Kedelai adalah salah satu varietas tanaman yang berpotensi dikembangkan di lahan kering. Selain itu, kedelai merupakan komoditas pangan utama ketiga setelah padi dan jagung, serta menjadi salah satu komoditas prioritas dalam program Revitalisasi Pertanian Nasional. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil kedelai yang diperlakukan dengan berbagai dosis tepung cangkang telur. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Banyu Urip Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat mulai bulan Juni sampai Agustus 2015. Penelitian ini dirancang menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan dosis cangkang telur dalam lima (5) perlakuan, yaitu: t0 (tanpa tepung cangkang telur), t1 (dengan tepung cangkang telur 50 kg/ ha), t2 (dengan tepung cangkang telur 100 kg/ ha), t3 (dengan tepung cangkang telur 150 kg/ ha) dan t4 (dengan tepung cangkang telur 200 kg/ ha). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi dosis tepung cangkang telur 200 kg/ ha dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman sebesar 36,11 % dan dapat meningkatkan hasil kedelai sebesar 35,45 % di lahan kering Lombok Barat. Soybean is one of the varieties of plants that are potentially developed in dry land. In addition, soybeans are the third main food commodity after rice and corn, and become one of the priority commodities in the National Agricultural Revitalization program. Therefore, this research aimed to determine growth and yield of soybean treated with egg shell doses. The research had been conducted in Banyu Urip Village of Gerung Sub district, the district of West Lombok from June to August 2015. This research was designed using a randomized complete block design (RCBD) with egg shell doses treatment. The egg shell dose (T) consisted of five treatments, namely t0 (without egg shell), t1 (with egg shell 50 kg/ ha), t2 (with egg shell 100 kg/ ha), t3 (with egg shell 150 kg/ ha) and t4 (with egg shell 200 kg/ ha). The results showed that dosage of egg shell 200 kg/ ha could increase growth 36,11 % and yield of soybean 35,45 % in dry land West Lombok.