Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The Effectiveness of Psychoeducational Intervention in Reducing FoMO and Enhancing Positive Self-Concept among Junior High School Students Hanifah, Fikrotul; Harianti, Winda Sri; Azkia, Muhammad Ajmal; Rahman, Nur Aditya; Kristiani, Damai Dian; Salma, Nailah Rizkiyanti; Revalina, Euveline Naftalianda
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol. 16 No. 02 (2025): Jurnal Psikologi Teori dan Terapan
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jptt.v16n02.p153-159

Abstract

Background: Fear of Missing Out (FoMO) is a prevalent psychological phenomenon among adolescents in the digital era, driven by social media exposure and low self-concept. Objective: This study aims to evaluate the effectiveness of a psychoeducational intervention designed to strengthen positive self-concept as a preventive measure against FoMO in junior high school students. Method: The research employed a quasi-experimental one-group pre-test and post-test design involving 22 students from SMP Bukit Aksara, Semarang, of whom 20 completed the entire intervention. The instruments used were the FoMO Scale and a Self-Concept Knowledge Test. Results: The results from the paired sample t-test showed a statistically significant reduction in FoMO scores (p = 0.015). Qualitative analysis of open-ended responses and reflective journals indicated improved emotional awareness and self-acceptance, although cognitive understanding of self-concept remained inconsistent. Conclusion: The psychoeducational program effectively reduced FoMO tendencies and enhanced reflective and emotional capacities in participants, though cognitive outcomes require further instructional refinement. Abstrak Latar Belakang: Fear of Missing Out (FoMO) merupakan fenomena psikologis yang banyak dialami remaja, terutama dalam konteks penggunaan media sosial yang berlebihan. Remaja dengan konsep diri yang rendah lebih rentan terhadap kecemasan, tekanan teman sebaya, dan perilaku daring kompulsif. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas intervensi psikoedukatif terstruktur dalam menurunkan kecenderungan FoMO pada siswa sekolah menengah pertama. Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuasi-eksperimen dengan model one-group pre-test and post-test. Sebanyak 20 siswa dari SMP Bukit Aksara mengikuti intervensi. Data dikumpulkan menggunakan Skala FoMO yang telah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia dan dianalisis dengan statistik deskriptif serta uji t berpasangan. Hasil: Analisis menunjukkan penurunan skor FoMO yang signifikan secara statistik antara pre-test dan post-test (p = 0,015). Mayoritas peserta berpindah dari kategori FoMO sedang–tinggi ke tingkat yang lebih rendah setelah intervensi. Kesimpulan: Program psikoedukatif terbukti efektif dalam menurunkan kecenderungan FoMO pada remaja. Penelitian ini memberikan kontribusi berupa model intervensi praktis berbasis psikoedukasi kelompok yang terstruktur dan aktif untuk menangani kecemasan terkait media sosial pada siswa sekolah menengah pertama.
Transformasi Peran Perempuan dalam Upaya Preventif Kesehatan Mental Keluarga: Studi di Desa Sambirejo: Transformation of Women’s Roles in Preventive Efforts to Improve Family Mental Health: A Study in Sambirejo Village Rahmawati, Dyah Ayu; Pertiwi, Talitha Lintang; Hanifah, Fikrotul; Pratiwi, Pradipta Christy; Purwanto, Edy; Muslikah, Muslikah; Wirawan, Bagus Edi; Jelita, Lisna; Prasetyo, Sodikhul Adi
DARMADIKSANI Vol 5 No 2 (2025): Edisi September
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v5i2.8086

Abstract

Perempuan memiliki peran sentral dalam menjaga ketahanan keluarga, termasuk aspek kesehatan mental yang kerap terabaikan di wilayah pedesaan. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan kegiatan pengabdian mengenai transformasi peran perempuan dalam upaya preventif kesehatan mental keluarga di desa Sambirejo. Metode pengabdian yang digunakan adalah melalui psikoedukasi. Teknik evaluasi kegiatan pengabdian yaitu menggunakan wawancara, observasi partisipatif, serta pre-test dan post-test. Partisipan kegiatan pengabdian ini berjumlah 35 orang yang terdiri dari ibu rumah tangga, tokoh masyarakat, kader kesehatan desa, dan guru di desa Sambirejo, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang. Kegiatan pengabdian mencakup edukasi kesehatan mental dan urgensinya untuk keluarga, strategi pengasuhan yang mendukung perkembangan anak, serta identifikasi tanda gangguan mental dan cara mengakses layanan kesehatan mental. Kegiatan pengabdian ini berhasil mengedukasi perempuan di desa Sambirejo dengan meningkatkan pengetahuan dasar mengenai kesehatan mental. Artikel ini menyimpulkan bahwa perempuan di desa Sambirejo berfungsi sebagai katalisator dalam upaya pencegahan gangguan kesehatan mental keluarga melalui transformasi peran yang lebih adaptif dan partisipatif. Temuan ini menegaskan perlunya dukungan kebijakan dan program pemberdayaan untuk memperkuat kapasitas perempuan sebagai pelopor kesehatan mental keluarga di pedesaan.