lora menggunakan format modulasi sub Giga Hertz, pita frekuensi lora bervariasi berdasarkan wilayah, dimana frekuensi wilayah asia adalah 433 MHz. Sebagai data pembanding pada penelitian ini menggunakan alat current meter valeport 106.
Halaman Depan Hidropilar Vol 9 No 1 Kurniawan, Endro Sigit
Jurnal Hidropilar Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Hidropilar
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

-
Rancang Bangun Alat Ukur Pasang Surut Sensor Pressure dengan Metode Pengiriman Data Global System for Mobile Communication (GSM): Design and Construction of A Tide Measuring Equipment Pressure Sensor With Global System For Mobile Communication (GSM) Data Sending Method Susanto, Tri; Kurniawan, Endro Sigit; Negara, Adhi Kusuma; Carudin, Carudin
Jurnal Hidropilar Vol. 9 No. 2 (2023): Jurnal Hidropilar
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37875/hidropilar.v9i2.299

Abstract

Pasang surut merupakan perubahan tinggi permukaan air yang diakibatkan adanya fenomena gaya gravitasi bulan, oleh karena itu data ini sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang, diantarannya bidang hidrografi, oseanografi, proyek rekayasa, perikanan. Hal ini menimbulkan konsekuensi atas ketersediaan alat ukur pasang surut dalam skala besar, praktis, ekonomis, akurat dan akses data yang cepat. Dalam penelitian ini penulis bermaksud untuk meningkatkan kemampuan prototype alat ukur pasang surut sensor pressure yang telah dikembangkan oleh peneliti sebelumnya sehingga dapat memenuhi kebutuhan tersebut serta diharapkan mampu mewujudkan kemandirian teknologi dalam negeri. Upgrade tersebut dilaksanakan dengan menggunakan microcontroller Arduino uno, sensor pressure, serta menambahan perangkat telemetri menggunakan modul GSM. Modul GSM SIM 800L merupakan jenis modul GSM/GPRS Serial yang banyak digunakan di bidang elektronika sebagai aplikasi pengendalian jarak jauh via Handphone. Hasil penelitian ini berupa prototype alat monitoring ketinggian air yang mampu memberikan informasi ketinggian air secara cepat akurat dan efisien dengan tingkat kesamaan sebesar 0.999 terhadap peralatan pabrikan Tide Master. Kata kunci: Upgrade Prototype, Alat Ukur Pasut Pressure, Telemetri, GSM SIM 800L
Experimental study of performance and prototype of elliptical altitude detection based on global navigation satellite system Zulfikar, Dwi Aji; Nurkarya, Yoyok; Setiyadi, Johar; Kurniawan, Endro Sigit; Carudin, Carudin; Suhadi, Suhadi
International Journal of Electrical and Computer Engineering (IJECE) Vol 15, No 2: April 2025
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijece.v15i2.pp1720-1734

Abstract

Global navigation satellite system (GNSS) is a multi-satellite-based navigation system, in the GNSS positioning process involves several navigation satellites such as global positioning system (GPS) which is a navigation system to bring up more observation data so that it is very useful when determining the desired parameters in a real-time data processing. In the research, an experimental study is used to determine land subsidence which is one of the vertical deformations of the earth's crust as a consequence of crustal dynamics. The result of the analysis is raw position data with the average method of detecting the height of the ellipsoid in the XYZ location area. Data collection is done by observation using the absolute method for one hour for position and fifteen days of observation for height. While the equipment used is u-blox Neo-7M, MCU TTL RS-485 module, ESP32-S Dev Kit V1 module, memory card module and real time clock (RTC). The results of the observation validation analysis are i) GPS-1 Easting 1.09 m and Northing 1.08 m, GPS-2 Easting 1.19 m and Northing 1.32 m, GPS-3 Easting 0.54 m and Northing 0.64 m while GPS-AVG GPS Easting 0.56 m and Northing of 0.64 m, ii) The results of the GPS-1 ellipsoid height analysis are 3.76 m, GPS-2 4.28 m, GPS-3 of 3.69 m, and iii) GPS AVG of 3.01 m.
Pemanfaatan Data Sub Bottom Profiler untuk Identifikasi Pipa Bawah Laut (Studi Kasus Perairan Karangantu Banten): Application of Sub-Bottom Profiler Data for Subsea Pipeline Identification (Case Study in Karangantu Waters, Banten) Saputra, Aang Juli; Mulyadi, Dikdik Satria; Handoko, Dadang; Kurniawan, Endro Sigit; Adrianto, Dian; Santoso, Agus Iwan; Adi, Novi Susetyo; Winarso, Gathot; Fatoni, Khoirol Imam; Putra, Iska; Santosa, Yoyok Nurkaya
Jurnal Hidropilar Vol. 11 No. 1 (2025): Jurnal Hidropilar
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37875/hidropilar.v11i1.387

Abstract

SBP merupakan alat survei akustik yang mampu mendeteksi objek yang terpendam dalam sedimen dasar laut melalui pemancaran gelombang suara berfrekuensi rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Pipa Bawah Laut menggunakan data Sub Bottom Profiler (SBP) di perairan Karangantu, Banten. Data yang digunakan berasal dari Latihan Praktek Survei Hidro-Oseanografi Mahasiswa S1 Angkatan 44 STTAL Hidros tahun 2024 dengan instrumen SBP Innomar SES 2000 Compact dengan frequensi 10 kHz. Metodologi penelitian melibatkan proses, pengolahan data dan  menggunakan perangkat lunak seperti SonarWiz, Seisee, dan Matlab, serta validasi terhadap Peta Laut Indonesia dan data pendukung lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SBP dapat secara efektif mengidentifikasi posisi, kedalaman, dan dimensi pipa bawah laut serta menentukan nilai intensitas hambur balik (backscattering strength) yang menjadi indikator keberadaan material logam. Hasil pengolahan dan analisa dari SonarWiz menunjukkan rata-rata dimensi Pipa Bawah Laut dari 20 lajur memiliki lebar 0.84eter dan tinggi 0.58 meter. Hasil pengolahan nilai hambur balik target dari 20 lajur teridentifikasi mendapatkan nilai backscattering strength ( Hambur Balik ) rata-rata -0.525 dB, nilai hambur balik tertinggi pada target 16 dengan nilai -0.03 dB, dan terendah pada target 8 dengan nilai -1.823 dB, yang menunjukkan kemungkinan besar nilai hambur balik tertinggi adalah objek keras berupa Pipa Bawah Laut. Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan SBP memberikan kontribusi signifikan dalam mendukung pemeliharaan infrastruktur bawah laut serta mitigasi risiko kerusakan.  
Halaman Depan Jurnar Hidropilar Vol 11 No 1 Kurniawan, Endro Sigit
Jurnal Hidropilar Vol. 11 No. 1 (2025): Jurnal Hidropilar
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

-