Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

TEKNIK KONVENSIONAL PENGGUNAAN TUMBUHAN OBAT DI KAWASAN ESTUARIA TAKISUNG Lestari, Ema
Jurnal Humaniora Teknologi Vol. 2 No. 1 (2016)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jht.v2i1.9

Abstract

Tumbuhan obat adalah tumbuhan yang memiliki khasiat obat dan digunakansebagai obat dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit. Di daerahTakisung terdapat kawasan estuaria.Dikawasan tersebut ditumbuhi pepohonan,tumbuhan herba dan semak yang berpotensi sebagai tanaman obat.Masyarakatdaerah setempat menggunakan tumbuhan obat sebagai alternatif dalampengobatan, karena banyak ditemukan tumbuhan obat di sekitarmereka.Penelitian ini bertujuan untukmendapatkan informasi tentangbagaimana teknik penggunaan tumbuhan obat dikawasan estuaria Takisungoleh masyarakat di daerah tersebut.Metode yang digunakan dalam penelitianini adalah metode diskriptif, dengan terjun secara langsung ke lapangan padakawasan kiri dan kanan bantaran estuaria Pantai Takisung KecamatanTakisung Kabupaten Tanah Laut. Hasil penelitian menunjukkan bahwatumbuhan berkhasiat obat yang ditemukan di kawasan estuaria Takisung yangdiketahui dan digunakan oleh masyarakat setempat terdapat 15 jenistumbuhan.Teknik konvensional penggunaan tumbuhan obat masyarakat dikawasan estuaria meliputi:1bahan di cuci bersih kemudian di rebus bersamaan,setelah dingin air rebusan tersebut disaring kemudian diminum,2bahan dicucibersih terlebih dahulu kemudian ditumbuk, setelah itu dioleskan, 3bahandipanggang diatas api kemudian diusapkan, 4bahan diparut kemudian diperas,air yang dihasilkan diminum, 5bahan direbus kemudian dicucikan, 6bahandirendam dalam air terus dan diminum, 7bahan direbus dan dimakan, 8bahancairan yang pada bagian tumbuhan kemudian diteteskan, 9bahandirebus danair rebusan diminum, 10bahan dilumatkan hingga halus dan di oleskan, 11bahandibersihkan lalu ditumbuk sampai halus, lalu dicampurkan dengan bahan lainlalu dioleskan, 12bahan dikeringkan kemudian direbus, lalu air rebusannyadiminum, 13bahan ditumbuk kemudian dicampurkan dengan bahan lainkemudian diusapkan, 14bahan diremas-remas dan di usapkan.Kata Kunci: Tumbuhan Obat, Kawasan Estuaria, Teknik Konvensional
Pengendalian Kehilangan Minyak Di Final Effluent Menggunakan Metode Statistical Quality Control Pada Proses Pengolahan Crude Palm Oil PT XYZ Firdaus, Muhammad Reza; Lestari, Ema; Fatimah, Fatimah; Chalid, Sihabuddin
Jurnal Teknologi Agro-Industri Vol. 11 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi Agro-Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jtai.v11i1.198

Abstract

PT XYZ is an agro-industrial company that focuses on palm oil processing, mainly producing Crude Palm Oil (CPO) and kernels. The main process carried out by the company is processing fresh fruit bunches (FFB) into CPO and palm kernel (kernel). The level of oil losses in PT's final effluent. XYZ should not exceed 0.40%, but in 3 months, there has been an increase that exceeds the company's standards. This condition can affect CPO production results. Therefore, this research was conducted to analyze oil loss in the final effluent. The method used is Statistical Quality Control (SQC) using three tools, namely Check Sheet to collect data, Histogram to show data distribution, and cause-and-effect diagram to assist in understanding and solving the problems faced. The research results showed that oil loss was the highest, 0.57% in October, 0.46% in November, and 0.45% in December 2023. Therefore, it is necessary to make recommendations for improvements using a cause and effect diagram that includes machine, human and method factors to meet the desired standards, factors that cause high oil losses including lack of attention to equipment maintenance, inconsistent machine cleaning times and overlooked oil citing momentum.
Evaluation of the Characteristics of Transparent Solid Soap Fortified with Jeringau Rhizome Extract (Acorus calamus L) Hairiyah, Nina; Nuryati, Nuryati; Fatimah, Fatimah; Meldayanoor, Meldayanoor; Amalia, Raden Rizki; Lestari, Ema; Linangsari, Titis; Salmah, Siti
Jurnal Teknologi Agro-Industri Vol. 12 No. 1 (2025): Jurnal Teknologi Agro-Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jtai.v12i1.230

Abstract

Transparent solid soap is a widely used cleansing product, yet formulation improvements are needed to enhance antibacterial activity while maintaining skin safety. This study aimed to investigate the effect of adding sweet flag rhizome extract (Acorus calamus L.) on the physicochemical properties, foam stability, pH, and antibacterial activity of transparent solid soap. Four soap formulations were prepared with varying extract concentrations: F0 (control, without extract), F1 (0.1 g), F2 (0.3 g), and F3 (0.5 g). The evaluated parameters included moisture content, total fatty acid content, free alkali, free fatty acids, foam stability, pH, skin irritation, and bacterial inhibition zone diameter. Data were statistically analyzed using one-way ANOVA and Duncan's Multiple Range Test (DMRT) at a 95% confidence level. The results showed that the addition of sweet flag extract significantly (p < 0.01) affected all tested parameters. The F3 formulation exhibited the highest antibacterial activity with an inhibition zone diameter of 15.5 mm but exceeded the SNI (Indonesian National Standard) limits for moisture content and pH, indicating a potential risk of skin irritation. However, skin irritation tests revealed that formulations containing the extract did not cause noticeable irritation in most panelists. It can be concluded that sweet flag rhizome extract has potential as an antibacterial agent in transparent solid soap formulations, although further optimization is required to reduce pH and free alkali levels to ensure product safety.
Evaluasi Kinerja Mesin Screw Press Melalui Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) di Pabrik Kelapa Sawit PT. XYZ: Performance Evaluation of Screw Press Machine through the Implementation of Total Productive Maintenance (TPM) at Palm Oil Mill of PT. XYZ Ningsih, Yuliana; Khudari, Muhammad; Linangsari, Titis; Zein, Mufrida; Lestari, Ema
Jurnal Teknologi Agro-Industri Vol. 12 No. 1 (2025): Jurnal Teknologi Agro-Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jtai.v12i1.234

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas dan efisiensi kinerja mesin screw press di PT. XYZ dengan pendekatan Total Productive Maintenance (TPM) menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE). Data diperoleh selama dua bulan, yaitu November dan Desember 2024, mencakup waktu perawatan, perbaikan, produksi, dan jumlah produk cacat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai OEE mesin screw press sebesar 71,23%, yang masih berada di bawah standar internasional sebesar 85%. Nilai availability dan quality rate telah melampaui standar, yaitu masing-masing 93,35% dan 99,98%, sementara performance rate masih rendah sebesar 76,90%. Rendahnya nilai OEE disebabkan oleh tingginya downtime dan rendahnya efisiensi kinerja mesin akibat usia mesin dan bahan baku yang tidak optimal. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu adanya peningkatan jadwal perawatan dan peremajaan mesin guna mencapai efisiensi produksi yang lebih tinggi.
TEKNIK KONVENSIONAL PENGGUNAAN TUMBUHAN OBAT DI KAWASAN ESTUARIA TAKISUNG Lestari, Ema
Jurnal Humaniora Teknologi Vol. 2 No. 1 (2016)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jht.v2i1.9

Abstract

Tumbuhan obat adalah tumbuhan yang memiliki khasiat obat dan digunakansebagai obat dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit. Di daerahTakisung terdapat kawasan estuaria.Dikawasan tersebut ditumbuhi pepohonan,tumbuhan herba dan semak yang berpotensi sebagai tanaman obat.Masyarakatdaerah setempat menggunakan tumbuhan obat sebagai alternatif dalampengobatan, karena banyak ditemukan tumbuhan obat di sekitarmereka.Penelitian ini bertujuan untukmendapatkan informasi tentangbagaimana teknik penggunaan tumbuhan obat dikawasan estuaria Takisungoleh masyarakat di daerah tersebut.Metode yang digunakan dalam penelitianini adalah metode diskriptif, dengan terjun secara langsung ke lapangan padakawasan kiri dan kanan bantaran estuaria Pantai Takisung KecamatanTakisung Kabupaten Tanah Laut. Hasil penelitian menunjukkan bahwatumbuhan berkhasiat obat yang ditemukan di kawasan estuaria Takisung yangdiketahui dan digunakan oleh masyarakat setempat terdapat 15 jenistumbuhan.Teknik konvensional penggunaan tumbuhan obat masyarakat dikawasan estuaria meliputi:1bahan di cuci bersih kemudian di rebus bersamaan,setelah dingin air rebusan tersebut disaring kemudian diminum,2bahan dicucibersih terlebih dahulu kemudian ditumbuk, setelah itu dioleskan, 3bahandipanggang diatas api kemudian diusapkan, 4bahan diparut kemudian diperas,air yang dihasilkan diminum, 5bahan direbus kemudian dicucikan, 6bahandirendam dalam air terus dan diminum, 7bahan direbus dan dimakan, 8bahancairan yang pada bagian tumbuhan kemudian diteteskan, 9bahandirebus danair rebusan diminum, 10bahan dilumatkan hingga halus dan di oleskan, 11bahandibersihkan lalu ditumbuk sampai halus, lalu dicampurkan dengan bahan lainlalu dioleskan, 12bahan dikeringkan kemudian direbus, lalu air rebusannyadiminum, 13bahan ditumbuk kemudian dicampurkan dengan bahan lainkemudian diusapkan, 14bahan diremas-remas dan di usapkan.Kata Kunci: Tumbuhan Obat, Kawasan Estuaria, Teknik Konvensional
Karakterisasi Soyghurt dengan Penambahan Pisang Tuntung Pandang dengan Variasi Waktu Fermentasi Linangsari, Titis; Lestari, Ema; Habidiyah, Siti; Fatimah, Fatimah
AGRITROPICA : Journal of Agricultural Sciences Vol. 8 No. 1 (2025)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian (BPFP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/j.agritropica.8.1.56-63

Abstract

Soyghurt is one of the beverage products from soy milk, which is produced through a fermentation process by lactic acid bacteria (LAB). The bacteria commonly used are Lactobacillus bulgaricus and Streptococcus thermophilus. This study aimed to analyse the quality of the physical and chemical properties of banana yoghurt with various fermentation times. The method used in this research involves making soy yoghurt products through four stages of fermentation: 6 hours, 12 hours, 18 hours, and 24 hours. The quality analysis performed was physical analysis (viscosity test and pH test), chemical analysis (ash content test, acid content test, and protein test), and organoleptic properties (hedonic test and hedonic quality test). Then, an analysis of the ANOVA test was conducted to determine the average of more than two groups of data by comparing the variances and describing the total data. Based on the results of the study, it can be interpreted that the analysis of the quality of banana soyghurt with various physical and chemical showed results, namely the viscosity between 51.00cp - 55.05cp, pH test 5.27 - 4.18, ash content 0.37% - 0.49%, test for acid content 0.50% - 0.72%, and test for protein 2.18%, and the organoleptic test for hedonic panelists is somewhat like texture, somewhat like the taste, liked the aroma and somewhat liked the color, for hedonic quality slightly thick texture, sour flavour, distinctive pungent soyghurt aroma, and yellowish white color.
DISRUPTIVE INNOVATION: EKSISTENSI BAJAJ ONLINE DI TENGAH MARAKNYA TRANSPORTASI ONLINE LAINNYA DI KOTA MAKASSAR Lestari, Ema; Hasni, Hasni; Falihin, Dalilul
Phinisi Integration Review Volume 8 Nomor 2 Tahun 2025
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pir.v8i2.73374

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui: 1) Gambaran eksistensi bajaj online sebagai bentuk disruptive innovation (inovasi disruptif) dalam menghadapi maraknya moda transportasi online lainnya di Kota Makassar, 2) Hambatan yang dihadapi para sopir bajaj online sebagai bentuk disruptive innovation (inovasi disruptif) dalam mempertahankan eksistensinya di tengah maraknya moda transportasi online lainnya di Kota Makassar, dan 3) Strategi adaptasi yang diterapkan oleh para sopir bajaj online sebagai bentuk disruptive innovation (inovasi disruptif) dalam menghadapi persaingan dengan moda transportasi online lainnya di Kota Makassar. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian dianalisis dengan 4 tahapan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Hasil penelitian menunjukkan bahwa bajaj online berhasil mempertahankan eksistensinya melalui keunggulan harga yang terjangkau, fleksibilitas rute, dan adaptasi teknologi sederhana berbasis aplikasi Maxride. Meskipun demikian, para sopir bajaj online menghadapi hambatan seperti persaingan ketat dengan layanan transportasi online lain, kendala teknologi, serta kurangnya dukungan kebijakan pemerintah. Untuk mengatasi tantangan tersebut, sopir bajaj online menerapkan strategi adaptasi yang meliputi peningkatan kualitas layanan, penghematan biaya operasional, dan pembentukan jaringan komunitas.This research aims to examine: 1) The existence of online bajaj as a form of disruptive innovation in facing the proliferation of other online transportation modes in Makassar City, 2) The obstacles faced by online bajaj drivers as a form of disruptive innovation to sustain their presence amid the rise of other online transportation modes in Makassar City, and 3) The adaptation strategies implemented by online bajaj drivers as a form of disruptive innovation to compete with other online transportation modes in Makassar City. The type of research used in this study is qualitative with a phenomenological approach. Data collection techniques include observation, interviews, and documentation. The data were then analyzed through four stages: data collection, data reduction, data presentation, and conclusions drawing. The results show that online bajaj has succeeded in maintaining its existence through advantages such as affordable prices, flexible routes, and simple technological adaptation via the Maxride application. However, online bajaj drivers face obstacles such as intense competition with other online transportation services, technological constraints, and lack of government policy support. To overcome these challenges, online bajaj drivers implement adaptation strategies including improving service quality, minimizing operational costs, and building community networks.
PENGARUH KONSENTRASI SARI BAYAM HIJAU (Amarathus tricolor L.) TERHADAP KARAKTERISTIK SENSORIK DAN FISIK PERMEN JELLY Rizki Amalia, Raden; Lestari, Ema; Nur Kasih, Avicenna; Nurhalisa
Jurnal Humaniora Teknologi Vol. 11 No. 2 (2025): Jurnal Humaniora Teknologi
Publisher : P3M Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jht.v11i2.194

Abstract

Permen jelly merupakan salah satu produk pangan yang digemari masyarakat khususnya anak-anak karena teksturnya yang kenyal serta variasi bentuk dan rasa. Penelitian ini, sari bayam hijau (Amaranthus tricolor L.) digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan permen jelly. Salah satu sayuran yang mengandung nutrisi, air, protein, lemak, serat, karbohidrat, serta mineral seperti zat besi, kalsium, fosfor, magnesium, seng, dan kalium ialah bayam hijau (Amaranthus tricolor L.). Selain itu bayam hijau juga mengandung berbagai vitamin diantaranya vitamin A, vitamin C, vitamin E, dan kelompok vitamin B. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan formulasi permen jelly berbasis sari bayam hijau yang optimal. Formulasi dilakukan dengan tiga variasi konsentrasi sari bayam hijau, yaitu 40 g (F1), 50 g (F2), dan 60 g (F3), masing-masing diulang tiga kali. Parameter yang diuji meliputi kadar air, kadar abu, pH, serta uji hedonik terhadap warna, aroma, rasa, dan tekstur menggunakan 30 panelis semi-terlatih. Hasil menunjukkan bahwa perlakuan F2 (50 g sari bayam) merupakan formulasi terbaik dengan nilai rata-rata uji hedonik tertinggi pada atribut warna (6,0), aroma (6,0), rasa (7,0), dan tekstur (7,0). Secara fisikokimia, F2 memiliki kadar air sebesar 10,30%, kadar abu 1,96%, dan pH 5,0, yang semuanya masih berada dalam rentang standar mutu SNI 3547-2-2008 untuk kembang gula lunak. Penelitian ini menunjukkan bahwa sari bayam hijau (Amaranthus tricolor L.) berpotensi sebagai bahan baku fungsional dalam pengembangan produk permen jelly yang bergizi dan disukai konsumen.
PENGARUH KONSENTRASI SARI BAYAM HIJAU (Amarathus tricolor L.) TERHADAP KARAKTERISTIK SENSORIK DAN FISIK PERMEN JELLY Rizki Amalia, Raden; Lestari, Ema; Nur Kasih, Avicenna; Nurhalisa
Jurnal Humaniora Teknologi Vol. 11 No. 2 (2025): Jurnal Humaniora Teknologi
Publisher : P3M Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jht.v11i2.194

Abstract

Permen jelly merupakan salah satu produk pangan yang digemari masyarakat khususnya anak-anak karena teksturnya yang kenyal serta variasi bentuk dan rasa. Penelitian ini, sari bayam hijau (Amaranthus tricolor L.) digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan permen jelly. Salah satu sayuran yang mengandung nutrisi, air, protein, lemak, serat, karbohidrat, serta mineral seperti zat besi, kalsium, fosfor, magnesium, seng, dan kalium ialah bayam hijau (Amaranthus tricolor L.). Selain itu bayam hijau juga mengandung berbagai vitamin diantaranya vitamin A, vitamin C, vitamin E, dan kelompok vitamin B. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan formulasi permen jelly berbasis sari bayam hijau yang optimal. Formulasi dilakukan dengan tiga variasi konsentrasi sari bayam hijau, yaitu 40 g (F1), 50 g (F2), dan 60 g (F3), masing-masing diulang tiga kali. Parameter yang diuji meliputi kadar air, kadar abu, pH, serta uji hedonik terhadap warna, aroma, rasa, dan tekstur menggunakan 30 panelis semi-terlatih. Hasil menunjukkan bahwa perlakuan F2 (50 g sari bayam) merupakan formulasi terbaik dengan nilai rata-rata uji hedonik tertinggi pada atribut warna (6,0), aroma (6,0), rasa (7,0), dan tekstur (7,0). Secara fisikokimia, F2 memiliki kadar air sebesar 10,30%, kadar abu 1,96%, dan pH 5,0, yang semuanya masih berada dalam rentang standar mutu SNI 3547-2-2008 untuk kembang gula lunak. Penelitian ini menunjukkan bahwa sari bayam hijau (Amaranthus tricolor L.) berpotensi sebagai bahan baku fungsional dalam pengembangan produk permen jelly yang bergizi dan disukai konsumen.
KARAKTERISTIK SAMPO BERBASIS EKSTRAK KULIT PISANG KEPOK (Musa acuminata) Lestari, Ema; Hairiyah, Nina; Agustin, Nisa
Jurnal Agroindustri Vol. 15 No. 1 (2025): May 2025
Publisher : BPFP Faperta UNIB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jagroindustri.15.1.83-96

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi ekstrak kulit pisang kepok (Musa acuminata) sebagai bahan aktif dalam formulasi sampo serta menentukan formula terbaik berdasarkan karakteristik fisikokimia dan preferensi konsumen. Empat formula sampo yaitu (F0–F3) dengan variasi konsentrasi ekstrak (0%–6%) diuji secara fisik (homogenitas, viskositas, pH, kadar air, dan tinggi busa) dan sensori melalui uji hedonik oleh 20 panelis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh formula memenuhi standar mutu sampo berdasarkan SNI 06-2642-1992. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa penambahan ekstrak berpengaruh signifikan terhadap parameter warna, aroma, dan tekstur (p < 0,05), dengan formulasi F1 paling disukai secara organoleptik. Selanjutnya, dilakukan analisis menggunakan metode Bayes untuk menentukan formulasi optimal berdasarkan pembobotan seluruh parameter. Hasil analisis menunjukkan bahwa formulasi F3 (penambahan 6% ekstrak kulit pisang kepok) merupakan formula terbaik secara keseluruhan, karena memberikan performa tertinggi pada sebagian besar parameter kualitas. Temuan ini mendukung pemanfaatan limbah kulit pisang sebagai bahan aktif alternatif dalam produk kosmetik ramah lingkungan.