This Author published in this journals
All Journal SELAMI IPS
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ADAT PERTUNANGAN PADA MASYARAKAT LIYA (Studi di Desa Liya Onemelangka Kecamatan Wangi-wangi Selatan Kabupaten Wakatobi) Saputra, Muhammad Hendri; Samiruddin T, Samiruddin T; Reni, Wa Ode
SELAMI IPS Vol 4, No 48 (2018): JURNAL JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/selami.v4i48.8509

Abstract

Abstrak: Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah prosedur pelaksanaan pertunangan menurut adat masyarakat Suku Liya Di Desa Liya Onemelangka. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui prosedur pelaksanaan pertunangan menurut adat Masyarakat Liya di Desa Liya Onemelangka Kecamatan Wangiwangi Selatan Kabupaten Wakatobi. Penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menggambarkan secara sistematis mengenai tata cara atau proses pelaksanaan pertunangan (poheporae) pada masyarakat Liya di Desa Liya Onemelangka Kecamatan wangi wangi Selatan Kabupaten Wakatobi. Informan dalam penelitian ini yakni 5 orang yang terdiri dari Kepala Desa Liya Onemelangka, 2 orang tokoh adat, 2 orang tokoh agama, serta 2 (dua) orang responden yaitu satu (1) pasang suami-isteri yang pernah mengalami pertunangan sebelum Perkawinan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Prosedur pelaksanaan pertunanga pada masyarakat Liya terdiri  dari beberapa tahapan, antara lain yaitu; Potandai (pemilihan jodoh),merupakan tahap pertama dalam adat pertunangan pada Masyarakat Liya  yaitu tahap pemilihan jodoh sekaligus penyelidikan yang dilakukan oleh pihak laki-laki terhadap perempuan atau gadis yang akan menjadi bakal calon istri untuk anak muda mereka), Pasola (menanyakan status perempuan) yaitu tahap yang dilakukan untuk mengetahui status dari perempuan yang akan di lamar apakah sudah memiliki pacar atau janda dan apakah ia mau menerima laki-laki yang hendak menjadikannya sebagai calon istri atau tidak), Dhua fala, merupakan tindak lanjut dari pasola yaitu menanyakan kembali jawaban atas lamaran yang disampaikan oleh pihak laki-laki sebelumnya apakah diterima ataukah ditolak, Potumpu, yaitu tahap peminangan, Kabutu’a, yaitu pemberian barang-barang kebutuhan pokok dan barang-barang perlengkapan wanita dari pihak laki-laki atau sebaliknya, Rangkami, yaitu pemberian pokok adat atau tanda pengikat sebagai bukti kesungguhan  hati dari  laki-laki terhadap perempuan/gadis yang telah dipinang. Berdasarkan uraian pembahasan di dalam penulisan hasil penelitian ini, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa prosedur pelaksanaan pertunanga pada masyarakat Liya terdiri  dari beberapa tahapan, antara lain yaitu Potandai, Pasola, Dhua Fala, Potumpu, Kabutu’a, dan Rangkami. Kata kunci: Adat, Pertunangan, Masyarakat
GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA DESA DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN FISIK (Studi Desa Konde Kecamatan Kambowa Kabupaten Buton Utara) Adrian, Adrian; Samiruddin T, Samiruddin T; Syahrir P, Andi
SELAMI IPS Vol 4, No 48 (2018): JURNAL JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/selami.v4i48.8506

Abstract

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Gaya kepemimpinan Kepala Desa Konde Kecamatan Kambowa Kabupaten Buton Utara dalam Pelaksanaan Pembangunan Fisik. Penelitian ini dilaksanakan di desa Konde Kecamatan Kambowa Kabupaten Buton Utara. Penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif  dengan menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi dengan terlebih dahulu mengolah data-data berupa hasil wawancara lalu kemudian menganalisisnya dengan bantuan teori hingga tiba pada suatu kesimpulan penelitian. Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pembangunan fisik Desa Konde Kecamatan Kambowa Kabupaten Buton Utara yaitu (1) pembangunan jalan usaha tani; (2) pembangunan MCK; dan (3) pembangunan Tanggul. Kepala desa selama masa pemerintahannya menerapkan gaya kepemimpinan gaya demokratis dalam pembangunan fisik Desa Konde Kecamatan Kambowa Kabupaten Buton Utara baik dalam perencanaan, pelaksanaan pembangunan, sumber anggaran serta pengawasan dalam pembangunan untuk penyelesaian pembangunan desa tersebut. Kesimpulan dari penelitian ini adalah gaya yang digunakan kepala desa adalah gaya kepemimpinan demokratisyang diterapkan Kepala Desa Konde pada saat perencanaan, pelaksanaan, sampai kepada pengawasan  dalam hal ini melibatkan peran serta seluruh unsur-unsur yang ada baik pemerintah maupun masyarakat               Kata kunci : Gaya Kepemimpinan, Pembangunan Fisik Desa
KEMAMPUAN APARAT KELURAHAN DALAM PELAKSANAAN TUGAS ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DI KELURAHAN ANGGABERI, KECAMATAN ANGGABERI KABUPATEN KONAWE Samiruddin T, Samiruddin T; Komba, Sundi
SELAMI IPS Vol 1, No 45 (2017): JURNAL SELAMI UHO 2017
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/selami.v1i45.8486

Abstract

Abstrak: Wilayah desa/kelurahan menjadi sasaran penyelenggaraan aktifitas pemerintahan dan pembangunan, mengingat pemerintahan desa dan kelurahan merupakan basis pemerintahan terendah dalam struktur pemerintahan Indonesia yang sangat menentukan bagi berhasilnya ikhtiar dalam Pembangunan nasional yang menyeluruh.Mengingat   kompleksnya   aspek   atau   bidang   yang   hendak   dibangun   ditingkat pemerintahan terendah tersebut, maka salah satu aspek yang terlebih dahulu perlu dibangun adalah peningkatan kemampuan aparat pemerintah kelurahan dalam pelaksanaan tugas-tugas administrasi  pemerintahan,  disamping  memperkuat  partisipasi  masyarakat  dan kelembagaannya serta aspek   lainnya. Aparat Kelurahan Anggaberi, Kecamatan Anggaberi Kabupaten Konawe, sebagai tempat penelitian ini, dari pengamatan awal penulis,  menunjukkan  bahwa  kemampuan aparat  Kelurahan Anggaberi dalam  pelaksanaan tugas terutama dalam menyiapkan bahan dan informasi yang dibutuhkan untuk kepentingan perencanaan pembangunan, hasilnya masih minim atau belum terlaksana secara optimal. Dari hal tersebut penelitian ini mengangkat judul tentang kemampuan aparat kelurahan dalam pelaksanaan tugas administrasi. Dari hasil penelitian terbukti bahwa kemampuan aparat dalam pengadministrasian masih rendah dan mempengaruhi kinerja instansi tersebut Kata Kunci: Aparat kelurahan, Administrasi Pemerintahan.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEDISIPLINAN KERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN POASIA Harnia, Harnia; Karsadi, Karsadi; Samiruddin T, Samiruddin T
SELAMI IPS Vol 4, No 48 (2018): JURNAL JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/selami.v4i48.8508

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) kedisiplinan kerja pegawai pada kantor Kecamatan Poasia. (2) faktor-faktor penghambat dan pendukung kedisiplinan kerja pegawai pada kantor Kecamatan Poasia (3) Upaya yang dilakukan pimpinan (Camat) dalam meningkatkan kedisiplinan kerja pegawai pada kantor Kecamatan Poasia. Metode penelitian yang digunakan meliputi lokasi penelitian ini adalah kantor Kecamatan Poasia. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan berjumlah 7 orang dan responden 4 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan dengan menggunakan 3 cara yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) kedisiplinan kerja pegawai pada kantor Kecamatan Poasia masih kurang maksimal, dengan indikator frekuensi kehadiran pegawai masih cukup tinggi angka ketidakhadiran pegawai dan kurang terpenuhinya standar jam kerja, sehingga berdampak kurang maksimalnya kedisiplinan kerja pegawai. (2) Faktor penghambat kedisiplinan kerja pegawai yaitu faktor eksternal berupa kepuasan kerja yang berkaitan dengan kurang cukupnya gaji dalam memenuhi kebutuhan pegawai, kurangnya sarana/ peralatan yang menunjang kedisplinan kerja pegawai. Faktor pendukung kedisiplinan kerja pegawai yaitu penggunaan peralatan kantor dengan baik, tanggung jawab dan ketaatan pada peraturan kantor. (3) Upaya yang dilakukan pimpinan (Camat) dalam meningkatkan kedisiplinan kerja pegawai yaitu teladan pimpinan, pemberian motivasi melalui pemberian reward dan mengikutsertakan pegawai pada perjalanan dinas serta adanya promosi jabatan, dan penegakan disiplin lewat hukuman yang dilakukan dengan teguran secara lisan, teguran tertulis dan penundaan Tunjangan Kinerja Daerah (TKD). Kata Kunci: Partisipasi masyarakat, Manajemen penanggulangan bencana
PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA PERIODE 2013-2019 (Studi Di Desa Wakobalu Agung Kecamatan Kabangka Kabupaten Muna) Mariani, Mariani; Samiruddin T, Samiruddin T
SELAMI IPS Vol 2, No 46 (2017): JURNAL SELAMI UHO
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/selami.v2i46.8518

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk partisipasi politik masyarakat dalam pemilihan kepala desa Periode 2013-2019 di Desa Wakobalu Agung Kecamatan Kabangka Kabupaten Muna. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Wakobalu Agung Kecamatan Kabangka Kabupaten Muna. Jenis penelitian ini yaitu kualitatif dan kuantitatif berdasarkan deskriptif Mixed Method. Populasi adalah seluruh wajib pilih sebanyak 1045 orang. Responden sebanyak 100 orang, 10% dari jumlah pemilih terdaftar. Dengan informan berjumlah 10 orang, terdiri dari: 2 orang aparatur desa, 2 orang anggota BPD, dan 6 orang Panitia Pilkades. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa partisipasi politik masyarakat dalam pemilihan kepala desa periode 2013-2019 (Studi di Desa Wakobalu Agung Kecamatan Kabangka Kabupaten Muna) dari bentuk-bentuk partisipasi politik: (1). Partisipasi responden pada saat sosialisasi calon kepala desa  masih sangat rendah; (2). Partisipasi responden dalam kegiatan kampanye calon kepala  sudah maksimal; (3). Partisipasi responden pada saat pemberian suara cukup tinggi; (4). Partisipasi responden pada saat perhitungan atau penetapan suara sudah maksimal.Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah dari empat bentuk partisipasi politik secara konvensional sudah diterapkan dengan baik namun ada beberapa bentuk partisipasi politik yang belum maksimal dalam penerapannya masih terdapat beberapa kendala. Kata Kunci: Partisipasi Politik, Pemilihan Kepala Desa
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI DEMOKRASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATA PELAJARAN PPKn DI SMA NEGERI 1 TIKEP KABUPATEN MUNA BARAT Ismawati, Wa Ode Titi; Karsadi, Karsadi; Samiruddin T, Samiruddin T
SELAMI IPS Vol 3, No 47 (2018): JURNAL SELAMI UHO
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/selami.v3i47.8493

Abstract

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) implementasi nilai-nilai demokrasi melalui model pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran PPKn di SMA Negeri 1 Tikep, (2) faktor pendukung dan penghambat implementasi nilai-nilai demokrasi melalui model pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran PPKn di SMA Negeri 1 Tikep, (3) upaya mengatasi faktor penghambat implementasi nilai-nilai demokrasi melalui model pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran PPKn di SMA Negeri 1 Tikep. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Tikep Kabupaten Muna Barat pada bulan Agustus sampai November Tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah Kepala SMA Negeri 1 Tikep, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Wali Kelas XI IIS3, 5 orang Guru, 2 orang Tata Usaha, dan 9 orang siswa kelas XI IIS3. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan 3 cara yakni observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi.Teknik analisis data penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi nilai-nilai demokrasi melalui model pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran PPKn di SMA Negeri 1 Tikep dilaksanakan pada 6 tahapan inkuiri. Nilai-nilai demokrasi yang diimplementasikan yaitu kebebasan, hak-hak individu, tujuan bersama, keadilan, patriotisme, toleransi, percaya diri, saling menghormati dan menghargai. Faktor pendukung implementasi nilai-nilai demokrasi melalui model pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran PPKn adalah  Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, kemauan serta motivasi belajar siswa, kekritisan siswa, dan menghargai hak individu. Sedangkan yang menjadi faktor penghambat yaitu kurangnya jam belajara PPKn, kurangnya media pembelajaran, dan kurangnya rasa tanggung jawab siswa dalam belajar. Upaya dalam mengatasi faktor penghambat tersebut adalah jam belajar PPKn ditambah, pengadaan berbagai media pembelajaran, serta adanya tingkat kesadaran siswa atas tanggung jawab yang dimilikinya, terutama dalam belajar. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu nilai-nilai demokrasi berupa kebebasan, hak-hak individu, tujuan bersama, keadilan, patriotisme, toleransi, peracaya diri, serta sikap saling menghormati dan menghargai telah di implementasikan melalui pelaksanaan model pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran PPKn, meskipun masih terdapat beberapa hambatan. Kata kunci: Nilai-Nilai Demokrasi, Model Pembelajaran Inkuiri, Mata Pelajaran PPKn
PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT PADA PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2019 (Studi Pada Kelurahan Anggoeya Kecamatan Poasia) Anggraeni, Anggraeni; Samiruddin T, Samiruddin T; Irawaty, Irawaty
SELAMI IPS Vol 13, No 1 (2020): JURNAL JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/selami.v13i1.13617

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Tahap Partisipasi Politik Masyarakat Pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data yakni wawancara mendalam (indepth interviews), dokumentasi. Responden pada penelitian ini berjumlah 16 orang masyarakat di Kelurahan Anggoeya dan 3 orang informan yaitu, anggota KPU, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif.Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat Partisipasi Politik Pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2019, di Kelurahan Anggoeya Kecamatan Poasia sangat rendah ini tergambar dari aktivitas mereka mengikuti tahapan pemilihian calon presiden dan wakil presiden yakni tahap Sosialisasi, tahap Kampanye, tahap Pemilihan di TPS, tahap perhitungan suara di TPS. Simpulan penelitian yaitu Partisipasi Politik Masyarakat pada Pemilihan Presiden dan Wakil presiden Tahun 2019 di Kelurahan Anggoeya Kecamatan Poasia sangat rendah, indikasi rendahnya partisipasi ini ditujukan oleh rendahnya keikutsertaan mereka dalam kegiatan sosialisasi, kegiatan kampanye, tahap pemilihan di TPS , tahap perhitungan suara di TPS, kegiatan-kegiatan tersebut sebagian besar tidak di ikuti oleh masyarakat di Kelurahan Anggoeya. Kata Kunci: Partisipasi Politik Masyarakat, Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden