Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR DI SD 2 CONDONG CAMPUR KECAMATAN SRUWENG KABUPATEN KEBUMEN DENGAN PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) Handayani, Eka Wuri; Kinanti, Ayu Pratama; Rachmawati, Indah
Jurnal EMPATI (Edukasi Masyarakat, Pengabdian dan Bakti) Vol 2, No 1 (2021): Jurnal Empati
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gombong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26753/empati.v2i1.414

Abstract

ekolah selain berfungsi sebagai tempat pembelajaran juga dapat menjadiancaman penularan penyakit jika tidak dikelola dengan baik. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan kebiasaan seseorang untuk mencegah penyakit dan menjaga lingkungan sekitarnya agar sehat. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan lebih lanjut kepada peserta didik di SD 2 CondongCampur Kecamatan Sruweng Kabupaten Kebumen mengenai cara pencegahan penyakit menular dengan penerapan PHBS, yaitu dengan melakukan cuci tangan yang baik dan benar, gerakan membuang sampah pada tempatnya, dan penggunaan jamban yang sehat. Metode pelaksanaan pengabdian dilakukan dengan mempresentasikan materi PHBS dan demonstrasi mencuci tangan yang baik dan benar menggunakan antiseptik. Kegiatan ini dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman peserta didik tentang PHBS dan cara mencuci tangan yang baik dan benar.kata kunci: Mencuci tangan ; Pengabdian masyarakat; PHBS; 
MODEL PBL BERDIFERENSIASI DITINJAU DARI GAYA BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK Rachmawati, Indah; Agustini, Ferina; Yani, Esti
PEDAGOGIKA: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan Vol 13 No 1 (2025): Pedagogika : Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan
Publisher : Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/pedagogikavol13issue1page170-178

Abstract

The strategy to future challenges includes preparing quality learning. One of the main factors that define quality learning is the improvement of students learning outcomes. Therefore, the author intends to conduct an experiment to improve learning outcomes in the subject of Pancasila Education. This experiment uses the PBL model, considering the students' learning styles. The subjects of this study are the fifth-grade students of SDN Pandeanlamper 03 Semarang, consisting of 27 students, with a mixed-method research approach combining both quantitative and qualitative methods. This research uses the One-Group Pretest-Posttest Design concept, with data collection techniques involving numerical data obtained through pre-test and post-test activities conducted before and after the implementation of the PBL model, considering learning styles. The results of the research show that there was an improvement in students' learning outcomes. The pretest results showed an average class score of 68, while the posttest average increased to 86.5. After analyzing the data using N-Gain, the result obtained was 0.6054, which falls into the medium category. Therefore, it can be concluded that learning using the PBL model, considering learning styles, is effective in improving the learning outcomes of the fifth-grade students at SDN Pandeanlamper 03 Semarang.
Determinan Yang Mempengaruhi Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien Pada Perawat Rawat Inap Rsud Cilincing Rachmawati, Indah; Satar, Yuli Prapanca; Indrajaya, Titus
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 9, No 4 (2025): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/marsi.v9i4.7100

Abstract

ABSTRAK Keselamatan pasien merupakan prioritas utama dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit. Sehingga untuk mengatasi insiden keselamatan pasien, diciptakanlah sistem untuk melakukan pelaporan insiden keselamatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan yang mempengaruhi Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien pada Perawat Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Cilincing, Jakarta Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif analitik yang melibatkan 57 responden perawat yang memberikan data melalui pengisian kuesioner daring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden mayoritas berusia 30 tahun, berjenis kelamin wanita, berpendidikan D3, dan telah bekerja selama 5-10 tahun. Variabel Beban Kerja memiliki signifikansi 0,576 dan koefisien sebesar -0,061, Pengetahuan memiliki signifikansi 0,005 dan koefisien sebesar 2,943, Fear of Negative Evaluation (FNE) memiliki signifikansi 0,452 dan koefisien sebesar -0,084, dan Perceived Organizational Support (POS) memiliki signifikansi lebih kecil dari 0,001 dan koefisien sebesar 0,583 terhadap laporan insiden keselamatan pasien. Kemudian uji F (simultan) menunjukkan signifikansi lebih kecil dari 0.001 dengan R2 0,611. Penelitian ini menyimpulkan bahwa determinan yang terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap laporan insiden keselamatan pasien adalah pengetahuan dan POS yang dimiliki perawat. Namun secara simultan, beban kerja, pengetahuan, FNE, dan POS perawat berpengaruh signifikan terhadap Laporan Insiden Keselamatan Pasien sebesar 61,1%. Kata Kunci: Laporan Insiden Keselamatan Pasien, Perawat, Rawat Inap, Rumah Sakit
The Effect of Administration of The Utilization Of Toga as a Stunting Prevention Drug on The Knowledge Level of The Community of Sekotong Central Village. Rachmawati, Indah; Kiromah, Naelaz Zukhruf Wakhidatul; Asti, Arnika Dwi
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 15th University Research Colloquium 2022: Bidang Pengabdian Masyarakat
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting is a condition of failure to thrive in children under five years old (toddlers) due to chronic malnutrition and repeated infections, especially in the first 1,000 days of life (1000 HPK). The NTB Health Office (Dikes) noted that in 2018, the average stunting rate in NTB was 33.49%. West Lombok is ranked number three after East Lombok and Dompu, namely West Lombok 33.61%, East Lombok 43.52%, and Dompu 33.83%. The causes of stunting can be divided into direct and indirect causes. The direct causes of stunting include lack of nutritional intake in children and the presence of recurrent disease. The indirect causes of stunting are the lack of stimulation (stimulation) and poor personal and environmental hygiene. Malnutrition and stunting are two interrelated problems. Stunting prevention can be done by using family medicinal plants as traditional medicines in the form of herbs. The community service program was carried out with the aim of increasing the knowledge of the Sekotong Tengah village community regarding the use of TOGA as herbal medicine to prevent stunting. This activity is carried out by means of education and training on the use of TOGA plants as herbs to prevent stunting. Education is carried out by the method of counseling and filling out questionnaires. This method is used to analyze the effect of counseling on the level of community knowledge. This type of analysis is pre-experimental with one group pre-post test design. Community service was carried out in the village of Sekotong Tengah, West Lombok Regency. The target in this community service is the village community of Central Sekotong, West Lombok Regency. Data collection techniques in the form of direct interviews with respondents and measuring the level of knowledge through the provision of questionnaires before and after counseling. The statistical test used is the paired t-test. From the results of the analysis that has been carried out, there is a change in the level of community knowledge. Prior to the counseling, it was known that 50% of respondents had less knowledge, 30% of respondents had sufficient knowledge, and 20% of respondents had less knowledge. After counseling, 20% of respondents have sufficient knowledge, and 80% of respondents have good knowledge. The results of the pretest and posttest scores before and after the counseling showed significant differences, indicating an increase in public knowledge that occurred after the counseling.
Formulasi Sediaan Tisu Basah Ekstrak Etanol Daun Pandan Wangi (Pandanus Amaryllifolius) Sebagai Antibakteri Rachmawati, Indah; Rahayu, Titi Pudji; Kiromah, Naelaz Zukhruf Wakhidatul
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Mahasiswa (Student Paper Presentation)
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menjaga kebersihan kulit penting dilakukan untuk mengurangi agen infeksi serta mencegah penyebaran penyakit. Keterbatasan sarana cuci tangan dan alasan kepraktisan memunculkan produk tisu basah antibakteri. Membersihkan tangan dengan tisu basah dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun. Penggunaan bahan kimia dalam pembuatan tisu basah perlu diminimalisir karena kurang aman untuk kesehatan. Daun pandan wangi mengandung flavonoid yang berpotensi sebagai antibakteri alami. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat sediaan tisu basah dengan baik dan efektif sebagai antibakteri. Metode penelitian ini adalah membuat sediaan tisu basah dalam 5 formula dengan memvariasikan zat aktif ekstrak etanol daun pandan wangi yaitu F1(6,25%), F2(12,5%), F3(25%), F4(50%) dan F5(100%). Pengujian dilakukan terhadap sediaan tisu basah yang meliputi uji fisik sediaan (uji organoleptik, uji kesukaan), uji daya antibakteri, dan uji iritasi kulit. Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil ekstrak etanol daun pandan wangi mengandung senyawa flavonoid. Hasil uji statistik menunjukan adanya perbedaan yang signifikan antar formula ditandai dengan nilai p<0,05. Evaluasi fisik sediaan menunjukkan formula 1,2, dan 3 adalah formula terbaik. Uji antibakteri menunjukkan formula terbaik adalah F3. Uji iritasi menunjukkan formula terbaik adalah formula 1,2,3,dan 4. Dapat ditarik kesimpuan bahwa Formula sediaan tisu basah ekstrak etanol daun pandan wangi terbaik, berdasarkan hasil evaluasi stabilitas fisik, uji antibakteri serta uji iritasi adalah formula 3 dengan konsentrasi ekstrak etanol daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius) 25%.