Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM FILM FARHA KARYA DARIN J. SALLAM (KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA): KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM FILM FARHA KARYA DARIN J. SALLAM (KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA) Firmansyah, Eka Kurnia; Huzafa, Aulia Yolan
Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora (JKBH), Juni 2024
Publisher : PT. RANESS MEDIA RANCAGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61296/jkbh.v6i2.233

Abstract

Setiap orang mengalami beragam konflik batin dalam hidupnya yang membuat mereka melakukan mekanisme pertahanan ego dalam menghadapinya. Salah satu media untuk melihat bagaimana konflik batin serta mekanisme pertahanan ego dalam diri seseorang yaitu melalui film. Oleh karena itu penulis melakukan penelitian yang berjudul “Konflik Batin Tokoh Utama dalam Film Farha Karya Darin J. Sallam (Kajian Psikologi Sastra)” dengan tujuan mengidentifikasi struktur guna mengungkapkan konflik batin serta mekanisme pertahanan ego yang dialami oleh tokoh utama film Farha. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik. Analisis struktur film menggunakan teori skema aktan dan struktur fungsional Algirdas Julien Greimas selanjutnya analisis psikologi sastra menggunakan teori psikoanalisis Sigmund Freud. Penelitian ini menemukan konflik batin yang dialami Farha menggunakan analisis unsur kepribadian id, ego, dan superego. Unsur ego Farha lebih dominan dalam pertarungan id, ego, dan superego. Tokoh utama mengatasi konflik batin yang dialami dengan mekanisme pertahanan ego.
AKULTURASI BUDAYA DALAM ORNAMEN INTERIOR PADA BANGUNAN MASJID AL-IMTIZAJ: AKULTURASI BUDAYA DALAM ORNAMEN INTERIOR PADA BANGUNAN MASJID AL-IMTIZAJ Firmansyah, Eka Kurnia; Amien, Fakhrul Raihan
KABUYUTAN Vol 3 No 1 (2024): Kabuyutan, Maret 2024
Publisher : PT. RANESS MEDIA RANCAGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61296/kabuyutan.v3i1.224

Abstract

Artikel ini berjudul “AKULTURASI BUDAYA DALAM ORNAMEN INTERIOR PADA BANGUNAN MASJID AL-IMTIZAJ”. (analisis semiotik dan estetik), masjid Al-Imtizaj ini merupakan masjid yang menerapkan akulturasi dari dua kebudayaan yang berbeda yaitu antara kebudayaan Tionghoa dan kebudayaan Timur Tengah. Akulturasi dua kebudayaan ini pada sebuah bangunan masjid tidaklah banyak ditemui di Indonesia terkhusus di Kota Bandung hanya ada dua bangunan masjid yang mengaplikasikan akulturasi budaya Tionghoa dan Timur tengah kedalam sebuah bangunan masjid. Ada beberapa hal yang penting untuk untuk diteliti dari pembangunan masjid ini yaitu unsur budaya, makna dari simbol yang tedapat pada ornamennya serta estetika dari bentuk bangunan masjid ini. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif-analitik sehingga penulis langsung melakukan observasi ke lapangan serta ditambah dengan studi kepustakaan. Kemudian data yang ada dapat dideartikelkan dan kemudian dianalisis dengan menggunakan pendekatan budaya dan kebudayaan. Kemudian untuk meneliti segi keindahan, nilai dan maknanya menggunakan teori semiotika dan estetika. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebuah arsitektur bangunan masjid dapat dipadukan dengan budaya lain karena dalam islam memang tidak di tentukan aturan mengenai bagaimana masjid seharusnya dibangun. Selain itu, penelitian ini mengungkapkan makna-makna dari simbol yang terdapat pada ornamen interior masjid Al-Imtizaj ini yaitu sebagai simbol Kehidupan sebagaimana terdapat pada ornamen khas Tionghoa dan simbol dari Iman dan Islam sebagaimana terdapat pada ornamen khas Timur Tengah. Kata
MORAL AND ETHICAL TEACHINGS IN THE MANUSCRIPT "TERJEMAH SA'ADATUL-ANAM" BY SAYID USMAN BIN YAHYA : A PHILOLOGICAL STUDY Firmansyah, Eka Kurnia
KABUYUTAN Vol 4 No 2 (2025): Kabuyutan, Juli 2025
Publisher : PT. RANESS MEDIA RANCAGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61296/kabuyutan.v4i2.356

Abstract

This study discusses the manuscript “Terjemah Sa’adatul-Anam” written by Sayid Usman bin Yahya. This manuscript not only serves as a translation of the Arabic book of its counterpart, “Sa’adatul-Anam”, but also provides a summary that facilitates the dissemination of moral and ethical Islamic teachings. It plays an important role in promoting Islamic values relevant to the social conditions of society, particularly in addressing the issue of separating religious values from social life. This study aims to reveal the language style and writing techniques used by Sayid Usman bin Yahya in the manuscript and to analyze its content. Using a philological approach, this research examines the manuscript textually to understand the accuracy and relevance of meaning within linguistic and social contexts of its time. The research methods include manuscript inventory, physical description (codicology), transliteration, and manuscript translation. The results show that “Terjemah Sa’adatul-Anam” manuscript exhibits uniqueness in language style and writing techniques, while also possessing significant value in terms of conveying Islamic teachings. Sayid Usman bin Yahya applies a translation method that maintains the original meaning while adapting the language to ensure it is easily understood by the target audience. However, it was found that the writing style of this manuscript does not fully conform to the “Pedoman Bahasa dan Sastra Melayu” (Guidelines for Malay Language and Literature) by J.J. de Hollander. This study emphasizes the importance of preserving ancient manuscripts through digitization and further studies of text editions. Comprehensive conservation and in-depth analysis of this work are expected to contribute to philological studies and the intellectual history of Islam in the Nusantara, while also preserving scholarly heritage with significant historical and academic value.