Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pemanfaatan Ekstrak Daun Tembelekan Dan Daun Pepaya Sebagai Pengendali Ulat Grayak (Spodoptera litura F.) Pada Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L. ) Lolodatu, Yunita; Jati, Wibowo Nugroho; Zahida, Felicia
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 4, No 2 (2019): June 2019
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.673 KB) | DOI: 10.24002/biota.v4i2.2473

Abstract

Ulat grayak (Spodoptera litura F.) merupakan salah satu hama pada tanaman cabai merah (Capsicum annum L.). Daun tembelekan (Lantana camara L.) dan Daun pepaya (Carica papaya L.) memiliki kemampuan sebagai pestisida nabati. Tujuan dari penelitian ini ialah mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun tembelekan, esktrak daun pepaya dan kombinasi kedua daun terhadap mortalitas ulat grayak pada tanaman cabai merah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat potensi dari ekstrak daun tembelekan, ekstrak daun pepaya dan kombinasi kedua tanaman.Pelaksanaan Rangcangan percobaan  yang dilakukan ialah Rangcangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan diantaranya 3 kombinasi. Perlakuan yang dilakukan ialah Kontrol, tembelekan, pepaya, kombinasi daun tembelekan (25) : daun pepaya (75), kombinasi daun tembelekan (50) : daun pepaya (50) dan kombinasi daun tembelekan (75) : daun pepaya (25). Analisa data dievaluasi secara statistik dengan program SPSS 23 dan analisa data ANOVA. Perlakuan terbaik dalam membunuh  ulat grayak  ialah kombinasi daun tembelekan (25) : daun pepaya (75) dengan persentasi mortalitas ialah 96,7%.
Produktivitas Primer Rawa Jombor, Klaten, Jawa Tengah Anggraeni, Belinda Dian; Jati, Wibowo Nugroho; Zahida, Felicia
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 8, No 2 (2003): June 2003
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.344 KB) | DOI: 10.24002/biota.v8i2.2886

Abstract

Primary productivity of Jombor Swamp, Klaten has been assessed in order  to understand its water quality. The method used was using light-dark bottles incubated for 4 hours. Samples were taken between 6-10, 10-14 and 14-18 hour, under the depth  0.2, 1.5, and 3 m. The results showed  that productivity in April – 2.4 to 2.17 ppm, May –0.6 to 2 ppm, and June –2.1 to 3.4 ppm. The regression correlation of the productivity to phytoplankton`s density is y = -0.03 + 0.01 x and r = 0.76, productivity to light intensity is y = -5.04 + 0.01 x and r = 0.63, productivity to water depth is y = 0.56 + 0.12x and r = 0.31,  productivity to turbidity is y = 1,78 + 0.33x and r = 0.35, productivity to water temperature is y = 1.91 – 0.08x and r = 0.32, productivity to pH is y = 1.39 – 0.71x and r = 0.20,  and productivity to CO2 content is y = 1.77 – 0.11 and r = 0.29. Based on the overall findings, the water quality condition was classified as eutrophic.
Abundance of Giant Clam in Coral Reef Ecosystem at Pari Island: a Population Comparison of 2003's to 1984's Data Eliata, Alfiani; Zahida, Felicia; Jati, Wibowo Nugroho; Panggabean, Lily M.
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 8, No 3 (2003): October 2003
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (28.005 KB) | DOI: 10.24002/biota.v8i3.2859

Abstract

A survey on abundance of Giant Clam in coral reef ecosystem at PariIslandhas not been done long after the first survey on 1984. The survey itself is very important because Indonesian government has been release SK Menteri Kehutanan No. 12/Kpts-II/1987 and PP No. 7. th.1999 that states the giant clam is protected species. Indonesia has seven species of giant clam out of nine species presence in the world, i.e. Tridacna gigas, T.crocea, T. maxima, T. derasa, T. squamosa, Hippopus hippopus, and H. porcellanus (Rohmimohtarto dkk, 1987, Knop, 1996)
Studi Komparasi Keanekaragaman Benthos Di Waduk Sempor, Waduk Kedungombo dan Waduk Gajahmungkur, Jawa Tengah (Short Communication) Jati, Wibowo Nugroho
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 10, No 2 (2005): June 2005
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.038 KB) | DOI: 10.24002/biota.v10i2.2849

Abstract

Selama ini pengelolaan sumberdaya alam hanya didasarkan pada pemenuhan aspek ekonomi serta hubungan yang bersifat fisik (physical interrelationship). Hal ini dapat diperhatikan adanya kecenderungan pengelolaan sumberdaya alam sebatas program konservasi lingkungan fisik seperti hutan, tanah, air dan bukan pengelolaan sumberdaya alam yang bertujuan untuk keberlanjutan sumberdaya alam (natural resources sustainability). Dengan demikian maka dapat dipastikan lambat laun atau cepat akan terjadi degradasi atau penurunan kualitas lingkungan yang pada akhirnya dapat menimbulkan bencana ekologis (Hadisusanto et al., 2003).
HUBUNGAN TEKSTUR SEDIMEN DENGAN KEMELIMPAHAN LARVA POLYCENTROPODIDAE (TRICHOPTERA) DI WADUK SERMO, KULONPROGO, YOGYAKARTA Jati, Wibowo Nugroho
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 9, No 3 (2004): October 2004
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.779 KB) | DOI: 10.24002/biota.v9i3.2914

Abstract

A study on sediment texture to the abundance of Polycentropodidae?s larvae has been done in Sermo Water Reservoir, Kulonprogo, Yogyakarta. Samples have been taken in 3 rivers i.e. Ngrancah, Tegalrejo and Sidowayah. Four different depth were assessed i.e. 0 ? 5 m, 5 ? 10 m, 10 ? 15m, and 15 ? 20 m. Result showed that the larvae?s abaundance was hishest in Ngrancah river on depth of 0 ? 5 m with 53 ind/m2 and lowest on Tegalrejo river on depth of 15 ? 20 m with 3 ind/m2. The larvae?s abundance in every depth was characterized by sand texture and its depth.
Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Rumput Knop (Hyptis capitata Jacq.) dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) To'bungan, Nelsiani; Jati, Wibowo Nugroho; Zahida, Felicia
SCISCITATIO Vol 1 No 2 (2020): Volume 1, Number 2, July 2020
Publisher : Universitas Kristen Duta Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/sciscitatio.2020.12.30

Abstract

Informasi mengenai keamanan penggunaan rumput Knop (Hyptis capitata Jacq.) sebagai obat tradisionalmasih terbatas. Uji keamanan melalui uji toksisitas penting untuk dilakukan sebelum dilakukan uji manfaatlebih lanjut. Salah satu uji toksisitas akut yang dapat dilakukan sebagai uji toksisitas tahap awal adalah ujitoksisitas akut dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Daun rumput Knop diekstrak dengan penyarietanol dengan metode maserasi. Ekstrak etanol daun rumput Knop dengan konsentrasi 1000, 500, 250, 125 dan62,5 µg/ml dipaparkan pada larva Artemia salina (L.) selama 24 jam. Tingkat toksisitas ditentukan berdasarkannilai LC50 yang diperoleh berdasarkan jumlah larva yang mati, melalui analisis probit. Kandungan fitokimiaekstrak etanol daun rumput Knop diuji melalui uji fitokimia kualitatif. Nilai LC50 ekstrak etanol daun rumputKnop sebesar 183,91 µg/ml. Ekstrak etanol daun rumput Knop mengandung alkaloid dan steroid.
Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Batang Rumput Knop (Hyptis capitata Jacq.) dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) To'bungan, Nelsiani; Jati, Wibowo Nugroho; Zahida, Felicia
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 6, No 1 (2021): February 2021
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v6i1.3577

Abstract

Rumput Knop (Hyptis capitata Jacq.) memiliki sejarah etnobotani. Informasi mengenai keamanan pemanfaatan rumput Knop sebagai obat tradisional perlu untuk dilakukan. Uji keamanan dilakukan dengan uji toksisitas. Uji toksisitas akut dengan Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) dilakukan sebagai uji toksisitas awal. Batang rumput Knop diekstrak dengan  metode maserasi, menggunakan penyari etanol. Ekstrak etanol batang rumput Knop dibuat dengan berbagai konsentrasi, yakni 1000, 500, 250, 125 dan 62,5 µg/ml. Larva Artemia salina (L.) diberi paparan ekstrak etanol batang rumput Knop selama 24 jam. Toksisitas ekstrak ditentukan berdasarkan jumlah larva yang mati setelah paparan ekstrak. Jumlah larva yang mati, dianalisis dengan analisis probit untuk menentukan nilai LC50. Kandungan senyawa fitokimia dalam ekstrak etanol batang rumput Knop diuji dengan uji fitokimia kualitatif. Besar nilai LC50 ekstrak etanol batang rumput Knop adalah 880,579 µg/ml. Ekstrak etanol batang rumput Knop mengandung steroid.Â