Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Public Policy Theory Analysis of the Distribution of Hajj Pilgrim Quotas in Indonesia Hasmiyati, Hasmiyati; Ramadhani, Ummu Saad
Al-Bayyinah Vol. 8 No. 2 (2024): Al-Bayyinah
Publisher : Faculty of Sharia and Islamic Law Institut Agama Islam Negeri Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30863/al-bayyinah.v8i2.7302

Abstract

This study analyzes public policy theories on the distribution of hajj pilgrim quotas in Indonesia. The objectives of the research include discussing in depth the understanding and importance of public policy in the hajj pilgrimage, as well as public policy analysis on the distribution of quotas for pilgrims in Indonesia. The research was carried out in a literature manner with a normative juridical approach through data collection by researching literature materials. From the perspective of public policy theory, the hajj visa policy must be designed with various aspects in mind including social justice, administrative efficiency, and applicable legal principles. The government must strive to optimize quota allocation by considering the needs of the community and the existing service capacity. Good management of the registration and quota distribution system can reduce dissatisfaction among prospective pilgrims and increase public trust in this process. Overall, public policies regarding hajj visas and the distribution of hajj pilgrim quotas in Indonesia must continue to be refined by taking into account feedback from the public and making necessary adjustments to face existing challenges. The government is expected to develop policies that not only meet the principles of justice and efficiency but also pay attention to social and cultural aspects relevant to the implementation of the hajj.
Tanggung Jawab Negara Terhadap Pemenuhan Hak Aksesibilitas Penyandang Disabilitas Dalam Pelaksanaan Pemilu Ansar, Lukman; Hasmiyati, Hasmiyati
Jurnal Ar-Risalah Vol. 4 No. 2 (2024): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2024
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30863/arrisalah.v4i2.5689

Abstract

ABSTRAKPemilu merupakan mekanisme penting dalam sistem demokrasi yang bertujuan untuk memastikan kedaulatan rakyat dan pembatasan kekuasaan pemerintah. Partisipasi penyandang disabilitas dalam pemilu menjadi hal yang krusial untuk mewujudkan demokrasi yang inklusif. Meskipun sudah ada undang-undang yang menjamin hak politik penyandang disabilitas, implementasinya masih menghadapi banyak kendala, seperti masalah aksesibilitas fisik dan informasi yang menghambat partisipasi mereka. Penelitian ini mengkaji hak penyandang disabilitas dalam pemilu, serta tanggung jawab negara untuk menyediakan akses yang memadai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun ada kemajuan, masih banyak tantangan yang perlu diatasi agar pemilu benar-benar inklusif bagi semua warga negara, termasuk penyandang disabilitas.
PENGARUH PEMIKIRAN BRIAN Z. TAMANAHA TENTANG SOCIO LEGAL POSITIVISM TERHADAP PROSES PENGAMBILAN PUTUSAN HAKIM Ansar, Lukman; Hasmiyati, Hasmiyati; Satriadi; Tarmizi; Budi Firamulia, Muhammad Tryas
Jurnal Ar-Risalah Vol. 3 No. 2 (2023): Volume 3 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30863/arrisalah.v3i2.5872

Abstract

Hukum dalam masyarakat modern tidak lagi dapat dipahami hanya sebagai seperangkat norma formal, melainkan sebagai produk interaksi kompleks antara nilai sosial, moral, dan kekuasaan negara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemikiran Brian Z. Tamanaha mengenai Socio Legal Positivism terhadap proses pengambilan putusan hakim di Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif dan metode studi pustaka serta analisis kasus, penelitian ini mengeksplorasi cara Tamanaha mensintesis pendekatan formalisme dan realisme hukum ke dalam kerangka yang responsif terhadap realitas sosial.Hasil kajian menunjukkan bahwa Socio Legal Positivism memberikan dasar epistemologis bagi hakim untuk tidak hanya berpegang pada legalitas formal, tetapi juga mempertimbangkan nilai keadilan substantif dan hukum yang hidup dalam masyarakat (living law). Melalui studi kasus penghentian proses hukum terhadap pimpinan penyidik KPK oleh Jaksa Agung pada 2016, terlihat bahwa pendekatan ini mencerminkan praktik hukum yang mengintegrasikan pertimbangan normatif, empiris, dan pragmatis. Meskipun penerapannya di ruang peradilan Indonesia masih terbatas, pendekatan Tamanaha memiliki potensi signifikan untuk mendorong praktik peradilan yang lebih adil, adaptif, dan kontekstual.
Harmonisasi Hukum Islam dan Syariat dalam Prinsip Negara Hukum Modern Indonesia Ansar, Lukman; Hasmiyati, Hasmiyati; Zulfadli, Zulfadli; Tarmizi, Tarmizi
Jurnal AL-SYAKHSHIYYAH Jurnal Hukum Keluarga Islam dan Kemanusiaan Vol 7 No 2 (2025): Volume 7, Nomor 2, Desember 2025
Publisher : IAIN BONE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30863/as-hki.v7i2.10372

Abstract

This article examines the alignment between Islamic law and positive law in Indonesia as a constitutional state. It aims to re-map the contemporary application of Islamic law in Indonesia by employing an empirical juridical method based on existing legal products in the country. The article emphasizes that harmonizing Islamic law with the principles of the rule of law in Indonesia is a complex process that requires balancing normative legitimacy, social acceptance, and respect for democratic values and human rights. The experience of Aceh, particularly through the implementation of the Qanun Jinayat, demonstrates that the integration of sharia into the national legal system is possible, yet still demands regulatory synchronization, inclusive public participation, and adaptive interpretations of sharia oriented toward public welfare. Therefore, continuous dialogue, interinstitutional coordination, strengthened judicial capacity, and investment in moderate legal education are essential to ensure that Islamic law can contribute constructively to the national legal mosaic without compromising substantive justice or the diversity guaranteed by the constitution. With these measures, legal harmonization does not remain merely a normative discourse but is realized in sustainable practices responsive to the needs of modern society.