Saptadi, Darmawan
Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Published : 27 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

PENAMPILAN DAN PENDUGAAN HERITABILITAS 9 POPULASI S3 TANAMAN SEMANGKA (Citrullus lanatus (Thunberg) Matsum dan Nakai) Abdurrahman, Saifullah; Yulianah, Izmi; Saptadi, Darmawan
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (634.057 KB) | DOI: 10.21776/622

Abstract

Produksi buah semangka untuk konsumsi nasional membutuhkan benih sebanyak 14,7 ton, sedangkan produksi benih dalam negeri hanya 12,5 ton, oleh sebab itu membutuhkan impor benih sebanyak 2,2 ton benih (BPS, 2015). Untuk mendapatkan galur murni superior diperlukan kegiatan pemuliaan, pemurnian dan seleksi. Penelitian ini untuk mengetahui keragaman beberapa karakter populasi S3. Menduga nilai heritabilitas beberapa karakter yang memiliki peluang untuk program seleksi selanjutnya, serta mendapatkan individu dan populasi terbaik. Percobaan menggunakan metode single plot terdiri 9 populasi. Setiap populasi ditanam 25 tanaman S3 dan 75 tanaman pembanding yakni gadis manis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada parameter kualitatif, 9 populasi semangka S3 masih menunjukan adanya keragaman akibat segregasi. Keragaman fenotipe dan genetik hampir semua karakter rendah kecuali bobot buah, tebal kulit buah dan padatan total terlarut. Nilai duga heritabilitas tiap karakter pada populasi bervariasi berkisar 0 – 0.99. Karakter kuantitatif dengan nilai keragaman rendah dan heritabilitas tinggi dijadikan karakter seleksi. Seleksi berpedoman juga pada sifat penciri khusus.
SLOW GROWTH JERUK CITRUMELO (Citrus paradisi Macfaden cv. Duncan x Poncirus trifoliata (L.) Raf) DALAM KONDISI IN VITRO: PENGARUH TIPE DAN KONSENTRASI SUMBER KARBON Nufus, Fitriani Rohmatun; Saptadi, Darmawan; Yulianti, Farida
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (743.724 KB) | DOI: 10.21776/626

Abstract

Citrumelo merupakan jeruk hasil persilangan antara Citrus paradisi Macf. dengan Poncirus trifoliata L. Raf. Jeruk citrumelo memiliki banyak keunggulan. Sifat unggul citrumelo merupakan sumber keragaman genetik yang perlu dikonservasi. Konservasi in vitro merupakan salah satu teknik konservasi ex-situ yang dapat digunakan. Tujuan konservasi secara in vitro, salah satunya adalah untuk memperlambat pertumbuhan (slow gowth). Faktor penyebab slow gowth salah satunya adalah pengaturan konsentrasi dan jenis sumber karbon yang slow release. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan efektifitas penggunaan sumber karbon dalam mendukung konservasi citrumelo secara in vitro serta mendapatkan jenis dan konsentrasi sumber karbon yang paling baik untuk mendukung slow gowth. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Somatic Embryogenesis, Balitjestro, Batu, Malang, pada Bulan Desember 2015 hingga Maret  2016. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF). Faktor pertama yaitu sumber karbon dan faktor kedua yaitu konsentrasi sumber karbon. Variabel pengamatan yaitu, jumlah tunas, tinggi tunas (cm), bobot segar (mg) dan jumlah daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, berdasarkan uji ANOVA tidak terjadi interaksi antar perlakuan. Perlakuan glukosa + mannitol memberikan respon pertumbuhan yang paling lambat. Perlakuan glukosa + mannitol 10 – 30 gl-1 merupakan perlakuan terbaik dalam mendukung slow growth dan pertumbuhan eksplan tidak stagnan. Perlakuan ini mampu memperpanjang masa subkultur hingga 6 bulan dibandingkan perlakuan kontrol (sukrosa 30 gl-1).
RESPON PERKECAMBAHAN TUJUH KLON TEBU (Saccharum officinarum) TERHADAP PENYAKIT REBAH KECAMBAH (Damping off) Wilisaberta, Phubby; Saptadi, Darmawan
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/637

Abstract

Permasalahan persemaian tebu adalah adanya penyakit yang menyerang pada saat berkecambah yaitu rebah kecambah (damping off). Evaluasi pemilihan klon untuk  menandai ciri morfologi klon potensial yang tahan penyakit rebah kecambah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari respon tujuh klon tebu serta mendapatkan klon tebu (Saccharum officinarum) yang tahan terhadap penyakit rebah kecambah. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi, 3 ulangan dengan 14 kombinasi perlakuan. Petak utama adalah P0 (tanah tanpa terserang jamur Pythium sp) dan P1 (tanah terserang jamur Pythium sp). Anak petak diantaranya V1 (PSJT 941), V2 (Bulu Lawang), V3 (Kidang Kencana), V4 (PS 862), V5 (PS 864), V6 (PSBM 901) dan V7 (PS 865). Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-April 2016. Analisis intensitas serangan penyakit menunjukkan respon ketahanan tujuh klon tebu berbeda-beda dan pada analisis ragam menunjukkan perlakuan berbeda nyata pada semua karakter yang diamati. Empat dari tujuh klon tebu yang diuji dipilih yang memiliki respon ketahanan terbaik yaitu V1 (PSJT 941), V3 (Kidang Kencana), V4 (PS 862) dan V7 (PS 865).
KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN HUBUNGAN KEKERABATAN 28 GENOTIP TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) Ramadhan, Alif Maulana; Saptadi, Darmawan; Yuliana, Izmi
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/655

Abstract

Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) adalah salah satu komoditas yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat dan telah lama diusahakan oleh petani sebagai usaha tani yang bersifat komersial. Dalam buah tomat banyak terkandung zat-zat yang berguna bagi tubuh manusia. Zat-zat yang terkandung didalamnya adalah vitamin C, vitamin A, protein, karbohidrat dan mineral.Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai denganNovember 2015 berlokasi di Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Penelitian disusun Metode Baris Tunggal dengan mengamati semua tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa genotip Costoluto Fiorentino memiliki rata-rata tinggi tanaman yang lebih tinggi dari genotip lainnya dan mampu menghasilkan 35,2 buah dengan fruit set 69,6%.Karakter kualitatif yang terlihat berbeda dari ke 28 genotip tomat ialah bentuk buah, warna buah dan tipe daun. Genotip Yellow Pear, Garden Pearl dan Red Pear memiliki bentuk buah serupa dengan buah pir. Hasil dendogram menunjukkan bahwa terdapat 2 kelompok pada tingkat kemiripan 0,763.
KERAGAMAN KARAKTER KOMPONEN HASIL BEBERAPA POPULASI S4 JAGUNG MANIS (Zea mays L. saccharata Sturt) Firdaos, Erliza Rizki; Jaenun, M.; Saptadi, Darmawan; Sugiharto, Arifin Noor
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (756.372 KB) | DOI: 10.21776/672

Abstract

Jagung manis adalah salah satu anggota tanaman jagung yang telah banyak dibudidayakan di Indonesia. Jagung manis lebih digemari karena rasanya lebih manis dari jagung biasa. Peningkatan jumlah produksi ketersediaan jagung manis dapat dilakukan dengan cara perluasan areal tanam ataupun dengan penggunaan varietas berdaya hasil tinggi. Dalam kegiatan pemuliaan tanaman, peningkatan produksi tanaman lebih ditekankan pada penggunaan varietas berdaya hasil tinggi. Salah satu cara yang dilakukan adalah melalui kegiatan seleksi tanaman. Melalui kegiatan seleksi tanaman yang berpotensi berdaya hasil tinggi dipilih untuk dijadikan varietas yang unggul. Kegiatan seleksi pada tahap awal hasil persilangan akan diperoleh tanaman dengan keragaman genetik yang luas. Tanaman terseleksi akan dipilih dan dikembangkan sehingga menjadi tanaman yang seragam. Populasi tanaman yang seragam ditunjukkan melalui keragaman tanaman yang sempit. Keragaman sempit pada tanaman akan diperoleh pada generasi lanjut. Penelitian dilaksanakan di Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu pada bulan Desember 2013 sampai April 2014. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui keragaman genetik dan kelayakan karakter pada generasi S4 jagung manis sebagai bahan seleksi lanjut. Bahan yang digunakan adalah 14 galur jagung manis, pupuk dan pestisida. Jagung manis ditanam pada petakan lahan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok sebanyak dua ulangan. Hasil penelitian dari generasi ke empat tanaman jagung manis menunjukkan karakter jumlah daun, tinggi tanaman, panjang tongkol dan panjang kelobot pada sebagian besar populasi memiliki keragaman genetik sempit. Karakter tanaman dengan keragaman genetik sempit pada populasi tanaman dapat dipilih kembali untuk meningkatkan keseragaman dan homozigot tanaman pada generasi selanjutnya untuk mendapatkan populasi yang seragam keseluruhan.
UJI DAYA HASIL BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) POLONG KUNING GENERASI F6 PADA DATARAN TINGGI Julianti, Intan Erika; Saptadi, Darmawan
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 4 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.213 KB) | DOI: 10.21776/683

Abstract

Persilangan varietas introduksi Cherokee sun dan varietas lokal Surakarta (Mantili, Gilik ijo, dan Gogo kuning) dilakukan dalam pembentukan populasi dasar buncis polong kuning. Warna polong kuning belum dijumpai pada varietas buncis yang ditanam di Indonesia. Tujuan pemuliaan pada tanaman buncis varietas introduksi dan lokal adalah untuk menggabungkan sifat daya hasil tinggi pada varietas lokal dengan sifat polong kuning dan kandungan β-karoten pada varietas introduksi. Seleksi generasi F5 menghasilkan tiga galur buncis terpilih yang telah menunjukkan penampilan yang seragam sehingga pengujian daya hasil dapat dilakukan pada generasi selanjutnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui daya hasil beberapa galur buncis berpolong kuning generasi F6 yang ditanam pada dataran tinggi. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Patok, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang dengan ketingggian tempat ± 1.100 m dpl pada bulan Januari sampai Mei 2016. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat ulangan. Data dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA), apabila terdapat pengaruh nyata dilanjutkan dengan uji lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf nyata 5%. Hasil menunjukkan bahwa CSxGI 63-33-31 memiliki potensi hasil yang lebih tinggi dari varietas pembanding Lebat 3. Galur CSxGI 63-0-24 memiliki potensi hasil yang sama dengan varietas pembanding Lebat 3 tetapi masih menunjukkan keragaman pada karakter warna polong.  Galur CSxGK 50-0-24 dan CSxGI 63-33-31 dapat dilanjutkan pada tahap pengujian multilokasi dalam rangka pelepasan varietas karena memiliki daya hasil tinggi dan telah menunjukkan keseragaman pada karakter kualitatif dan kuantitatif.
PENDUGAAN HERITABILITAS DAN KEMAJUAN GENETIK HARAPAN POPULASI F4 TANAMAN CABAI BESAR (Capsicum annuum L.) Rahmadhini, Nana; Saptadi, Darmawan; Respatijarti, Respatijari
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 4 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.82 KB) | DOI: 10.21776/690

Abstract

Produktivitas cabai besar di Indonesia tergolong sedikit mengalami peningkatan produksi, dalam 5 tahun belakangan. Adapun Salah satu kegiatan atau usaha untuk memperoleh hasil produktivitas tanaman cabai yang lebih baik dan optimal yaitu dengan menggunakan benih bermutu. Benih bermutu dari varietas unggul merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan produksi di bidang pertanian, tidak terkecuali cabai. Daya hasil atau keberhasilan produksi merupakan sifat kuantitatif yang dikendalikan oleh banyak gen sehingga diperlukan seleksi pada karakter yang mendukung perbaikan produktivitas cabai. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui nilai heritabilitas dan kemajuan genetik harapan populasi F4 tanaman cabai besar. Penelitian dilakukan di Desa Gesingan, Pujon. Famili yang terpilih berdasarkan proses pemilihan dari nilai matrik yang dibandingkan dengan nilai rata-rata tetua, dengan memilih nilai yang lebih tinggi dibandingkan nilai tetua. Pada famili A terdapat 3 famili yang terpilih yaitu A1.17.2, A1. 26.1, A1.55.4 berdasarkan data matrik yang dibandingkan dengan nilai rata-rata tetua dan berdasarkan kriteria seleksi nilai heritabilitas dan kemajuan genetik harapan yang memiliki nilai yang tinggi terhadap pada famili A1.15.2, A1 33 1 dan B2.46.1.