Islamic finance has grown significantly in recent decades, offering a Shariah-compliant alternative to conventional financial systems. However, its engagement with the evolving classification of money and the disruptive potential of blockchain technology remains limited. This study presents a comprehensive bibliometric analysis of 284 peer-reviewed journal articles published between 2019 and 2024, sourced from the Dimensions AI database and analyzed using VOSviewer. The process involved data cleaning, keyword normalization, co-occurrence mapping, and cluster visualization to identify key themes and research gaps. Findings reveal that Islamic finance literature continues to emphasize sustainable and ethical finance through instruments such as zakat, waqf, and sukuk, while money taxonomy and digital innovation receive minimal attention. Thematic clusters highlight the dominance of sustainability, the rise of bibliometric and systematic reviews, the emergence of cryptocurrency, and ongoing regulatory challenges. Although blockchain remains a dynamic and debated topic, visualizations show a temporal shift from sustainability to digital transformation. This study contributes by redefining money classification within a Shariah-compliant digital context and underscores the need for a robust digital infrastructure, consistent regulation, Shariah certification, and the integration of ethics and technology in education. It lays the groundwork for future research to expand empirical studies, enhance bibliometric scope, and develop comprehensive frameworks for a sustainable digital Islamic finance ecosystem. Abstrak Pemetaan Persimpangana antara Taksonomi Uang, Blockchain, dan Keuangan Islam: Analisis Ko-okurensi Bibliometrik. Dalam beberapa dekade terakhir, keuangan syariah telah berkembang pesat sebagai alternatif terhadap sistem keuangan konvensional yang ada. Namun, keterlibatannya dengan klasifikasi uang yang terus berkembang dan potensi disruptif teknologi blockchain masih terbatas. Studi ini menyajikan analisis bibliometrik komprehensif terhadap 284 artikel jurnal yang terbit antara 2019 dan 2024, yang diperoleh dari basis data Dimensions AI menggunakan VOSviewer. Proses analisis mencakup pembersihan data, nomalisasi kata kunci, pemetaan ko-okurensi, dan visualisasi kluster untuk mengidentifikasi tema utama dan celah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa literatur keuangan Islam masih berfokus pada keuangan berkelanjutan dan etis melalui instrumen seperti zakat, waqf, dan sukuk, sementara taksonomi uang dan inovasi digital kurang mendapat perhatian. Kluster tematik menyoroti dominasi keberlanjutan, meningkatnya tinjauan bibliometrik dan sistematis, munculnya cryptocurrency, serta tantangan regulasi yang berkelanjutan. Meskipun blockchain tetap menjadi topik yang dinamis dan diperdebatkan, visualisasi menunjukkan pergeseran temporal dari keberlanjutan ke transformasi digital. Studi ini berkontribusi dengan mendefinisikan ulang klasifikasi uang dalam konteks digital yang sesuai syariah, serta menekankan pentingnya infrastruktur digital yang kuat, regulasi yang konsisten, sertifikasi syariah, dan integrasi etika serta teknologi dalam pendidikan. Studi ini menjadi dasar bagi penelitian selanjutnya untuk memperluas studi empiris, meningkatkan cakupan bibliometrik, dan mengembangkan kerangka kerja komprehensif untuk ekosistem keuangan Islam digital yang berkelanjutan.