Revitalisasi Desa Wisata Plajan Pakis Aji menjadi prioritas untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan dan daya saing sebagai destinasi wisata unggulan di Kabupaten Jepara. Desa ini memiliki berbagai potensi wisata, seperti Wana Wisata Akar Seribu, Goa Sakti, dan Museum Gong Perdamaian Dunia. Namun, berbagai tantangan dihadapi, seperti kurangnya kompetensi pengelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), minimnya infrastruktur pendukung, terbatasnya promosi wisata, dan kurangnya kerja sama lintas sektor. Program pengabdian masyarakat ini dirancang untuk mengatasi kendala tersebut melalui peningkatan capacity building pengelola Pokdarwis, optimalisasi teknologi informasi untuk pemasaran, dan pengembangan jaringan kerja sama. Metode yang diterapkan meliputi pelatihan intensif dalam manajemen wisata, pemasaran digital, dan pengembangan produk wisata berbasis budaya, serta pendampingan oleh pakar. Hasilnya, pengelola Pokdarwis berhasil meningkatkan profesionalisme, termasuk dalam penggunaan media digital, sehingga kunjungan wisatawan meningkat sebesar 15%. Pendapatan masyarakat dari sektor pariwisata juga meningkat secara signifikan. Dampak lain yang dicapai adalah penguatan kerja sama dengan mitra seperti sektor swasta dan pemerintah daerah, serta peningkatan kepuasan wisatawan hingga 10%. Pengabdian ini memberikan kontribusi nyata dalam mewujudkan Desa Plajan sebagai destinasi wisata berkelanjutan yang mendukung pelestarian budaya lokal dan kesejahteraan masyarakat.Revitalization of Plajan Pakis Aji Tourism Village is a priority to improve its management capacity and competitiveness as a leading tourist destination in Jepara Regency. The village has various tourism potentials, such as the Akar Seribu Tourism Area, Goa Sakti, and the World Peace Gong Museum. However, various challenges are faced, such as the lack of competence of the Tourism Awareness Group (Pokdarwis) managers, the lack of supporting infrastructure, limited tourism promotion, and the lack of cross-sector cooperation. This community service program is designed to overcome these obstacles through increasing the capacity building of Pokdarwis managers, optimizing information technology for marketing, and developing cooperation networks. The methods applied include intensive training in tourism management, digital marketing, and cultural-based tourism product development, as well as mentoring by experts. As a result, Pokdarwis managers have improved their professionalism, including in the use of digital media, resulting in a 15% increase in tourist visits. Community income from the tourism sector also increased significantly. Other impacts achieved were strengthening cooperation with partners such as the private sector and local government, as well as increasing tourist satisfaction by 10%. This service makes a real contribution in realizing Plajan Village as a sustainable tourist destination that supports the preservation of local culture and community welfare.