Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Radiosensitivitas Kalus Embriogenik Kopi Robusta Bp 436 Terhadap Iradiasi Sinar Gamma Ibrahim, Meynarti Sari Dewi; Randriani, Enny; Sari, Laela; Nuraini, Anne
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 6, No 1 (2019): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v6n1.2019.p41-50

Abstract

High genetic diversity is one factor that determines the success of plant breeding. Mutation induction by gamma ray irradiation is one method to improve plant genetic diversity. This study aimed to 1) obtain growth regulators composition suitable in inducing embryogenic callus, 2) determine the effect of gamma ray irradiation on the growth and development of somatic embryos, and 3) obtain lethal dose (LD) 20 and 50 values in Robusta coffee  BP 436. The study was conducted at the Tissue Culture Laboratory, Industrial and Beverage Crops Research Institute,  from May 2017 to December 2018. Explants used were young leaves of Robusta coffee BP 436. Callus induction used ½ MS media with 2,4-D (4.52 μM) and 2-iP (0.00; 4.93; 9.86; 14.79; and 19.72 μM) treatment. Mutation induction was performed using gamma radiation dosed at 0, 10, 20, 30, 40, and 50 Gy treatments. The regeneration media was ½ MS containing GA3 (0 and 1 mg/l). The study used a complete randomized design with 10 replications. The results showed the best combination of plant growth regulator to induce the callus was 2.4-D 4.52 μM + 2-iP 19.72 μM. The fresh weight of cultures was inhibited above 30 Gy, whereas the number of somatic embryos decreased at doses above 10 Gy. Addition of GA3 1 mg/l in regeneration media increased the number of somatic embryos in torpedo phase, but not in gamma irradiation exposed calluses. The LD20 and LD50 of Robusta coffee BP 436 are 16.81 and 28.52 Gy, respectively.
Identifikasi Karakter yang Berpengaruh terhadap Hasil Biji Beras Kopi Arabika di Kabupaten Garut Menggunakan Analisis Lintasan Bertahap Randriani, Enny; Dani, Dani; Sulistiyorini, Indah; Wardiana, Edi
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 1, No 3 (2014): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v1n3.2014.p175-184

Abstract

Keterkaitan antara karakter vegetatif, komponen buah, komponen biji, dan hasil biji beras pada tanaman kopi merupakan hal penting dalam program pemuliaan dan seleksi. Model saling keterkaitan antar karakter tersebut adalah model sebab-akibat dan dapat dianalisis melalui analisis lintasan bertahap (ALB). Penelitian bertujuan mengidentifikasi karakter-karakter yang berpengaruh terhadap hasil biji beras kopi Arabika di daerah Garut, Jawa Barat melalui penggunaan analisis lintasan bertahap (ALB) dan model persamaan struktural (MPS). Penelitian dilaksanakan di Desa Marga Mulya, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, bulan Januari sampai Desember 2013 pada ketinggian tempat 1.300 m di atas permukaan laut dengan jenis tanah Andosol. Penelitian menggunakan metode survei dengan pengambilan contoh secara acak terhadap lima genotipe kopi Arabika, yaitu ABP-1, ABP-2, ABP-3, AGK-1, dan S 795. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga karakter yang berpengaruh positif secara langsung, yaitu jumlah ruas pada batang, tebal buah, dan bobot 100 biji gabah. Karakter panjang cabang primer berpengaruh positif secara tidak langsung, sedangkan karakter jumlah cabang sekunder dan jumlah ruas cabang primer berpengaruh negatif secara tidak langsung. Karakter-karakter tersebut dapat digunakan sebagai kriteria seleksi pada populasi kopi Arabika di daerah Garut, Jawa Barat.Kata kunci: Kopi Arabika, seleksi karakter, analisis lintasan bertahap, model persamaan strukturalThe linkage between the vegetative characters, fruit components, production seeds component and rice seeds of the coffee plant is important in breeding and selection programs. Models of interrelations between these characters are causal models and can be analyzed through sequential path analysis (SPA). The objective of this study was to identify of several characters affecting on green bean yield of Arabica coffee in Garut, West Java by using sequential path analysis (SPA) and structural equation modeling (SEM). This research was conducted in the Marga Mulya Village, Cikajang District, Garut Regency, West Java, with altitude about 1300 m above sea level and Andosol type of soil, starting from January to December 2013. The research was conducted in survey method with random sampling method on the Arabica coffee genotypes such as ABP-1, ABP-2, ABP-3, AGK-1, and S795. The results showed that there are three characters having directly positive effect on green bean yield: number of internodes on stem, fruits thickness, and weight of 100 beans. On the other hand, length of primary branches has indirectly positive influence, while number of secondary branches and number of internodes on primary branches has indirectly negative influence. These characters can be used as selection criteria on the population of Arabica coffee in Garut, West Java. 
Korelasi Antara Ketinggian Tempat, Sifat Kimia Tanah, dan Mutu Fisik Biji Kopi Arabika di Dataran Tinggi Garut Supriadi, Handi; Randriani, Enny; Towaha, Juniaty
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 3, No 1 (2016): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v3n1.2016.p45-52

Abstract

Ketinggian tempat mempengaruhi unsur-unsur iklim yang akan berdampak terhadap sifat kimia tanah. Pertumbuhan, produktivitas, mutu, dan citarasa kopi ditentukan oleh beberapa faktor, salah satunya sifat kimia tanah. Tujuan penelitian adalah menganalisis  korelasi antara ketinggian tempat, sifat kimia tanah, dan mutu fisik biji kopi Arabika di dataran tinggi Kabupaten Garut. Penelitian dilakukan di dataran tinggi Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, mulai bulan April sampai Agustus 2014. Penelitian menggunakan metode survei dengan pemilihan lokasi dan ketinggian tempat secara purposive serta pengambilan sampel tanah dan biji kopi secara acak di masing-masing lokasi. Parameter yang diamati adalah sifat kimia tanah, persentase biji normal, dan berat biji kopi Arabika pada ketinggian tempat 1.000–1.600 m dpl. Data dianalisis menggunakan korelasi. Hasil penelitian menunjukkan korelasi yang nyata antara ketinggian tempat dengan beberapa sifat kimia tanah dan mutu fisik biji kopi Arabika di dataran tinggi Garut. Semakin tinggi tempat maka semakin meningkat pula sifat kimia tanah seperti pH, C-organik, N-total, Na, dan KTK, tetapi sebaliknya untuk P2O5 total. Meningkatnya tinggi tempat dan beberapa sifat kimia tanah tersebut seiring dengan meningkatnya pula persentase biji normal dan berat 100 biji kopi Arabika.
Analisis Usaha Tani dan Rantai Tata Niaga Kopi Robusta di Bengkulu Listyati, Dewi; Sudjarmoko, Bedy; Hasibuan, Abdul Muis; Randriani, Enny
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 4, No 3 (2017): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v4n3.2017.p145-152

Abstract

Kopi merupakan sumber pendapatan petani di Bengkulu dengan nilai ekonomi cukup tinggi. Hal ini mendorong pemerintah menggalakkan pengembangan kopi sebagai komoditas unggulan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Tujuan penelitian adalah mengetahui pendapatan usaha tani dan gambaran umum pemasaran kopi Robusta di Bengkulu. Penelitian dilakukan secara survei di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, mulai bulan Mei sampai Agustus 2014. Data dikumpulkan dari 40 orang responden yang meliputi petani, pedagang pengumpul desa, pedagang pengumpul kecamatan, dan pedagang besar. Analisis data menggunakan tabulasi silang, kemudian dijelaskan secara deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahwa usaha tani kopi memberikan pendapatan yang cukup baik. Hal ini dicerminkan oleh pendapatan usaha tani kopi Robusta sebesar Rp8.417.600,00/ha dengan nilai R/C-ratio 1,87. Rantai pemasaran kopi Robusta melibatkan petani sebagai produsen, pedagang pengumpul tingkat desa dan kecamatan sebagai penampung awal, kemudian menjual ke pedagang besar/agen dan eksportir. Saluran pemasaran kopi di Bengkulu cukup efisien dengan nilai persentase marjin pemasaran yang relatif rendah dan merata serta bagian yang diterima produsen lebih dari 50%.
Atribut Mutu Empat Kultivar Kopi Arabika pada Ketinggian Tempat Tumbuh dan Metode Pengolahan yang Berbeda Randriani, Enny; Dani, Dani; Wardiana, Edi
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 5, No 1 (2018): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v5n1.2018.p21-30

Abstract

Mutu seduhan kopi Arabika, selain dipengaruhi oleh kultivar, juga dipengaruhi oleh ketinggian tempat tumbuh dan teknik pengolahan biji. Namun demikian, pengaruh interaksi antara ketiga faktor tersebut belum banyak dilaporkan. Tujuan penelitian adalah  menganalisis atribut mutu citarasa empat kultivar kopi Arabika pada ketinggian tempat tumbuh dan metode pengolahan yang berbeda. Penelitian dilaksanakan di Kampung Legok Gede dengan ketinggan 1.400 m dpl (di atas permukaan laut) dan Pasir Geulis (1.700 m dpl), Desa Margamulya, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Jawa Barat;  Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri), Sukabumi; dan  Pusat Penelitian Kopi dan Kakao, Jember, mulai bulan April sampai November 2017. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap faktorial 3 faktor dengan 2 ulangan. Faktor pertama adalah  kultivar (AGK-1, Sigarar Utang, S795, dan Buhun), faktor kedua  ketinggian tempat (1.400 dan 1.700 m dpl), dan faktor ketiga  metode pengolahan (basah, kering-honey, dan kering-natural). Di samping itu, dilakukan juga analisis korelasi dan analisis lintasan. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh interaksi yang nyata antara ketiga faktor yang diuji terhadap atribut aftertaste dan body. Faktor kultivar berpengaruh nyata terhadap skor total, atribut balance, dan overall. Ketinggian tempat nyata berpegaruh terhadap skor total dan atribut flavor, sedangkan metode pengolahan nyata berpengaruh terhadap skor total, atribut aroma, dan flavor. Seluruh atribut mutu kopi berkorelasi sangat nyata dengan skor total, tetapi atribut overall memiliki pengaruh langsung yang paling kuat.