Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengembangan Bahan Ajar Pengajaran Tata Krama untuk Universitas Islam berkenaan dengan Krisis Kesopanan pada Gen-Z Djalaluddin, Mawardi; Uswatunnisa; Nihla Afdaliah
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol 57 No 2 (2024): July
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpp.v57i2.81307

Abstract

Rapid social and technological change, which has changed the way of social interaction and communication between generations. Generation Z, who grew up in the digital era, is often more exposed to global values and different cultures through social media and the internet.  The modesty crisis is being experienced by most of generation Z. This fact arouses researchers' curiosity to solve this problem. This research is R&D research using the ADDIE design. Researchers designed and developed syllabi, lesson plans and teaching materials about character and included them in the Aqidah Akhlak course. These products are implemented on one campus. After that, researchers evaluated product use through questionnaires and tests. The subjects in this research are generation Z. The research results are valid, practical and effective in reintroducing and instilling good manners in students. The implications of this research are The findings of this research can encourage the development of a curriculum that is more integrated with etiquette values, so that schools and educational institutions can teach ethics and manners more effectively. The aim of research on Instructional Materials for Manners due to the Politeness Crisis in Gen-Z is to identify and understand the factors that cause a decline in politeness among the younger generation and develop effective learning materials to overcome this problem.
Naik Haji Dengan Uang Kredit Djalaluddin, Mawardi
Al-Daulah : Journal of Criminal Law and State Administration Law Vol 5 No 1 (2016): (June)
Publisher : Jurusan Hukum Tatanegara Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Alauddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/ad.v5i1.1440

Abstract

Kemampuan dalam harta (finansial) merupakan syarat mutlak bagi seseorang yang berniat melaksanakan ibadah haji. Walaupun secara primordial, haji hanyalah sebentuk ritual simbol pengabdian hamba kepada Tuhannya. Dalam tradisi masyarakat Indonesia, seseorang yang telah berhaji memiliki prestise tersendiri yang disimbolkan dengan penambahan gelar “haji” di depan namanya. Oleh karenanya, masyarakat Indonesia berbondong-bondong untuk mendaftar haji meskipun dengan dana kredit. Mengenai hal tersebut, ada dua pendapat para ulama tentang haji kredit ini, yaitu pendapat yang mengharamkan dan pendapat yang membolehkan. Masing-masing dari  kedua  pendapat  ini  mempunyai  dasar  yang  dijadikan  alasan dalam mengistinbathkan hukum tersebut.
Pemikiran Abu Ishaq Al-Syatibi Dalam Kitab Al-Muwafaqat Djalaluddin, Mawardi
Al-Daulah : Journal of Criminal Law and State Administration Law Vol 4 No 2 (2015): (December)
Publisher : Jurusan Hukum Tatanegara Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Alauddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/ad.v4i2.1483

Abstract

Berpikir adalah seni yang berkait rapat dengan ijtihad, yaitu pengerahan kesungguhan dengan usaha maksimal dalam menggali dan menemukan hukum-hukum syara’. Bagi al-Syatibi untuk menjadi mujtahid seorang faqih harus menguasai bahasa Arab dan mampu memahami maksud syariat (maqasid al-syaria) serta sanggup mengistinbathkan hukum berdasarkan pemahamannya sendiri terhadap maqasid al-syariah. Maqasid al-syariah merupakan pokok dalam pemikiran hukum al-Syatibi yang di dalamnya terdapat konsep mashlahat sebagai tujuan Tuhan selaku Pembuat syariat (qashd al- syari). Aplikasi mashlahat terfokus kepada tujuan untuk mewujudkan kemaslahatan  atau  menolak bahaya kemudaratan  terhadap agama, jiwa, akal, keturunan dan harta di dunia dan di akhirat. Pemikiran- pemikiran ijtihad al-Syatibi ini dapat dijumpai dalam kitab al- Muwafaqat fi Ushul al-Syari’ah, sebagai sebuah karya monumental yang di dalamnya memuat berbagai pemikiran hukum al-Syatibi terutama tentang konsep mashlahat untuk menerangkan makna tujuan syariat (maqasid al-Syari’at) dengan memakai penalaran logis dan filosofis.
METODE DILALAH AL-ALFADZ DALAM HUKUM ISLAM Djalaluddin, Mawardi
Al-Daulah : Journal of Criminal Law and State Administration Law Vol 5 No 2 (2016): (December)
Publisher : Jurusan Hukum Tatanegara Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Alauddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/ad.v5i2.4848

Abstract

Dalalat ‘ibarat (ungkapan) nash adalah petunjuk dari bentuk makna yang cepat dapat dipahami dari padanya, serta dimaksudkan oleh susunan lafadznya, baik susunan lafadz itu dimaksudkan untuk makna asli atau karena makna yang mengikutinya, dalam hal ini bukan makna asli. Isyarat al-nash adalah makna yang tidak segera dipahami dari lafadz-lafadznya dan tidak pula dimaksudkan melalui susunannya, akan tetapi makna yang dipahami dari isyarat al-nash adalah makna yang lazim bagi makna yang segera dapat dipahami dari lafadznya. dalam hal ini memahami makna yang ditunjuk oleh lafadz melalui cara iltizam. Mafhum Muwafaqah yaitu hukum yang tidak disebut atau hukum yang dipaham dalam lafzh nash sesuai dengan hukum yang disebut dalam manthuq atau lafzh nash. Mafhum al-mukhalafat adalah hukum yang tidak disebut atau yang dipahami dari lafadz nash, berbeda dengan hukum yang disebut dalam manthuq atau lafadz nash, baik dalam istbat maupun nafy.
UNSUR KEMODERENAN DALAM MAZHAB INBU HANBAL Djalaluddin, Mawardi
Al-Daulah : Journal of Criminal Law and State Administration Law Vol 6 No 1 (2017): (June)
Publisher : Jurusan Hukum Tatanegara Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Alauddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/ad.v6i1.4863

Abstract

Mazhab Hanbali merupakan mazhab keempat dalam sejarah perkembanagan mazhab dalam fiqh Islam yang diakui di kalangan umat Islam. Wujud kemodernan Mazhab Hanbali adalah adalah pemikiran-pemikiran baru dari Imam Ahmad bin Hanbal dan tokohtokoh Mazhab Hanbali yang datang kemudian dan mengembangkan secara rasional Mazhab Hanbali sehingga memiliki banyak pengikut di kawasan dunia Islam.