Atlet muda di Kabupaten Pidie Jaya sering menghadapi berbagai permasalahan psikologis seperti kecemasan dalam kompetisi (73%), kurangnya kepercayaan diri (67%), serta tekanan mental (80%) yang berdampak negatif terhadap performa mereka. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menerapkan pelatihan mental imagery guna meningkatkan kepercayaan diri dan performa atlet muda. Program ini dilaksanakan selama 12 minggu dengan melibatkan 30 atlet muda berusia 15–18 tahun yang berasal dari cabang olahraga sepak bola, bola voli, dan atletik, menggunakan pendekatan quasi-eksperimen. Instrumen pengukuran yang digunakan meliputi Sport Confidence Inventory (SCI), State-Trait Anxiety Inventory (STAI), dan Performance Rating Scale. Kegiatan program terdiri atas sesi kelompok (2 kali per minggu selama 60 menit), pendampingan individu (1 kali per minggu selama 30 menit), serta latihan mandiri harian (15–20 menit). Hasil pelaksanaan menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan pada kepercayaan diri (dari 62,4 menjadi 84,7; p<0,001; d=2,89), penurunan tingkat kecemasan (dari 58,3 menjadi 38,2; p<0,001; d=2,50), serta peningkatan performa atlet (dari 6,8 menjadi 8,6; p<0,001; d=2,07). Tingkat keterlibatan peserta dalam program mencapai 92,7% dengan 0% tingkat putus partisipasi (dropout). Hasil ini menunjukkan bahwa pelatihan mental imagery terbukti sangat efektif sebagai strategi psikologis dalam meningkatkan kepercayaan diri dan performa atlet muda di Kabupaten Pidie Jaya.