Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS HARGA POKOK LADA PUTIH DAN LADA HITAM DI DESA KECAMATAN GALING KABUPATEN SAMBAS KALIMANTAN BARAT WALDI, WALDI; KUSRINI, NOVIRA; KURNIATI, DEWI
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 7, No 3 (2018): AGUSTUS 2018
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTPepper farmers are said to earn income if they can produce in large quantities. The selling price in effect has a considerable difference with the costs incurred by farmers. The amount of costs incurred to produce goods plus other costs until the goods are marketed is called the cost of goods. The calculation of cost of production is useful to: determine the selling price, monitor the realization of production costs, calculate profit or loss. The purpose of this research is to know the cost of White Pepper and Black Pepper Per kilogram Ni Sungai Palah village of Galing subdistrict Sambas regency  West Borneo and to know the income earned by farmers from the result of White Pepper and Black Pepper in Sungai Palah village, Galing subdistrict, Sambas regency West Borneo. The Implementation of the research was conducted from December 2016 until January 2017. The research method was conducted using survey method.The results showed the average cost of production for white pepper was Rp 7,445 while the average cost of production for black pepper was Rp 7.610 so it can be concluded the total production cost and the amount of pepper production affects the cost of production. Based on the result of average analysis of total income, it was known that the average income of pepper farm in Sungai Palah Village for white pepper was Rp. 61,897,850, while the income of pepper farm in Sungai Palah Village for white pepper was Rp. 1.941.468, so it can be concluded that the greater the amount of production obtained, then the income is also higher. Keywords: Cost of Production, Pepper Farming, Full Costing MethodABSTRAKPetani lada dikatakan memperoleh pendapatan apabila dapat memproduksi dalam jumlah yang banyak. Harga jual berlaku mempunyai selisih yang cukup besar dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh petani. Jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang ditambah biaya lain-lainnya hingga barang tersebut dipasarkan disebut harga pokok. Perhitungan harga pokok produksi bermanfaat untuk: menentukan harga jual, memantau realisasi biaya produksi, menghitung laba atau rugi. Tujuan penelitian untuk mengetahui  harga pokok Lada Putih dan Lada Hitam perkilogram, di Desa Sungai Palah Kecamatan Galing Kabupaten Sambas Kalimantan Barat dan untuk mengetahui pendapatan yang diperoleh petani dari hasil usaha tani Lada Putih dan Lada Hitam di Desa Sungai Palah Kecamatan Galing Kabupaten Sambas Kalimantan barat. Pelaksanaan penelitian dilakukan dari Desember 2016 sampai dengan Januari 2017. Metode penelitian yang dilakukan menggunakan menggunakan metode survey.Hasil penelitian menunjukan rata-rata harga pokok produksi untuk lada putih adalah sebesar Rp 7.445 sedangkan rata-rata harga pokok produksi untuk lada hitam adalah  sebesar Rp 7.610 sehingga dapat disimpulkan total biaya produksi dan jumlah hasil produksi lada mempengaruhi besarnya harga pokok produksi. Berdasarkan hasil analisis rata-rata pendapatan total diketahui rata-rata pendapatan usaha tani lada di Desa Sungai Palah untuk lada putih adalah sebesar Rp. 61.897.850, sedangkan pendapatan usaha tani lada di Desa Sungai Palah untuk lada putih adalah sebesar Rp. 1.941.468, sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar jumlah produksi yang diperoleh, maka pendapatan yang diperoleh juga semakin tinggi.Kata Kunci: Harga Pokok Produksi, Usaha Tani Lada, Metode Full Costing
SOSIALISASI PENTINGNYA PEMANFAATAN BANNER DALAM MENDORONG SUKSESNYA UMKM DI KOTA PONTIANAK WALDI, WALDI; Siti Wartini, Syarifah; Lonika, Tesa
KOMMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): KOMMAS: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : KOMMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini muncul dari kendala yang dihadapi pelaku UMKM dalam meningkatkan daya tarik penjualan akibat kurangnya pemanfaatan tren visual seperti banner. Pembuatan banner sering dianggap sulit karena membutuhkan keahlian khusus dalam pengeditan, menyebabkan sebagian besar pelaku usaha enggan menggunakannya. Banyak pelaku usaha lebih suka menggunakan kertas yang ditulisi dengan spidol dan hanya mencantumkan harga sebagai bentuk promosi. Permasalahan lain yang dihadapi pelaku UMKM adalah kurangnya kesadaran akan potensi hasil yang dapat diperoleh ketika memanfaatkan banner sebagai alat strategi pemasaran. Berdasarkan fakta tersebut, maka telah dilaksanakan program pengabdian kepada masyarakat telah di wilayah Kota Pontianak. Kegiatan ini mencakup penyampaian materi tentang pemanfaatan banner dan pembuatan desain banner. Adanya pengabdian kepada masyarakat melalui melalui kegiatan sosialisasi ini, diharapkan dapat mendorong kesuksesan UMKM di Kota Pontianak
PERAN KOPERASI DALAM PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MASYARAKAT Nurfaisah, Nurfaisah; Samsuri, Samsuri; Waldi, Waldi
Jurnal Ekonomi Ichsan Sidenreng Rappang Vol 4 No 2 (2025): Hal
Publisher : Universitas Ichsan Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61912/jeinsa.v4i2.282

Abstract

Cooperatives play a strategic role in strengthening the people’s economy while enhancing human resource (HR) quality through a participatory economic approach. This study aims to analyze the role of cooperatives in empowering human resources within society by reviewing relevant previous research. The study employed a descriptive qualitative method with a literature review technique, drawing on seven primary national and international journal sources published between 2021 and 2025. The findings reveal that cooperatives function not only as economic institutions but also as spaces for social learning, solidarity building, and individual capacity development. Through the principle of economic democracy, cooperatives contribute to improving skills, financial literacy, and the values of justice and mutual cooperation. Furthermore, women’s participation in cooperatives has been shown to enhance economic independence and social involvement at the community level. However, challenges remain in governance, digital literacy, and technological adaptation. Therefore, strengthening managerial capacity, encouraging digital innovation, and ensuring supportive government policies are essential to reinforce the cooperative’s role in sustainable human development.