Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Efektivitas Sucking Ice Cubes Zam-Zam Water terhadap Tingkat Rasa Haus Pasien Gagal Ginjal Kronis Novela, Nurwidya; Mohtar, M. Sobirin; Asmadiannor, Asmadiannor; Gaghauna, Eirene Eunike Meidiana
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 14 No 3 (2024): Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Juli 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v14i3.1971

Abstract

Dampak yang timbul dari gagal ginjal kronik adalah kelebihan cairan. Hemodialisa adalah salah satu terapi cuci darah pada individu dengan masalah gagal ginjal kronik. Prosedurnya seseorang yang menjalani hemodialisa harus membatasi asupan cairan, namun yang sering terjadi pasien akan lebih merasa haus yang terlihat dengan tanda mulut kering. Cara untuk mengurangi asupan cairan dan meminimalisir terjadinya haus terapi sucking ice cubes zam-zam water dapat diberikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas Sucking Ice Cubes Zam-Zam Water terhadap Tingkat Rasa Haus Pasien Gagal Ginjal Kronis di Ruang Hemodialisis RS Bhayangkara Banjarmasin. Penelitian kuantitatif ini menggunakan rancangan pre-eksperimental one group pra-posttest design. Instrumen yang digunakan yaitu visual analog scale, SOP, lembar observasi digunakan untuk mencatat hasil data penelitian, cetakan es batu 10 ml, kulkas, dan termos es batu. Sampel penelitian berjumlah 15 responden yang diambil dengan teknik purposive sampling. Uji analisa menggunakan paired T-test. Hasil penelitian didapatkan nilai rata-rata sebelum diberikan Sucking Ice Cubes Zam-Zam Water adalah 5,60 dan setelah diberikan Sucking Ice Cubes Zam-Zam Water didapatkan rata-rata 2,07. Terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah diberikan intervensi Sucking Ice Cubes Zam-Zam Water terhadap tingkat rasa haus. Berdasarakan hasil maka dapat disimpulkan penelitian dapat diterapkan Rumah Sakit kepada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis, yang mana sucking ice cubes zam-zam water untuk menurunkan tingkat rasa haus.
Motivasi perawat pelaksana dan peran ketua tim terhadap dokumentasi asuhan keperawatan berbasis komputer Putri, Sinta Pratiwi; Basit, Mohammad; Asmadiannor, Asmadiannor; Wijaksono, Muhammad Arief
Journal of Health Research Science Vol. 4 No. 02 (2024): Journal of Health Research Science
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jhrs.v4i2.1211

Abstract

Latar Belakang: Sistem informasi telah digunakan rumah sakit untuk pendokumentasian asuhan keperawatan. Dokumentasi elektronik lebih efisien serta mempermudahkan koordinasi. Ketrampilan serta kemauan perawat menjalankan program masih menjadi kendala. Melihat hal ini motivasi dari ketua tim dibutuhkan agar dokumentasi asuhan keperawatan lengkap.Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional menggunakan sampel sejumlah 54 orang yang diambil secara total sampling. Uji analisa menggunakan spearman rank.Hasil: Hasil uji kedua menunjukkan nilai p 0,000 dengan koefisien korelasi 0,522 yang berarti ada hubungan kuat antara peran ketua tim dengan dokumentasi asuhan keperawatan berbasis computer.Kesimpulan: Hasil analisa menunjukkan dokumentasi asuhan keperawatan berbasis komputer di RSUD dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin berhubungan secara signifikan dengan motivasi perawat pelaksana dan peran ketua tim.
Waspada Gadget Untuk Tumbuh Kembang Anak Fetriyah, Umi Hanik; Budi, Indra; Wijaksono, M. Arief; Asmadiannor, Asmadiannor; Rosalina, Nadya; Melda, Melda; Cloudia, Lorenza; Agustina, Mely; Munawarah, Munawarah; Dewi, Ni Gusti Agung Ayu Sri; Habibi, Nur Hakidah; Nataly, Onevia Berlian; Virdasari, Sweetryani
Majalah Cendekia Mengabdi Vol 2 No 4 (2024): Majalah Cendekia Mengabdi
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/mcm.v2i4.447

Abstract

Pendahuluan: Anak-anak tentunya sangat senang jika memperoleh gadget dari orang tuanya. Penggunaan gadget secara berlebihan oleh anak-anak dapat berdampak negatif pada pola perilaku dan perkembangan mereka. Anak-anak yang terus-menerus menggunakan gadget cenderung mengalami ketergantungan, mengurangi waktu untuk belajar dan berinteraksi sosial, serta menghadapi risiko kesehatan seperti kerusakan jaringan saraf akibat radiasi gadget. Meskipun gadget bisa merangsang kreativitas dan kecerdasan, dampak negatifnya, termasuk menurunnya daya aktif dan kepedulian sosial anak, lebih dominan. Oleh karena itu, penting untuk membatasi waktu penggunaan gadget sesuai usia—anak di bawah 18 bulan sebaiknya tidak menggunakan gadget kecuali untuk panggilan video, anak usia 2-5 tahun maksimal 1 jam per hari dengan pengawasan, dan anak usia 6 tahun ke atas maksimal 1-2 jam per hari dengan batasan ketat—untuk memastikan tumbuh kembang yang sehat. Tujuan: Tujuan dari Pengabdian Kepada Masyarakat yaitu untuk memberikan Edukasi kepada siswa kemudian memberikan pengetahuan secara langsung tentang Waspada Gadget Untuk Tumbuh Kembang Anak di SDN Pengambangan 6 Banjarmasin. Metode: Metode pengumpulan data pada kegiatan Pelatihan berupa pemberian pengetahuan dan keterampilan, serta memberikan Pre-Test dan Post-Test kepada siswa kelas 5 dan 6 SDN Pengambangan 6 Banjarmasin untuk mengukur tingkat pengetahuan. Hasil: Hasil Pelatihan ini melibatkan 25 siswa dalam kegiatan satu hari yang mencakup pre-test, materi, sesi tanya jawab, dan post-test. Hasil menunjukkan peningkatan pengetahuan siswa tentang waspada gadget untuk tumbuh kembang anak, dengan persentase pemahaman kategori Tinggi meningkat dari 20% menjadi 92% dan kategori Rendah dari 20% menjadi 0%. Program ini berhasil meningkatkan pemahaman siswa tentang Waspada Gadget Untuk Tumbuh Kembang Anak. Simpulan: Pada kegiatan Edukasi ini dapat disimpulkan bahwa para peserta memahami dan mampu menerapkan Waspada Gadget Untuk Tumbuh Kembang Anak.
Pengaruh Murottal Al Qur’an Surah Maryam Terhadap Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Di Ruang Penyakit Dalam Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Banjarmasin Ulfah, Ulfah; Rahman, Subhannur; Asmadiannor, Asmadiannor; Wijaksono, M. Arief
Sains Medisina Vol 3 No 4 (2025): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/snsmed.v3i4.701

Abstract

Kecemasan kehamilan trimester III sebelum persalinan memiliki dampak negatif baik pada ibu maupun janin. Pentingnya penatalaksanaan kecemasan tersebut oleh tenaga kesehatan, salah satunya dengan nonfarmakologi yakni mendengarkan murottal Al-Qur’an surah Maryam yang berdasarkan hasil penelitian sebelumnya mmpu menurunkan depresi, kesedihan dan ketenangan jiwa. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas terapi murottal surah Maryam terhadap penurunan kecemasan pada ibu hamil trimester III. Penelitian kuantitatif dengan desain Pre experimental dengan One Group Pre Post Test Design. Sampel adalah ibu hamil primigravida trimester III pada bulan September 2024 berjumlah sebanyak 35 orang menggunakan teknik total sampling. Pengambilan data menggunakan lembar kuesioner dan terapi murottal Al-Qur’an surah Maryam. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank test. Tingkat kecemasan responden sebelum diberikan terapi murottal Surah Maryam nilai rata- rata 39,00, sebagian besar mengalami kecemasan berat sebanyak 21 orang (60%) dan sesudah diberikan terapi murottal Surah Maryam nilai rata-rata 30,54, sebagian besar responden kecemasan sedang sebanyak 25 orang (71,4%). Terapi murottal surah Maryam efektif terhadap penurunan kecemasan pada ibu hamil trimester III dengan nilai p-value (0,000<0,05), dengan selisih mean pretest dan posttest sebesar 8,46. Terapi murottal surah Maryam terbukti efektif dalam menurunkan kecemasan pada ibu hamil trimester III. Pentingnya peran tenaga kesehatan agar mengarahkan maupun membimbing untuk penatalaksanaan kecemasan melibatkan keluarga.
Hubungan Konsumsi Minuman Manis dengan Kejadian Diabetes Melitus pada Remaja Perempuan Christy, Arisa Angelia; Tjomiadi, Cynthia Eka Fayuning; Asmadiannor, Asmadiannor; Syahlani, Ahmad
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 4 (2026): November - January
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i4.3803

Abstract

Diabetes mellitus, with a global prevalence of 10.5% in 2021 and projected to reach 12.2% by 2045, particularly in middle-income countries, recorded 2,866 cases in Banjarmasin in 2023, with a significant increase among adolescents, including a 70 fold rise in cases among children since 2010. High-sugar beverage consumption, such as soda and packaged juices, elevates the risk of obesity and diabetes in adolescent girls due to hormonal factors, leading to complications like hypoglycemia, hyperglycemia, retinopathy, nephropathy, and heart disease, with observations at Puskesmas S. Parman Banjarmasin indicating daily consumption of sugary drinks linked to obesity and prediabetes symptoms. To analyze the relationship between the habit of consuming sugary drinks and the incidence of diabetes mellitus among adolescent girls in the working area of Puskesmas S. Parman, Banjarmasin. This study employed a quantitative method with a cross-sectional design, involving 83 adolescents in the Puskesmas S. Parman area, Banjarmasin, selected through purposive sampling. Data were collected using the SQ-FFQ questionnaire and digital glucometer, then analyzed univariately and bivariately with chi-square tests and Odds Ratio. This study found that 42.16% of 83 respondents had a high habit of consuming sugary drinks and exhibited symptoms of elevated blood sugar levels. Statistical test results indicated a significant relationship between the habit of consuming sugary drinks and the incidence of diabetes mellitus in adolescents (p < 0.05). Frequent consumption of sugary drinks among adolescent females, is significantly correlated with a higher risk of diabetes mellitus and elevated blood sugar levels.