Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Evaluasi Perkuatan Eksisting Bronjong Pada Kasus Kelongsoran Jalan Cisasawi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat Amalia, Dewi; Mujiman, Mujiman; Juarti, Ery Radya; Pudin, Apip; Ruchiyat, Iman
Teras Jurnal : Jurnal Teknik Sipil Vol. 12 No. 2 (2022): Volume 12 Nomor 2, September 2022
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/tj.v12i2.791

Abstract

Abstrak Jalan Cisasawi mengalami kelongsoran pada tahun 2020. Usaha penanganan kelongsoran telah dilakukan oleh warga, menggunakan Bronjong. Hanya saja, perencanaan perkuatan tersebut tidak memperhitungkan persyaratan yang berlaku. Agar tidak terjadi kejadian serupa, perlu dilakukan evaluasi terhadap perkuatan tersebut. Evaluasi dimulai dengan pengumpulkan data dengan cara pengukuran geometri lereng dan pengujian tanah. Analisis stabilitas dilakukan menggunakan software Geostudio. Evaluasi dilakukan di akhir untuk mengetahui apakah konstruksi perkuatan lereng eksisting tersebut cukup aman atau tidak. Dari hasil analisis didapatkan bahwa nilai SF dari lereng eksisting (sebelum adanya bronjong) sebesar 0,504. Kondisi ini sesuai dengan lapangan yaitu lereng mengalami kelongsoran. Hasil analisis stabilitas lereng setelah diperkuat dengan Bronjong adalah SF sebesar 1,014. Nilai SF ini tidak memenuhi yang disyaratkan SNI 8460-2017 faktor keamanan dalam kondisi gempa SF lebih besar dari 1,1 sehingga diperlukan alternatif perkuatan tambahan lereng. Alternatif perkuatan tambahan lereng dilakukan memperbesar dimensi bronjong. Dari hasil analisis perkuatan tambahan didapatkan SF sebesar 1,277. Kata kunci: Perkuatan lereng, longsor, bronjong, angka keamanan  Abstract Cisasawi Road experienced a landslide in 2020. Landslide handling efforts have been carried out by residents, in the form of strengthening gabions. However, the retrofitting plan does not take into account requirements. In order to avoid similar incidents, it is necessary to evaluate the reinforcement. This evaluation begins with collecting data by measuring slope geometry and soil testing. Stability analysis was performed using GeoStudio software. Evaluation is carried out at the end of the analysis to determine whether the existing slope reinforcement construction is safe enough or not. From the results of the analysis, it was found that the SF value of the existing slope (before the gabions) was 0.504. This condition is in accordance with the field, namely the slope is sliding. The result of slope stability analysis after reinforced with Gabions is SF  1.014. This SF value does not meet the required SNI 8460-2017 safety factor in earthquake conditions SF > 1.1 so that additional slope reinforcement alternatives are needed. An alternative to additional slope reinforcement is to increase the gabion dimensions. From the results of the additional reinforcement analysis, it was found that SF 1,277. Keywords: Slope reinforcement, landslide, gabion, safety factor
Analisis Karakteristik Tanah Gambut Berserat dan Dampaknya Terhadap Infrastruktur Amalia, Dewi; WD Gulo, Elrich Gratiawan; Yulianto, Faisal Estu; Kusuma, Yusmiati; Juarti, Ery Radya; Pudin, Apip
Teras Jurnal : Jurnal Teknik Sipil Vol. 14 No. 1 (2024): Volume 14 Nomor 1, Maret 2024
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/tj.v14i1.1008

Abstract

Abstrak Indonesia merupakan salah satu negara dengan sebaran lahan gambut yang luas. Gambut dikenal sebagai tanah yang bermasalah dalam pekerjaan konstruksi karena memiliki daya dukung yang rendah sehingga tidak dapat menopang pondasi infrastruktur. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik tanah gambut di Kalimantan, sehingga penanganan yang tepat dapat ditentukan untuk mengatasi permasalahannya. Studi kasus pada penelitian ini adalah tanah gambut di Bereng Bengkel, Palangkaraya. Karakteristik tanah gambut diidentifikasi melalui serangkaian pengujian tanah berdasarkan Peat Testing Manual 1979. Selain itu, dilakukan juga pengujian Scanning Electron Microscopy untuk melihat morfologi tanah gambut, serta pengujian Fourier Transform Infra-Red untuk mengidentifikasi jenis senyawa yang terdapat di dalamnya. Hasil pengujian tanah di laboratorium menunjukkan bahwa tanah gambut memiliki sifat yang buruk secara geoteknik. Dari hasil pengujian SEM, diketahui adanya makropori dan mikropori pada tanah gambut yang sebagian besar ditempati oleh air. Kemudian, berdasarkan hasil pengujian FTIR, diketahui bahwa tanah gambut memiliki senyawa yang bersifat hidrofilik. Kata kunci: tanah gambut, serat gambut, infrastruktur Abstract Indonesia is one of the countries with a wide distribution of peatlands. Peat is known as a problematic soil in construction work because it has a low bearing capacity that cannot support infrastructure foundations. The objective of this research is to analyze the characteristics of peat soils in Kalimantan, so that appropriate treatments can be determined to overcome the problem. A case study of this research is the peat soil in Bereng Bengkel, Palangkaraya. The characteristics of the peat soil were identified through a series of soil tests based on the Peat Testing Manual 1979. In addition, Scanning Electron Microscopy testing was carried out to look at the morphology of the peat soil, as well as Fourier Transform Infra-Red testing to identify the types of compounds contained therein. The results of soil testing in the laboratory showed that the peat soil had poor geotechnical properties. SEM testing revealed macropores and micropores in the peat soil, most of which were occupied by water. FTIR testing showed that peat soil has hydrophilic compounds. Keywords: peat soil, peat fiber, infrastructure
Pengaruh Cracked Soil terhadap Stabilitas Lereng Desa Bojongkondang-Kabupaten Sumedang dengan Menggunakan Software Geostudio Amalia, Dewi; Nisrina, Ratu Salma; Astor, Yackob; Siswanto, Antonius; Nursyafril, Nursyafril; Ruchyat, Iman; Pudin, Apip
Teras Jurnal : Jurnal Teknik Sipil Vol. 14 No. 1 (2024): Volume 14 Nomor 1, Maret 2024
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/tj.v14i1.1023

Abstract

Abstrak Tanggal 9 Januari 2021, terlah terjadi bencana alam tanah longsor terjadi di Dusun BojongKondang, Desa Cihanjuang, Kec. Cimanggung, Kab. Sumedang. Keberadaanya masyarakat di zona merah sangat berbahaya. Ditambah dengan kondisi lereng yang relative curam sehingga perlu dilakukan studi terhadap stabiltas lereng untuk mengetahui faktor keamanan (SF) dari lereng tersebut. Pemukiman disekitar lokasi bencana alam tanah longsor dapat dikatakan aman jika nilai factor keamanan (safety factor) lerengnya >1,5. Dilakukan analisis terhadap pemodelan keretakan tanah untuk mendapatkan faktor keamanan terkritis di mana tanah dimodelkan sebagai tanah pasir (behaving like sand). Hal ini dapat diselesaikan dengan mengaplikasikan The Concept of Cracked Soil. Penelitian mengenai keretakan tanah baru dilakukan 10 tahun terakhir. Selanjutnya dilakukan penelitian dengan melakukan kajian lapangan untuk menemukan posisi retakan di lereng, dan pada tahun 2020 dilakukan pemodelan analisis numeric untuk stabilitas lereng dalam kondisi retak. Kata kunci: Stabilitas Lereng, Tanah Longsor, Behaving Like Sand   Abstract On January 9 2021, a landslide occurred in BojongKondang Hamlet, Cihanjuang Village, Cimanggung District, Sumedang Regency. The existence of people in the red zone is very dangerous. coupled with the relatively steep slope conditions. Based on these conditions, it is necessary to carry out a slope stability analysis study to find out what the safety figure (SF) of the slope is. Settlements close to landslide disaster locations can be said to be safe if the slope safety factor is >1.5. In the analysis, modeling of soil cracks was also carried out to obtain the value of the critical safety factor by modeling the soil as behaving like sand. This problem can be solved by applying The Concept of Cracked Soil. Research related to crack soil has only been carried out in the last 10 years. The next research was a field study to find the position of cracks on the slope, and finally in 2020 numerical analysis modeling was carried out regarding slope stability in cracked conditions. Keywords: Landslides, Slope Stability, Behaving Like Sand
Penyediaan Alat Penghancur Sampah Organik agar Maggot Lebih Maksimal Mengolah Sampah Menjadi Pupuk Kompos Chamidy, Harita Nurwahyu; Astor, Yackob; Keryanti, Keryanti; Min, Joe Lian; Djatnika, Tjetjep; Pudin, Apip; Amalia, Dewi
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 14, No 3 (2023): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v14i3.12884

Abstract

Longsornya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti membuat tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) semakin menggunung dan munculnya TPS liar yang dapat mencemari lingkungan. Alternatif pengolahan sampah organik yaitu dengan memanfaatkan maggot. Jika tersedia sarana pengolahan sampah yang lengkap dan budidaya Maggot dilakukan secara benar, maka berpotensi dapat mengatasi permasalahan sampah dan menghasilkan keuntungan. Mitra telah mencoba melakukan pengolahan sampah organik menggunakan Maggot. Namun, masih ada permasalahan yang terjadi pada Mitra Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yaitu tidak adanya alat penghancur sampah sehingga tidak dapat diolah maksimal oleh Maggot. Kegiatan PkM ini yaitu melakukan sosialisasi mengajak warga untuk memilah sampah organik dan anorganik di rumah masing-masing, kemudian mendistribusikan sampah ke lokasi pengolahan, dan pembuatan alat penghancur sampah organik. Manfaat kegiatan PkM bagi Mitra adalah memberikan kontribusi berupa teknologi peralatan penghancur sampah dan bertambah banyak masyarakat yang berkontribusi dalam pengelolaan ini sebagai solusi pengolahan sampah yang efektif, efisien, murah, dan dapat memberikan keuntungan bersama.