Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Hubungan Peran Keluarga dan Motivasi Intrinsik dengan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Rahmah, Siti; Manto, Onieqie Ayu Dhea; Tjomiadi, Cynthia Eka Fayuning; Syahlani, Ahmad
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 3 (2024): Agustus 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.12.3.2024.657-666

Abstract

Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2) merupakan salah satu penyakit kronis yang apabila tidak dikendalikan akan menyebabkan berbagai komplikasi bahkan sampai mengancam nyawa. Pada jangka panjang DMT2 bisa menyebabkan masalah fisik, psikologis, sosial, spritual dan lingkungan sehingga mempengaruhi kualitas hidup penderita. Melihat hal ini diperlukan adanya faktor yang bisa memperbaiki kualitas hidup pasien DMT2. Tujuan: Mengetahui hubungan Peran Keluarga dan Motivasi Intrinsik dengan Kualitas Hidup Pasien DMT2. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sebanyak 55 responden yang diambil dengan teknik purposive sampling turut berpartisipasi sebagai sempel pada penelitian ini. Data di uji dengan chi-square dan dilakukan analisis univariat dan bivariat. Hasil: Hasil analisis bivariat dengan metode chi-square menunjukan p-value  sebesar 0,000 (p < 0,05) yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara peran keluarga dengan kualitas hidup pada pasien diabetes melitus tipe 2 dan didapatkan hasil p-value  sebesar 0,015 (p < 0,05) yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi intrinsik dengan kualitas hidup pasien diabetes melitus tipe 2. Simpulan: Kualitas Hidup Pasien DMT2 sangat dipengaruhi dengan adanya koordinator, motivator dan kontributor dari keluarga sehingga peran keluarga sangat penting terhadap kualitas hidup dan motivasi intrinsik juga sangat penting sebagai penguatan diri untuk meningkatkan kualitas hidup.
Efektivitas Pemberian Musik Shalawat pada Penurunan Kecemasan Keluarga Pasien dengan Cedera Kepala Sianipar, Lidya; Rahman, Subhannur; Riduansyah, Muhammad; Syahlani, Ahmad
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 4 (2024): November 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.12.4.2024.791-798

Abstract

Cedera  kepala  (trauma capitis) merupakan cedera  mekanik  yang mengakibatkan   luka   di   kulit   kepala,   fraktur   tulang   tengkorak, robekan  selaput  otak  dan  kerusakan  jaringan  otak  itu  sendiri,  serta gangguan neurologis. Kejadian cedera kepala pada pasien berpengaruh pada psikologis keluarga seperti kecemasan yang ditandai dengan adanya perasaan tegang, khawatir dan ketakutan. Distraksi dengan mendengarkan musik religi atau shalawat menjadi upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian musik sholawat pada kecemasan keluarga pasien dengan cedera kepala di IGD RSUD Sultan Suriansyah. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan Pra Eksperimen one group pretest posttest. Jumlah sampel sebanyak 20 responden dengan Teknik accidental sampling. Penelitian ini menggunakan analisis univariat yaitu tingkat kecemasan menggunakan kuesioner ZSAS (Zung Self Anxiety Scale) dan bivariat  yang dilakukan melalui metode Shapiro wilk  lalu menggunakan uji Wilcoxon. Hasil yang diperoleh dari sebelum diberikan shalawat dan sesudah diberikan yaitu terdapat efektivitas yang dapat dilihat dari perbedaan hasil mean  pre-test 56,15 dan post-test 34,25 juga hasil Sig. (2-tailed) 0.000. Musik shalawat memiliki efektivitas dalam penurunan kecemasan keluarga yang mengalami cedera kepala dengan harapan, keyakinan diri juga keimanan seorang penderita.
Hubungan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi terhadap Mobilisasi Dini Pasien Post Operasi Wibawa, David Andy; Riduansyah, M.; Rahman, Subhannur; Syahlani, Ahmad
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 4 (2024): November 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.12.4.2024.901-908

Abstract

Salah satu situasi yang memunculkan keresahan merupakan cara kelahiran, baik dengan cara otomatis ataupun dicoba dengan Sectio Cesarea (SC). Keresahan bila didiamkan akan memunculkan pergantian dengan cara raga ataupun intelektual yang akan berdampak melonjaknya kegiatan syaraf simpatis serta melonjaknya tekanan darah, denyut jantung, pernafasan, merasa mulas, keringat dingin, kendala perkemihan, serta dengan cara biasa tenaga penderita akan menurun yang bisa mudarat penderita itu sendiri. Pada penderita post pembedahan sectio sesarea direkomendasikan buat melaksanakan aktivasi dini. Ada pula faktor yang bisa pengaruhi penerapan tindakan aktivasi salah satunya ialah dipengaruhi oleh aspek emosional pasien seperti mengalami kecemasan. Tujuan untuk mengenali hubungan tingkatan keresahan penderita pre pembedahan kepada mobilisasi dini pasien post operasi caesar di RSUD Hanau. Penelitian ini ialah penelitian dengan konsep penelitian cross sectional. Jumlah ilustrasi yang di maanfaatkan dalam penelitian ini adalah sebanyak 21 orang responden pasien operasi caesar yang diambil dengan Teknik purposive sampling. Penelitian ini dilakukan di RSUD Hanau. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesoner Hamilton Rating Scale for Anxiety (HARS). Analisis data dalam penelitian ini menggunkan analisis univariat serta analisis bivariat menggunakan uji Spearman’s rho. Sebagian besar responden mengalami cemas berat yaitu sebanyak 9 orang (42,9%). Sebagian besar responden melakukan mobilisasi dini post operasi caesar yaitu sebanyak 12 orang (57,1%). Hasil uji Analisa didapatkan nilai p=0,131 yang artinya menolak Ho dan menerima Ha yang artinya tidak ada hubungan. Terdapat nilai correlation coefficient diperoleh nilai -0,340, yang berarti menunjukkan bahwa hubungan yang lemah antara tingkat kecemasan pasien pre operasi terhadap kecemasan pasien post operasi caesar. Tidak terdapat ikatan antara tingkatan keresahan penderita pre operasi terhadap mobilisasi dini pasien post operasi caesar di RSUD Hanau dengan kekuatan yang lemah dan tidak searah.
The Effect of Dhikr Therapy Combined with Warm Water Foot Soak Therapy on Sleep Quality in Elderly People with Hypertension in the Pekauman Community Health Center Working Area, Banjarmasin Zulfirmansyah, Rizqilla Az-zahra; Wijaksono, M. Arief; Syahlani, Ahmad
PROMOTOR Vol. 8 No. 2 (2025): APRIL
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v8i2.1057

Abstract

Hypertension is a high blood pressure disease that commonly occurs in the elderly. Elderly people with hypertension may experience a decline in sleep quality, which can worsen their health condition. A combination of dhikr therapy and soaking feet in warm water is needed as an intervention to improve sleep quality in the elderly. This study aims to analyze the effect of dhikr therapy combined with warm water foot soak therapy on the sleep quality of elderly people with hypertension in the working area of Pekauman Health Center, Banjarmasin. The study is a pre-experimental research with a one-group pretest-posttest design involving 15 elderly people with hypertension. The intervention was carried out by soaking the respondents’ feet in water at a temperature of 30-45℃ while performing dhikr for 15-20 minutes in the morning and evening for one week. The hypothesis was analyzed using the Wilcoxon test. Based on the research results, the majority of respondents were aged ≥60 years (80%), female (53.3%), elementary school graduates (86.6%), unemployed (73.3%), had hypertension for ≥10 years (86.7%), had poor sleep quality before therapy (93.3%), and had good sleep quality after therapy (93.3%). The p-value = 0.000, indicating that Ha is accepted, or there is an effect of dhikr therapy combined with warm water foot soak therapy on the sleep quality of the elderly. The application of the combination of dhikr therapy and warm water foot soak can improve the sleep quality of elderly people with hypertension.
Overview of Medication Adherence in Pulmonary Tuberculosis Patients at the Pekauman Health Center, Banjarmasin City Emellia, Emellia; Irawan, Angga; Syahlani, Ahmad
PROMOTOR Vol. 8 No. 2 (2025): APRIL
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v8i2.1171

Abstract

Pulmonary tuberculosis is an infectious disease that can be life-threatening. Antituberculosis treatment aims to achieve patient recovery, with the success of therapy depending on patient adherence. This study aims to describe the adherence of pulmonary tuberculosis patients at the Puskesmas Pekauman Kota Banjarmasin. The study uses a descriptive survey method with a cross-sectional approach. The sample consists of 36 pulmonary tuberculosis patients selected through total sampling. The instrument used in this study is a questionnaire. The study shows that the majority of respondents are male (55.6%), late adulthood (27.8%), high school graduates (36.1%), private employees (44.4%), earning below the minimum wage (58.3%), with no family history (77.8%), and suffering from TB for more than 2 months (52.8%). Adherence among the majority of respondents, 35 out of 36 (97.2%), is high. A reminder system to support treatment adherence in pulmonary tuberculosis patients is highly necessary.
Program Lansia Dengan Terapi Komplementer Alami (LANGKA) Di Wilayah Desa Pematang Panjang Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar Syahlani, Ahmad; Yuliani, Dewi; Susanti, Amelia; Husna, Jum’atul; Rizqi, Maulidha Camelia; Rapika, Nor; Pebriana, Olvia Putri; Putri, Sinta Pratiwi; Bulkis, Siti; Hendriyani, Rida
Jurnal Pengabdian Masyarakat Wadah Publikasi Cendekia Vol 2 No 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat WPC
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/jpmwpc.v2i2.687

Abstract

Berdasarakan pengkajian secara langsung ke masyarakat desa pematang panjang didapatkan hasil penyakit tertinggi yaitu asam urat. Melalui pendekatan dengan masyarakat melalui Program Kerja Kesehatan (Pokjakes) terkait Lansia Dengan Terapi Komplementer Alami (LANGKA) diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan dengan penerapan terapi komplementer sebagai terapi pendamping untuk pengobatan serta pengendalian penyakit tertinggi yang dialami masyarakat desa pematang yaitu asam urat. Tujuan dari pelaksanaan ini adalah agar Masyarakat dapat menerapkan strategi pelaksanaan setelah dilakukan penyuluhan tentang terapi komplementer alami seperti kompres air hangat jahe merah untuk asam urat. Kegiatan ini dilaksanakan dengan pemberian edukasi dengan penyuluhan dan demonstrasi terkait terapi komplementer alami. Hasil terapi diukur pada masyarakat yang telah diberi terapi komplementer skala nyeri pada asam urat rata-rata berkurang sekitar 1-2 dari skala awal sebelum diberikan terapi. Hasil akhir dari program LANGKA ini menunjukkan bahwa para lansia, masyarakat dan kader kesehatan di Desa Pematang Panjang dapat memahami serta mempraktikkan secara langsung terapi komplementer alami berupa kompres hangat jahe merah untuk asam urat. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan masyarakat, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan praktis yang dapat diterapkan secara mandiri di rumah, sebagai upaya pengelolaan kesehatan secara alami dan berkelanjutan.
Hubungan gaya hidup dan kualitas tidur dengan kejadian hipertensi remaja Riduansyah, Muhammad; Ulfah, Noorhidayah; Syahlani, Ahmad; Mahmudah, Rifa’atul
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 16 No. 01 (2025): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v16i01.1504

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi adalah penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah. Gaya hidup remaja saat ini berisiko memicu penyakit tidak menular seperti hipertensi. Menurut Survei Kesehatan Indonesia, prevalensi hipertensi pada usia ≥15 tahun adalah 8,1%. Salah satu faktor yang dapat memicu hipertensi pada semua kelompok usia, termasuk remaja, adalah kesulitan tidur.Metode: Jenis penelitian adalah Cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Pekauman Banjarmasin, dilaksanakan dari tanggal 1-30 Oktober 2024. Sampel 81 dengan menggunakan accidental sampling. Kuesioner gaya hidup terdiri dari Aktivitas fisik, pola makan, merokok dan komsumsi kopi sedangkan kualitas hidup dengan KKT, untuk kejadian hipertensi menggunakna lembar observasi.Hasil: Hasil Uji Spearman Rank pada gaya hidup dengan kejadian hipertensi didapatkan nilai yang signifikan sebesar 0,408 yang lebih besar dari 0.05 dapat dinyatakan Ho diterima dan Ha ditolak dan kualitas tidur dengan kejadian hipertensi nilai signifikasi sebesar 0,000 < 0.05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.Kesimpulan: Semakin tinggi kualitas tidur buruk maka semakin tinggi pula angka kejadian peningkatanan tekanan darah.
GAMBARAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA ANAK DENGAN PENDERITA EPILEPSI DI RSUD PAMBALAH BATUNG Suci, Novita; Wijaksono, M. Arief; Syahlani, Ahmad; ulumuddin, Muhammad Ihya
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 16 No 1 (2025): Vol 16 No 1 April 2025: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54630/jk2.v16i1.410

Abstract

Background: Epilepsy is a chronic disease with a high incidence rate, especially in developing countries because the health service system has not been successful in eradicating the causes of Epilepsy. Epilepsy is like other chronic diseases, its recurrence can be controlled by compliance with taking medication. Epilepsy treatment is carried out over a long period of time, perhaps even for the patient's lifetime, however, long-term regular use of medication increases the risk of non-compliance with treatment. Objective: To determine treatment compliance in children with epilepsy at Pambalah Batung, Hospital. Method: Quantitative research with observational descriptive design. The sample consisted of 25 parents of children with epilepsy who sought treatment at the Children's Polyclinic at Pambalah Batung, Hospital in April 2024. Data were analyzed using univariate analysis. Results: Children with epilepsy range in age from 1 year to 9 years. The duration of epilepsy was less than 3 months for 22 people (88%) and more than 3 months for 3 people (12%). Compliance with treatment in children with epilepsy was high as many as 24 people (60%) and moderate compliance as many as 9 people (36%). Conclusion: Most children with epilepsy have high medication compliance and a small number have moderate compliance. It is hoped that Pambalah Batung, Hospital will continue to provide health education to patients and families about caring for epilepsy sufferers at home and always recommend that they comply with the consumption of antiepileptic drugs to avoid repeated seizures or other undesirable things. Keyword: Epilepsy; Medication Compliance
Pengalaman Keluarga Dalam Merawat Pasien Dengan Diabetes Melitus Tipe 2 Di Puskesmas Awayan Kabupaten Balangan Herlina, Tati; Tjomiadi, Cynthia Eka Fayuning; Latifah, Latifah; Syahlani, Ahmad
Sains Medisina Vol 3 No 4 (2025): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes Melitus adalah penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi akibat gangguan sekresi dan fungsi insulin. Jika tidak terkontrol, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius. Diabetes Melitus Tipe 2 merupakan jenis yang paling umum, terutama disebabkan oleh pola hidup tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik. Secara global, jumlah penderita terus meningkat, termasuk di Indonesia yang menempati peringkat ke-5 dunia dengan 19,5 juta kasus pada 2021. Di Kalimantan Selatan, prevalensinya cukup tinggi, termasuk di Kabupaten Balangan, yang mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Mengetahui pengalaman keluarga dalam merawat pasien dengan Diabetes Melitus Tipe 2 di Puskesmas Awayan Kabupaten Balangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi deskriptif. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara menggunakan pedoman wawancara yang berkaitan langsung dengan pengalaman keluarga dalam merawat pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Puskesmas Awayan Kabupaten Balangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan keluarga berperan penting dalam meningkatkan kepatuhan pasien Diabetes Melitus tipe 2 terhadap pengobatan. Dukungan ini mencakup aspek informasional, penilaian, instrumental, dan emosional, yang secara bersama-sama berkontribusi terhadap kualitas hidup pasien. Selain itu, keluarga berperan sebagai pendamping dalam perawatan, membantu pasien memahami anjuran medis, serta memberikan motivasi untuk menjalani gaya hidup sehat. Peran perawat juga krusial dalam memberikan edukasi dan memastikan keluarga memiliki pemahaman yang cukup untuk mendukung perawatan pasien di rumah. Oleh karena itu, komunikasi yang efektif antara perawat dan keluarga diperlukan agar dukungan yang diberikan lebih optimal.
Depression, Anxiety, Stress, and Their Association with Hypertension Treatment Adherence in the Elderly Susanti, Amelia; Tasalim, Rian; Syahlani, Ahmad
INDOGENIUS Vol 4 No 3 (2025): INDOGENIUS
Publisher : Department of Publication of Inspirasi Elburhani Foundation Desa. Pamokolan, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/igj.v4i3.870

Abstract

Background & Objective: Hypertension is a major health problem in the elderly and is closely linked to increased morbidity and mortality. Poor adherence to antihypertensive medication remains a challenge, particularly in developing countries. Psychological factors such as depression, anxiety, and stress may further reduce adherence. This study aimed to analyze the relationship between psychological conditions and treatment adherence among elderly hypertensive patients at the Geriatric Clinic of Ulin Regional General Hospital, Banjarmasin. Methods: A cross-sectional analytical survey was conducted from March to July 2025 involving 85 elderly patients diagnosed with hypertension. Participants were selected using purposive sampling. Adherence was measured using the Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8), while depression, anxiety, and stress were assessed using the Depression Anxiety Stress Scale (DASS-21). Data were analyzed using the Chi-Square test with a significance level of p < 0.05. Results: The findings showed that 50.6% of respondents experienced moderate depression, 54.1% severe anxiety, and 42.4% moderate stress. Most respondents (60%) demonstrated low adherence to antihypertensive treatment. Statistical analysis indicated a significant association between psychological conditions and adherence (p = 0.000). Conclusion: Depression, anxiety, and stress are significantly associated with poor adherence. Integrating psychological support into hypertension management may improve adherence and reduce complications in the elderly.