Kaembu-embu (Blumea balsamifera) adalah sala satu jenis tanaman perdu yang terdapat dihutan rakyat pulau Muna, Sulawesi Tenggara yang memiliki banyak kelebihan yakni dapat digunakan sebagai salah satu obat dalam menangkal antibakteri pada tubuh manusia. Penggunaannya sebagai obat berkaitan dengan kandungan senyawa kimia atau metabolit aktif yang terdapat dalam tumbuhan tersebut. Tujuan penelitian ini yakni (a) mengidentifikasi kandungan senyawa metabolit sekunder (b) mengetahui hasil pemisahan senyawa terpenoid daun kaembu-embu (Blumea balsamifera) (c) memisahkan senyawa golongan terpenoid (minyak atsiri) yang terdapat pada fraksi n-heksan daun tumbuhan kaembu-embu (Blumea balsamifera). Metode yang digunakan pada penelitian ini yakni metode maserasi,fitokimia, kromatografi kolom, Kromatografi Lapis Tipis dan Spektrofotometri UV-Vis. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada uji fitokimia daun kaembu-embu terdapat senyawa Alkanoid, Flavonoid dan terpenoid (b) Hasil pemisahan senyawa yang terdapat pada fraksi n-heksan daun kaembu-embu (Blumea Balsamifera) secara visual terdapat 9 jenis senyawa (c) Fraksi n-heksan dengan kromatografi kolom menghasilkan 104 botol vial, dan hasil KLT menunjukkan ada 12 kelompok fraksi. Senyawa golongan terpenoid pada fraksi n-heksan daun kaembu-embu (Blumea Balsamifera) dimungkinkan terkonsentrasi pada fraksi KH-6, yang merupakan kelompok hasil kromatografi kolom dengan nomor botol vial H25-H31 dengan nilai Rf 0,88