., PROF. DR. I NYM. ADI JAYA PUTRA, M.A.
Unknown Affiliation

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

AN ANALYSIS OF PERSONALITY, LEARNING STYLES AND TEACHING ENGLISH STRATEGIES USING GRAPHOLOGY IN BALI KIDDY SCHOOL ., SRI PITHAMAHAYONI; ., PROF. DR. I NYM. ADI JAYA PUTRA, M.A.; ., DR. I GEDE BUDASI, M.Ed.DIP APPLIN
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Indonesia Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepribadian siswa, cara belajar dan strategi mengajar yang digunakan untuk membantu siswa dalam belajar. Penelitian ini dibuat dalam bentuk deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah 20 orang siswa kelas 5 dan 1 orang guru di Bali Kiddy School dan objek dari penelitian adalah untuk mengetahui kepribadian, cara belajar dan strategi mengajar. Sumber data yang digunakan adalah tulisan anak tentang keluarganya. Data dikumpulkan menggunakan observasi, kuesioner, dan interview. Kusioner berisi 32 pernyataan yang telah divalidasi oleh MBTI dan penguji. Hasil penelitian menunjukkan ada beberapa kepribadian yang muncul yaitu sensitive dan individual (40%), bersahabat (35%), menerima dan mencari ide baru (25%). Ada lima cara belajar yang muncul yaitu, 40% ISTJ, 5% ENFP, 30% ISFP, 15% ESFP dan 10% ESTP. Sedangkan untuk strategi mengajar menunjukkan extraversion belajar dengan baik dengan cara debat dan sensing dan intuisi menunjukkan hasil yang baik di setiap strategi belajar yang digunakan.Kata Kunci : kepribadian, cara belajar, strategi pembelajaran, grafologi. This study aimed at analyzing students? personality, learning styles and teaching strategies in dealing with learning styles in Bali Kiddy School. This study was designed in form of descriptive qualitative study. The subjects of the study were 20 students of grade 5 and 1 teacher in Bali Kiddy School and the object of this study were personality, learning styles and teaching strategies. The primary source of data in this study was 20 students? handwriting about their family. The data were collected through observation, questionnaire and interview. There were 32 items in the questionnaire and it was validated by MBTI and judges. The result of the study showed that there were several personalities: sensitive feeling and individual learner (40%), friendly (35%), perceiving and look for new ideas (25%). For learning styles, there were five learning styles revealed in this research, they were, 40% ISTJ, 5% ENFP, 30% ISFP, 15% ESFP and 10% ESTP. Meanwhile, for teaching strategies, the result showed that extraversion worked better in debate and intuition and sensing showed their best in every teaching strategy. keyword : Personality, learning styles, teaching strategies, graphology
A Gender-based Analysis of Observance and Non-Observance of Conversational Maxims in Front Office Students’ Speech at Mediterranean College in Academic Year 2015/2016 ., NI MADE AYU PURNAMI; ., PROF. DR. I NYM. ADI JAYA PUTRA, M.A.; ., PROF. DR. PUTU KERTI NITIASIH, M.A.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Indonesia Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki, mendeskripsikan dan menjelaskan bagaimana maxim percakapan diobservasi oleh siswa-siswa Front Office di Mediterranean College ketika mereka praktek bekerja sebagai staff Front Office dan jenis maxims non-observance apa yang dihasilkan oleh siswa-siswa Front Office dalam mengobservasi maxim percakapan dalam kaitannya dengan kesopanan. Subjek penelitian adalah siswa-siswa Front Office di Mediterranean College. Data untuk penelitian kualitatif ini dikumpulkan melalui observasi dan wawancara yang kemudian dianalisa dengan menggunakan teori Cooperative Principle dari Paul Grice?s (1975). Penelitian ini menemukan bahwa baik siswa laki-laki dan perempuan menghasilkan persentase tinggi dalam mengobservasi maxim of quantity (45.09%) untuk persentase siswa laki-laki dan (55.71%) untuk persentase siswa perempuan. Penelitian ini juga menemukan bahwa maxim of quantity adalah maxim dominan yang diobservasi oleh siswa-siswa front office di Mediterranean College. Hal terpenting yakni membangun sebuah percakapan seinformatif sebagaimana yang diperlukan. Penelitian menunjukkan bahwa siswa-siswa Front Office mengobservasi maxim percakapan dalam melakukan reservasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa siswa-siswa front office laki-laki dan perempuan menghasilkan persentase tinggi dari maxim of quantity guna membangun percakapan seinformatif sebagaimana yang diperlukan. Kata Kunci : Maxims Percakapan, Gender, Observance of maxims, Non-observance of maxims, Kesopanan This study was intended to investigate, describe and explain how conversational maxims are observed by the Front Office Students at Mediterranean College when they do the practice as Front Office Staff and what types of non-observance are committed by the Front Office Students in observing conversational maxims in relation to politeness. The subjects were the Front Office students of Mediterranean College. The data for this qualitative study were collected through observation and interviews which were then analyzed by using Paul Grice?s (1975) Cooperative Principle theory. The study showed that the Front Office students observed conversational maxims in certain part of handling table reservation. This study found that both male and female students produced high percentage of observing maxim of quantity (45.09%) of male students percentage and (55.71%) of female students percentage. This study also found that maxim of quantity was the dominant maxim observed by the front office students at Mediterranean College. The point was making a conversation as informative as is required. The study showed that both male and female front office students produced highest percentages of maxim of quantity in order to make the conversation informative as is required. keyword : Conversational maxims, Gender, Observance of maxims, Non-observance of maxims, Politeness
A Study of Implementation Inquiry Based learning Model in Grade Kindergarten in Gandhi Memorial International school (GMIS) - Bali ., I GUSTI AYU RIAN KESUMAYANTI; ., PROF. DR. I NYM. ADI JAYA PUTRA, M.A.; ., DRS. I WAYAN SUARNAJAYA, M.A., P.hD
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Indonesia Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mnggambarkan implementasi model pembelajaran inkuiri pada kelas taman kanak kanak di Sekolah Intenational Memorial Gandhi ? Bali. Model pembelajaran inkuiri adalah sebuah model pembeljaran yang diguanakan oleh guru untuk mengajar siswa. Model pembelajaran ini membuat siswa aktif sebagai pusat dari pembelajaran. Data dianalisis menggunakan teknik analisis deskirptifmenerapkan model Miles dan Huberman (1994). Teknik pengumpulan adalah observasi partisipan dan dokumnetasi. Kegiatan analisis data adalah reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa guru mengikuti siklus inkuiri dalam implementasi pembelajaran berbasis inkuiri dalam menerapkan kurikulum International Baccalaureate. Temuan dalam penelitian ini dapat diambil sebagai referensi bagi peneliti lain yang melakukan penelitian lanjutan tentang implementasi model pembelajaran berbasis inkuiri. Hal ini juga menyediakan sumber alternatif dan bimbingan untuk penelitian berikutnya untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan lebih akurat. Kata Kunci : Pembelajaran berbasis inkuiri, kurikulum international Baccalaureate, siklus inkuiri This research aimed to describe the implementation of inquiry based learning model in grade kindergarten in Gandhi Memorial International School (GMIS) ? Bali. Inquiry Based learning model is a model used by the teacher to teach the students. This model of learning make the students be active as students the center of the learning. Technique in collecting the data were participant observation and documentation. The instruments of the data were photo, video, observation sheet of the cycle in implementing inquiry based learning. The data were analyzed using the descriptive analysis technique applying the Miles and Huberman (1994) model. The activities of data analysis were data reduction, data display and conclusion drawing and verification. The result of this study showed that the teacher followed the inquiry cycle in implementing inquiry based learning model in applying International Baccalaureate curriculum. The findings of this research can be taken as a references for other researcher who do advanced research about implementation inquiry based learning model. It also provides an alternative source and guidance for the next studies to obtain better and more accurate result. keyword : Inquiry Based Learning, International Baccalaureate curriculum, inquiry cycle
An Analysis of Politeness Strategies Used by The Teacher and Students in a Multicultural Class ., LUH GEDE MAYA WIRASTUTI DEWI; ., PROF. DR. I KETUT SEKEN, M.A.; ., PROF. DR. I NYM. ADI JAYA PUTRA, M.A.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Indonesia Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimed at investigating teacher?s politeness strategies in four teacher?s roles and analyzing students? politeness strategies. The object of this descriptive qualitative research was utterances delivered by teacher and students in the class discussions. The instrument of the study was the researcher who collected data through observation and interview. The data were gained by observing and video-recording classroom discussions, identifying the politeness strategies used, and classifying the politeness strategies found. The gained data were then analyzed qualitatively through data reduction, data display, and conclusion. In this study, the data were displayed on tables and interpreted through excerpts of conversations in the classroom discussions. It was found that there were 496 teacher?s utterances related to politeness strategies. Bald on record was the most prominent strategy used by the teacher in three roles: as an academic instructor, a motivator, and a classroom manager. Positive politeness strategy was mostly used by the teacher in the role of being an evaluator. 134 students? utterances were also found. 78% of those utterances applied positive politeness strategy.Kata Kunci : four teacher?s roles, multicultural class, politeness strategies Penelitian ini bertujuan menyelidiki strategi kesantunan guru dalam empat peran guru dan menganalisis strategi kesantunan siswa dalam diskusi-diskusi kelas multikultural. Objek penelitian deskriptif kualitatif ini adalah ucapan-ucapan yang disampaikan oleh guru dan siswa dalam diskusi-diskusi kelas. Instrumen penelitian ini adalah peneliti yang mengumpulkan data melalui pengamatan dan wawancara. Data dikumpulkan dengan mengamati dan merekam video diskusi kelas, mengidentifikasi strategi kesantunan yang digunakan, serta mengelompokkan strategi kesantunan yang ditemukan. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif melalui reduksi data, tampilan data, dan kesimpulan. Dalam penelitian ini, data ditampilkan dalam tabel dan dijelaskan melalui kutipan-kutipan dari percakapan yang terjadi dalam diskusi kelas. Ditemukan bahwa terdapat 496 ucapan guru yang digunakan berkaitan dengan strategi kesantunan. Bald on record adalah strategi yang paling sering digunakan guru dalam tiga peran, yakni sebagai instruktur akademik, motivator, dan pengelola kelas. Strategi kesantunan negatif paling banyak digunakan saat guru menjadi evaluator. Ditemukan pula 134 ucapan-ucapan siswa. 78% dari ucapan-ucapan tersebut menerapkan strategi kesantunan positif.keyword : empat peran guru, kelas multikultural, strategi kesantunan
An Analysis of Speech Act used by Male and Female Students in Teaching Learning English at Primary Level of Universal School Denpasar ., NI LUH RANIATI; ., PROF. DR. PUTU KERTI NITIASIH, M.A.; ., PROF. DR. I NYM. ADI JAYA PUTRA, M.A.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Indonesia Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisa (1) jenis-jenis tindak tutur yang dihasilkan siswa laki-laki dan perempuan di sekolah Universal dan (2) fungsi tindak tutur yang dihasilkan siswa laki-laki dan perempuan di sekolah Universal. Di sini, teori Searle (1979) digunakan sebagai teori pokok dalam menganalisa jenis-jenis tindak tutur dan teori Leech (1983) untuk fungsi tindak tutur. Subjek penelitian berjumlah 16 yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 8 perempuan. Untuk memperoleh data, ada tiga metode yang digunakan, yaitu: pengamatan, merekam dan mencatat. Sementara ada tiga instrumen yang digunakan yaitu, peneliti sendiri, lembar pengamatan dan perekam video. Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan pendekatan deskriptive kualitatif. Penelitian ini menghasilkan dua temuan sesuai tujuan penelitian. pertama, jenis speech act yang sering dihasilkan adalah direktif, yang diikuti oleh representatif, komisif, ekspresif dan deklarasi. Secara spesifik, (1) perempuan lebih banyak menghasilkan direktif daripada laki-laki, (2) perempuan lebih banyak menghasilkan asertif daripada laki-laki, (3) perempuan lebih banyak menghasilkan komisif daripada laki-laki, (4) perempuan lebih banyak menghasilkan ekspresif daripada laki-laki dan (5) baik laki-laki maupun perempuan tidak menghasilkan deklarasi dalam berkomunikasi. Kedua, anak laki-laki dan perempuan paling banyak menggunakan tindak tutur dengan fungsi kompetitif, disusul fungsi kolaboratif, fungsi keramahtamahan, dan fungsi konfliktif. Secara spesifik, (1) perempuan lebih sering menggunakan tindak tutur sebagai fungsi kompetitif daripada laki-laki, (2) perempuan lebih sering menggunakan tindak tutur sebagai fungsi kolaboratif daripada laki-laki, (3) perempuan lebih sering menggunakan tindak tutur sebagai fungsi keramahtamahan daripada laki-laki dan (4) laki-laki lebih sering menggunakan tindak tutur sebagai fungsi konfliktif daripada perempuan. Kata Kunci : jenis tindak tutur, fungsi tindak tutur, gender This study aimed at describing and analyzing the types of speech act produced by male and female students and the functions of speech act produced by male and female students in Universal School Denpasar. Here, theory of Searle (1979) is used as the grand theory for analysis of speech act type and Leech (1983) is used for the function of speech act. The research was conducted at Universal School Denpasar. The subjects of the research are 16 students consisting of 8 male students and 8 female students. To obtained the intended data, three methods were used, namely: observation, recording, and note taking. There are three instruments used, namely: researcher, observation sheet and video recorder. The data obtained were analyzed by using descriptive qualitative method. This research discovers two findings as the aims of this research. First, the most frequent speech act types used by male and female children is directive, which are followed by representative, commisive, expressive, and declaration. Specifically, (1) female uses more directive than male, (2) female uses more representative than male, (3) female uses more commisive than male, (4) female uses more expressive than male, and (5) both male and female do not use declaration in their communication. Second, male and female children mostly create speech act for the competitive function, which are followed by collaborative function, convivial function, and conflictive function. Specifically, (1) female uses more speech act than male for competitive function, (2) female uses more speech act than male for collaborative function, (3) female uses more speech act than male for convivial function, and (4) male uses more speech act than female for conflictive function.keyword : type of speech acts, function of speech act, gender
Politeness Strategies Used By Native and Non Native English Teachers in EFL Teaching In Dyatmika School ., I DEWA PUTU BAYU PRADNYA PARAMITHA; ., PROF. DR. I KETUT SEKEN, M.A.; ., PROF. DR. I NYM. ADI JAYA PUTRA, M.A.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Indonesia Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini di lakukan di sekolah Dyatmika sebagai sekolah dengan program bilingual. Mengingat sekolah Dyatmika memiliki para siswa dan guru yang datang dari berbagai kebangsaan serta budaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) jenis strategi kesantunan yang digunakan oleh guru penutur asli dan bukan guru penutur asli dalam pengajaran dan pembelajaran bahasa Inggris. (2) jenis motif kesopanan yang digunakan oleh guru penutur asli dan bukan guru penutur asli bahasa Inggris dalam pengajaran dan pembelajaran bahasa inggris dan (3) perbedaan guru penutur asli dan bukan guru penutur asli dalam strategi kesopanan yang digunakan dalam kelas multikultural. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Adapun data pada penelitian ini didapat dari percakapan pada proses belajar dan mengajar di dalam kelas. Data analisis menggunakan strategi kesantunan oleh Brown dan Levinson (1987). Hasil penelitian menunjukan guru penutur asli lebih dominan menggunakan strategi kesantunan yang menyatakan terus terang (bald on Record) dan di dukung dengan motif motivasi, sedangkan bukan guru penutur asli lebih dominan menggunakan strategi kesantunan positif dan di dukung dengan motif ekstrinsik (lingkungan). Dan juga ditemukan beberapa perbedaan yang terjadi dalam kelas multikultural, yang didapatkan dari hasil pengamatan, wawancara dengan guru penutur asli dan bukan guru penutur asli Bahasa Inggris dan siswa.Kata Kunci : strategi kesantunan, motif, perbedaan This study was carried out at Dyatmika School as a school with bilingual program. Since Dyatmika School provided as a setting where the students and teacher come from different nationalities. This study aimed at finding out (1) The kinds of politeness strategies are used by the Native and Nonnative English teacher in the English teaching and learning activities. (2) The Native and Nonnative teacher?s motives of using politeness strategies in the English teaching and learning activities. (3) The differences of politeness strategies used by Native and Nonnative English teachers in Dyatmika School, in term of strategies used in teaching multicultural student. This study used a descriptive qualitative. The data were taken from the conversations of the teaching and learning process in the classroom. The data were analyzed by using Politeness Strategies by Brown & Levinson (1987). The results indicated that Native English teacher mostly dominant used bald on record and supported by the motivation motive, while the Nonnative English teachers mostly dominant used positive politeness strategy and supported by environment motive (extrinsic motive). And also found some differences that occur in multicultural class that obtained from observations interviews with the both Native and Nonnative English teachers and students. keyword : politeness strategies, motives, differences
*An Analysis of Politeness Strategies in the Communication among the Servants and Noble Characters of Cenk Blonk puppet show entitled Lata Mahosadhi* ., I KOMANG GEDE AGUS PRANATA; ., PROF. DR. I KETUT SEKEN, M.A.; ., PROF. DR. I NYM. ADI JAYA PUTRA, M.A.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Indonesia Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

*Penelitian in menggunakan deskriptif-kualitatif yang bertujuan untuk: a) menjelaskan strategi kesantunan yang dilakukan oleh tokoh protagonis dan antagonis dalam komunikasi pada pertunjukan wayang Cenk Blonk berjudul Lata Mahosadhi. Penelitian ini diterapkan dalam model penelitian deskriptif-kualitatif yang diusulkan oleh Miles dan Huberman (1994). Penelitian ini dibatasi pada analisis strategi kesantunan yang diterapkan dalam komunikasi antara punakawan dan tokoh petinggi kerajaan dengan mengikuti teori Brown dan Levinson (1987) yang dibagi sebagai protagonis (PC) dan antagonis (AC) karakter. Data utama yang diperoleh dari DVD pertunjukan wayang Cenk Blonk, terutama dalam percakapan yang dilakukan oleh karakter protagonis (Tualen, Mredah, Nang Klenceng, Nang Ceblong Sang Rama Dewa, Sang Laksamana, Sang Hanuman, Sang Wibisana, dan Widyadara) dan karakter antagonis (Sang Rahwana, Sang Meghanada, Sang Patih Raksasa, Kala Bang, Kala Ireng, Delem dan Sangut). Data yang diperoleh dalam bentuk transkrip yang dibagi menjadi tiga bagian; Bagian 1, Bagian 2, Bagian 3 berdasarkan jumlah DVD yang diidentifikasi dan dianalisis untuk mengetahui strategi kesantunan yang diterapkan di pertunjukan wayang Cenk Blonk. Hasil dari penelitian ini telah menunjukkan bahwa karakter protagonis (PC) yang paling banyak digunakan strategi kesantunan positif dalam komunikasi, khususnya pada setiap ucapan lisan yang disampaikan dan untuk karakter antagonis (AC), ungkapan langsung (bald on-record) adalah strategi yang sering digunakan dalam percakapan menggunakan ucapan langsung saat berkomunikasi.*Kata Kunci : *Komunikasi, Wayang Cenk Blonk, Pragmatik, Kesopanan.* * Using descriptive-qualitative research, this study was aimed at : a) describing, explaining the politeness strategy conveyed by the protagonist and antagonist characters in the communication in Cenk Blonk puppet show entitled Lata Mahosadhi. This study applied in descriptive-qualitative research model which proposed by Miles and Huberman (1994). This present study was limited on the analysis of politeness strategy that applied in communication by the servant and noble characters by following the theory of Brown and Levinson (1987) which was divided as protagonist (PC) and antagonist (AC) characters. The main data were taken from the DVD of Cenk Blonk puppet show, especially in the conversation done by the protagonist characters (i.e. Tualen, Mredah, Nang Klenceng, Nang Ceblong Sang Rama Dewa, Sang Laksamana, Sang Hanuman, Sang Wibisana, and Widyadara) and the antagonist characters (i.e. Sang Rahwana, Sang Meghanada, Sang Patih Raksasa, Kala Bang, Kala Ireng, Delem and Sangut). The data obtained were in the form of transcript that divided into three parts; part 1, part 2, part 3 based on the numbers of DVD which were identified and analyzed to know the politeness strategy were applied in Cenk Blonk puppet show. As the result has shown that the protagonist characters (PC) most widely used positive politeness strategy in their comunication, especially on every utterance spoken and for the antagonist characters (AC), bald-on record was the most strategy that applied in conversation as the direct utterances in communication* keyword : *Communication, Cenk Blonk Puppet Show, Pragmatics, Politeness*
THE EFFECT OF TASK-BASED LANGUAGE TEACHING AND ENGLISH GRAMMAR MASTERY ON THE WRITING COMPETENCY OF THE THIRD SEMESTER STUDENTS OF ENGLISH EDUCATION STUDY PROGRAM OF UNMAS DENPASAR ., I PUTU YOGA BAWANTARA; ., PROF. DR. NI NYOMAN PADMADEWI, M.A.; ., PROF. DR. I NYM. ADI JAYA PUTRA, M.A.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Indonesia Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini difokuskan pada pengaruh pengajaran bahasa berbasis tugas dan penguasaan tata bahasa inggris (grammar mastery) siswa terhadap kompetensi menulis siswa semester ketiga program pendidikan bahasa inggris UNMAS Denpasar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan hanya pendistribusian post test kepada kelompok eksperimen dan kontrol untuk mendapatkan hasil kompetensi menulis siswa setelah pengajaran dilakukan dengan desain faktorial 2 x 2. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa semester ketiga 'dari bahasa Inggris Program Studi Pendidikan UNMAS Denpasar terdiri dari 135 siswa di mana 52 siswa dipilih sebagai sampel melalui Intact Group Random Sampling. Data penelitian dikumpulkan melalui tes penguasaan tata bahasa (grammar mastery test) dan uji tertulis dan dianalisis dengan menggunakan ANOVA Dua Arah dan uji Tukey dibantu oleh SPSS 22,0. Temuan penelitian menunjukkan bahwa, pertama, siswa yang diperlakukan dengan penerapan Pengajaran Bahasa berbasis tugas mendapat skor yang lebih baik didalam kompetensi menulis dari pada mereka yang diperlakukan dengan penerapan strategi pembelajaran konvensional; Kedua, tidak ada efek interaksional antara pengajaran bahasa berbasis task dan penguasaan tata bahasa (grammar mastery) siswa atas kompetensi menulis siswa yang dimana temuan menunjukkan bahwa hipotesis H0 nol diterima karena hasil perhitungan skor nilai probabilitas yang lebih tinggi dari 0.05. Dari data output diketahui bahwa nilai probabilitas adalah 0.758, yang lebih tinggi dari 0.05. itu berarti bahwa tidak ada interaksi antara strategi pembelajaran bahasa berbasis tugas dan penguasaan tata bahasa (grammar mastery) siswa atas kompetensi menulis siswa. Namun bertentangan dengan pengujian hipotesis kedua, bahwa siswa yang diajarkan dengan menggunakan pengajaran bahasa berbasis tugas memiliki kompetensi menulis yang seharusnya lebih baik daripada mereka yang diperlakukan dengan strategi mengajar konvensional. itu bisa dilihat dari pernyataan hipotesis pertama dan hasil uji Tukey yang diberikan kepada masing-masing variabel di mana tes menunjukkan hasil yang signifikan yang dibuktikan dengan skor nilai probabilitas adalah 0.00 dan itu lebih rendah dari 0.05 Selain itu, dapat disimpulkan juga bahwa, siswa yang diperlakukan dengan penerapan pengajaran bahasa berbasis tugas memiliki kemampuan menulis lebih baik daripada mereka yang diperlakukan oleh strategi mengajar konvensional. Namun, jika strategi ini dilaksanakan atau diterapkan dengan mempertimbangkan penguasaan tata bahasa (grammar mastery) mereka, hasil antara pelaksanaan pengajaran bahasa berbasis tugas dan strategi pembelajaran konvensional tidak memberikan hasil yang signifikan pada kompetensi menulis siswa.Kata Kunci : pengajaran bahasa berbasis tugas, kemampuan menulis, penguasaan tata bahasa (grammar mastery), jurusan bahasa Inggris Program Studi Pendidikan UNMAS Denpasar. This study was an experimental study aimed at finding out the effect of task-based language teaching and students? English grammar mastery on the students? writing competency. Post test was administered to the experimental and control groups to obtain the result of students? writing competency after treatment was done with 2 x 2 factorial design. The population of the study was the third semester students of English Education Study Program of UNMAS Denpasar consisted of 135 students where 52 students were chosen as the sample through intact group random sampling technique. The data of the research were collected through a grammar mastery test and writing test and were analyzed by using Two-Way ANOVA and Tukey test assisted by SPSS 22.0. The research findings showed that: (1) the students who were treated by task-based language teaching got better score in writing competency than those who were treated by conventional teaching strategy and (2) there was no interactional effect between task-based language teaching and grammar mastery upon the students? writing competency where the findings showed that the null hypotesis H0 was accepted becuase of the calculation of probability value score was higher than 0.05. From the data output it was known that the probability value was 0.758, which was higher than 0.05. It means that there was no interaction between task-based language teaching strategy and students? grammar mastery upon students? writing competency. However in contrast with the second hypothesis testing, that the students who were taught by using task-based language teaching had better writing competency than those who were treated by conventional teaching strategy. It could be seen from the statement of the first hypothesis and the result of the Tukey test which was administered to each variable in which the test showed a significant result which was proved by the probability value score of task-based language teaching strategy was 0.00 which was lower than 0.05 Furthermore, it could be concluded that, the students who were treated by using task-based language teaching had better writing competency than those who were treated by using conventional teaching strategy. However, if the strategy was implemented by considering the students? grammar mastery, the result between the implementation of task based language teaching and the conventional teaching strategy gave no significant result on students? writing competency.keyword : Task-based Language Teaching Strategy, Writing Competency, English Grammar Mastery, English Education Study Program of UNMAS Denpasar, Conventional Teaching Strategy
DEVELOPING COMPUTER ASSISSTED LANGUAGE LEARNING MEDIA IN LANGUAGE TEACHING AT ELEMENTARY SCHOOL IN SDN 4 DAUH PURI DENPASAR UTARA IN THE ACADEMIC YEAR OF 2014/2015 ., MAKMUN TOHARI; ., PROF. DR. PUTU KERTI NITIASIH, M.A.; ., PROF. DR. I NYM. ADI JAYA PUTRA, M.A.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Indonesia Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tohari, Makmun (2015). Pengembangan Media Pembelajaran Bahasa dengan Bantuan Komputer untuk Pembelajaran Bahasa Inggris di SDN 4 Dauh Puri. Tesis. Program Studi Pendidikan Bahasa, Program Pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja. Tesis ini telah diuji dan disetujui oleh Pembimbing I: Prof. Dr. Putu Kerti Nitiasih, M.A dan Pembimbing II: Prof. Dr. I Nyoman Adi Jaya Putra, M.A Penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan yang ditujukan untuk mengembangkan media pembelajaran bahasa dengan bantuan komputer untuk pembelajaran bahasa Inggris di SDN 4 Dauh Puri. Secara lebih rinci, tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) mengidentifikasi jenis media pembelajaran bahasa dengan bantuan komputer yang sesuai untuk pembelajaran bahasa Inggris di SDN 4 Dauh Puri; 2) mengidentifikasi langkah-langkah pengembangan media pembelajaran bahasa dengan bantuan komputer untuk pembelajaran bahasa Inggris di SDN 4 Dauh Puri; 3) mengevaluasi kualitas media pembelajaran bahasa dengan bantuan komputer yang dikembangkan untuk pembelajaran bahasa Inggris di SDN 4 Dauh Puri. Penelitian ini dilakukan dengan mengikuti desain penelitian dan pengambangkan yang diajukan oleh Sugiyono (2014). Terdapat sembilan tahapan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini, yakni: identifikasi potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji lapangan, revisi produk, validasi produk, dan revisi produk. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner, lembar observasi, dan lembar uji ahli. Karena data penelitian terdiri dari data kualitatif dan kuantitatif, maka analisis data juga dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Data yang diperoleh dari penyebaran kuisioner dan observasi yang berupa data kualitatif dianalisis dengan menggunakan model analisis data interaktif. Sedangkan untuk data yang bersumber dari lembar uji ahli yang berupa data kualitatif dianalilsis menggunakan analisis model persetujan antar rater. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) jenis media pembelajaran bahasa dengan bantuan komputer yang sesuai untuk dikembangkan guna mengajar bahasa Inggris di SDN 4 Dauh Puri adalah yang berbentuk tes pilihan ganda dan tes menjodohkan; 2) langkah-langkah dalam mengembangkan media pembelajaran bahasa dengan bantuan komputer adalah penyusunan desain produk, pengumpulan bahan, dan pengembangan produk berdasarkan desain; dan 3) kualitas media pembelajaran bahasa dengan bantuan komputer yang dikembangkan untuk pembelajaran bahasa Inggris di SDN 4 Dauh Puri terkategori bagus berdasarkan dari hasil penilaian para ahli. Kata Kunci : pembelajaran bahasa dengan bantuan komputer, pengajaran bahasa Inggris untuk anak-anak Tohari, Makmun (2015). Developing E ? Learning Media in Language Teaching at Elementary School in SDN 4 Dauh Puri Denpasar Utara 2014/2015. Thesis Department of English Program Post Graduate, Ganesha Education University. This thesis has been examined and corrected by Supervisor I: Prof. Dr. Putu Kerti Nitiasih, M.A and Supervisor II: Prof. Dr. I Nyoman Adi Jaya Putra, M.A. This study aimed at developing e ? learning media there are three questions formulate through the step of need analysis it was found that 1) investigating kinds of appropriate e ? learning media to motivate 4th grade students of SDN 4 Dauh Puri, North Denpasar, 2) investigating how e ? learning media using Hot Potatoes 6 be developed, and 3) investigating the quality of the product being developed. This study belongs to R&D by using 4th grade students of SDN 4 Dauh Puri North Denpasar as the sample of the research. The data was collected by using Sugiyono?s model. The results show that Hot Potatoes 6 was the good e ? learning media for students. The product was developed by using Hot Potatoes 6 by combining written forms and pictures. The quality of the product was good. Based on the results above, it can be concluded that the product being developed is an appropriate e ? learning media for 4th grade students of SDN 4 Dauh Puri North Denpasar and also having a good quality. keyword : e ? learning media, elementary school, students? attitude