Kurniasari, Riska
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Bioplastik Berbasis Galaktomanan Hasil Ekstraski Ampas Kelapa Dengan Campuran Polyvinyl Alkohol Sari, Nofita; Mairisya, Maudy; Kurniasari, Riska; Purnavita, Sari
METANA Vol 15, No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (993.211 KB) | DOI: 10.14710/metana.v15i2.24892

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kondisi optimum yang meliputi luas permukaan dan jumlah solven pada proses ekstraksi galaktomanan dari ampas kelapa terhadap yield yang dihasilkan dan mendapatkan kondisi optimumpada proses pembuatan bioplastik yang meliputi jumlah sorbitol dan waktu pencampuran terhadap karakteristik bioplastik yang meliputi ketebalan, ketahanan air, kuat tarik, elongasi, waktu degradasi dan morfologi.Bioplastik merupakan plastik yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme dalam waktu yang singkat, sehingga lebih ramah lingkungan dibandingkan plastik konvensional.Bioplastik terbuat dari bahan polimer alami seperti pati, selulosa atau lemak.Penelitian pembuatan bioplastik ini berbasis dari galaktomanan ampas kelapa dan PVA. Galaktomanan merupakan polimer alami yang memiliki kemampuan membuat lapisan film.Polyvinyl alkohol (PVA) merupakan polimer sintetik namun memiliki sifat mudah larut dalam air sehingga dapat digunakan sebagai bahan campuran pembuatan bioplastik. PVA juga mampu meningkatkan elastisitas dan kuat tarik bioplastik. Penelitian ini menghasilkan bioplastik dengan ketebalan terbaik 0,18 mm dan prosentase ketahanan air tertinggi 74,76%. Tensile strength bioplastik terbaik dengan nilai 7,55 MPa, sedangkan prosentase elongation terbaik 46,81%. Bioplastik pada penelitian ini memiliki titik leleh (MP) 120°C dan terdegradasi sempurna dalam 24 jam. This study aims to obtain optimum conditions which are including surface area and amount of solvent in the galactomannan extraction process from coconut pulp to the produced yield and obtaining the optimum conditions in the bioplastic manufacturing process which are included the amount of sorbitol and mixing time of the bioplastic characteristics including thickness, water resistance, tensile strength, elongation, degradation time and morphology. Bioplastics are plastics that can be decomposed by microorganisms in a short time, making them more environmentally friendly than conventional plastics bioplastics made from natural polymer materials such as starch, cellulose, or fat. The research in making bioplastics was based on galactomannan coconut pulp and PVA. Galactomannan is a natural polymer that can make film layers. Polyvinyl alcohol (PVA) is a synthetic polymer but has properties that are soluble in water so it can be used as a mixture of bioplastics. PVA is also able to increase the elasticity and strong pull of bioplastics. This study produced bioplastics with the best thickness of 0,18mm and the highest percentage of water resistance in 74,76%. The best bioplastic tensile strength at 7,55 MPa value, while the best percentage of elongation 46,81%. Bioplastics in this study had a melting point (MP) of 120 ° C and were degraded correctly in 24 hours.
Efektivitas Tata Kelola Dana Desa di Desa Bongo: Kajian Terhadap Implementasi Permendagri Nomor 20 Tahun 2018 Kurniasari, Riska; Rusli, A.M.; Irwan, Andi Lukman
NeoRespublica : Jurnal Ilmu Pemerintahan Vol. 5 No. 2 (2024): Edisi Juni
Publisher : Program Studi Ilmu Pemerintahan, FISIP - Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/neores.v5i2.226

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana tata kelola dana desa serta faktor yang menghambat tata kelola dana desa di desa Bongo Kecamatan Bokat Kabupaten Buol. Untuk merealisasikan tujuan tersebut, maka penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara secara prosedural maupun teknis pengelolaannya sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam Permendagri Nomor 20 Tahun 2018. Namun terdapat beberapa kendala diantaranya kurangnya swadaya masyarakat, belum terpenuhinya kebutuhan berdasarkan pada alokasi serta pengetahuan masyarakat terhadap realisasi anggaran membuat tata Kelola keuangan desa di desa Bongo kurang efektif. Terdapat dua faktor sebagai penghambat tata kelola anggaran desa di desa Bongo, faktor tersebut antara lain faktor internal yang meliputi keterbatasan sumber daya aparatur pemerintah desa serta minimnya sarana dan fasilitas serta faktor eksternal ditandai dengan kurangnya swadaya masyarakat desa Bongo membuat beberapa skala prioritas perencanaan alokasi dana desa belum dijalankan secara maksimal oleh pemerintah desa Bongo.
Doktrin Poros Maritim Dunia dan Keamanan di Bidang Maritim Studi Kasus: Perdagangan Narkotika di Jalur ALKI II Nilasari, Sri Rahmi; Marzaman, Atika Puspita; Kurniasari, Riska
Journal of Political Issues Vol 6 No 1 (2024): Journal of Political Issues (February - July)
Publisher : Jurusan Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/jpi.v6i1.156

Abstract

Indonesia, yang bercita-cita menjadi negara maritim yang kuat, mandiri, progresif, dan memberikan kontribusi positif terhadap keamanan dan perdamaian regional dan global dengan tetap menjunjung tinggi kepentingan nasional, menghadapi tantangan yang signifikan. Visi yang dikenal dengan Poros Maritim Dunia ini diuji dengan realitas jalur ALKI II, jalur perairan penting di Indonesia bagian tengah. Jalur ini, meskipun penting untuk perdagangan, juga merupakan jalur perdagangan narkoba. Penelitian ini mengeksplorasi dampak doktrin Poros Maritim Dunia terhadap perdagangan dan peredaran narkoba di sepanjang jalur ALKI II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun doktrin tersebut telah diterapkan, namun peredaran narkotika masih tetap tinggi. Kompleksitas jaringan obat-obatan terlarang, luasnya lingkungan laut, dan faktor sosio-ekonomi yang rumit memerlukan pendekatan multi-sisi yang menggabungkan penegakan hukum yang kuat, kerja sama internasional yang kuat, strategi konservasi yang komprehensif, dan inisiatif pembangunan berkelanjutan. Hal ini sangat penting untuk menjaga kehidupan laut dan ekosistem di kawasan ALKI II dan sekitarnya, serta untuk mewujudkan visi Poros Maritim Dunia.