Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

DETERMINAN KEJADIAN ANEMIA DEFISIENSI ZAT BESI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS NAGASWIDAK PALEMBANG TAHUN 2017 Handayani, Tri Restu
Masker Medika Vol 5 No 2 (2017): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anemia pada ibu hamil disebut “ Potensial danger to mother and child ” (potensial membahayakan ibu dan anak). Menurut World Health Organization (WHO) kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi. Prevalensi anemia defisiensi zat besi pada ibu hamil di Puskesmas Nagaswidak Palembang pada tahun 2013 sebesar 15,6%. Pada tahun 2014 angka tersebut meningkat menjadi 21,4%, sedangkan pada tahun 2015 prevalensi kejadian anemia defisiensi zat besi pada ibu hamil sebesar 20,3%. Penelitian ini bertujuan untuk diketahuinya hubungan umur, paritas, jarak kehamilan, pendapatan dan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe terhadap kejadian anemia defisiensi zat besi dan faktor yang paling berhubungan dengan kejadian anemia defisiensi zat besi pada ibu hamil. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 40 ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi, memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Nagaswidak Palembang pada tanggal 16-23 Januari 2017. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Data dianalisis menggunakan distribusi frekuensi, chi square dan multiple logistic regressions. Prevalensi anemia defisiensi zat besi 52,5%. Variabel umur (p value=0,004; OR=7,286), paritas (p value=0,002; OR=9,208), jarak kehamilan (p value=0,012; OR=5,417), kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe (p value=0,001; OR=1-,667) dan pendapatan (p value =0,210; OR=2,234). Analisis regresi logistik diperoleh hasil variabel kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe (OR = 19,876) dan paritas ()R = 14,168). Faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia defisiensi zat besi adalah umur, paritas, jarak kehamilan dan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe. Faktor yang paling berhubungan adalah kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe. Diharapkan kepada semua pihak terkait baik petugas kesehatan maupun ibu hamil dan calon ibu hamil untuk mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya anemia defisiensi zat besi pada masa kehamilan
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL TERHADAP STATUS K4 DI PUSKESMAS PLAJU TAHUN 2018 Handayani, Tri Restu
Masker Medika Vol 6 No 2 (2018): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

K4 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang ke-empat (atau lebih) untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar yang ditetapkan, yaitu minimal satu kali kontak pada triwulan I, minimal satu kali kontak pada triwulan II dan minimal dua kali kontak pada triwulan III (Kemenkes RI, 2010). Cakupan K4 di Indonesia pada tahun 2014 sebesar 86,70 %, pada tahun 2015 sebesar 87,48 % dan pada tahun 2016 sebesar 85,35 %. Angka tersebut menunjukkan penurunan persentase cakupan K4 di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk diketahuinya hubungan karakteristik ibu hamil terhadap status K4 di Puskesmas Plaju tahun 2018. Penelitian dilakukan di Puskesmas Plaju pada September 2018, menggunakan metode analitik observasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 84 ibu hamil yang memenuhi criteria inklusi. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Data dianalisis menggunakan distribusi frekuensi dan uji chi square. Persentase ibu hamil yang tidak melakukan kunjungan ulang keempat sebesar 41,7%, usia resiko 41,7%, status gravid kehamilan pertama 59,5%, pendidikan rendah 47,6% danbekerja 40,5%. Analisabivariat variable usia (p value=0,001), status gravida (p value=0,002), pendidikan (p value=0,055), pekerjaan (p value=0,084). Karakteristik yang berhubungan dengan status K4 adalah usia dan status gravida. Diharapkan kepada semua pihak terkait baik petugas kesehatan maupun ibu hamil untuk saling bekerjasama dalam membangun ketercapaian standar minimal 4 x kunjungan kehamilan. K4 are contacts of pregnant mother with health professionals that in the fourth (or more) to obtain antenatal care according to the standards set, ie at least once contact in the first quarter, of at least once contact in the second quarter and at least two times contact in the third quarter (RI Ministry of Health, 2010). K4 coverage in Indonesia in 2014 was 86.70%, in 2015 was 87.48% and in 2016 was 85.35%. This figure showed a decrease in the percentage of K4 coverage in Indonesia. This study aims to determine the relationship of pregnant mothers’ characteristics to the K4 status at Plaju Health Center in 2018. The study was conducted at the Plaju Health Center in September 2018, using an analytical observation method with cross sectionalaapproach. Samples were 84 pregnant mothers who met the inclusion criteria. Sampling taken by using purposive sampling technique. Data were analyzed using frequency distribution and chi square test. The percentage of pregnant mothers who did not do fourth revisiting was 41.7%, age risk was 41.7%, first pregnancy gravida status was 59.5%, low education was 47.6% and worked 40.5%. Bivariate analysis of age variables (p value= 0.001), gravida status (p value= 0.002), education (p value= 0.055), occupation (p value= 0.084). Characteristics related to K4 status were age and gravida status. It is expected that all parties involved, both health workers and pregnant mothers to cooperate with each other in building the standard achievement of at least 4 times of pregnancy visitsing.
PERBEDAAN PEMBERIAN BAYAM HIJAU DAN TABLET FE TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA Handayani, Tri Restu
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 13, No 2 (2021): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v13i2.752

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Anemia defisiensi besi merupakan salah satu gangguan yang paling sering terjadi terutama selama masa kehamilan. Menurut World Health Organization (WHO), 40% kematian di negara berkembang berkaitan dengan anemia dalam kehamilan. Pemerintah beserta tenaga medis memberikan tablet Fe pada ibu hamil  sebagai upaya meningkatkan zat besi selama kehamilan. Salah satu alternatif lainnya dalam pemenuhan kebutuhan zat besi yaitu dengan mengkonsumsi bayam hijau. Kandungan zat besi pada bayam berperan untuk pembentukan haemoglobin. Tujuan: Diketahuinya perbedaan pemberian bayam hijau dan tablet Fe terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamil dengan anemia. Metode: Desain penelitian yang digunakan yaitu eksperimen dengan pretest-posttest with control group design. Penelitian dilakukan di Puskesmas Nagaswidak pada Januari 2019. Subjek penelitian adalah ibu hamil trimester tiga dengan kadar Hb < 11 gr/dl. Sampel berjumlah 30 ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Data dianalisis menggunakan uji homogenitas dan Mann Whitney test. Hasil : Uji homogenitas terhadap karakteristik masing-masing kelompok yang meliputi usia, paritas, pekerjaan dan pendapatan, menunjukkan nilai p > 0.05. Hasil uji non parametrik Mann Whitney test diperoleh nilai p 0.004 (p< 0.05). Terdapat perbedaan yang signifikan antara kadar Hb kelompok eksperimen yang diberikan bayam hijau dan tablet Fe dengan kelompok kontrol yang diberikan tablet Fe. Saran: Ibu hamil sebaiknya memanfaatkan sayuran hijau yang tinggi zat besi seperti bayam untuk dikonsumsi sebagai upaya pemenuhan kebutuhan zat besi selama kehamilan. Kata Kunci: Anemia Kehamilan, Bayam Hijau, Tablet Fe
The relationship between consumption of soy milk and the menstrual cycle of midwifery students Handayani, Tri Restu; Contesa, Lina
International Journal on ObGyn and Health Sciences Vol. 1 No. 2 (2023): March: ObGyn And Health Sciences
Publisher : Trigin Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.126 KB) | DOI: 10.35335/obgyn.v1i2.76

Abstract

One of the reproductive health problems that can trigger infertility is ovulation disorders. The clinical manifestation of this disorder is irregular menstruation. The cause is a deficiency of the hormone estrogen. Soybeans are plants that contain high phytoestrogens which can meet the needs of estrogen in the body. This study aims to determine the relationship between soy bean consumption and the menstrual cycle. The research design used was an experiment with a pretest-posttest design. The sampling technique used purposive sampling consisting of 30 respondents who fit the inclusion criteria. Data analysis used the paired sample t-test with the Wilcoxon test. The normality test results obtained a pretest value of 0.344 and a post test value of 0.222. respondent data is normally distributed. The dependent t test results obtained a p value of 0.004 < 0.05. There is a relationship between soy milk consumption and the menstrual cycle. there is a change in the regularity of the menstrual cycle after consuming soy milk. Suggestion: women with irregular menstrual cycle problems can consume soy milk as an alternative to complementary medicine in preventing early infertility
Edukasi Pemanfaatan Inhalasi Lemon dalam Mengurangi Emesis Gravidarum Handayani, Tri Restu
Karya Kesehatan Journal of Community Engagement Vol 4 No 01 (2023): Karya Kesehatan Journal of Community Engangement
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46233/k2jce.v4i01.975

Abstract

Abstrak. Emesis gravidarum (mual muntah) merupakan ketidaknyamanan yang terjadi pada kehamilan trimester I, dialami oleh 60-80% primigravida dan 40-60% multigavida. Rasa mual yang dialami selama kehamilan bisa diatasi dengan terapi komplementer salah satunya inhalasi lemon. Aromaterapi yang dihasilkan dari ekstrak kulit jeruk (Citrus Lemon) dapat membunuh bakteri meningokokus (meningococcus), bakteri tipus, memiliki efek anti jamur dan efektif untuk menetralisir bau yang tidak menyenangkan, serta menghasilkan efek anti cemas, anti depresi, anti stres, dan untuk mengangkat dan memfokuskan pikiran. Hasil penelitian Restu (2022) menunjukkan bahwa inhalasi lemon dapat mengurangi emesis gravidarum (p value = 0.004). Tujuan penyuluhan ini adalah untuk memberikan edukasi tentang manfaat inhalasi lemon dalam mengurangi emesis gravidarum. Kegiatan dilakukan di Puskesmas Nagaswidak pada Februari 2023, subjek ibu hamil trimester I yang mengalami emesis gravidarum. Hasil kegiatan: ibu hamil mengetahui manfaat inhalasi lemon untuk mengurangi emesis gravidarum. Hasil kuesioner sebelum dan sesudah penyuluhan terdapat peningkatan pengetahuan ibu hamil rata-rata sebesar 78%. Diharapkan ibu hamil dan petugas kesehatan dapat bekerja sama mencari solusi permasalahan emesis gravidarum melalui terapi komplementer. Abstract. Emesis gravidarum (nausea, vomiting) is a discomfort that occurs in the first trimester of pregnancy, experienced by 60-80% of primigravidas and 40-60% of multigravidas. Nausea experienced during pregnancy can be overcome with complementary therapies, one of which is lemon inhalation. Aromatherapy produced from orange peel extract (Citrus Lemon) can kill meningococcal bacteria (meningococcus), typhoid bacteria, has an anti-fungal effect and is effective for neutralizing unpleasant odors, as well as producing anti-anxiety, anti-depressive, anti-stress effects, and to lift the mood. and focus the mind. The results of Restu's research (2022) show that inhaling lemons can reduce emesis gravidarum (p value = 0.004). The purpose of this counseling is to provide education about the benefits of lemon inhalation in reducing emesis gravidarum. The activity was carried out at the Nagaswidak Health Center in February 2023, the subjects were first trimester pregnant women who experienced emesis gravidarum. Results of the activity: pregnant women know the benefits of lemon inhalation to reduce emesis gravidarum. The results of the questionnaire before and after counseling showed an increase in the knowledge of pregnant women on average by 82%. It is hoped that pregnant women and health workers can work together to find solutions to the problem of emesis gravidarum through complementary therapy.
The Effectiveness of Lemon Aromatherapy in Reducing Pregnant Women's Anxiety Before Childbirth Eriyani, Novi Rida; Contesa, Lina; Handayani, Tri Restu; Yunus, Mohd
Ahmar Metastasis Health Journal Vol. 4 No. 4 (2025): Ahmar Metastasis Health Journal
Publisher : Yayasan Ahmad Mansyur Nasirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53770/amhj.v4i4.460

Abstract

Anxiety approaching labour is a common phenomenon experienced by many pregnant women, particularly those giving birth for the first time. A high level of anxiety can negatively affect the labour process, leading to less effective contractions and prolonged delivery time. The objective of this study was to determine the effectiveness of lemon aromatherapy in reducing anxiety in pregnant women approaching childbirth at PMB Lismarini, Palembang. The study employed a quasi-experimental design with a one-group pretest–posttest approach and was conducted at PMB Lismarini, Palembang. The population consisted of all third-trimester pregnant women who were not allergic to essential oils. A total of 20 respondents were selected using a total sampling technique. Data analysis was performed using the Wilcoxon signed-rank test. The results showed a p-value of 0.002, indicating that lemon aromatherapy significantly reduced anxiety levels in pregnant women. It can be concluded that lemon aromatherapy has an effect on reducing anxiety in pregnant women before childbirth. Further research with a larger sample size, more rigorous study design, and comparisons with other types of aromatherapy is recommended to confirm its effectiveness.
Analisis Faktor Kejadian Anemia Gizi Pada Remaja Putri di SMP Sriwijaya Palembang Sartika, Tri; Handayani, Tri Restu
REAL in Nursing Journal Vol 6, No 3 (2023): REAL in Nursing Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/rnj.v6i3.2740

Abstract

Background: The incidence of anemia in adolescents is still very high, namely above 20%, 26.8% in children aged 5 to 14 years, 32% in children aged 15 to 24 years. This high incidence of anemia is closely related to compliance in consuming Blood Supplement Tablets (TTD). The aim of the research is to determine the analysis of factors in the incidence of nutritional anemia in young women. Methods: This research is a quantitative research with a cross sectional research design. The research population was Sriwijaya Middle School students in Palembang, South Sumatra, with a sampling technique, namely a total population of 25 respondents. The measuring method used was an interview with the measuring instrument used was an open questionnaire about anemia in adolescents. Data analysis was carried out using the univariate analysis method to determine the frequency distribution of the variables studied, and the relationship between variables was carried out using bivariate analysis using the chi-square method. Results: The results of the research show that there is a significant relationship between the variables Knowledge p value 0.005, Nutrition p value 0.005 and maternal education level p value 0.049 with the incidence of nutritional anemia in young women at Sriwijaya Middle School in 2023. In the variables Attitude and menstrual patterns it is known that the p value is >0.05 which This means that there is no significant relationship with the incidence of anemia in adolescent girls. Conclusion: Based on the research results, it can be concluded that there is still low exposure to information regarding the risk of anemia, especially among adolescent girls, so there is a need for active health promotion regarding the risk of stunting in adolescent girls, especially the incidence of nutritional anemia.
Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Keputihan Remaja Anggrainy, Devina; Dencik, Dencik; Eriyani, Novi Rida; Handayani, Tri Restu
Jurnal Promotif Preventif Vol 6 No 6 (2023): Desember 2023: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v6i6.1047

Abstract

Infeksi jamur pada vagina dapat mengakibatkan keputihan. Keputihan pada remaja disebabkan oleh sikap dan pengetahuan yang kurang dalam melakukan perawatan kebersihan genitalia eksterna (kemaluan bagian luar), serta perilaku yang kurang baik. Tujuan Penelitian adalah menganalisis faktor yang berhubungan dengan keputihan pada remaja. Populasi penelitian adalah semua remaja puteri SMA Shailendra kelas X yang memiliki satu atau lebih dari ciri-ciri keputihan patologis yaitu, gatal, berbau, lengket, kental dan bernanah yang berjumlah 30 orang. Teknik sampling menggunakan total populasi. Cara ukur : wawancara, alat ukur : kuesioner. Analisa data yang digunakan yaitu univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi dari variabel yang diteliti, dan bivariat untuk mengetahui hubungan antar variabel dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan variabel pengetahuan p value 0.002, sikap p value 0.005 dan vulva hygiene p value 0.005 dengan keputihan pada remaja. Tidak ada hubungan penggunaan sabun pembersih dengan keputihan p value 0.2. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa keputihan yang dialami remaja disebabkan oleh rendahnya pengetahuan tentang keputihan, sikap yang negativf terhadap kebersihan diri dan kurangnya kesadaran untuk melakukan vulva hygiene
Perbedaan Efektivitas Kompres Hangat dan Kompres Lidah Buaya terhadap Nyeri Payudara pada Ibu Menyusui Eriyani, Novi Rida; Susmita, Susmita; Handayani, Tri Restu
Jurnal Promotif Preventif Vol 7 No 3 (2024): Juni 2024: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v7i3.1293

Abstract

Masalah menyusui erat kaitannya dengan ASI yang tersumbat. Penyumbatan ini menimbulkan rasa nyeri dan menyebabkan payudara menjadi bengkak. Kompres air hangat dan kompres lidah buaya dapat menurunkan skala nyeri pada payudara bengkak. Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbedaan efetivitas kompres hangat dan kompres lidah buaya terhadap nyeri payudara pada ibu menyusui. Desain penelitian yang digunakan yaitu quasy eksperimen two group pretest and postest. Populasi yaitu semua ibu menyusui bayi usia < 2 bulan di wilayah kerja Puskesmas Nagaswidak Palembang. Sampel berjumlah 32 orang yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Hasil uji paired sample t test didapatkan pengaruh kompres air hangat (p value: 0.001) dan kompres lidah buaya (p value: 0.000) terhadap nyeri payudara. Hasil uji independent t test didapatkan p value: 0.018. Kesimpulan ada perbedaan efektivitas kompres hangat dan kompres lidah buaya terhadap skala nyeri. Keduanya terbukti dapat menurunkan skala nyeri pada payudara bengkak.