Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Analisis Kadar Timbal (Pb) pada Bedak Tabur dan Eyeshadow dengan Variasi Metode Destruksi dan Zat Pengoksidasi dengan Spektroskopi Serapan Atom Dewi, Diana Candra; Mahmudah, RIf'atul; Kumalawati, Oktrin Rustika; Amalullia, Diana
ALCHEMY Vol 7, No 1 (2019): ALCHEMY: Journal of Chemistry
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology UIN Maulana Malik Ibrahim Malan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.393 KB) | DOI: 10.18860/al.v7i1.7016

Abstract

Loose powder and eyeshadow are cosmetics often used by women in their daily activities. Some cosmetic products contain heavy metal in the composition. This study aims to determine the concentration of lead in the loose powder and eyeshadow both registered and unregistered at the Food and Drug Supervisory Agency (BPOM) in Malang. The destruction method used is wet digestion in the opened and closed systems with variations of oxidizing agents of HNO3 and HClO4. The concentration of lead was analyzed using atomic absorption spectroscopy (AAS). The results of destruction optimization on loose powder and eyeshadow showed wet digestion in closed system gave the best destruction results. The best oxidizing agent for both products is a mixture of HNO3: HClO4 (2: 1). Lead concentration in the loose powder product for samples A, B, C, D was 18.90±0.35, 19.10±0.46, 23.47±0.65 and 28.90±0.35mg/Kg, respectively. Eyeshadow samples of E, F, G, and H contained lead concentrations were 25.67±1.76, 34.23±0.57, 45.30±0.56 and 45.90±1.78 mg/Kg, respectivelyKeywords: cosmetics, loose powder, eyeshadow, lead  Bedak tabur dan eyeshadow merupakan kosmetik yang sering digunakan oleh wanita dalam kehidupaan sehari-hari. Beberapa produk kosmetik mengandung logam berat dalam komposisinya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar timbal pada bedak tabur dan eyeshadow baik yang terdaftar dan tidak terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di kota Malang. Metode yang digunakan adalah metode destruksi basah (terbuka dan tertutup) dengan variasi zat pengoksidasi HNO3 dan HClO4. Kadar timbal dianalisis menggunakan spektroskopi serapan atom (SSA). Hasil optimasi desktruksi pada bedak tabur dan eyeshadow menunjukkan bahwa destruksi basah tertutup memberikan hasil destruksi terbaik. Adapun pengoksidasi terbaik untuk kedua produk tersebut adalah campuran HNO3:HClO4 (2:1). Kadar timbal bedak tabur pada sampel A, B, C, D masing-masing sebesar 18,90±0,35; 19,10±0,46; 23,47±0,65 dan 28,90±0,35 mg/Kg. Sampel eyeshadow E, F, G, dan H mengandung kadar timbal sebesar 25,67±1,76; 34,23±0,57; 45,30±0,56 dan 45,90±1,78 mg/Kg, berturut-turut.Kata kunci: kosmetik, bedak tabur, eyeshadow, timbal
KARAKTERISASI KARBON AKTIF TERAKTIVASI NaCl DARI AMPAS TAHU Hartini, Eny Yulianti, Rif’atul Mahmudah, Lilik; Yulianti, Eny; Mahmudah, Rif'atul
ALCHEMY ALCHEMY (Vol.3, No.2
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology UIN Maulana Malik Ibrahim Malan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.962 KB) | DOI: 10.18860/al.v0i1.2916

Abstract

Ampas tahu merupakan residu proses pembuatan tahu. Ampas tahu yang dihasilkan dalam proses pembuatan tahu cukup melimpah. Pemanfaatan ampas tahu selama ini dapat digunakan sebagai pakan ternak dan tempe gembos. Alternatif lain untuk memanfaatkan ampas tahu  adalah dengan  menjadikannya sebagai bahan dasar  dalam pembuatan karbon aktif karena kandungan serat ampas tahu berkisar 50 %. Proses pembuatan karbon aktif dalam penelitian ini melalui 4 tahapan yaitu proses pengeringan ampas tahu selama 7 hari di bawah terik  matahari, proses aktivasi kimia menggunakan aktivator larutan NaCl dengan variasi konsentrasi 0, 5, 10, 15, 20, dan 25 %, proses karbonisasi ampas tahu teraktivasi NaCl pada suhu 500  dan pencucian karbon aktif dari ampas tahu dengan menggunakan HCl 1 M. Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi aktivator terhadap luas permukaan karbon aktif dari ampas tahu menggunakan metode adsorpsi methylene blue dan dilanjutkan uji ANOVA one way dan uji LSD (Least Significance Different) dengan taraf uji 1 %. Hasil karbon aktif yang mempunyai luas permukaan terbaik pada adsorpsi methylene blue dan berbeda nyata dari hasil uji LSD dilakukan analisis morfologi dan analisis komposisi unsur-unsur yang terkandung pada permukaan dengan menggunakan SEM-EDX (Scanning Electron Microscopy-Energy Dispersive X-Ray). Hasil penelitian menunjukkan variasi konsentrasi NaCl sebagai aktivator berpengaruh terhadap luas permukaan karbon aktif. Luas permukaan terbaik dihasilkan saat diaktivasi dengan aktivator larutan NaCl 10 % adalah  18,9358 . Analisis SEM menunjukkan bahwa karbon aktif teraktivasi NaCl 10 % pori-pori  yang terbentuk lebih banyak dan membentuk rongga-rongga pori-pori dengan kedalaman yang lebih besar bila dibandingkan dengan karbon aktif teraktivasi NaCl 0 %.  Hasil analisis EDX  menunjukkan bahwa komposisi unsur yang berada pada permukaan karbon aktif teraktivasi NaCl 10 % meliputi unsur C 88,90 %, unsur O 10,08 %, unsur Al 0,36 %, unsur Mg 0,16 % dan unsur Ca 0,50 % sedangkan komposisi unsur yang berada pada permukaan karbon aktif teraktivasi NaCl 0 % meliputi unsur C  87,38 %, unsur O 10,31 %, unsur Mg 0,77 % dan unsur Ca 1,54 %.
Pemanfaatan Biosorben Batang Jagung Teraktivasi Asam Nitrat dan Asam Sulfat untuk Penurunan Angka Peroksida – Asam Lemak Bebas Minyak Goreng Bekas Yulianti, Eny; Mahmudah, Rif'atul; Royana, Isna
ALCHEMY Vol 5, No 1 (2016): ALCHEMY
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology UIN Maulana Malik Ibrahim Malan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (644.21 KB) | DOI: 10.18860/al.v5i1.3685

Abstract

Batang jagung merupakan limbah pertanian yang mengandung kadar selulosa tinggi yang dapat dimanfaatkan sebagai biosorben dalam pemurnian minyak goreng bekas. Penelitian ini akan mempelajari pengaruh konsentrasi asam sulfat dan asam nitrat sebagai aktivator biosorben terhadap penurunan angka peroksida dan asam lemak bebas (ALB) pada proses bleaching. Pembuatan biosorben dari batang jagung dilakukan dengan cara delignifikasi dan aktivasi kimia menggunakan aktivator asam sulfat dan asam nitrat dengan berbagai variasi konsentrasi. Pemurnian minyak goreng bekas dengan cara despicing, netralisasi dan bleaching.Hasil penelitian menunjukan bahwa biosorben batang jagung teraktivasi H2SO4 dan HNO3 yang digunakan pada proses bleaching minyak goreng bekas dapat menurunkan angka peroksida dan ALB. Penurunan angka peroksida terbesar pada proses bleaching oleh biosorben teraktivasi H2SO4 10% dan teraktivasi HNO3 1 M mencapai 9,53% dan 14,12%, berturut-turut.  Penurunan terbesar kadar ALB pada proses bleaching sebesar 8,65% pada biosorben teraktivasi H2SO4 20% dan 8,63% pada biosorben teraktivasi HNO3 1 M. Hasil analisis spektra FTIR biosorben yang telah digunakan pada proses bleaching menunjukan adanya gugus fungsi baru C-H metilen (2855 cm-1) dan C=O ester (1742 cm-1) yang diduga merupakan peroksida dan ALB yang teradsorpsi secara kimia oleh biosorben. Hasil analisis statisitik ANOVA menunjukan bahwa variasi konsentrasi asam sulfat dan asam nitrat tidak mempunyai pengaruh terhadap penurunan angka peroksida, akan tetapi mempunyai pengaruh terhadap penurunan ALB
Adsorpsi Logam Ni dan Cu pada Limbah Cair Laboratorium Kimia menggunakan Biosorben Batang Jagung Termodifikasi Asam Sitrat Yulianti, Eny; Mahmudah, RIf'atul; Ma'rifah, Ainul; Azmiyani, Ulal
ALCHEMY Vol 7, No 1 (2019): ALCHEMY: Journal of Chemistry
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology UIN Maulana Malik Ibrahim Malan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.925 KB) | DOI: 10.18860/al.v7i1.7933

Abstract

Corn stalk contains 40-50% cellulose, 20-40% hemicellulose, 4-15% lignin which had potential as biosorbent in binding metal ions. In this study, demineralization and modification by adding citric acid (1.5 M and 2 M) of corn stalk were conducted to convert hydroxyl groups into carboxylic. Then, it was analyzed its functional groups using Boehm titration and FTIR. The modified corn stalk was applied directly to chemical laboratory liquid waste which contains multicomponent of heavy metal ions. By modifying the corn stalk, the number of hydroxyl and carboxylic groups increased, but the number of lactone group was constant. The success of the modification was characterized by the appearance of ester uptake at 1734 cm-1 and increased adsorption ability. The variations in the concentration of citric acid in modification corn stalk showed that biosorbent with addition 1.5 M citric acid had higher in the number of acid site than addition 2 M citric acid to absorb Ni and Cu.  Keywords: Corn stalk, citric acid, biosorbent, functional group  Batang jagung mengandung sekitar 40-50% selulosa, 20-40% hemiselulosa, 4-15% lignin yang berpotensi sebagai biosorben pengikat ion logam. Pada penelitian ini dilakukan demineralisasi dan modifikasi dengan penambahan asam sitrat (1,5 M dan 2 M) untuk mengubah gugus hidroksil pada selulosa membentuk karboksilat. Selanjutnya, dianalisis gugus fungsinya menggunakan titrasi Boehm dan FTIR. Hasil modifikasi diaplikasikan langsung pada limbah cair laboratorium kimia yang mengandung banyak jenis ion logam berat. Biosorben batang jagung setelah dimodifikasi mengalami peningkatan jumlah gugus fungsi hidroksil dan karboksilat, tetapi gugus lakton tetap. Keberhasilan modifikasi ditandai dengan munculnya serapan ester pada 1734 cm-1 dan peningkatan kemampuan adsorpsi. Dari hasil variasi konsentrasi asam sitrat diperoleh informasi bahwa biosorben dengan penambahan asam sitrat 1,5 M mempunyai situs asam lebih tinggi dan mempunyai kemampuan adsorpsi terhadap ion logam Ni dan Cu lebih besar dibanding penambahan asam sitrat 2 M. Kata kunci:  Batang jagung, asam sitrat, biosorben, gugus fungsi
A Analisis Kadar Total Fenol Pada Ekstrak Kelor (Moringa Oliefera Lamk.) dalam Minyak Nabati Mahmudah, Rif'atul; Muslimah; Yulianti, Eny
Al-Kimia Vol 11 No 1 (2023): JUNE
Publisher : Study Program of Chemistry - Alauddin State Islamic University of Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/al-kimia.v11i1.32781

Abstract

Vegetable oil extract moringa leaf (Moringa Oleifera Lamk.) is an herbal oil that has the potential as a medicine. The study aimed to determine the content of secondary metabolites through photochemical tests and the total phenol content of Moringa leaf extract in extra virgin olive oil and virgin coconut oil. The extraction method used is hot maceration with various doses of Moringa leaves. The best amount is used by extraction with variations in temperature and heating time. The functional groups of herbal oils were identified using an FTIR spectrophotometer. Phytochemical test results showed that the vegetable oil extract of Moringa leaf contains secondary metabolites in the form of flavonoids, phenolics, terpenoids, alkaloids, steroids, and tannins. The highest total phenol content in Moringa leaf extract in virgin olive oil at a concentration of 40%, extraction temperature 50°C with a heating time of 2 hours with a total phenol content value of 15.78% GAE (Gallic Acid Equivalent). The results of the FTIR interpretation show that herbal oils have O-H, C-H, C=O, C=C aromatic, C-O, and aliphatic C-H functional groups.
Effect of Surfactants on Total Phenol Content from Sonication Extraction of Moringa (Moringa oleifera Lamk) Leaves in Vegetable Oil Azhar, Istighfarin Meilidya; Mahmudah, Rif'atul; Fasya, Ahmad Ghanaim
Walisongo Journal of Chemistry Vol 7, No 1 (2024): Walisongo Journal of Chemistry
Publisher : Department of Chemistry Faculty of Science and Technology Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wjc.v7i1.20545

Abstract

This research aimed to determine the effect of variations in surfactant addition and sonication extraction time on the total phenolic content of Moringa leaves in vegetable oils, namely Virgin Coconut Oil (VCO) and Extra Virgin Olive Oil (EVOO). Moringa leaf extract in VCO and EVOO at varying volume additions of tween 80 of 0 mL; 0.1 mL; 0.2 mL; 0.3 mL; and 0.4 mL, as well as variations in extraction time, namely 0, 10, 20, and 30 minutes. The solution mixture was sonicated at room temperature with a frequency of 42 kHz. The extraction results were tested for total phenol content using the total phenol measurement method (Folin-Ciocalteu), whose absorption was measured using a UV-Vis Spectrophotometer. The best variation was the addition of tween 80 volume of 0.4 mL and extraction time of 30 minutes; sonicated Moringa leaf extract in VCO was 39.28 ± 1.75 mg GAE/g and EVOO was 57.80 ± 2.89 mg GAE/g. Furthermore, the typical functional groups of phenolic compounds in the best Moringa leaf herbal oil extract in VCO and EVOO were identified using an FTIR spectrophotometer.
Kreativitas Guru dalam Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada Mata Pelajaran IPAS Jenjang Sekolah Dasar Nadhifatul Ismiyah, Kiki; Mahmudah, Rif'atul; Nurulqolbi, Safira
Jurnal Basicedu Vol. 8 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v8i1.6559

Abstract

Pada kurikulum Merdeka, mata pelajaran IPA dan IPS dikumpulkan jadi satu menjadi Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS), sehingga diharapkan siswa bisa mempelajari kondisi alam dan sosial pada satu kesatuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi atau berita tentang kreativitas pendidik yang bisat membantu peserta didik dan bisa mempertahankan kompetensi yang ada di dalam diri mereka. Bentuk kreativitas pendidik dalam Pelajaran di kelas, akan membantu di dalam menentukan arah dan tujuan pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur atau studi kepustakaan, dengan mengumpulkan referensi yang terdiri dari beberapa penelitian terdahulu. Hasil kajian bahwa (1) Konsep Merdeka belajar adalah memberikan kebebasan sekolah dalam menafsirkan kompetensi dasar kurikulum untuk dinilai, (2) Pada konsep pembelajaran IPAS berlangsung siswa dapat belajar mandiri seperti pengerjaan kelompok dan begitu juga guru yang kreatif, (3) Kreativitas guru bisa meningkatkan perkembangan kreativitas peserta didik karena seseorang yang kreatif dibentuk oleh orang yang kreatif, (4) Terdapat perbedaan dari setiap kreativitas pendidik dalam melakukan pembelajaran
Peran Pendidikan Islam dalam Meningkatkan Kesadaran tentang Pendidikan Inklusif Munawir, Munawir; Bilqhis, Reynitha Putri; Mahmudah, Rif'atul
Jurnal Basicedu Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v8i2.7268

Abstract

Pandangan islam tentang pendidikan inklusi yaitu memperkuat substansi mengenai jati diri dan martabat, manusia sebagai makhluk yang memiliki kodrat sejak lahir, dan Allah SWT menjadikan mereka berbeda dan memiliki keunikan satu sama lain. Tujuan penelitian ini mengetahui peran penting islam dalam meningkatkan kesadaran tentang pendidikan inklusi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan, yaitu mengumpulkan referensi dari penelitian-penelitian terdahulu.. Hasil kajian bahwa (1) Pendidikan islam adalah proses penanaman hakikat atau potensi manusia dalam segala hal, termasuk jasmani dan rohani. (2) Pendidikan inklusif adalah pendidikan yang memadukan layanan pendidikan khusus dengan pendidikan umum dalam satu sistem pendidikan. (3) Islam sangat menekankan nilai pendidikan inklusif yang aman bagi semua siswa. Bukan hanya sebagian orang atau kelompok tertentu, tapi seluruh umat Islam baik laki-laki maupun perempuan juga diwajibkan dalam menuntut ilmu.Termasuk mereka yang memiliki keterbatasan fisik
Kreativitas Guru dalam Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada Mata Pelajaran IPAS Jenjang Sekolah Dasar Nadhifatul Ismiyah, Kiki; Mahmudah, Rif'atul; Nurulqolbi, Safira
Jurnal Basicedu Vol. 8 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v8i1.6559

Abstract

Pada kurikulum Merdeka, mata pelajaran IPA dan IPS dikumpulkan jadi satu menjadi Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS), sehingga diharapkan siswa bisa mempelajari kondisi alam dan sosial pada satu kesatuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi atau berita tentang kreativitas pendidik yang bisat membantu peserta didik dan bisa mempertahankan kompetensi yang ada di dalam diri mereka. Bentuk kreativitas pendidik dalam Pelajaran di kelas, akan membantu di dalam menentukan arah dan tujuan pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur atau studi kepustakaan, dengan mengumpulkan referensi yang terdiri dari beberapa penelitian terdahulu. Hasil kajian bahwa (1) Konsep Merdeka belajar adalah memberikan kebebasan sekolah dalam menafsirkan kompetensi dasar kurikulum untuk dinilai, (2) Pada konsep pembelajaran IPAS berlangsung siswa dapat belajar mandiri seperti pengerjaan kelompok dan begitu juga guru yang kreatif, (3) Kreativitas guru bisa meningkatkan perkembangan kreativitas peserta didik karena seseorang yang kreatif dibentuk oleh orang yang kreatif, (4) Terdapat perbedaan dari setiap kreativitas pendidik dalam melakukan pembelajaran
Peran Pendidikan Islam dalam Meningkatkan Kesadaran tentang Pendidikan Inklusif Munawir, Munawir; Bilqhis, Reynitha Putri; Mahmudah, Rif'atul
Jurnal Basicedu Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v8i2.7268

Abstract

Pandangan islam tentang pendidikan inklusi yaitu memperkuat substansi mengenai jati diri dan martabat, manusia sebagai makhluk yang memiliki kodrat sejak lahir, dan Allah SWT menjadikan mereka berbeda dan memiliki keunikan satu sama lain. Tujuan penelitian ini mengetahui peran penting islam dalam meningkatkan kesadaran tentang pendidikan inklusi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan, yaitu mengumpulkan referensi dari penelitian-penelitian terdahulu.. Hasil kajian bahwa (1) Pendidikan islam adalah proses penanaman hakikat atau potensi manusia dalam segala hal, termasuk jasmani dan rohani. (2) Pendidikan inklusif adalah pendidikan yang memadukan layanan pendidikan khusus dengan pendidikan umum dalam satu sistem pendidikan. (3) Islam sangat menekankan nilai pendidikan inklusif yang aman bagi semua siswa. Bukan hanya sebagian orang atau kelompok tertentu, tapi seluruh umat Islam baik laki-laki maupun perempuan juga diwajibkan dalam menuntut ilmu.Termasuk mereka yang memiliki keterbatasan fisik