Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Analisis Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kualitas Layanan Program Studi Bisnis Jasa Makanan FEB-UAD Wardiyanta, Wardiyanta; Septiyani, Retnosyari
Journal of Food and Culinary Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jfc.v2i2.1938

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membantu pihak manajemen Program Studi Bisnis Jasa Makanan dalam melakukan evaluasi terhadap layanan, mengarahkan upaya-upaya perbaikan dengan meningkatkan atribut pelayanan yang lemah sehingga jasa yang diberikan oleh program studi dapat memberikan kepuasan pada para pihak yang menggunakan jasanya. Penelitian yang mengintegrasikan metode Servqual dan QFD ini dilakukan di Program Studi Bisnis Jasa Makanan UAD dengan menggunakan desain penelitian campuran antara kuantitatif dan kualitatif. Penelitian didasarkan pada survei terhadap mahasiswa yang menjadi pengguna jasa program studi ini. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu rujukan dalam perumusan rencana pengembangan program studi Bisnis Jasa Makanan UAD. Selain itu juga dapat berfungsi sebagai pendukung pengembangan manajemen perguruan tinggi, khususnya tentang konsep Total Quality Management in Education.
Peran Serta Masyarakat dalam Pengembangan Destinasi Wisata Kebugaran di Desa Canden : Sebuah Model Wardiyanta, Wardiyanta; Rahmayanti, Ifada; Pangastuti, Palupi Melati; Hidayat, Muhammad Syamsu; Adhilla, Fitroh
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 1 No. 9 (2024): Juli
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/xf4ckm76

Abstract

Peran serta masyarakat dalam pengembangan desa wisata kebugaran sangat dibutuhkan pada saat ini. Penguatan komunitas untuk pengembangan berdasar tourism dipilih untuk model peran serta masyarakat ini. Kontribusi komunitas pelaku usaha (UMKM) dan pengguna desa wisata merupakan bagian dari metode untuk membantu masyarakat desa wisata tersebut dalam pendampingan, fasilitator agar masyarakat punya peran serta aktif. Yang diharapkan adalah pengetahuan tentang kemampuan dan karakter masyarakat tersebut dapat menjadi dasar dalam penentuan sifat dan tingkat pemberdayaan dan memastikan bagaimana model tersebut diterapkan sehingga masyarakat siap menerima dan melaksanakan pengembangan wisata tersebut sebagai bagian dari perbaikan ekonomi pelaku usaha dan masyarakat desa Canden. Sehingga metode menyesuaikan model yang digunakan. Metode yang digunakan adalah melakukan pemetaan potensi , diseminasi dan motivasi , pelatihan ketrampilan dan manajemen, pendampingan. Dengan menerapkan metode dan model yang tepat untuk peran serta masyarakat dalam pengembangan desa wisata kebugaran di Canden maka dihasilkan suatu penataan wilayah yang tidak merusak lingkungan. Dan desa tersebut makin menjadi primadona masa depan karena peningkatan kualitas produk dan branding. Dari semua itu kemampuan manajerial, pemasaran produk / jasa secara digital dan terutama motivasi makin dirasakan meningkat dan ini bisa menjadi momentum dalam peran serta masyarakat desa Canden.
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN, PERILAKU DAN PRAKTEK DENGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA KEBUGARAN CANDEN Wardiyanta, Wardiyanta; Ifada Rahmayanti; Rohmad Yuliantoro Catur Wibowo
Media Bina Ilmiah Vol. 16 No. 10: Mei 2022
Publisher : LPSDI Bina Patria

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Partisipasi masyarakat setempat dalam pengembangan pariwisata sangat penting untuk menjamin keberlanjutannya. Penelitian ini mempelajari partisipasi masyarakat Canden dalam pengembangan destinasi wisata kebugaran di Canden. Secara lebih lengkap penelitian dimulai dengan mempelajari dimensi pengetahuan, sikap, dan praktik masyarakat setempat terhadap pariwisata kebugaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi tingkat KAP dan untuk menentukan hubungan antara tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Model Praktik (KAP) masyarakat Canden. Penelitian ini menggunakan metodologi cross-sectional dan kuesioner standar untuk mengumpulkan informasi dari Sembilan puluh enan responden dari masyarakat Canden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan destinasi wisata kebugaran Canden belum sepenuhnya terlaksana sehingga perlu dilakukan penataan dokumen, prosedur, dan perencanaan pembangunan ke depannya agar proses pembangunan dapat lebih terarah, partisipatif, efektif dan efisien. Masyarakat Canden memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi tentang pariwisata kebugaran, tingkat sikap dan praktik yang sedang, yang menunjukkan ketidakkonsistenan yang signifikan antara kesadaran. Hasilnya menunjukkan bahwa pengetahuan tidak berkorelasi secara signifikan dengan sikap atau praktik, meskipun sikap terhadap pariwisat kebugaran memiliki pengaruh yang lemah tetapi cukup besar terhadap praktik. Pemerintah kalurahan Canden memerlukan pendampingan dalam menggerakkan partisipasi masyarakat desa dan dengan memperhatikan karakter masyarakat Canden, FGD cocok untuk dilaksaakan karena metode ini mudah dilaksanakan, tidak memerlukan biaya yang besar, dan peluang munculnya keterbukaan masyarakat dalam FGD lebih besar serta membuka peluang munculnya ide-ide alamiah yang mencerminkan karakter fundamental masyarakat.
Integrating Aquaculture and Culinary Tourism: Community based development of the Sriharjo culinary centre Wardiyanta, Wardiyanta; Rahmayanti, Ifada; Pangastuti, Palupi Melati
Room of Civil Society Development Vol. 4 No. 4 (2025): Room of Civil Society Development
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Masyarakat Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59110/rcsd.703

Abstract

This community service programme was designed to strengthen local economic empowerment in Sriharjo Village through the integration of aquaculture and culinary tourism. Using a community-based participatory approach, the programme engaged the village government, Bumkal Sri Rejeki, the fish farmers’ association (Pokdakan), youth, and women’s groups. Activities included institutional visits, dialogue forums, coordination meetings, culinary competitions, and training on business management and digital promotion. Outcomes were evaluated using a one-group pre-test–post-test quasi-experimental design with questionnaires, observation, and documentation. The results show significant improvements in participants’ competencies. The greatest increase was recorded in product processing knowledge (+70.59%), followed by food processing and content knowledge (+47.06%). Moderate gains were achieved in raw materials management (+29.41%), fish freshness recognition (+29.42%), nutrition knowledge (+18%), and marketing strategies (+29.42%). Social media knowledge also improved (+23.53%), reflecting growing digital engagement. In contrast, paid advertising knowledge increased slightly (+5.89%), while digital marketing knowledge remained unchanged (0%), indicating a strong baseline but limited application. These findings demonstrate that stakeholder collaboration, participatory governance, and experiential training effectively build technical and managerial capacities. However, uneven outcomes across domains emphasise the need for more practice-oriented interventions, particularly in digital and financial literacy, to ensure long-term sustainability of community-based economic initiatives.  
Integrating Aquaculture and Culinary Tourism: Community based development of the Sriharjo culinary centre Wardiyanta, Wardiyanta; Rahmayanti, Ifada; Pangastuti, Palupi Melati
Room of Civil Society Development Vol. 4 No. 4 (2025): Room of Civil Society Development
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Masyarakat Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59110/rcsd.703

Abstract

This community service programme was designed to strengthen local economic empowerment in Sriharjo Village through the integration of aquaculture and culinary tourism. Using a community-based participatory approach, the programme engaged the village government, Bumkal Sri Rejeki, the fish farmers’ association (Pokdakan), youth, and women’s groups. Activities included institutional visits, dialogue forums, coordination meetings, culinary competitions, and training on business management and digital promotion. Outcomes were evaluated using a one-group pre-test–post-test quasi-experimental design with questionnaires, observation, and documentation. The results show significant improvements in participants’ competencies. The greatest increase was recorded in product processing knowledge (+70.59%), followed by food processing and content knowledge (+47.06%). Moderate gains were achieved in raw materials management (+29.41%), fish freshness recognition (+29.42%), nutrition knowledge (+18%), and marketing strategies (+29.42%). Social media knowledge also improved (+23.53%), reflecting growing digital engagement. In contrast, paid advertising knowledge increased slightly (+5.89%), while digital marketing knowledge remained unchanged (0%), indicating a strong baseline but limited application. These findings demonstrate that stakeholder collaboration, participatory governance, and experiential training effectively build technical and managerial capacities. However, uneven outcomes across domains emphasise the need for more practice-oriented interventions, particularly in digital and financial literacy, to ensure long-term sustainability of community-based economic initiatives.  
DOES ISLAMIC ENTREPRENEURSHIP ALIGNED WITH DIGITALIZATION ERA? Rahmayanti, Ifada; Wardiyanta, Wardiyanta; Ikawati, Retty
Jurnal Doktor Manajemen (JDM) Vol 6, No 2 (2023): SEPTEMBER 2023
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/jdm.v6i2.22475

Abstract

The purpose of this article is to explain several research gaps including: the assumption that occurs in society that entrepreneurship carried out Islamically is often not in line with the digitalization era. The view that Islamic entrepreneurship is the same as trading conventionally is still inherent in society. In addition, digital problems are not the main goal of Muslims. Therefore, how to align Islamic entrepreneurship with the era of digitalization needs to be investigated furtherThis study applies feasibility study with qualitative descriptive method. It is stated that problems that occur in society must be studied in certain situations, including regarding the relationship between events and SWOT analysis as a strategy, as well as the views that prevail in society.  Because of such findings, the interjection using SWOT analyisis as a strategy resulted in an enlightenment, namely Islamic entrepreneurship can be in harmony with digital technology. The novelty of the study is important, namely that research with this title has not existed before. The discovery of the novelty of this research can be seen in figure namely Analysis SWOT Diagram for Islamic Entrepreneurship Alignment with Digital Era. For The implication that can be carried out is that this research can be a reference material not only for Muslim entrepreneurs but also general entrepreneurship that to advance their businesses must align with technology at that time.
DESTINASI PARIWISATA KEBUGARAN: MODEL PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS MASYARAKAT Wardiyanta, Wardiyanta; Ifada Rahmayanti; Palupi Melati Pangastutti; M.Syamsu Hidayat; Fitroh Adhila
Media Bina Ilmiah Vol. 19 No. 1: Agustus 2024
Publisher : LPSDI Bina Patria

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pariwisata berbasis masyarakat (CBT) adalah tentang pemberdayaan, pemerataan manfaat, keadilan sosial, tindakan redistributif, dan kepemilikan sektor pariwisata. Perkembangan pariwisata memiliki beberapa tahapan yang disebut Tourist Area Life Cycle (TALC) / siklus perkembangan pariwisata, yakni: eksplorasi, keterlibatan, pengembangan, konsolidasi, stagnasi, peremajaan, dan penurunan. Tujuan artikel ini adalah untuk mengeksplorasi hubungan antara tahapan siklus pengembangan pariwisata dengan peran serta masyarakat dalam pengembangan destinasi pariwisata kebugaran. Penelitin ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk memahami pengalaman individu dalam pengembangan destinasi pariwisata kebugaran berbasis masyarakat di Kalurahan Canden Jetis Bantul. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dengan 20 informan yang terdiri dari pejabat kalurahan canden dan pengusaha makanan, pengusaha jamu, pengelola dan tokoh masyarakat Canden, serta diskusi kelompok yang melibatkan tokoh-tokoh masyarakat Canden, akademisi, dan jurnalis. Selain itu juga digunakan berbagai dokumen kebijakan pemerintah. Analisis data melibatkan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman masyarakat dan stake holder yang lain tentang pentingnya partisipasi masyarakat dan hubungannya dengan CBT perlu lebih ditingkatkan supaya pengembangan destinasi pariwisata kebugaran lebih bersifat partisipatif. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa pembangunan destinasi wisata kebugaran di Canden berada dalam tahap penyiapan, perencanaan dan pelaksanaan, serta pengendalian destinasi wisata
PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KEBUGARAN: STUDI KASUS KALURAHAN CANDEN Wardiyanta, Wardiyanta
Media Bina Ilmiah Vol. 19 No. 3: Oktober 2024
Publisher : LPSDI Bina Patria

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi alam dan lingkungan; kondisi sosial, ekonomi, dan budaya Canden; kebijakan pemerintah; dan partisipasi masyarakat terkait dengan pengembangan destinasi wisata kebugaran. Pemilihan Kalurahan Canden dengan pertimbangan potensi yang dimilikinya, antara lain: lingkungan alam yang menarik dan memiliki kekhasan, usaha jamu, usaha makanan tradisional, dan kerajinan yang dapat mendukung pengembangan destinasi wisata kebugaran. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis untuk mengetahui potensi pendukung pariwisata yang ada di wilayah desa Canden. Sampel diperoleh dengan teknik stratified sampling dan convenience sampling. Kombinasi itu digunakan untuk memilih sampel 100 responden penduduk Canden yang didalami dengan wawancara dengan beberapa pihak yang terlibat secara langsung dalam pengembangan pariwisata di Canden. Hasil penelitian diharapkan sebagai pendukung pengembangan ilmu / teori pariwisata, khususnya tentang konsep destinasi wisata kebugaran dan secara praktis dapat menjadi rujukan bagi pengembangan destinasi wisata kebugaran